tag:blogger.com,1999:blog-86281730106277128392024-03-19T20:10:46.424+07:00All About LAW - Dominggus Silabansemua berbicara bebas tentang hukum... bebas argumen, tapi harus mempunyai dasarDominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-82577504471377618802017-05-19T17:15:00.003+07:002017-05-19T17:15:34.042+07:00Keberadaan Advokat Dalam Penyelesaian Perkara Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;">
<strong><u><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Keberadaan
Advokat Dalam Penyelesaian Perkara Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU)<o:p></o:p></span></u></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<strong>Oleh
: <o:p></o:p></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b>DOMINGGUS SILABAN, SH.MH., Hakim Pengadilan
Negeri Medan.</b><strong><u><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></u></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<strong>Pendahuluan<o:p></o:p></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Advokat merupakan salah satu unsur lembaga / pranata yang turut berperan penting
dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), hal mana disebabkan undang-undang ini telah
memberikan kewenangan secara khusus (keistimewaan) kepada lembaga Advokat. Secara jelas dan tegas Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
telah mengatur peran dan keberadaan Advokat, walaupun sebaliknya Undang-Undang Nomor
18 Tahun 2013 Tentang Advokat, tidak terdapat sesuatu hal yang menjadi kontribusi atas Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU) melalui aturan dalam pasal-pasalnya .<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Keadaan ini menunjukkan bahwa keberadaan Advokat, dalam tatanan hukum
Indonesia semakin dibutuhkan, tidak hanya untuk melakukan pembelaan diri
terdakwa dalam sebuah perkara pidana, tetapi juga dapat berperan sebagai Kuasa
Hukum bagi para pihak (Penggugat / Tergugat) dalam perkara perdata, dan
ternyata peran sedemikian juga telah memasuki ranah didalam perkara Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) .<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Adapun pengaturan hukum
yang terdapat dalam U</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ndang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, sebagai pintu
masuk kedalam <strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), adalah s</span></strong>ebagaimana diatur
dalam Pasal 1 ayat (1), yang menyatakan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Advokat
adalah orang yang berprofesi memberi <b>jasa
hukum</b>, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini“.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adapun jasa hukum dimaksudkan dalam Pasal 1 ayat (1)
diatas adalah jasa yang diberikan Advokat berupa memberikan konsultasi hukum,
bantuan hukum<i>, </i>menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan
melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien, yang dilakukan dengan
iktikad baik untuk menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan berdasarkan
hukum untuk membela kepentingan kliennya, dalam setiap tingkat pengadilan di
semua lingkungan peradilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sementara itu secara tegas juga diatur dalam
ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang menyatakan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12,
Pasal 43, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 68, Pasal 161, Pasal 171, Pasal
207, dan Pasal 212 harus diajukan oleh seorang Advokat “.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Dalam prakteknya, Advokat juga dapat bertindak sebagai Kurator dan atau
Pengurus, sepanjang Advokat dimaksud telah memenuhi ketentuan </span></strong>Pasal
2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.01-HT.05.10 Tahun 2005
tentang Pendaftaran Kurator dan Pengurus (Permenhukham) <a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>;</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b>Permasalahan</b>.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
Dalam setiap makalah pada umumnya, demikian juga halnya pada makalah
ini, tentunya terdapat permasalahan yang akan dilakukan pembahasan secara
detail, sehingga atas jawaban permasalahan dapat dilakukan sebagai suatu hasil
kajian ilmiah, dan sedapat mungkin dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan baik
akademis maupun dalam praktisi serta masyarakat luas pada umumnya .</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
Adapun permasalahan yang akan dilakukan pembahasannya dalam
makalah ini adalah :</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
“ Sejauhmana penggunaan jasa Advokat, sebagai suatu keharusan
(mutlak) pada setiap berlangsungnya proses hukum Kepailitan dan permohonan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga, dan bagaimana
pengaturan hukum atas Advokat dimaksud ? “</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
Hal ini menjadi sebuah permasalahan, karena undang-undang Kepailitan
dan Penundaan Pembayaran Utang (PKPU), hanya memberikan batasan hukum bahwa
pengajuan permohonan Pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) harus
diajukan oleh seorang Advokat. Sehingga untuk menjawab permasalahan diatas,
penulis menggunakan penelitian melalui
bahan-bahan kepustakaan, meliputi aturan-aturan hukum dan referensi buku-buku
yang terkait (data sekunder).</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b>Pembahasan </b>.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>I.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Pengertian
umum Advokat, Kepailitan, dan Upaya
Hukum.<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>A.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Pengertian
Advokat<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Advokat sebagai penegak hukum menjalankan peran dan
fungsinya secara mandiri untuk mewakili kepentingan masyarakat (klien) dan
tidak terpengaruh kekuasaan negara (yudikatif dan eksekutif). Untuk mewakili
kepentingan klien dan membela hak-hak hukum tersebut, cara berpikir advokat
harus objektif menilainya berdasarkan keahlian yang dimiliki dan kode etik
profesi. Dalam kode etik Advokat terdapat adanya ketentuan, bahwa advokat boleh
menolak menangani perkara yang menurut keahliannya tidak ada dasar hukumnya,
dilarang memberikan informasi yang menyesatkan dan menjanjikan kemenangan
kepada klien. Disisi lain, advokat juga memiliki peran dalam proses kepailitan
dalam kaitannya dengan debitor, maupun perseroan terbatas diantaranya adalah
peran kebebasan, dimana kebebasan tersebut dimaksudkan agar advokat dapat
bertindak luwes dalam menjalankan tugas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apabila
dalam perkara pidana, sesuai dengan KUHAP advokat yang menerima kuasa
kedudukannya sebagai penasehat hukum terdakwa, sementara dalam perkara perdata
kedudukannya menurut HIR/R.Bg. sebagai kuasa hukum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh
karena itu dalam membela perkara pidana di tingkat penyidikan sebagai penasehat
hukum, dapatlah bersikap aktif ketika mendampingi terdakwa di sidang
pengadilan, selanjutnya di persidangan dalam membela hak-hak terdakwa dapat
mengajukan keberatan terhadap surat dakwaan, mengajukan pertanyaan terhadap
para saksi, mengajukan saksi yang menguntungkan terdakwa (<b><i>a de charge</i></b>), dan
mengajukan pembelaan. Berbeda halnya dalam persidangan perkara perdata sebagai
kuasa hukum, seorang advokat baik mewakili penggugat atau tergugat bersikap
aktif, karena pihak berperkara dapat tidak menghadiri sidang, sehingga aktif
mulai menyusun surat gugatan, jawab menjawab, pembuktian dan kesimpulan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengertian
Kepailitan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengenai kepailitan atau pailit dalam kamus besar bahasa
Indonesia diartikan sebagai keadaan yang merugi, bangkrut, sedangkan dalam kamus hukum ekonomi
menyebutkan bahwa, liquidation atau likuidasi adalah pembubaran perusahaan
diikuti dengan proses penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan
utang, serta penyelesaian sisa harta atau utang antara pemegang saham.
Suatu perusahaan dikatakan pailit atau istilah populernya adalah “bangkrut”
manakala perusahaan tersebut tidak sanggup atau tidak mau membayar hutang-hutangnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan <b>Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang</b>,
kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas,
sedangkan <b>Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang</b> (PKPU) tidak memberikan
definisi oleh Undang-Undang Kepailitan. Akan tetapi, dari rumusan pengaturan
mengenai <b>Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang</b> (PKPU) dalam Undang-Undang
Kepailitan dapat diketahui bahwa <b>Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang</b>
(PKPU) adalah sebuah cara yang digunakan oleh debitur maupun kreditur dalam hal
debitur atau kreditur menilai debitur tidak dapat atau diperkirakan tidak akan
dapat lagi melanjutkan pembayaran utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan
dapat ditagih, dengan maksud agar tercapai rencana perdamaian (meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditur) antara debitur dan
kreditur agar debitur tidak perlu dipailitkan (lihat <b>Pasal 222 Undang-Undang
Kepailitan Jo. Pasal 228 ayat [5] Undang-Undang Kepailitan</b>). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Permohonan kepailitan dapat diajukan oleh kreditor
atau dapat juga diajukan debitor, dan sy<b>a</b>rat
yang harus di penuhi seperti yang tertera pada Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor
37 Tahun 2004, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertama</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,
adanya dua atau lebih kreditor. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kedua</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">,
debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan
dapat ditagih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu secara hukum, maupun prakteknya syarat
pengajuan permohonan pailit yang harus dipenuhi oleh pemohon kepailitan, yaitu <b><i>pertama</i></b><i> </i>syarat administratif,
dan <b><i>kedua</i></b><i> </i>syarat substantif
<a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Syarat
Administratif, adalah menyangkut kelengkapan berkas permohanan pailit sebelum
berkas diterima dan diberi nomor oleh kepaniteraan pengadilan niaga, sehingga
apabila kepailitan diajukan oleh Debitor sebagai orang perseorangan, badan
hukum perseroan, badan hukum sosial (yayasan perkumpulan), berkasnya terdiri
atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
permohonan pailit bermaterai yang ditandatangani oleh advokat sebagai kuasa
hukum debitor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fotocopy
kartu/izin advokat yang dilegalisir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
kuasa khusus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fotocopy
Kartu Tanda Penduduk pemohon, Surat tanda daftar perusahaan yang dilegalisir,
keputusan Rapat Pengurus yang menyetujui pengajukan permohonan pailit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
persetujuan suami/istri, akta keputusan rapat umum pemegang saham terakhir,
akta pendirian atau perubahan anggaran dasar yang dibuat oleh notaris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Daftar
Harta kekayaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Neraca
pembukuan terhadap perusahaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nama
dan alamat Kreditor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fotocopy
surat keputusan pengesahan badan hukum perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Syarat substantif, yang wajib dipenuhi dan dibuktikan di persidangan yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
utang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Utang
telah jatuh tempo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
dua atau lebih kreditor, dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Debitor
tidak membayar lunas sedikitnya satu utang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang Undang
No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, (PKPU)
menyatakan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“
Debitor yang mempunyai dua atau lebih
Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh
waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonan sendiri maupun
atas permohonan satu atau lebih Kreditornya “.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Demikian pula halnya menurut ketentuan Pasal 222
Undang Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, (PKPU) yang menyatakan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang mempunyai lebih
dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Upaya Hukum.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">C.1.
Upaya Hukum Terhadap Perkara Pailit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terhadap putusan pengadilan niaga yang menyatakan
pailit, upaya hukum yang dapat ditempuh adalah langsung kasasi, tanpa melalui
banding, sedangkan terhadap putusan pailit yang memperoleh kekuatan hukum
tetap, dapat diajukan upaya hukum peninjauan kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Upaya
hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit
adalah kasasi ke Mahkamah Agung “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terhadap
putusan atas permohonan pernyataan
pailit yang memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan upaya hukum
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
295 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo20; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terhadap
putusan atas permohonan pernyataan
pailit yang memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan upaya hukum
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung, kecuali ditentukan lain dalam
Undang-Undang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo20; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Permohonan
peninjauan kembali dapat diajukan, apabila :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level2 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang pada waktu
perkara diperiksa di pengadilan sudah ada, tetapi belum ditemukan, atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level2 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">C.2. Upaya Hukum Terhadap Perkara
PKPU</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terhadap putusan PKPU, tidak ada upaya hukum yang
dapat diajukan, kecuali kasasi oleh Jaksa Agung demi kepentingan hukum
sebagaimana diatur dalam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
293 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l15 level1 lfo19; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terhadap
putusan pengadilan berdasarkan ketentuan dalam Bab III ini tidak terbuka upaya
hukum, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l15 level1 lfo19; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Upaya
hukum kasasi dapat diajukan oleh Jaksa Agung, demi kepentingan hukum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam prakteknya, pada proses pemeriksaan perkara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU), ada dikenal upaya hukum, yang antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level5 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hal Kepailitan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a .Gugatan lain-lain, antara lain : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.1 <span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Actio pauliana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.2 <span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlawanan pihak ketiga terhadap
pernyataan pailit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.3 <span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gugatan terhadap harta pailit oleh
pihak ketiga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.4 <span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gugatan kurator terhadap direksi
yang menyebabkan suatu perseroan pailit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Keberatan lain-lain, antara lain
: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.1<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perlawanan
Terhadap Daftar Pembagian (</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasal 193 (1) UUK-PKPU)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.2<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keberatan
untuk penggantian kurator/pengurus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo7; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.3<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keberatan
atas penetapan besarnya <b><i>fee</i></b> kurator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(point b.2 dan b.3
tidak dapat diajukan upaya hukum).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level5 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
hal Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level2 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #262626; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan dalam proses PKPU
yang dapat diajukan upaya hukum Kasasi <a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #262626; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
:</span><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengesahan Perdamaian dalam PKPU (Pasal 285.4).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembatalan Perjanjian Perdamaian dalam PKPU Pasal 291 jo Pasal 170,
Pasal 171.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengakhiran PKPU Pasal 255 jo Pasal 256.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level2 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #262626; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #262626; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan Dalam Proses PKPU
Yang Tidak Dapat Diajukan Upaya Hukum :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l16 level1 lfo17; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan PKPU Sementara Pasal 235.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l16 level1 lfo17; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan Debitor dinyatakan pailit dalam hal, tidak diajukan
rencana perdamaian dalam PKPU Sementara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l16 level1 lfo17; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan PKPU Tetap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l16 level1 lfo17; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perpanjangan PKPU Tetap, tidak disetujui Kreditor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l16 level1 lfo17; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Debitor dinyatakan pailit dalam hal, Rencana Perdamaian diajukan
akan tetapi tidak disetujui Kreditor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo18; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putusan Penolakan Pengesahan Perdamaian dalam PKPU Pasal 285 (4).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l17 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">II.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Korelasi peran atau keberadaan
Advokat dalam Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(PKPU).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, secara tegas diatur peran dan
keberadaan Advokat, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 7 ayat (1) menyatakan :
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12,
Pasal 43, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 68, Pasal 161, Pasal 171, Pasal
207, dan Pasal 212 harus diajukan oleh seorang Advokat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 127 ayat (2) menyatakan :
Advokat yang mewakili para pihak harus Advokat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 128 ayat (2) menyatakan :
Debitor dapat mengambil alih perkara yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagai pengganti Kurator berdasarkan surat-surat perkara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan diwakili oleh seorang Advokat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain itu, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, juga telah mengatur
tentang peran dan keberadaan Kuasa, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 123 menyatakan : Dalam rapat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Kreditor dapat menghadap sendiri atau
mewakilkan kepada Kuasanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 125 ayat (1) menyatakan :
Pengucapan sumpah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 124 ayat (3) dan ayat (4)
wajib dilakukan oleh Kreditor sendiri atau wakilnya yang khusus dikuasakan
untuk itu, baik pada rapat termaksud, maupun pada hari lain yang telah
ditentukan oleh Hakim Pengawas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 228 ayat (1) menyatakan : Pada
hari siding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 ayat (1), Pengadilan harus
mendengar Debitor, Hakim Pengawas,
Pengurus, dan Kreditor yang hadir, wakilnya, atau kuasanya yang ditunjuk
berdasarkan surat kuasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 269 ayat (3) menyatakan : Kreditor dapat menghadap sendiri atau diwakili
oleh seorang kuasa berdasarkan surat kuasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mencermati keberadaan pasal-pasal diatas, yang tidak
secara tegas mengatur batasan atau kapasitas “ Kuasa “ yang ditunjuk sebagai mewakili Kreditor, dalam
arti bisa saja Advokat atau boleh juga siapa saja yang dipercaya oleh Kreditor
sebagai Kuasanya (dalam praktek disebut sebagai Kuasa insidentil atas ijin
Ketua Pengadilan). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tentunya sangat menarik untuk dibahas, oleh karena
dalam Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
terdapat upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali (sebagaimana diatur dalam
Pasal 11 sampai dengan Pasal 14 UUK-PKPU), sebab dalam perkara-perkara
kepailitan dan PKPU dapat dan sangat berpotensi untuk diajukan upaya
hukum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
kondisi perkara kepailitan diajukan upaya hukum Kasasi atau Peninjauan Kembali, sementara
dalam Pasal 7 UUK-PKPU yang meliputi Pasal 11 sampai dengan Pasal 14 UUK-PKPU yang
mensyaratkan bahwa upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali haruslah diajukan
oleh seorang Advokat, tentunya keberadaan Kuasa Kreditor yang semula telah menunjuk
Kuasa insidentil atas ijin Ketua Pengadilan, sebagai “ Kuasa “ menjadi tidak
berlaku atau tidak bermanfaat, karena secara hukum pengajuan upaya hukum
dimaksud haruslah diajukan oleh seorang Advokat. Kondisi ini, tentunya akan
merugikan pihak berperkara karena harus mencari Advokat dengan segera mungkin,
mengingat tenggang waktu dalam mengajukan upaya hukum mempunyai jangka waktu
yang terbatas, dan dampak berdampak gagal untuk mengajukan upaya hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Disisi lainnya, yang tidak kalah
penting dibahas adalah keberadaan Advokat didalam proses hukum Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga, haruslah mempunyai
tujuan dapat mewujudkan pencapaian kinerja secara
maksimal. Tentunya semua elemen yang
terlibat dalam penyelesaian Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU) di persidangan Pengadilan
Niaga, baik itu Hakim Pemutus, Hakim Pengawas, Kurator / Pengurus, Advokat,
Kreditor maupun Debitor harus memiliki pemahaman yang saling bersinergi. Adapun
beberapa faktor yang perlu dipahami dalam pengaturan mengenai kepailitan dan
penundaan kewajiban pembayaran utang :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama, untuk menghindari perebutan harta Debitor apabila dalam
waktu yang sama ada beberapa Kreditor yang menagih piutangnya dari Debitor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua, untuk menghindari adanya Kreditor pemegang hak jaminan
kebendaan yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik Debitor tanpa
memperhatikan kepentingan Debitor atau para Kreditor lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga, untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang
dilakukan oleh salah seorang Kreditor atau Debitor sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Misalnya,
Debitor berusaha untuk memberi keuntungan kepada seorang atau beberapa orang
Kreditor tertentu sehingga Kreditor lainnya dirugikan, atau adanya perbuatan
curang dari Debitor untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk
melepaskan tanggung jawabnya terhadap para Kreditor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu,
diharapkan juga agar seluruh elemen yang terlibat diatas, harus memahami </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hukum
Acara untuk Pengadilan Niaga, antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
299 UUK. Kecuali ditentukan lain dalam Undang Undang ini maka hukum acara yang
berlaku adalah Hukum Acara Perdata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
112 RV jo Pasal 115 RV. Pemeriksaan perkara dengan acara pembacaan gugatan,
jawaban jawaban kembali (replik) dan tanggapan jawaban kembali (duplik).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perkara
permohonan, pemohon wajib membuktikan permohonannya dan tidak mengenal acara
jawaban, replik, duplik maupun kesimpulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hukum
acara perkara permohonan pernyataan pailit tidak mengenal acara eksepsi, Konpensi,
Rekonpensi, Intervensi, jawaban, replik, duplik dan kesimpulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #404040; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Amar
putusan perkara permohonan pernyataan pailit bersifat<b><i> declaration</i></b> dan bukan <b><i>constitutif</i></b>
maupun <b><i>condemnatoir</i></b>, juga tidak mengenal “ <b><i>asas ne bis in idem</i></b> “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harapan diatas tentu tidak dengan serta-merta
dapat dengan mudah untuk diwujudkan, untuk itu sebaiknya bagi Advokat yang
ditunjuk untuk menangani perkara-perkara Kepailitan dan PKPU, dituntut adanya pemilikan
sertifikat dengan keahlian secara khusus dibidang hukum niaga yang diterbitkan melalui sebuah lembaga pendidikan
dan pelatihan yang telah mendapat pengakuan / akreditasi oleh pemerintah /
negara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l17 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">III.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan dan Saran</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l21 level1 lfo22; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l18 level1 lfo13; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undang-Undang No 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU harus
menegaskan bahwa dalam hal bertindak mewakili para pihak (Kreditor atau Debior)
dalam penyelesaian perkara niaga adalah Advokat yang memiliki sertifikat hukum
niaga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l18 level1 lfo13; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Advokat sebagai lembaga penegak hukum, harus memiliki kinerja yang
maksimal dan bersinergi dengan elemen hukum lainnya, khususnya dalam proses
persidangan di Pengadilan Niaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l21 level1 lfo22; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saran-saran</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l11 level1 lfo14; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lembaga Advokat, sebaiknya mengadakan pendidikan dan pelatihan
yang dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan bagi para Advokat, untuk
mendapatkan Sertifikat Hukum Niaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l11 level1 lfo14; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lembaga Advokat, harus dapat bertindak tegas terhadap Advokat yang
melakukan pelanggaran Etika Profesi, baik dalam menjalankan profesi dalam
proses hukum di persidangan maupun terhadap klien. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 144.0pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daftar
Pustaka</span></u></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo15; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Hukum Kepailitan Indonesia, penerbit PT.Tatanusa Jakarta Indonesia 2012,
Dr.Syamsudin Manan Sinaga, SH.MH.</span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo15; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo15; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></strong><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undang-Undang Nomor </span><strong><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">18 Tahun 2013
Tentang Advokat.</span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo15; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Materi
Pelatihan Hakim Niaga : Upaya Hukum Dan Perkembangan Putusan Mahkamah Agung
Tentang Kepailitan dan PKPU oleh : Rahmi Mulyati, SH., MH. Hakim
Tinggi/Panitera Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung RI. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <strong><span style="font-size: 9.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Hukum Kepailitan Indonesia,
penerbit PT.Tatanusa Jakarta Indonesia 2012, Dr.Syamsudin Manan Sinaga, SH.MH.
halaman 361.</span></strong></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> <strong><span style="font-size: 9.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">ibid halaman 86.</span></strong></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<a href="file:///Z:/Users/Silaban/Documents/Makalah%20Kepailitan%20oke.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<span style="color: #262626; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt;">Materi
Pelatihan Hakim Niaga : Upaya Hukum Dan Perkembangan Putusan Mahkamah Agung
Tentang Kepailitan dan PKPU oleh : </span><span style="color: #595959; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt;">Rahmi Mulyati, SH., MH.
Hakim Tinggi/Panitera Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung RI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-81565456155077642582016-07-31T22:45:00.001+07:002016-07-31T22:45:45.086+07:00Ruang kerja Bagian Perdata Dan Pidana Pengadilan Negeri Rantau Prapat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhznpaiXUwJChLFijMCxzqhVXs-fMnxAVcNke7ggYSdN77edqUpwk0OsREMaIR-kQVZENN9x3wZNpNDRtQQndsSnbzDSTbUgbK4GFvrKNBljAzpPW9LyqOosMSz67uM-rrY5JMGUTCk1qk/s1600/20160726_134651.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhznpaiXUwJChLFijMCxzqhVXs-fMnxAVcNke7ggYSdN77edqUpwk0OsREMaIR-kQVZENN9x3wZNpNDRtQQndsSnbzDSTbUgbK4GFvrKNBljAzpPW9LyqOosMSz67uM-rrY5JMGUTCk1qk/s640/20160726_134651.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSVSiavRFhhVEh_qsQcn2dT3J90QJLMtzUaNBEChX_b-HeBNKO2mDI7tZLTUpjonF2pEJJu7QleVR86mMS6H38-jsQ6CBkHA9uGrtUA9aSjCEd0gteb-MLHM_HKLGoUK0d_79wwiSNvyw/s1600/20160726_134502.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSVSiavRFhhVEh_qsQcn2dT3J90QJLMtzUaNBEChX_b-HeBNKO2mDI7tZLTUpjonF2pEJJu7QleVR86mMS6H38-jsQ6CBkHA9uGrtUA9aSjCEd0gteb-MLHM_HKLGoUK0d_79wwiSNvyw/s640/20160726_134502.jpg"> </a> </div>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-87680879513284812082016-07-31T22:40:00.001+07:002016-07-31T22:40:45.506+07:00Ruang Sidang Anak di Pengadilan Negeri Rantau Prapat dilengkapi Video Conference<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6YHy0V7YsqRCu3oJc7_FNbvrcClStx_wMQ5D-eEqXchCkSCpwDnTqUms_Gdoy6gKgjm6BFWu2Y-aCZr7rPgcObZOSK7DuKXv3J_Zi4sm_9hwaSsAtG7Hgb-3IbW8v9a4V6_11b01Zscg/s1600/20160726_133702.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6YHy0V7YsqRCu3oJc7_FNbvrcClStx_wMQ5D-eEqXchCkSCpwDnTqUms_Gdoy6gKgjm6BFWu2Y-aCZr7rPgcObZOSK7DuKXv3J_Zi4sm_9hwaSsAtG7Hgb-3IbW8v9a4V6_11b01Zscg/s640/20160726_133702.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0DO2OFBYKgEbm0x7g_DlIvJdjCUK2j5kLRmsWo98MWbcVWJtRofPLnycQAhWNEwTaGGEk-q6Kt33B2m7NfEDHUTBwIx4R-lPFPkHdX-26Ob8Hb9qpIc126E8hiDjgvWKJ_cRqf_aaniw/s1600/20160726_133550.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0DO2OFBYKgEbm0x7g_DlIvJdjCUK2j5kLRmsWo98MWbcVWJtRofPLnycQAhWNEwTaGGEk-q6Kt33B2m7NfEDHUTBwIx4R-lPFPkHdX-26Ob8Hb9qpIc126E8hiDjgvWKJ_cRqf_aaniw/s640/20160726_133550.jpg"> </a> </div>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-74177866492532144372016-06-22T21:55:00.001+07:002016-06-22T21:55:36.776+07:00RUANG SIDANG ANAK DAN DIVERSI DI PN RANTAU PRAPAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZliKoJPNjwGie5lYIXCT-HGgokUyDyl8zahiJA-Th6_hfhxVA0AZ_c8l_lePjH548YPyHPl3Q99qvBaL6LADZECPOql0sX4NHfusL0DCIfePscvQu6x99kihO6Y8YeKjimje77X68MA/s1600/20160622_192822.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZliKoJPNjwGie5lYIXCT-HGgokUyDyl8zahiJA-Th6_hfhxVA0AZ_c8l_lePjH548YPyHPl3Q99qvBaL6LADZECPOql0sX4NHfusL0DCIfePscvQu6x99kihO6Y8YeKjimje77X68MA/s640/20160622_192822.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRkCCackQhuaf73ePsSrMvrMoLCvoTGRUUyislz2PUU9pMUOWsdBf3BaB2Bbnv79Bf9KSpGJI0CgS8BkKGjdGZVuR3XflcYLZCeFWNDK0TOnB2Ffy7jY9rYKGHTG-2yQmOJPuAM6WuZWk/s1600/20160622_192246.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRkCCackQhuaf73ePsSrMvrMoLCvoTGRUUyislz2PUU9pMUOWsdBf3BaB2Bbnv79Bf9KSpGJI0CgS8BkKGjdGZVuR3XflcYLZCeFWNDK0TOnB2Ffy7jY9rYKGHTG-2yQmOJPuAM6WuZWk/s640/20160622_192246.jpg"> </a> </div>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-72877349061051492722015-10-10T13:19:00.002+07:002015-10-10T13:21:42.332+07:00Ruang Tahanan Dengan Fasilitas AC Sebagai Suatu Pelayanan Publik Di Pengadilan Negeri Kayuagung<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: center;">
<span style="color: #ed1c24; font-size: 22.5pt;">Ruang Tahanan Dengan Fasilitas AC Sebagai Suatu
Pelayanan Publik Di Pengadilan Negeri Kayuagung</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ruang Tahanan Dengan Fasilitas
AC Sebagai Suatu Pelayanan Publik Di Pengadilan Negeri Kayuagung</span></u></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><br />
<div style="text-align: right;">
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="line-height: 15pt;">Inovasi Pelayanan Publik PeradilanTahun 2015. </span></span></div>
</div>
<div style="text-align: right;">
<div style="text-align: left;">
<a href="http://inovasi.mahkamahagung.go.id/baca-artikel/Ruang%20Tahanan%20Dengan%20Fasilitas%20AC%20%20Sebagai%20Suatu%20Pelayanan%20Publik%20%20Di%20Pengadilan%20Negeri%20Kayuagung" style="line-height: 15pt;" target="_blank">http://inovasi.mahkamahagung.go.id/baca-artikel/Ruang%20Tahanan%20....</a></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pendahuluan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengadilan</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Negeri</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kayuagung, yang merupakan</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">salah</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">satu</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Satuan</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kerja (SATKER) yang berada</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">dibawah</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">pada</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lembaga</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mahkamah</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Agung</span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Republik Indonesia di daerah Kabupaten Ogan Komering
Ilir, tentunya harus memiliki semangat dan berperan aktif
dalam memajukan pembaharuan guna mewujudkan visi misi Mahkamah Agung RI, yakni
“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung”. Berbagai upaya untuk
mewujudkan visi misi diatas, Pengadilan Negeri Kayuagung juga harus ikut dalam
upaya melakukan pembenahan diberbagai hal, antara lain : </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1. Pembenahan ruang
sidang anak dan ruang Mediasi / Diversi yang memadai. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Penataan ruang
arsip. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. Penyempurnaan di
bidang IT .</span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> 4. Pemberian fasilitas AC
pada ruang Tahanan .</span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> 5. dan lain-lain. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Permasalahan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Umumnya
pada setiap persidangan yang akan digelar di Pengadilan Negeri Kayu Agung, para
tahanan (terdakwa) dibawa / diangkut dari Rumah Tahanan Tanjung Raja maupun
Lapas Kayuagung, dengan menggunakan mobil tahanan Kejaksaan Negeri yang
kapasitasnya sering overload / dipenuhi para tahanan tentunya akan mengalami
kesesakan serta kepanasan, sebab jarak tempuh <u>+</u> 10 (sepuluh)
kilometer, sudah barang tentu sesampainya di Pengadilan Negeri Kayuagung mereka
akan ditempatkan di ruang tahanan dalam kondisi lelah, sementara mereka harus
menghadapi jalannya persidangan, tidakkah kondisi ini memperihatinkan ? </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apakah terhadap kondisi sedemikian,
sudah mendapat perhatian bagi para pengambil kebijakan ? </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pembahasan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sehubungan diadakannya kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik Peradilan pada tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Mahkamah
Agung RI, maka Pengadilan Negeri Kayuagung juga harus ikut berpartisipasi,
dalam mendukung program-program sesuai kemampuan yang dimiliki . Pengadilan
Negeri Kayuagung, dalam kesempatan ini mencoba mengangkat sub-thema yaitu </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">:</span><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <b>Inovasi Pelayanan Publik Peradilan,</b></span><b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span></b><b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam Perspektif “Kenyamanan
Para Tahanan di Ruang Tahanan Pengadilan Negeri Kayu Agung” </span></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sesungguhnya ada sentuhan dan perasaan
yang mendalam bagi setiap para tahanan saat menunggu giliran jadwal / waktu
dimulainya pemeriksaan persidangan dan juga saat menanti dibacakannya putusan
Majelis Hakim atas perkara yang dihadapi oleh para tahanan tersebut. Sudah
barang tentu ada rasa lelah dalam menjalani proses penahanan, maupun
persidangan karena sebuah tuduhan / dakwaan tindak pidana yang mungkin
terbayangkan atau tidak terbayangkan baginya sehingga telah terpisah dengan
keluarga yang dicintainya, dapat saja kondisi ini terlepas dari jangkauan
logika yang serba terbatas dimiliki oleh mereka Bahwa dengan merujuk kepada
sebuah konstitusi UUD 1945, dikatakan : Pasal 28 I ayat (1): “Hak untuk hidup,
hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, ialah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun”. Pasal 28 I ayat
(5): “Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai prinsip Negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.”. Apalagi dengan mempedomani
adanya “asas praduga tidak bersalah” yang masih berlaku kepada para seluruh
tahanan / terdakwa, sebelum ia-nya mendapat putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap, oleh karenanya, setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan,
didakwa, dituntut, dan atau dihadapkan di depan persidangan pengadilan, kepada
mereka wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, telah menyatakan kesalahannya . Untuk itulah perlu
dilakukan, Inovasi Pelayanan Publik Peradilan Tahun 2015 di Pengadilan Negeri
Kayuagung. Bahwa pelayanan terhadap pencari keadilan tidak hanya untuk mereka
yang menggugat, namun juga bagi mereka yang menjadi terdakwa yang adalah
berkedudukan sama selaku pencari keadilan, sehingga harus sama-sama diberi
pelayanan sebaik mungkin dan harus manusiawi. Setidaknya selain menyediakan
tempat yang bersih dan sedapat mungkin ada sedikit aroma yang baru, tidak lebih
karena hal itu juga menjadi hak dari para pencari keadilan termasuk terdakwa.
Menilik secara khusus keberadaan 2 (dua) ruang tahanan di Pengadilan Negeri
Kayuagung, yang memiliki ruang bangunan sederhana dan berukuran masing-masing 5
meter x 7 meter, dan 2,5 meter X 5 meter, secara wajar hanya dapat dimuat oleh
20 (dua puluh) orang tahanan. Semula kondisi ruang tahanan hanya difasilitasi 2
(dua) buah kipas angin, sementara kapasitas penghuni ruang tahanan dewasa harus
diisi oleh sebanyak 40 (empat puluh) orang tahanan, dengan harus menunggu
jadwal / giliran untuk mengikuti persidangan. Tentunya keberadaan fasilitas 2
(dua) buah kipas angin, dalam sebuah ruang tahanan yang sedemikian ditambah
lagi kondisi cuaca daerah Kayuagung yang tropis (cuaca panas), maka hal ini
merupakan salah satu perhatian yang menjadi suatu kondisi keprihatinan. Keadaan
kondisi sedemikian tentunya dapat berpotensi menjadi polemik, dan harus
mendapat kepedulian, walaupun penempatan para tahanan di ruang tahanan
Pengadilan Negeri Kayuagung temporer sifatnya, atau semata-mata hanya merupakan
persinggahan untuk beberapa saat sebelum mengikuti persidangan, namun tidaklah
berlebihan apabila dilakukan sentuhan perasaan / perlakuan untuk menghadirkan
ketenangan dan / kesejukan, sehingga saat akan menuju ruangan untuk mengikuti
persidangan para tahanan senantiasa berada dalam keadaan koperatif,setidaknya
karena telah diperlakukan dengan selayaknya (dalam arti telah dihargai /
di-manusiakan). Dampak selanjutnya akan dirasakan oleh Majelis Hakim yang akan
mengadilinya dapat pula memperlakukan para tahanan / terdakwa sebagai subjek
hukum dan bukan sebagai objek hukum. Bahwa dengan memperhatikan suasana kondisi
yang sedemikian, maka pada setiap ruang tahanan di Pengadilan Negeri
Kayuagung,saat ini telah dilakukan inovasi dengan memberikan fasilitas AC (Air
Conditioning) pada kedua ruang tahanan tersebut, tentunya semata-mata hanya
bertujuan, untuk lebih memanusiakan para tahanan / terdakwa selaku insan
manusia, sebagai salah satu bentuk Inovasi Pelayanan Publik di Pengadilan
Negeri Kayu Agung, dan sudah barang tentu hal ini tidaklah menyalahi ketentuan
hukum yang ada, sepanjang dilakukan secara adil dan merata.
</span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Demikian ungkapan selayang pandang
disampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua, salam Inovasi. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hormat kami, </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketua Pengadilan Negeri Kayu Agung. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DOMINGGUS SILABAN, SH.MH</span></u></b><span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-size: 10.5pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Roboto Condensed","serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">NIP 196506261992121001. <o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-37099816671004228892015-07-16T21:40:00.002+07:002015-07-16T21:40:23.486+07:00Advokat Sangat Rentan Dengan Tindak Pidana Suap, Didalam Menjalankan Profesinya<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">“</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">Advokat
Sangat Rentan Dengan Tindak Pidana Suap,<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">Didalam Menjalankan Profesinya</span></b><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">
“<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">oleh : DOMINGGUS SILABAN,
SH.MH<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 200%;">Ketua Pengadilan Negeri Kayu
Agung.<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">A.
Latar Belakang</span></u></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan adanya Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2003 tentang Advokat, dengan demikian advokat telah dimasukkan secara
resmi berstatus sebagai penegak hukum (Pasal
5 ayat 1). Sistem Hukum Indonesia dan UUD 1945 menjamin adanya persamaan
didepan hukum <i>(equality before the law). </i>Sehingga hak untuk didampingi
Advokat bagi seluruh masyarakat dijamin dalam system hukum Indonesia.
Pendampingan oleh Advokat memiliki hubungan erat dengan prinsip-prinsip hukum
yaitu <i>equality before the law dan acces to legal counsel </i>yang menjamin
keadilan bagi semua orang <i>(justice for all). <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bagi para advokat, hal pertama yang
harus dipegang adalah kesadaran diri bahwa profesi ini bersumber dari perasaan
kemanusiaan yang mendambakan keadilan. Dikarenakan oleh itu landasan
kemanusiaan harus menjadi intisari atau acuan bagi seorang advokat dalam
menjalankan tugasnya. Dari sisi historis, konsep bantuan hukum lahir dari
panggilan hati nurani manusia sejak zaman Romawi kuno. Pada saat itu, para
dermawan terpanggil untuk membantu si miskin tidak berdaya. Diperjuangkannya
nasib kaum buta hukum tersebut sehingga mereka dapat menuntut haknya dalam
peradilan. Sejak itu pula, konsep bantuan hukum tersebut berkembang hingga saat
ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Peran Advokat memiliki arti penting
dalam menjamin dan mempertahankan hak-hak saksi, tersangka maupun terdakwa.
Advokat memberikan sebuah jalan keluar bagi terdakwa dalam menghadapi tekanan
penegak hukum yang lain terhadap terdakwa. Posisi terdakwa yang berhadapan
langsung dengan unsur negara (dalam hal ini diwakili oleh polisi dan kejaksaan)
sangat rentan terhadap pemaksaan dan tekanan baik dalam pemeriksaan maupun
dalam persidangan. Posisi yang tidak seimbang antara terdakwa dan negara (dapat
diibaratkan seperti David dan Goliath) menyebabkan muncul pemikiran untuk
memberikan kepada terdakwa hak-hak antara lain: hak untuk tidak menjawab, hak
untuk didampingi advokat dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam korupsi dimungkinkan sekali terjadi
<i>abuse of power yang </i>dilakukan oleh penegak hukum yang memegang kuasa
jika <i>abuse of power </i>dibarengi dengan <i>judicial corruption </i>maka
dapat dibayangkan beratnya beban orang yang menjadi terdakwa ataupun saksi di
dalam kasus korupsi. Hal yang lebih berat adalah jika yang dituduh bersalah
dalam kasus korupsi adalah orang-orang yang tidak tahu menahu tentang kasus
korupsi ataupun bawahan dari rantai korupsi yang ada, ataupun adapula kejadian orang
yang melaporkan kejahatan dituduh sebaliknya oleh orang yang dilaporkan. Oleh
sebab itu adanya pendampingan hukum yang dilakukan oleh advokat kepada para
saksi, terdakwa atau terpidana merupakan suatu hal yang mutlak dalam proses
penegakan hukum. Walaupun pemberantasan korupsi telah dilakukan secara luar
biasa akan tetapi tidak boleh melanggar prinsip-prinsip <i>due process of law </i>dan
<i>presumption of innocent. </i>Namun pada saat ini, sangat disayangkan
terdapat beberapa kasus yang bermunculan adanya advokat yang turut serta dalam
perbuatan korupsi seharusnya PERADI sebagai organisasi yang menaungi para
advokat dapat membuat aturan yang jelas dan sanksi yang tegas terhadap para
advokat yang turut serta dalam perbuatan korupsi, perbuatan Korupsi dimaksud
adalah perbuatan “Suap “ . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Perbuatan “ <b>Suap</b> “ itu secara universal dianggap memalukan, dan tak ada satu
negeripun di dunia ini yang tidak memperlakukan suap sebagai tindak kejahatan
dalam buku undang-undangnya. Dan tak ada negara satupun dimana orang-orang yang
menerima suap berbicara terbuka mengenai soal penyuapan mereka, atau dimana
pemberi suap mengumumkan uang suap yang mereka bayar. Tak ada media yang
mendata mereka, dan tak ada satupun yang mengiklankan bahwa ia dapat mengatur
sebuah drama penyuapan. Tak ada satu pun orang yang dihormati karena dia
seorang penyuap besar atau seorang yang menerima banyak suap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bukan sekedar hukum pidana, sebab
transaksi itu telah terjadi sejak dahulu kala, dan waktu menyebabkannya tak
mungkin dituntut ke Pengadilan , melainkan suatu rasa takut bawaan karena
dianggap menjijikkan akan menghambat si penyuap dan si penerima suap untuk
mengumumkan transaksi mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ironisnya, seringkali orang Eropah
dengan prasangka etnosentrismenya menuduh bahwa sebuah masyarakat modern Asia
atau Afrika tidak menganggap tindak penyuapan itu memalukan seperti anggapan
orang Eropah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rasa malu dan kemunafikan dalam
menggunakan bahasa merupakan ujian kejahatan terhadap keutamaan. Rasa malu
barangkali terkondisi secara budaya. Rasa malu yang sedemikian kuat dan
sedemikian universal itu merupakan pengakuan bahwa ada sesuatu yang pantas
dijauhi dalam tingkah laku yang melampaui rasa sekedar tidak sopan dan sekadar
tidak legal. Rasa malu tidak secara meyakinkan menentukan, melainkan menunjuk pada
segi moral masalah tersebut ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berdasarkan hal tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan pembahasan makalah dengan topik “<b>Advokat Sangat Rentan Dengan
Tindak Pidana Suap, Didalam Menjalankan Profesinya “ <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">B. <u>Identifikasi Masalah.<o:p></o:p></u></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan topik permasalahan yang dihubungkan
dengan hal-hal yang sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka penulis merasa perlu
untuk memperhatikan dan sangat penting untuk melakukan pembahasan tentang hal
sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bagaimana
pengaturan jasa seorang Advokat didalam
melaksanakan tugas profesinya diatur
secara hukum ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bagaimanakah
pengaturannya, untuk mengantisipasi
terhadap seorang Koruptor yang dihukum membayar uang pengganti, namun
kekayaannya telah habis atau tidak cukup disebabkan kekayaannya telah dipakai
untuk membayar jasa Advokat ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">C.
Kerangka Pemikiran.<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bahwa Advokat tidak masuk pada
pengertian pegawai negeri atau penyelenggara negara, maka jelas tidak mungkin
dapat didakwakan dan dipidana menerima <i>gratifikasi </i>dalam hal menerima
suap dan penyuap Pasal 6 ayat (1). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berbeda dengan hakim, karena hakim
menurut hukum pidana korupsi, adalah seorang pegawai negeri yang sekaligus
sebagai penyelenggara negara (Pasal 1 angka 1 jo Pasal 2 UU No. 28/1999). Maka
hakim dapat melakukan korupsi menerima gratifikasi Pasal 12B dalam hal menerima
sesuatu dari penyuap Pasal 6 ayat (1) huruf a. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Hakim yang menerima suap dari penyuap
Pasal 6 ayat (1) huruf a dipastikan bahwa sesuatu yang diterimanya itu adalah
untuk mempengaruhi putusan yang hendak dijatuhkan sebagaimana dikehendaki oleh
ayat (1) huruf a. Hakim yang menerima sesuatu, misalnya uang Rp 100 juta,
dipastikan uang itu ada hubungannya dengan mempengaruhi putusan yang hendak
dijatuhkannya. Hubungan dengan putusan yang hendak dijatuhkan adalah merupakan
bagian dari unsur “berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya” dalam Pasal 12B ayat (1).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sebagaimana ketentuan hukum yang
diuraikan dibawah ini :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal
14 UU No.18 tahun 2004 tentang Advokat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Advokat bebas mengeluarkan
pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya
didalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan
peraturan perundang-undangan .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal 15 UU No.18 tahun 2004 tentang Advokat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Advokat bebas dalam
menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung
jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal 16 UU No.18 tahun 2004 tentang Advokat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Advokat tidak dapat
dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya
dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal 1 ayat (2) UU No.18 tahun 2004
tentang Advokat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jasa Hukum adalah jasa
yang diberikan Advokat berupa memberikan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Konsultasi
Hukum, Bantuan Hukum,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Menjalankan
kuasa, mewakili, mendampingi, membela,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">dan
melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Namun demikian dalam Undang-Undang
Tindak Pidana Korupsi, seorang Advokat juga dapat dikenakan tindak pidana
Korupsi sebagaimana hal tersebut diatur mengenai perbuatan Advokat Menerima Hadiah atau Janji
(Pasal 12 huruf d) ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal 12 huruf d merumuskan sebagai
berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Seseorang yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan menjadi Advokat untuk
menghadiri sidang Pengadilan, menerima hadiah atau janji, padahal diketahui
atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut untuk mempengaruhi nasihat
atau pendapat yang akan diberikan, berhubung dengan perkara yang diserahkan
kepada Pengadilan untuk diadili;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Korupsi Advokat menerima suap yang
dimuat pada Pasal 12 huruf d tersebut, yang dioper dari Pasal 420 ayat (1) sub
2 KUHP dengan perubahan seperlunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Apabila rumusan tersebut dirinci, maka
tampak unsur-unsurnya sebagai beikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Unsur-unsur
Objektif</span></u></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 238.5pt; text-align: justify; text-indent: -202.5pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">a).
Pembuatnya :
Advokat yang menghadiri sidang di Pengadilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">b). Perbuatannya :
1). menerima (hadiah) ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">
2). menerima (janji) ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">c). Objeknya : 1). hadiah ; atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 2).
janji ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Unsur
Subjektif</span></u></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> d). (1) diketahui atau (2) patut
diduga bahwa hadiah atau janji tersebut untuk mempengaruhi nasihat atau
pendapat yang akan diberikan, berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
Pengadilan untuk diadili ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Unsur kesalahan korupsi suap dalam
pasal 12 huruf d, yang terdiri dari 2 (dua) macam, ialah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kesalahan
bentuk kesengajaan dalam hal pengetahuan, dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kesalahan
dalam bentuk culpa atau kealpaan yang ditujukan pada unsur hadiah atau janji tersebut
diberikan sebagai untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat Advokat tersebut
untuk diberikan pada Majelis Hakim dalam rangka Hakim mengambil kesimpulan
untuk memutuskan perkara yang sedang diperiksa ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Unsur kesalahan advokat menerima suap
disini ada hubungannya dengan unsur kesalahan dari korupsi menyuap advokat
menurut Pasal 6 ayat (2). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Maksudnva, kesadaran advokat atau
patut menduga terhadap hadiah yang diterimanya dari penyuap adalah berupa
kesadaran terhadap maksud si penyuap. Artinya, baik maksud si penyuap maupun
maksud advokat yang menerima suap haruslah sama ditujukan untuk mempengaruhi
pendapat atau nasihat<i> </i>advokat
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Memberikan pendapat, atau mengarahkan
pendapat advokat yang sedang menangani perkara di pengadilan tidaklah dilarang.
Bahkan, baik dilakukan oleh siapa saja asalkan tidak dilakukan dengan menyuap.
Advokat lawan dalam perkara perdata, atau jaksa penuntut umum dalam perkara
pidana dalam kegiatan bersidang pada dasarnya adalah mempengaruhi atau
mengarahkan pendapat hakim, malahan tindakan ini merupakan kewajiban, bukan
larangan. Barulah menjadi larangan apabila dilakukan dengan menyuap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Logika larangan menyuap advokat pada
Pasal 6 (1) huruf b, atau larangan menerima suap sebagaimana yang dimaksudkan
Pasal 12 huruf d, ditujukan kepentingan hukum orang yang dibelanya atau orang
yang mempercayakan penanganan perkara kepadanya agar tidak dirugikan oleh
adanya pendapat yang salah atau keliru disebabkan suap tersebut. Sifat pengaruh
ini tidak terbatas pada pendapat yang benar ataukah salah yang jelas pengaruh
yang dimaksud adalah pengaruh yang akan
merugikan kliennya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kini bagaimana
para praktisi menghadapi tumpang tindihnya rumusan tindak pidana korupsi suap
pasif tersebut. Hal tumpang-tindihnya rumusan tindak pidana, tidak menyebabkan hukum tidak dapat
dijalankan. Para praktisi tidak perlu risau. Ambil saja hikmahnya ialah para
praktisi terutama jaksa penuntut umum dapat
mendakwakan semuanya. Tidak menimbulkan akibat hukum batalnya dakwaan
asalkan dibuat dengan memenuhi syarat materiel dan formil surat dakwaan dalam
Pasal 143 KUHAP dan syarat-syarat lain dalam praktik, logika serta doktrin
hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan maksud dapat digunakannya
sistem beban pembuktian terbalik, yarg dianggap lebih menguntungkan jaksa, maka
pada setiap suap pasif agar didakwakan pula suap menerima gratifikasi<i> </i>Pasal 12B. Bentuk
surat dakwaan dapat dibuat kumulatif<i>
</i>antara dua atau lebih tindak pidana (ketentuan hukum pidana) atas
suatu perbuatan (perbarengan
peraturan,<i> </i>Pasal 63 KUHP) atau primer subsider<i>. </i>Jika kumulatif, jaksa akan membuktikan
semuanya, tentu terbukti satu lainnya juga dipastikan terbukti, karena pada
dasarnya dua tindak <b>pidana </b>tersebut adalah sama. Namun, yang dituntut
adalah tindak pidana yang terberat ancaman. pidananya ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal 12 d.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp.200.000.000.-(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000.-
(satu milyar rupiah);<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Seseorang yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan menjadi advokat untuk
menghadiri sidang pengadilan, menerima hadiah atau janji, padahal diketahui
atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan,
berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada Pengadilan untuk diadili ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">D.
Pembahasan Masalah</span></u></b><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> .<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Pada bagian pembahasan masalah
ini, tentunya akan dilakukan uraian bahasan
dengan mengacu dan berdasarkan pada ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku, dan juga menggunakan literature
kepustakaan .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Untuk menjawab permasalahan pertama,
yaitu tentang “ <b>Bagaimana
pengaturan jasa seorang Advokat didalam
melaksanakan tugas profesinya diatur
secara hukum</b> ? “<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Maka terhadap hal ini dapat kita lihat
pada ketentuan hukum pasal 21 UU No.18 tahun 2003 tentang Advokat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1).
Advokat berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum yang telah diberikan kepada
kliennya;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2).
Besarnya honorarium atas jasa hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterapkan secara wajar berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Adapun pengertian daripada “<b>Honorarium</b>” menurut Pasal 1
ayat (7) Undang-Undang No.18
tahun 2003 adalah imbalan atas jasa
hukum yang diterima Advokat berdasarkan kesepakatan dengan klien . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yang dimaksud dengan “<b>secara wajar</b>” menurut penjelasan atas
Undang-Undang No.18 tahun 2003 tentang Advokat, adalah dengan memperhatikan
resiko, waktu, kemampuan dan kepentingan ).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam Undang-Undang No.18 tahun 2003
tentang Advokat tersebut, jelas tidak kita dapatkan maksud daripada si pembuat
Undang-Undang tentang kriteria berapa besaran nilai nominal Honorarium atas
jasa hukum Advokat yang dimaksudkan oleh
Undang-Undang adalah “ secara wajar “ ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bahwa karena pasal dari ketentuan
perundangan-undangan dimaksud tidak jelas mengatur batasan nilai besaran
nominal Honorarium atas jasa hukum
Advokat, maka oleh karena itu dapatlah kita menafsirkan ketentuan tersebut dengan mempergunakan
interpretasi sistematis atau interpretasi dogmatis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -1.0in;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -1.0in;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Interpretasi
sistematis atau interpretasi dogmatis</span></u></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Adapun
penggunaan Interpretasi sistematis atau
interpretasi dogmatis, dilakukan apabila terhadap setiap gejala social yang
senantiasa terjadi interdepedensi (saling ketergantungan atau saling
berhubungan) dengan gejala-gejala social yang lain. Konsekwensinya dalam hukum
bahwa antara masing-masing peraturan hukum itu ada hubungannya. Suatu peraturan
hukum tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan intern diantara
peraturan-peraturan tersebut. Menafsirkan undang-undang yang menjadi bagian
dari keseluruhan system perundang-undangan dengan cara menghubungkan dengan
undang-undang lain itulah yang dinamakan interpretasi sistematis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bahwa keterkaitan dengan Undang-Undang
Advokat No.18 tahun 2003 khususnya Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) dapat
dikatakan tidak jelas / tidak tegas dalam penafsirannya, yang dapat berakibat
ketentuan tersebut tidak dapat dipergunakan, sementara dalam praktek
sehari-hari dan sewaktu-waktu ketentuan itu akan dibutuhkan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Untuk melakukan kajian terhadap
ketentuan tersebut , terlebih dahulu diperlukan pemahaman dengan jelas, bagaimana kita dapat mengetahui hubungan
antara Advokat dengan kliennya dalam membela dan atau membantu dalam menangani
permasalahan hukum di persidangan diikat dengan suatu penberian Surat Kuasa
Khusus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bahwa suatu surat Pemberian Kuasa,
tentunya tunduk kepada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berlaku
(Burgerlijk Wetboek), sehingga penafsiran atas pembahasan permasalahan pada
makalah ini, akan pula berkaitan dengan Hukum Perdata dimaksud. <o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sebagaimana kita ketahui tentang
Pemberian Kuasa telah diatur dalam ketentuan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list .25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal
1794 KUHPerdata ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pemberian Kuasa terjadi
dengan Cuma-Cuma, kecuali jika diperjanjikan sebaliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jika dalam hal yang
terakhir, upahnya tidak ditentukan dengan tegas, si Kuasa tidak boleh meminta
upah yang lebih daripada yang ditentukan dalam pasal 411 untuk wali .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal
1795 KUHPerdata ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pemberian Kuasa dapat
dilakukan secara khusus, yaitu mengenai hanya satu kepentingan tertentu atau
lebih, atau secara umum, yaitu meliputi segala kepentingan si Pemberi Kuasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pasal
411 KUHPerdata ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Semua wali, kecuali
Bapak atau Ibu dan kawan wali,
diperbolehkan memperhitungkan sebagai upah tiga per seratus (3 %) daripada segala
pendapatan, dua per seratus (2 %) daripada segala pengeluaran dan satu setengah
per seratus (1,5 %) daripada jumlah-jumlah uang modal yang mereka terima, kecuali mereka lebih suka
menerima upah yang kiranya disajikan bagi mereka dengan surat wasiat, atau
dengan akta otentik tersebut dalam Pasal 355 ; dalam hal yang demikian mereka
tidak boleh memperhitungkan upah yang lebih; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan berpatokan kepada Pasal
1794 KUHPerdata, pasal 1795 KUHPerdata serta Pasal 411 KUHPerdata tentunya
dapatlah dipergunakan sebagai ukuran besarnya nilai nominal Honorarium yang
dimaksudkan secara Wajar, atas Jasa Hukum yang telah diberikan seorang Advokat
kepada kliennya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Hal mana pembahasan ini sangat
diperlukan adalah untuk menghindari suatu tindakan terselubung yang dapat
dilakukan antara seorang Advokat dengan kliennya, yaitu dengan cara-cara pemberian Honorarium Jasa Advokat
yang nominalnya besar hanyalah karena tidak adanya pembatasan yang dilakukan
oleh Undang-Undang No.18 tahun 2003 tersebut. Tentunya kontruksi hukum Interpretasi
sistematis atau interpretasi dogmatis
sedemikian dapatlah dipergunakan untuk menjerat para Advokat yang nakal, yang
patut diduga telah bersepakat dengan seorang kliennya yang dijerat dengan kasus
tindak pidana korupsi, sementara uang pemberian Honorarium oleh terdakwa
berasal dari hasil korupsi uang negara, dan apalagi dapat dimungkinkan
siterdakwa setelah dinyatakan terbukti melakukan pidana Korupsi oleh
persidangan, ianya tidak dapat mengembalikan uang hasil perbuatan korupsi
tersebut, sementara Advokat yang melakukan pembelaan telah memperoleh
penerimaan pembayaran Honorarium atas jasa hukum yang diberikannya, pembayaran
Honorarium tersebut adalah hasil korupsi uang negara yang dikorupsi oleh si
terpidana .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Daftar
Kepustakaan</span></u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Undang-Undang
No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Undang-Undang
No.20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .25in; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">R.
WIYONO,SH, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
penerbit Sinar Grafika tahun 2005.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-80823445551251284532015-02-15T13:46:00.000+07:002015-07-16T21:59:58.801+07:00Pertimbangan-Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara Kasus Penyalahgunaan NAPZA Untuk Mengikuti Proses Rahabilitasi.<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Pertimbangan-Pertimbangan Hakim Dalam Memutus<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Perkara Kasus Penyalahgunaan NAPZA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Untuk Mengikuti Proses Rahabilitasi.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Oleh : Dominggus Silaban, SH.MH.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Ketua Pengadilan Negeri Kayu Agung.</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 28px;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pendahuluan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengingat, akibat peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba, ratusan ribu orang telah mengalami ketagihan (addiction) dan ketergantungan (dependence). Ribuan orang telah meninggal dunia secara sia-sia. Apabila keadaan ini tidak ditangani dengan sungguh-sungguh, dampaknya dapat menghilangkan satu generasi bangsa (Lost Generations). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyebab lainnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah penyedia /penjual /pengedar narkotika yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya, diakibatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan sulitnya mendapat pekerjaan yang layak, sehingga mengambil jalan pintas sebagai pengedar narkoba. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Seiring penanganan kasus narkoba yang semakin marak yang hingga kini mencapai <u>+</u> 240.000 kasus, yang didalamnya bisa saja termasuk pelaku peredaran gelap Narkoba dan dimungkinkan terdapat pula korban pengguna narkoba .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Dalam keadaan ini, maka aparat Penegak Hukum diharapkan didalam melakukan penyelidikan/penyidikan, penuntutan, serta pemidanaan yang selektif, agar korban pengguna narkoba mendapat penanganan khusus, sehingga penanganan kasus penyalahgunaan narkoba mencapai titik sasaran yang diharapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Dilingkungan peradilan, penanganan kasus narkoba dimasukkan kedalam kategori tindak pidana khusus sebagaimana halnya penanganan tindak pidana korupsi, yang pemeriksaannya lebih diutamakan daripada penanganan tindak pidana biasa/umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Tentunya tidak hanya lembaga peradilan yang telah melakukan hal tersebut, akan tetapi sebaiknya juga diikuti oleh lembaga penegakkan hukum lainnya, yang dimulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan dan penuntutan secara terpadu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Menurut ketentuan hukum yang berlaku, khususnya penanganan kasus narkoba yang diancam hukuman berat seperti Pasal 114, Pasal 112, Pasal 111 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkoba, maka kepada terdakwa wajib didampingi oleh Penasehat Hukum, sementara terhadap pelaku korban Napza yang diancam Pasal 127 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkoba, sama sekali tidak diatur untuk didampingi oleh Penasehat Hukum hal mana karena ancaman hukumannya maksimal 4 (empat) tahun, sehingga dimungkinkan tujuan untuk melakukan pemidanaan rehabilitasi menjadi terabaikan selain hanya pemidanaan penjara, dapat dimungkinkan karena tidak disediakannya Penasehat Hukum/pendamping untuk mendampingi tersangka/terdakwa tersebut selama penyelidikan/penyidikan, Penuntutan dan Persidangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Hal ini sangat penting diperhatikan agar sejak dini dilakukan pemisahan/pembedaan penanganan kasus dengan tujuan agar antara pelaku kejahatan narkoba, dengan pelaku korban Napza, sehingga terdapat dinding pemisah dan sekaligus bertujuan agar antara pelaku kejahatan narkoba, dengan pelaku korban Napza yang sebelumnya tidak saling kenal dapat menjadi akrab dan bahkan dimungkinkan akan melakukan tindak pidana yang lebih canggih baik didalam penjara maupun setelah selesai menjalani pemidanaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana upaya agar korban Napza/Pecandu tidak berhubungan lagi dengan teman, kenalan atau kelompoknya, terutama teman atau kelompok yang patut diduga akan menjadi penyebab untuk memperoleh Narkoba illegal. Maka, korban Napza /Pecandu itu di-isolir, sehingga bebas dari segala kemungkinan bisa berhubungan dengan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba. Cara ini bisa dilakukan dengan jalan mengobati Pecandu di Rumah Sakit, di Panti Rehabilitasi atau ditempat lain (misalnya dirumah sendiri) yang dijamin bisa steril dari peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba, selanjutnya Pecandu menjalani proses detoksifikasi, yaitu minum “obat” sesuai petunjuk Dokter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pokok Permasalahan</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pokok pemasalahan dalam makalah ini didasarkan pada asumsi adanya distorsi, bahwa lembaga penegakkan hukum baik Kepolisisan, Kejaksaan, dan Pengadilan belum sepenuhnya/maksimal menjalankan hukum yang mengatur tentang Narkotika khususnya bagi korban Napza. Hal ini disebabkan karena seringkali terdapat suatu penafsiran yang berbeda-beda dari para aparat penegak hukum, bahkan seringkali mengarah pada ketidakpatuhan terhadap hukum positif yang ada, baik dalam hukum acara pidana, hukum acara lainnya maupun administrasi peradilan dalam praktek sehari-hari di lembaga peradilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Berangkat dari hal tersebut maka timbul suatu kebutuhan untuk membentuk satu konsep pengawasan, baik dalam bentuk lembaga ataupun sekedar sistem yang mempunyai otoritas dalam menyatakan bahwa lembaga peradilan dapat dinyatakan telah melanggar hukum, serta mempunyai kewenangan memberikan sanksi langsung melalui instansinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 54 dan Pasal 55 UU No 35 menjelaskan, pencandu narkoba dan korban penyalahgunaan narkoba wajib menjalani proses rehabilitasi sosial dan medis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para pencandu yang sudah cukup umur ataupun orangtua pencandu yang belum cukup umur wajib melaporkan korban narkoba ke puskesmas, rumah sakit, atau lembaga rehabilitasi medis dan sosial yang ditunjuk pemerintah untuk dirawat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”Para pencandu atau korban narkoba sebaiknya tidak di penjara, tetapi ditempatkan di panti rehabilitasi, karena undang-undang memberi dua kali kesempatan kepada mereka. Bila setelah dua kali dirawat para pencandu atau korban narkoba ini masih tertangkap tangan mengonsumsi narkoba, ada peluang mereka dipenjara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Selanjutnya Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 7 tahun 2009 dan SEMA Nomor 4 tahun 2010 tentang menempatkan pemakai narkoba ke dalam panti terapi dan rehabilitasi, dan SEMA tersebut menyatakan bahwa seluruh Hakim di Indonesia diharapkan mengirimkan seseorang yang terbukti sebagai pengguna narkotika/psikotropika ke Panti Rehabilitasi;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Dalam hal mana SEMA memberikan acuan atau pedoman bagi hakim yang memeriksa dan mengadili perkara pencandu narkotika sesuai dengan ketentuan dalam :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 47 UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 41 UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 127 UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tempat dan waktu pelaksanaan proses terapi dan rehabilitasi sama dengan masa menjalani pidana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan apabila terdakwa sudah menjalani proses rehabilitasi maka tidak perlu lagi ditahan dalam penjara. “Karena masa selama terdakwa dirawat dalam panti merupakan masa menjalani pidana. Kalaupun ada pengurangan masa pidana dengan pelepasan bersyarat harus ada pernyataan sembuh total dari dokter;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Dengan demikian </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hakim seharusnya cermat dan berpihak pada korban narkoba, sepanjang bukti-buktinya mendukung, Hakim jangan memberikan hukuman yang minimal terhadap perkara pidana narkotika karena termasuk perkara yang sensitif.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Prinsip dasar penerapan sanksi hukum pidana penjara dalam kerangka penegakan hukum penyalahgunaan Narkoba seharusnya diterapkan bagi pelaku pengedar dan merujuk pada pendekatan norma hukum yang bersifat menghukum penjahat sehingga dapat memberikan efek jera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Memngingat putusan Hakim yang sangat minim untuk memutus pecandu dengan perintah rehabilitasi di Indonesia tentunya berakibat terhadap efektifitas peraturan perundang-undangan Narkoba,<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Hal ini memberikan wacana kepada para Hakim dalam merumuskan vonis penjatuhan sanksi kepada para pelaku kejahatan. Kenyataan empiris di bidang pemidanaan pelaku pengedar gelap Narkoba secara umum masih menganut memperbaiki terpidana di lembaga pemasyarakatan sehingga memberikan gambaran bahwa kejahatan tersebut hanya terhenti sesaat dan akan muncul kembali dalam lingkungan kehidupan sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pengiriman korban napza ke penjara justru tidak membuat mereka untuk berhenti menggunakan. Kondisi ini terjadi karena pengiriman korban napza ke penjara tidak diikuti dengan peningkatan sumber daya di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setelah undang-undang yang lama diganti dengan undang-undang yang baru yakni UU No. 35/2009 tentang Narkotika memiliki harapan bahwa undang-undang ini memberikan pembedaan antara pengedar dengan pengguna napza.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Dalam undang - undang tersebut disebutkan bahwa jika seseorang terbukti sebagai pengguna maka Hakim dapat memvonis yang bersangkutan ke Panti Rehabilitasi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Maka dengan undang-undang ini perlakuan negara terhadap pengguna napza harus berbeda dengan pengedar napza. Dalam penerapan hukum dalam upya dekriminalisasi pengguna napza, titik pentingnya ada di wilayah pembedaan status pengedar dan pengguna napza. Pembedaan ini secara mutatis mutandis akan berbeda pula dalam penanganannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Beberapa institusi yang bertanggung jawab untuk menangani korban napza yakni; Badan Narkotika Nasional (BNN), Departemen Kesehatan (Depkes) dan Departement Sosial (Depsos).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l13 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Departemen Kesehatan, menjalankan rehabilitasi medis di beberapa rumah sakit yang ditunjuk dan juga memberikan substitusi (Methadone) kepada korban napza di beberapa rumah sakit besar di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l13 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Departement Sosial, memberikan pelatihan vokasional kepada korban napza, dan memberikan modal dasar untuk menjalankan usaha tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l13 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Badan Narkotika Nasional (BNN), memiliki Panti Rehabilitasi terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Bogor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BNN dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2002 (yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007). BNN bertugas untuk mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya di bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembahasan Masalah</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Dasar Hukum</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l18 level1 lfo19; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Pasal 103 Jo. Pasal 127);<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l18 level1 lfo19; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat 15;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l18 level1 lfo19; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.07 tahun 2009 tentang Menempatkan Pemakai Narkoba kedalam Panti Terapi dan Rehabilitasi;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l18 level1 lfo19; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.04 tahun 2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika kedalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Bagi pengguna/pecandu narkotika dapatlah dikatakan bahwa mereka dalam keadaan sakit dan mengalami penderitaan, sebagai akibat daripada tindakan penyalahgunaan yang telah dilakukannya, sementara sebaliknya bagi pihak lain yang ada disekelilingnya, sebagian besar menyatakan bahwa tindakan si pengguna/pecandu narkotika adalah merupakan suatu tindakan kejahatan yang serius yang harus dihukum pidana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l25 level1 lfo27; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasal 1 ayat 15 Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l25 level1 lfo27; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pasal 4 Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyatakan setiap orang berhak atas kesehatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l25 level1 lfo27; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Pasal 5 Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Putusan/Vonis Hakim adalah merupakan sebuah mahkota bagi sang Hakim, sehingga pengambilan keputusan pada hakikatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data penentuan yang matang dari alternative yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang paling tepat;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .8pt; line-height: 200%;">Secara umum dikemukakan bahwa ada dua tipe hakim dalam peng</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">ambilan putusan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo21; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">Pertama<i>, </i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">sebelum sang hakim mengambil keputusan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 200%;">terlebih dahulu berdialog dengan undang-undang semata. Setelah ditemu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">kan dasar hukumnya dalam perundang-undangan, kemudian diterapkan ke dalam kasus konkret. Akan tetapi, di dalam penerapannya, sang hakim </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .8pt; line-height: 200%;">tidak mempersoalkan apakah rumusan undang-undang masih relevan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .7pt; line-height: 200%;">dengan rasa keadilan dalam masyarakat. Sudah cukup apabila rumusan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 200%;">dalam perundang-undangan sesuai dengan kasus yang ditanganinya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .8pt; line-height: 200%;">Boleh dikata, sang hakim di sini berperan sebagai terompet undang-</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">undang semata </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">(let'terknechten der wet).<i> </i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 200%;">Prosedur seperti ini biasa di</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">terapkan oleh hakim-hakim yang berpendirian normatif-dogmatis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo21; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">Kedua, dalam pengambilan keputusan, sang hakim terlebih dahulu berdialog dengan nuraninya. Dia bertanya pada hati nuraninya tentang ketepatan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .65pt; line-height: 200%;">putusan yang akan diambilnya. Setelah berdialog dengan hati nurani </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">kemudian baru dia mencari dasar hukumnya dalam perundang-undangan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .65pt; line-height: 200%;">. Setelah ditemukan dasar hukumnya, baru sang hakim mengambil putusan. Namun, putusan yang diterapkan bukan menurut bunyi undang-</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 200%;">undang semata, melainkan disesuaikan dengan rasa keadilan dalam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">masyarakat. Prosedur seperti ini biasa diterapkan oleh hakim-hakim yang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 200%;">berpendirian sosiologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Dalam menyusun putusannya Hakim menguraikan asp</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">ek "pertimbangan-pertimbangan yuridis terhadap tindak pidana yang did</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">akwakan" karena merupakan konteks penting dalam putusan hakirn. Meng</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">apa sampai dikatakan demikian? Hakikatnya pada pertimbangan yuridis meru<span style="letter-spacing: .1pt;">pakan pembuktian unsur-unsur </span>(bestanddelen) <span style="letter-spacing: -.1pt;">dari suatu tindak pid</span><span style="letter-spacing: .1pt;">ana apakah perbuatan terdakwa tersebut telah memenuhi dan sesuai den</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">gan tindak pidana yang didakwakan oleh jaksa/penuntut umum. Dapat dikatakan lebih jauh bahwasanya pertimbangan-pertimbangan yuridis ini secara la</span><span style="letter-spacing: .1pt;">ngsung akan berpengaruh besar terhadap amar/dictum putusan Hakim.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Lazimnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 200%;">, dalam praktik peradilan pada putusan hakim sebelurn "pertimbangan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">-pertimbangan yuridis" ini dibuktikan dan dipertimbangkan maka hakim </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">terlebih dahulu akan menarik "fakta-fakta dalam persidangan," yang timbul </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 200%;">dan merupakan konklusi kumulatif dari keterangan para saksi, keteran</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 200%;">gan terdakwa, dan barang bukti yang diajukan dan diperiksa di persida</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 200%;">ngan. Pada dasarnya "fakta-fakta dalam persidangan" berorientasi pada </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">dimensi tentang:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l28 level1 lfo23; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-style: italic; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">locus </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">dan <span style="letter-spacing: -.1pt; mso-bidi-font-style: italic;">tempus delicti,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l28 level1 lfo23; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">modus operandi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">bagaimana<span style="letter-spacing: .05pt;">kah tindak pidana tersebut dilakukan, penyebab atau latar belakang me</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">ngapa terdakwa sampai melakukan tindak pidana,<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l28 level1 lfo23; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">kemudian bagaimanakah akibat langsung ataupun tidak langsung dari perbuatan terdakwa,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l28 level1 lfo23; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.2pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">bara</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .25pt; line-height: 200%;">ng bukti apa yang dipergunakan terdakwa dalam melakukan tindak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.2pt; line-height: 200%;">pidana, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">Selanjutnya, setelah "fakta-fakta dalam persidangan" tersebut diungkapkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.2pt; line-height: 200%;">pada putusan hakim kemudian akan dipertimbangkan terhadap unsur-unsu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.5pt; line-height: 200%;">r </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">(bestanddelen) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">dari tindak pidana yang telah didakwakan oleh jaksa/Penuntut U</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">mum. Sebelum mempertimbangkan unsur-unsur </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">(bestanddelen) ters</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">ebut, menurut praktik lazimnya dipertimbangkan tentang hal-hal bersifat<span style="letter-spacing: -.05pt;"> korelasi antara fakta-fakta, tindak pidana yang didakwakan, dan unsur </span><span style="letter-spacing: .15pt;">kesalahan terdakwa yang biasa dengan redaksionai kalimat sebagai ber</span><span style="letter-spacing: .05pt;">ikut:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> "Menimbang, bahwa sekarang majelis akan mempertimbangkan <span style="letter-spacing: -.05pt;">dan meneliti apakah dari fakta-fakta tersebut apa yang dilakukan oleh </span><span style="letter-spacing: .15pt;">terdakwa merupakan tindak pidana ataukah tidak sebagaimana yang di</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">dakwakan jaksa/penuntut umum;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">"Menimbang, <span style="letter-spacing: .1pt;">bahwa untuk mempersalahkan seseorang telah </span>me<span style="letter-spacing: -.05pt;">lakukan tindak pidana maka semua unsur-unsur daripada tindak pidana </span><span style="letter-spacing: .1pt;">yang didakwakan haruslah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">Seyogianya dalam pembuktian terhadap pertimbangan-pertimbangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">yuridis dari tindak pidana yang didakwakan maka majelis hakim haruslah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">menguasai mengenai aspek teoretik dan praktik, pandangan doktrin, yurisprudensi, dan kasus posisi yang sedang ditangani, kemudian secara </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 200%;">limitatif menetapkan "pendiriannya".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Kemudian, selain telah diuraikan mengenai unsur-unsur <span style="letter-spacing: -.05pt; mso-bidi-font-style: italic;">(bestanddelen) </span>dari tindak pidana yang didakwakan tersebut maka <span style="letter-spacing: -.05pt;">terhadap "tuntutan pidana" dari jaksa/penuntut umum dan "pleidoi" dari terdakwa dan atau </span>penasihat hukumnya dalam praktik peradilan sedikitnya ada tiga bentuk tanggapan dan pertimbangan dan majelis hakim terhadap hal <span style="letter-spacing: -.1pt;">ini, yaitu :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l14 level1 lfo22; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 200%;">Ada majelis hakim yang menanggapi dan mempertimbangkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">cara detail, terperinci, dan substansial terhadap "tuntutan pidana dari jaksa/penuntut umum dan "pleidoi" dari terdakwa atau penasihat hukum.<span style="letter-spacing: -.05pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Apabila ditinjau dari segi letaknya, tanggapan dan <span style="letter-spacing: .3pt;">pertimbangan tersebut dalam putusan ada yang langsung me</span><span style="letter-spacing: -.1pt;">nanggapi ketika mempertimbangkan unsur-unsur tindak pidana dan </span><span style="letter-spacing: .45pt;">ada pula yang dalam pertimbangan khusus setelah selesai </span><span style="letter-spacing: .1pt;">pertimbangan unsur-unsur dari suatu tindak pidana sesuai dengan </span><span style="letter-spacing: -.05pt;">surat dakwaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo22; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Ada pula majelis hakim yang menanggapi dan mempertimbangkan secara selintas saja terhadap "tindak pidana" yang diajukan <span style="letter-spacing: .25pt;">oleh jaksa/penuntut umum dan "pleidoi" dari terdakwa dan </span>penasihat hukumnya. Lazimnya dalam praktik sering kali dijumpai <span style="letter-spacing: -.15pt;">pertimbangan selintas tersebut ;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;"> "Menimbang, bahwa terhadap pembelaan/pleidoi dari terdakwa/</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .25pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">penasihat hukum karena tidak berdasarkan hukum dan fakta irr</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">elevant untuk dipertimbangkan".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo22; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.2pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">Ada majelis hakim yang sama sekali tidak menanggapi dan mem</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">pertimbangkan terhadap "tuntutan pidana" yang diajukan oleh jaksa/ penuntut umum dan "pleidoi" dari terdakwa/penasihat hukum. Dan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;"> dalam pertimbangannya langsung menyatakan perbuatan ter</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">dakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melaku<span style="letter-spacing: .3pt;">kan tindak pidana sesuai dengan surat dakwaan dari jaksa/pe</span><span style="letter-spacing: -.2pt;">nuntut umum.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Dalam putusan, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">suatu tanggapan dan pertirnbangan tersebut dibuat detail, terperinci, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 200%;">dan substansial terhadap kasus pembuktian yang pelik, di mana terdakwa/</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">penasihat hukum tidak sependapat dengan tuntutan pidana ataukah juga <span style="letter-spacing: .05pt;">menurut pertimbangan majelis hakim fakta-fakta yang diungkap dalam persidangan tidak sesuai dengan tuntutan pidana dan sebagainya. </span><span style="letter-spacing: -.05pt;">Jadi, singkat dan konkretnya harus diterapkan tanggapan dan pertimbang</span>an tersebut kasuistik sifatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -3.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 200%;">Perihal "penegasan tentang tindak pidana yang terbukti/tidak terbukti dilakukan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.2pt; line-height: 200%;">oleh terdakwa" esensial sifatnya. dalam pertimbangan pada putusan H</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 200%;">akim, apabila unsur-unsur </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-style: italic;">(bestanddelen) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%;">tindak pidana yang didakwakan telah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">terbukti, lazimnya putusan hakim, redaksionainya dapat berupa kalimat :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">"Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan sebagaimana yang didakwakan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .65pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">dalam dakwaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">... </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">melanggar Pasal </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">... </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">telah terbukti secara sah dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;">meyakinkan menurut hukum maka terdakwa haruslah dijatuhkan hukuman</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-style: italic;"> yang sepadan dengan perbuatannya."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -3.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">Sedangkan apabila terhadap unsur-unsur (bestanddelen) </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .5pt; line-height: 200%;">dari tindak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .6pt; line-height: 200%;">pidana yang didakwakan tidak terbukti, haruslah ada pernyataan hakim dalam putusan agar terdakwa dibebaskan dari dakwaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">Kemudian, setelah pencantuman unsur-unsur tersebut di alas, lazim dalam praktik pada putusan hakim selanjutnya langsung dipertimbangkan "hal-hal yang memberatkan" dan "hal-hal yang meringankan".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">Contoh Kasus Pecandu NAPZA</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Diambil dari Putusan pidana Pengadilan Negeri Sukabumi register No. 216/Pid.Sus/2010/PN.Smi. atas nama terdakwa XXXXXXXXXXX Bin xxxxxxxxx, tertanggal 06 Desember 2010.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 200%;">Pertimbangan hukumnya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pemidanaan atas diri terdakwa dalam perkara ini, maka akan diperhatikan ketentuan yang diatur dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo24; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">ayat (13) Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo24; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">ayat (14) Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba, menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo24; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">ayat (16) Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo24; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">ayat (18) Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Menimbang, bahwa demikian pula menurut Pasal 103 yang menyatakan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">(1) Hakim yang memeriksa perkara Pecandu Narkotika dapat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a. memutus untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika; atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b. menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">(2) Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Menimbang, bahwa pada faktanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">dengan berdasarkan h</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.8pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">asil pemeriksaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.5pt; line-height: 150%;">Klinik Vita Medika Nomor </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 150%;">Lab.83632</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.8pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">, terdakwa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">xxxxxxxxxxx Bin xxxxxxxxxxx<span style="letter-spacing: -.8pt;"> dinyatakan positif menggunakan Ophiate (Morphine)</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">, maka dapatlah </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">terdakwa yang dikategorikan sebagai pecandu narkotika, untuk itu </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">proses hukum terhadap Pecandu narkotika, tentunya tidak akan membuat si pecandu jera dengan cara hanya dihukum penjara, karena dapat dipastikan nantinya setelah keluar dari penjara / Lembaga Pemasyarakatan, terdakwa akan berusaha mengulangi lagi sebagai Pecandu, oleh karena itu bagi terdakwa yang terbukti sebagai pecandu narkotika, sebaiknya terdakwa ditempatkan dipanti rehabilitasi dahulu, baru kemudian dilaksanakan pemidanaan hukumannya, sedangkan penegakan hukum terhadap pecandu narkoba, yang tanpa melalui proses Rehabilitasi, berakibat tujuan pemidanaan itu tidak akan tercapai, dan oleh karena itu tindakan yang dinilai bijaksana adalah menyembuhkan dahulu “penyakit” yang diderita terdakwa, barulah kemudian melaksanakan hukuman atas pidana yang dilakukannya;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menimbang, bahwa memperhatikan pula Hasil Rekap Medis Yayasan Sekar Mawar-Keuskupan Bandung tertanggal 25 Agustus 2008 sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Menurut data psikolog menyangkut perkembangan pribadinya masih mempunyai sikap ceroboh, gejolak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">emosi yang belum dapat dikendalikan, belum dapat berpikir rational, mudah di pengaruhi oleh kondisi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%;">lingkungan dimana ybs berada terutama dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis, kurang kasih sayang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">menyebabkan dia tidak mempunyai pedoman dalam menghadapi kehidupannya, dia cenderung mengikuti </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">arus pergaulan yang kurang baik, tidak mandiri sehingga dalam mengambil keputusan sangat tergantung </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%;">kepada kelompok ybs berada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">Kesimpulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%;">Orientasi terhadap masa depan tampaknya tidak jelas, dia sangat membutuhkan bimbingan, pengarahan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">dan support positif dari orang lain, terutama ia harus meningkatkan rasa percaya diri dalam mengambil </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">keputusan. Agar mampu memilih teman bergaul yang dapat membawa dirinya ke arah yang positif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.25pt; line-height: 150%;">Saran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo25; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">Diharapkan dia dapat diberikan bimbingan secara intensif dan terarah terutama untuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">meningkatkan kepercayaan diri, dapat mengendalikan emosi dengan baik. Mampu mengambil </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">keputusan secara tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo25; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%;">Dia dapat diberikan pelatihan kerja yang ringan dan sesuai dengan minatnya agar dia dapat meningkatkan daya juang dan keuletan di dalam berusaha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo25; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Membuat program yang jelas tentang masa depannya, supaya jangkauan masa depan bagi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">kehidupannya lebih jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo25; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Dia membutuhkan bimbingan untuk dapat menjalin relasi sosial yang lebih selektif, supaya tidak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">terjerumus pada pergaulan yang lebih buruk.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga akan memperhatikan tentang keberadaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 tahun 2010 tentang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -.05pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -.15pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Dan Pecandu Narkotika ke Dalam Lembaga Rehabilitasi Medis </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Dan Rehabilitasi Sosial</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">, dan SEMA tersebut menyatakan bahwa seluruh Hakim di Indonesia diharapkan mengirimkan seseorang yang terbukti sebagai pengguna narkotika/psikotropika ke Panti Rehabilitasi;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Menimbang, bahwa d<span style="letter-spacing: .3pt;">alam hal Hakim menjatuhkan pemidanaan berupa perintah untuk dilakukan </span><span style="letter-spacing: .4pt;">tindakan hukum berupa rehabilitasi atas diri Terdakwa, Majelis Hakim harus </span><span style="letter-spacing: .35pt;">menunjuk secara tegas dan jelas tempat rehabilitasi yang terdekat dalam amar </span><span style="letter-spacing: -.15pt;">putusannya.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Menimbang, bahwa untuk dapat melaksanakan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2010 tentang menempatkan pemakai narkoba ke dalam Panti Terapi dan Rehabilitasi, antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .4pt; line-height: 150%;">Bahwa penerapan pemidanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 huruf a dan b </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">dapat dijatuhkan pada klasifikasi tindak pidana sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Terdakwa pada saat ditangkap oleh penyidik Polri dan penyidik BNN dalam kondisi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">tertangkap tangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a diatas ditemukan barang bukti pemakaian 1</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"> (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt;">Kelompok metamphetamine (shabu) : 1 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt;">Kelompok MDMA (ekstasi) : 2,4 gram = 8 butir.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt;">Kelompok Heroin : 1,8 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt;">Kelompok Kokain : 1,8 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: .1pt;">Dan seterusnya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Surat uji </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Laboratorium </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">positif </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">menggunakan Narkotika </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">berdasarkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">permintaan penyidik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Perlu Surat Keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">oleh Hakim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .25pt; line-height: 150%;">Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2010 yang pada faktanya telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa haruslah ditempatkan di Panti Rehabilitasi guna mendapat perawatan dan penyembuhan dan apabila terdakwa telah mendapat penyembuhan secara total, dapatlah dilanjutkan untuk menjalani pemidanaan atas perkara ini; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan bersalah melakukan pidana atas dakwaan pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang No.35 Tahun 2009, dan ternyata pula bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab akan kesalahannya serta tidak dijumpai hal-hal yang dapat menghapuskan akan kesalahannya, oleh karena itu terdakwa haruslah dijatuhi hukuman atas perbuatannya ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Menimbang, bahwa oleh karenannya penjatuhan hukuman pidana yang akan diberikan kepada terdakwa, Majelis Hakim akan memperhatikan unsur moral justice, sosial justice dan legal justice yang merupakan dasar dari segala penerapan Hukum, karena itu suatu putusan Hakim yang berupa pemidanaan (veroordeling), maupun dalam menempatkan terdakwa untuk diterapi haruslah pula mengandung anasir yang bersifat kemanusiaan, edukatif dan keadilan, maka hukuman pidana tersebut haruslah sesuai dengan kadar dengan perbuatannya, dan selain itu kepada terdakwa dihukum pula untuk membayar biaya perkara ini ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Menimbang, bahwa oleh karenanya tindakan yang hanya memenjarakan pemakai/pengguna narkoba yang dilakukan adalah kurang tepat karena nantinya akan memperburuk kondisi kejiwaan pengguna, justru dengan memenjarakan telah mengabaikan kepentingan perawatan dan pengobatan para pengguna termasuk terdakwa;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 150%;">Dan seterusnya………<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 32px;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">M E N G A D I L I</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l16 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menyatakan terdakwa xxxxxxxxxx Bin xxxxxxxx, sebagaimana identitas tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyalah Guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">”; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l16 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l16 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Memerintahkan agar terdakwa dirawat/ditempatkan di Panti <span style="letter-spacing: .05pt;">Yayasan Sekar Mawar Bandung</span>, dengan ketentuan apabila terdakwa telah mendapat penyembuhan secara total sebelum lewatnya masa hukuman pidana tersebut, maka pelaksanaan hukuman pidana akan dilanjutkan oleh terdakwa di Lembaga Pemasyarakatan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l16 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dan masa perawatan/terapi yang akan dijalani terdakwa selama berada pada Panti <span style="letter-spacing: .05pt;">Yayasan Sekar Mawar Bandung</span>, akan dikurangkan seluruhnya dari lamanya hukuman pidana yang dijatuhkan kepadanya ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .55pt; line-height: 150%;">Dan seterusnya………….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada kenyataannya Mahkamah Agung RI sangat antusias dalam memperhatikan nasib dan keberadaan pengguna/pecandu Napza yang merupakan korban dari tindakan penyalahgunaan narkotika, sehingga mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 tahun 2009 dan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 04 tahun 2010 sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SURAT EDARAN Nomor : 07 Tahun 2009<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">TENTANG MENEMPATKAN PEMAKAI NARKOBA KE DALAM PANTI TERAPI DAN REHABILITASI<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memperhatikan bahwa sebagian besar dari Narapidana dan tahanan kasus narkoba adalah termasuk kategori pemakai atau bahkan sebagai korban yang jika dilihat dari aspek kesehatan mereka sesungguhnya orang-orang yang menderita sakit, oleh karena itu memenjarakan yang bersangkutan bukanlah langkah yang tepat karena telah mengabaikan kepentingan perawatan dan pengobatan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kondisi Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) pada saat ini tidak mendukung, karena dampak negatif keterpengaruhan oleh perilaku kriminal lainnya dapat semakin memperburuk kondisi kejiwaan, kesehatan yang diderita para narapidana narkotika dan psikotropika akan semakin berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l20 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh karena itu diharapkan para Hakim sedapat mungkin menerapkan pemidanaan sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 41 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Narkotika, yang dikutip sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 41 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Pengguna psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang psikotropika dapat diperintahkan oleh hakim yang memutus perkara tersebut untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasal 47 Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Hakim yang memeriksa perkara pecandu narkotika dapat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">memutuskan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan / atau perawatan, apabila pecandu narkotika tersebut terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika; atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan atau perawatan apabila pecandu narkotika tersebut tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi pecandu<br />narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf diperhitungkan<br />sebagai masa menjalani hukuman;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Penerapan pemidanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 Undang Undang No. 5 Tahun 1997 dan Pasal 47 Undang-Undang No. 22 Tahun 199 hanya dapat dijatuhkan pada klasifikasi tindak pidana sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada saat tertangkap tangan sesuai butir 1 diatas, ditemukan barang bukti satu kali pakai. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Contoh :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Heroin/Putauw : maksimal 0,15 gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kokain : maksimal 0,15 gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Morphin : maksimal 0,15 gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ganja : maksimal 1 linting rokok dan / atau 0,05 gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ekstacy : maksimal 1 butir/tablet<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Shabu : maksimal 0,25 gram<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan lain-lain termasuk dalam narkotika Golongan I s/d III dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">psikotropika Golongan I s/d 1V<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Surat keterangan uji laboratoris positif menggunakan narkoba berdasarkan permintaan Penyidik;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bukan residivis kasus narkoba;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlu surat keterangan dari Dokter Jiwa / Psikiater (Pemerintah) yang ditunjuk oleh Hakim;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan merangkap menjadi pengedar/produsen gelap narkoba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hal Hakim menjatuhkan pemidanaan berupa perintah untuk dilakukan tindakan hukum berupa rehabilitasi atas diri Terdakwa, Majelis harus:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. menunjuk secara tegas dan jelas tempat rehabilitasi yang terdekat, dalan amar putusannya tempat-tempat rehabilitasi dimaksud adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 120.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Unit Pelaksana Teknis T & R BNN Lido Bogor;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 120.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Cibubur Jakarta dan di seluruh Indonesia (Depkes RI)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Surat keterangan uji laboratoris positif menggunakan narkoba<br />berdasarkan permintaan Penyidik;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bukan residivis kasus narkoba;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlu surat keterangan dari Dokter Jiwa / Psikiater (Pemerintah) yang ditunjuk oleh Hakim;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan merangkap menjadi pengedar/produsen gelap narkoba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hal Hakim menjatuhkan pemidanaan berupa perintah untuk dilakukan tindakan hukum berupa rehabilitasi atas diri Terdakwa, Majelis haru: menunjuk secara tegas dan jelas tempat rehabilitasi yang terdekat, dalan amar putusannya tempat-tempat rehabilitasi dimaksud adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 127.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Unit Pelaksana Teknis T & R BNN Lido Bogor;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 127.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Cibubur Jakarta dan di seluruh<br />Indonesia (Depkes RI)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 127.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Panti Rehabilitasi Depsos RI dan UPTD;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 127.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rumah Sakit Jiwa di Seluruh Indonesia; atau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 127.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tempat-tempat rujukan panti rehabilitasi yang diselenggarakan oleh masyarakat yang mendapat akreditasi dari Departemen Kesehatan atau Departemen Sosial (dengan biaya sendiri);<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk menjatuhkan lamanya proses rehabilitasi, Hakim harus dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan kondisi / taraf kecanduan Terdakwa sehingga wajib diperlukan adanya keterangan ahli dan sebagai standar dalam proses terapi dan rehabilitasi adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 120.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l23 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Detoxifikasi lamanya 1 (satu) bulan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 120.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l23 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Primary program lamanya 6 (enam bulan;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 120.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l23 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Re-entry Program lamanya 6 (enam) bulan;<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">SURAT EDARAN<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Nomor </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">04 Tahun 2010<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">TENTANG </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 150%;">PENEMPATAN PENYALAHGUNAAN, KORBAN PENYALAHGUNAAN </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 150%;">DAN PECANDU NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI MEDIS </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">DAN REHABILITASI SOSIAL.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l21 level1 lfo12; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Bahwa dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Tahun 2009 tanggat 12 Oktober 2009 tentang Narkotika, maka dianggap perlu untuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">mengadakan revisi terhadap Surat Edaran Mahkamah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Agung </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">RI Nomor </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .9pt; line-height: 150%;">07 </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.7pt; line-height: 150%;">Tahun 2009 </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">tanggal 17 Maret 2009 tentang Menempatkan Pemakai Narkotika ke Dalam Panti Terapi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">dan Rehabilitasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l21 level1 lfo12; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .4pt; line-height: 150%;">Bahwa penerapan pemidanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 huruf a dan b </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">dapat dijatuhkan pada klasifikasi tindak pidana sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Terdakwa pada saat ditangkap oleh penyidik Polri dan penyidik BNN dalam kondisi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">tertangkap tangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">g.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a diatas ditemukan barang bukti pemakaian 1</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"> (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok metamphetamine (shabu) : 1 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok MDMA (ekstasi) :2,4 gram=8butir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Heroin : 1,8 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Kokain : 1,8 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Kelompok Ganja : 5 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Daun Koka : 5 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Meskalin : 5 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">13.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Psilosybin : 3 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">14.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide : 2 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">15.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Kelompok PCP (phencyclidine) : 3 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">16.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Fentanil : 1 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">17.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Metadon : 0,5 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">18.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .45pt; line-height: 150%;">Kelompok Morfn : 1,8 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">19.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Kelompok Petidin : 0,96 gram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">20.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Kelompok Kodein : 72 gram.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo14; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">21.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kelompok Bufrenorfin : 32 mg.<span style="letter-spacing: .1pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">h.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Surat uji </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Laboratorium </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">positif </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">menggunakan Narkotika </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">berdasarkan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">permintaan penyidik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">i.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Perlu Surat Keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">oleh Hakim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo13; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">j.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .25pt; line-height: 150%;">Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l21 level1 lfo12; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">Dalam hal Hakim menjatuhkan pemidanaan berupa perintah untuk dilakukan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .4pt; line-height: 150%;">tindakan hukum berupa rehabilitasi atas diri Terdakwa, Majelis Hakim harus </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">menunjuk secara tegas dan jelas tempat rehabilitasi yang terdekat dalam amar </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.15pt; line-height: 150%;">putusannya. Tempat-tempat rehabilitasi yang dimaksud adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l24 level2 lfo15; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Lembaga rehabiltasi medis dan -sosial yang dikelola dan/atau dibina dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">diawasi oleh Badan Narkotika Nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l24 level2 lfo15; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l24 level2 lfo15; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">Rumah Sakit Jiwa di seluruh Indonesia (Depkes RI).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l24 level2 lfo15; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">Panti Rehabilitasi Departemen Sosial RI dan Unit Pelaksana Teknis Daerah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">(UPTD).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l24 level2 lfo15; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Tempat-tempat rujukan lembaga rehabilitasi yang diselenggarakan oleh </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">masyarakat yang mendapat akreditasi dari Departemen Kesehatan atau </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Departemen Sosial (dengan biaya sendiri).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">4. Untuk menjatuhkan lamanya proses rehabilitasi, Hakim harus dengan sungguh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">sungguh mempertimbangkan kondisi/taraf kecanduan Terdakwa, sehingga wajib </span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.4pt; line-height: 150%;">diperlukan adanya </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .3pt; line-height: 150%;">keterangan ahli dan sebagai standar dalam proses terapi dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">rehabilitasi adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l26 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">Program Detoksifikasi dan Stabilisasi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 150%;">lamanya 1 (satu) bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l26 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">Program Primer </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;">lamanya 6(enam) bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l26 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .2pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .1pt; line-height: 150%;">Program Re-Entry : </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .15pt; line-height: 150%;">lamanya 6 (enam) bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .4pt; line-height: 150%;">5. Dengan diterbitkannya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Mahkamah Agung </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.3pt; line-height: 150%;">Nomor </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 150%;">: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .45pt; line-height: 150%;">07 Tahun 2009 tanggal 17 Maret 2009 perihal yang sama, dinyatakan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .35pt; line-height: 150%;">tidak berlaku lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Walaupun </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 tahun 2009 dan Nomor 04 tahun 2010 telah diterbitkan ternyata masih banyak k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">endala-kendala yang dihadapi dalam penanganan kasus Napza, antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Minimnya Berita Acara Penyidikan, maupun surat Dakwaan Penuntut Umum yang mencantumkan Pasal 127 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkoba;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Hakim tidak berwenang menerobos dakwaan Penuntut Umum yang tidak mendakwakan Pasal 127 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika atas pelaku korban Napza.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Tidak adanya koordinasi antara lembaga Penegak Hukum dengan lembaga Advokasi Napza yang ditunjuk, untuk penanganan kasus korban Napza.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika terhadap rehabilitasi diatur dalam Pasal 127 tentang pengobatan dan rehabilitasi, yang memuat rumusan pasal-pasalnya sudah mencukupi/memadai, hanya yang perlu diteliti adalah apakah dalam praktek dilapangan sudah siap menerima penetapan, keputusan dan perintah Hakim sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 127 dimaksud.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Selain kendala tersebut diatas ternyata putusan Hakim yang memerintahkan rehabilitasi bagi pencandu Narkotika dan ketergantungan Psikotropika masih minim, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l29 level1 lfo28; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Pertama, Hakim harus melihat kasus per kasus jika akan menerapkan Pasal 127 UU Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l29 level1 lfo28; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Kedua, selain UU Narkotika, Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pemidanaan agar setimpal dengan berat dan sifat kejahatannya. Hakim jangan memberikan hukuman yang minimal terhadap perkara pidana narkotika karena termasuk perkara yang sensitif<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l29 level1 lfo28; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Ketiga, persepsi Hakim di dalam memutus perkara Narkoba didasarkan bahwa pemidanaan berupa penjara lebih efektif bila dibandingkan dengan rehabilitasi, di samping itu karakteristik pengedar dan pemakai di dalam UU Narkoba diancam sanksi pidana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Kesimpulan</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l27 level1 lfo29; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;">Bagi pengguna/pecandu narkotika dapatlah dikatakan bahwa mereka dalam keadaan sakit dan mengalami penderitaan, sebagai akibat daripada tindakan penyalahgunaan yang telah dilakukannya, sementara sebaliknya bagi pihak lain yang ada disekelilingnya, sebagian besar menyatakan bahwa tindakan si pengguna/pecandu narkotika adalah merupakan suatu tindakan kejahatan yang serius yang harus dihukum pidana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Khusus mengenai tindak pidana penyalahgunaan narkotika meliputi pengedar, dan atau pengguna/korban napza, seharusnya terdapat adanya pembedaan tujuan pemidanaan, pedoman pemidanaan dan alasan-alasan mengenai dapat dijatuhkannya pemidanaan bagi pelaku peredaran gelap Narkoba dan penyalahgunaan Narkoba /korban napza, yang dalam hal ini memberlakukan sistem pemidanaan dengan dua jalur (double track system) dimana pelaku peredaran gelap Narkoba dapat dijatuhi sanksi pidana (criminal punishment), sedangkan penyalahgunaan Narkoba /korban napza dikenakan tindakan (treatment) dan atau sanksi pidana, sebagaimana diatur didalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">Putusan Hakim yang sangat minim untuk memutus pecandu dengan perintah rehabilitasi di Indonesia tentunya berakibat terhadap efektifitas peraturan perundang-undangan Narkoba.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Perlunya pemahaman tujuan dari sistem peradilan pidana adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l7 level1 lfo30; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l7 level1 lfo30; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Menyelesaikan kasus kejahatan yang terjadi sehingga masyarakat puas bahwa keadilan telah ditegakkan dan yang bersalah dipidana.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l7 level1 lfo30; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Mengusahakan agar mereka yang pernah melakukan kejahatan tidak mengulangi lagi kejahatannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Membentuk<b> </b></span><span lang="EN-US">Criminal justice system pada hakikatnya merupakan sistem yang berupaya menjaga keseimbangan perlindungan kepentingan, baik kepentingan negara, masyarakat maupun individu termasuk kepentingan pelaku tindak pidana dan korban kejahatan.Peran criminal justice system terhadap penangulangan tindak pidana penyalahgunaan Narkoba harus didasarkan pada pencapaian usaha untuk melakukan pemberantasan dan penanggulangan peredaran gelap Narkoba dengan mengarahkan secara integrited (terpadu) seluruh komponen perangkat aturan kriminalisasi penyalahgunaan Narkoba dan aparatur penegak hukum dalam sistem peradilan pidana.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Hakim seharusnya cermat dan berpihak pada korban narkoba, sepanjang bukti-buktinya mendukung,. Prinsip dasar penerapan sanksi hukum pidana penjara dalam kerangka penegakan hukum penyalahgunaan Narkoba seharusnya hanya diterapkan bagi pelaku pengedar dan merujuk pada pendekatan norma hukum yang bersifat menghukum penjahat sehingga dapat memberikan efek jera.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Perlunya pendamping bagi tersangka, terdakwa sejak DILAKUKANNYA penyelidikan/penyidikan, penuntutan, dan persidangan atas kasus yang dihadapi oleh pengguna narkoba/pecandu NAPZA.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Perlunya sosialisasi kepada masyarakat mengenai beban biaya selama berada di Panti Rahabilitasi/Terapi bagi pengguna narkoba/pecandu NAPZA.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l27 level1 lfo29; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">9.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Kesiapan aparat dilapangan untuk menindaklanjuti putusan Hakim yang menempatkan terpidana kasus pengguna narkoba/pecandu NAPZA di Panti Rahabilitasi/Terapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 32px;">--------------------------------------------terimakasih--------------------------------------------</span></div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-9603266317441385502015-01-10T23:35:00.000+07:002015-02-01T14:08:46.389+07:00INISIATIF UNTUK INOVASI YANG SELALU HARUS ADA (JILID3)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #545454; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2000007629395px;">Ruang Mediasi/Diversi di Pengadilan Negeri Kayu Agung.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfwgQVbPQCt-yI3SvyZUIXUhzBtKwww45gxhb-a6xA414Opq7rBeD-ZmWUNuHv75bZ0mFKzmLftY2GLvtAtz_RW9KABwEA_kHo0SPzMj5Epv5C71jy0PyuZOx3Bc1adC4mF7rBjYsi42E/s1600/10819065_998490836833195_901745161_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfwgQVbPQCt-yI3SvyZUIXUhzBtKwww45gxhb-a6xA414Opq7rBeD-ZmWUNuHv75bZ0mFKzmLftY2GLvtAtz_RW9KABwEA_kHo0SPzMj5Epv5C71jy0PyuZOx3Bc1adC4mF7rBjYsi42E/s1600/10819065_998490836833195_901745161_n.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcYm_Kqb5e5nzk2QC_fiUhf-zRzoFdlZXEjfRqTs-DkHdSnHOufPEeege9VmNJynikP4Ceik81zh3_TW0qOexn6Vs87JIV9-ap5dx2FcGY1zNYU5K5Dkj8pNRHqQFVbZY2ca60lzx7vc/s1600/10836432_998489770166635_218977999_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcYm_Kqb5e5nzk2QC_fiUhf-zRzoFdlZXEjfRqTs-DkHdSnHOufPEeege9VmNJynikP4Ceik81zh3_TW0qOexn6Vs87JIV9-ap5dx2FcGY1zNYU5K5Dkj8pNRHqQFVbZY2ca60lzx7vc/s1600/10836432_998489770166635_218977999_n.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-2195451396237996532015-01-10T23:34:00.002+07:002015-02-01T14:02:45.802+07:00INISIATIF UNTUK INOVASI YANG SELALU HARUS ADA (JILID2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">Ruang Tahanan Pengadilan Negeri Kayu Agung dengan difasilitasi Air Condition (AC).</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">Beginilah menghargai HAM di PN Kayu Agung.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKe9Y-fNyF7B2UAJDM9mXgtSLFOVmjzhB0mkF1KB7r4Y9xcZkBQpKlzaK2x3kJCrEE14R4F6iQkSnWqrEJ_DDH5o2xoiqXs_koJoDsw2RdR9UzvKwZMmcNWtJ0CBaClRJvU_IiCYb1k7w/s1600/10834092_998489883499957_1420591529_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKe9Y-fNyF7B2UAJDM9mXgtSLFOVmjzhB0mkF1KB7r4Y9xcZkBQpKlzaK2x3kJCrEE14R4F6iQkSnWqrEJ_DDH5o2xoiqXs_koJoDsw2RdR9UzvKwZMmcNWtJ0CBaClRJvU_IiCYb1k7w/s1600/10834092_998489883499957_1420591529_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPFYEQYxptjyllianK76034uek6HUP29n8dIl2pjz83aHWt8lXJ4VIfXsZGphD1uC8U2GxqW6xxTlAq0rcvFE51BE02QwWfsn6UdwZVlEdHG8YFbwfZ1p92zLWrmOo8O849Y_g1nRT6Cc/s1600/961401_998490566833222_1574758483_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPFYEQYxptjyllianK76034uek6HUP29n8dIl2pjz83aHWt8lXJ4VIfXsZGphD1uC8U2GxqW6xxTlAq0rcvFE51BE02QwWfsn6UdwZVlEdHG8YFbwfZ1p92zLWrmOo8O849Y_g1nRT6Cc/s1600/961401_998490566833222_1574758483_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREqtaLgA0Sm8EXpHMAoFiz6BHW3G9-UCla9YK4gWRkfLQbiR37fwYWTxujr3-mZubSor-SvXVHq4Rij1oxTuiF5t7ZTFj_pN2UxFNxNfwYpA7YB-pLs1f8W3d2c1kG6tvepHjRDulPM4/s1600/10822628_998490340166578_1195256675_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREqtaLgA0Sm8EXpHMAoFiz6BHW3G9-UCla9YK4gWRkfLQbiR37fwYWTxujr3-mZubSor-SvXVHq4Rij1oxTuiF5t7ZTFj_pN2UxFNxNfwYpA7YB-pLs1f8W3d2c1kG6tvepHjRDulPM4/s1600/10822628_998490340166578_1195256675_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirXg-_hg39rTuDrYittaSgxOadDFvrQhaGY24OkE3N0Z4xwDYwmgNNX-FN_9x5P7fPhuqcjKqGBgK8-hFnt1z2jquAuBErllt4caH5_rD5a9eR1G3ITc37I6VjIei2m1FKJOxNXCsIYeI/s1600/10841242_998490476833231_1595215202_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirXg-_hg39rTuDrYittaSgxOadDFvrQhaGY24OkE3N0Z4xwDYwmgNNX-FN_9x5P7fPhuqcjKqGBgK8-hFnt1z2jquAuBErllt4caH5_rD5a9eR1G3ITc37I6VjIei2m1FKJOxNXCsIYeI/s1600/10841242_998490476833231_1595215202_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhUoGZmXiKhNGKly_dJuMZ_GniptX-50QEtqD40C1wWdqzVRWMZh4DyS_jhu2YwPy5LAa2G_YG6_ECssbXJ5LVyCaoBy5oAUVYH2ctThyphenhyphen2uYK-Rowf2WpbVYa8CK2A8mPy_3H9O9DpoeM/s1600/10850520_998490170166595_146304741_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhUoGZmXiKhNGKly_dJuMZ_GniptX-50QEtqD40C1wWdqzVRWMZh4DyS_jhu2YwPy5LAa2G_YG6_ECssbXJ5LVyCaoBy5oAUVYH2ctThyphenhyphen2uYK-Rowf2WpbVYa8CK2A8mPy_3H9O9DpoeM/s1600/10850520_998490170166595_146304741_n.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdrTktdOe4-HAuIJ2_42Oq278XWuxw2V1iRNL2MDMBxDExw4YAxIHjYePs83Tgv5gSMzFkWJNt6gAOfovtPOnX8S7F4czProRwQsMCvoWmRChZyiO4Ok8GWnimoM9pYwsfq7VEdhawLM0/s1600/10850739_998490406833238_1265582720_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdrTktdOe4-HAuIJ2_42Oq278XWuxw2V1iRNL2MDMBxDExw4YAxIHjYePs83Tgv5gSMzFkWJNt6gAOfovtPOnX8S7F4czProRwQsMCvoWmRChZyiO4Ok8GWnimoM9pYwsfq7VEdhawLM0/s1600/10850739_998490406833238_1265582720_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-75870853106860765222014-11-30T19:39:00.002+07:002015-02-01T14:03:33.264+07:00INISIATIF UNTUK INOVASI HARUS SELALU ADA.<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px;">
<div style="text-align: center;">
<b>INISIATIF UNTUK INOVASI HARUS SELALU ADA.</b></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-top: 6px;">
<div style="text-align: center;">
Sarana Ruang Sidang Anak</div>
<div style="text-align: center;">
Dalam Rangka Peningkatan Kinerja di Pengadilan Negeri Kayu Agung</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbgBFFCvtf2fZbZ_wrbxmMuZBosuVznWkEG9IhC_H88FVDI4b46Yctq50ykcQ0roek-dbUM4qbcNfrStmBv7jhJrspt2OWPSAhdVUhoHKt3p5sRyR4S6u8P3ispF2r2aOHC8biEsEtUlw/s1600/10813965_991601837522095_59832946_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbgBFFCvtf2fZbZ_wrbxmMuZBosuVznWkEG9IhC_H88FVDI4b46Yctq50ykcQ0roek-dbUM4qbcNfrStmBv7jhJrspt2OWPSAhdVUhoHKt3p5sRyR4S6u8P3ispF2r2aOHC8biEsEtUlw/s1600/10813965_991601837522095_59832946_o.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT_GSZoYkmc-ZqPahz84SpF5wCgWK4tzwxm9gkwYWZYjgPUK6a72x7Zwjv-W9SxMZbiTQNexGOHBnP-SZzpQG1aHUBdh8ExXLdWyJZVBKnBvBp3TWHARhj93r3NIrV0oyMyv8LeyeFceo/s1600/10816891_991601817522097_618598894_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT_GSZoYkmc-ZqPahz84SpF5wCgWK4tzwxm9gkwYWZYjgPUK6a72x7Zwjv-W9SxMZbiTQNexGOHBnP-SZzpQG1aHUBdh8ExXLdWyJZVBKnBvBp3TWHARhj93r3NIrV0oyMyv8LeyeFceo/s1600/10816891_991601817522097_618598894_o.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-25073783300519645382014-11-13T11:25:00.000+07:002015-02-01T14:24:21.776+07:00Sejarah Status Kekuasaan KEHAKIMAN di Indonesia<div role="article">
<div class="_1x1" style="margin: 15px 0px; padding: 0px;">
<div class="userContentWrapper">
<div class="_wk">
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_546431456a4412a65284297" style="display: inline;">
<div style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<b>Sejarah Status Kekuasaan KEHAKIMAN di Indonesia</b></div>
<div style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<br /></div>
<div style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Sebagaimana diketahui, sistem peradilan yang dewasa ini dikenal di Indonesia bukanlah murni merupakan hasil transformasi dari struktur sosial tradisional Indonesia, tapi merupakan warisan dari sistem peradilan yang dibangun pemerintah kolonial Belanda yang kemudian berkembang setelah Indonesia mmnasuki era kemerdekaan. Pada masa kolonial, pemerint<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">ah kolonial melalui asas kodifikasi dan konkordansi- melakukan transplantasi sistem hukum civil law yang berlaku di negara asal mereka kepada sistem yang mereka bangun di Indonesia. Hal tersebut tidak terbatas kepada hukum Materil (substantive law) semata, namun juga hukum forrnil (procedural law) dan institusi-institusi yang menjadi pelaksana fungsi peradilan .<br />Karena itu penegembangan institusi peradilan di Indonesia pada masa itu juga mencontoh institusi peradilan yang ada di Belanda, walaupun dalam perkembangannya juga memberikan sedikit ruang bagi penyelesaian sengketa antar masyarakat secara adat.<br />Pada masa kolonial sistem hukum yang digunakan Indonesia adalah sistem hukum civil law yang digunakan pula oleh Belanda dan, dalam beberapa hal hukum adat. Dan ini mempengaruhi status hakim di Indonesia dan pola pembinaan SDM hakim. Pada masa itu, hakim pada Hoogerechsthof dan Raad van Justitie adalah pegawai yang sama sekali terpisah dari pemerintahan.<br />Sementara itu, seluruh Ketua Landraad di Jawa / Madura dan sebagian besar ketua Landraad di luar Jawa / Madura pada dasarnya berstatus sebagai pegawai Departemen Kehakiman (pegawai pemerintah). Bahkan sebagian besar magistraatsgerecht, regentschapsgerecht dan districtgerecht adalah pegawai pemerintah biasa yang merangkap jabatan hakim.<br />Pada Jaman Penjajahan Belanda<br />Pada jaman penjajahan Belanda, terdapat organisasi kehakiman di daerah-daerah luar Jawa dan Madura, ini diatur di dalam “Reglemen pengadilan buat daerah daerah seberang”, dimuat dalam S. 1927 No. 277, yang menggantikan reglemen-reglemen yang terpisah buat masing-masing daerah tersendiri, seperti Reglemen buat Sumatera Barat, buat Aceh, buat Kalimantan-Barat, buat Minahasa, buat Amboina, buat Bali dan Lombok dan sebagainya.<br /><br />Untuk singkatnya Reglement tersebut di atas, kita sebut Reglemen 1927 saja<br />Di dalam pasal 2 Reglemen 1927 itu ditetapkan, bahwa Bab 1, VI dan VII R.O. berlaku buat daerah-daerah seberang; begitu pula menurut pasal 101 Reglemen 1927, Bab V R.O. Susunan kehakiman atas dasar Reglemen 1927 itu buat daerah-daerah seherang adalah sebagai berikut :</span></div>
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, lucida grande, tahoma, verdana, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><span class="fullpost"></span></span></span><br />
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, lucida grande, tahoma, verdana, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span>
<span style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, lucida grande, tahoma, verdana, arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span></span>
<br />
<div style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">I . Untuk bangsa Indonesia :<br /><br />Pengadilan sipil:<br />• Districtsgerecht atau districtsraad (Bangka, Biliton, Menado, Sumatera Barat, Banjarmasin, Ulu Sungai) atau Magistraatsgerecht<br />• Regentschapsgerecht.<br />• Landraad.<br />• Raad van justitie (di Padang, Medan. Ujung Pandang )<br />• Hooggerechtshof (di Jakarta)<br /><br />Pengadilan kriminil:<br /><br />• Districtsgerecht atau districtsraad (Bangka, Biliton Menado, Sumatera Barat, Tapanuli, Banjarmasin, Ulu Sungai) atau<br />• Negorijrechtbank (Amboina, Saparua, Banda)<br />• Landgerecht atau magistraatsgerecht landraad<br />• Raad van justitie (di Padang, Medan, Ujung Pandang)<br />•Hooggerechtshof (di Jakarta)<br />II . Untuk bangsa Eropah:<br />Pengadilan sipil:<br />• Residentiegerecht<br />• Raad van justitie (burgerl. kamer) di Padang, Medan, Ujung Pandang<br />• Hooggerechtshof (burgerl kamer) di Jakarta<br /><br />Pengadilan kriminil:<br />• Landgerecht atau Residentiegerecht atau Negorijrechtbank<br />• Raad van justitie (Strafkamer) politierechter<br />• Hooggerechtshof (straf kamer)<br />Bahwa masing-masing peradilan memiliki tugas antara lain :<br />1. Districtsgerecht mengadili semua perkara perdata, dengan orang-orang Indonesia asli sebagai Tergugat, yang nilai harganya ada dibawah f 20.-<br />Terhadap keputusan Districtsgerecht dapat dimintakan Banding kepada Regentschapsgerecht.<br />2. Regentschapsgerecht mengadili dalam tingkat Pertama dan kemungkinan akan banding ke Landraad :<br />Segala tuntutan perkara perdata, dengan orang-orang Indonesia asli, jikalau gugatannya mempunyai nilai harga yang tidak kurang f 20 dan tidak lebih dari f 50.-<br />Sebagai pengadilan tingkat kedua yang mengadili perkara banding terhadap keputusan Districtsgerecht.<br />3. Landraad.<br />Mengadili dalam tingkat pertama, yaitu :<br />- Segala tuntutan perdata dalam perkara hak seseorang, hak kebendaan, dan hak campuran, yang nilainya lebih dari f 50. dan tergugatnya orang-orang Indonesia yang tidak runduk kepada Hukum Perdata Barat.<br />- Segala perkara kejahatan, terkecuali yang termasuk kekeuasaan Landgerecht dan Raad Van Justitie.<br />-Segala pelanggaran polisi dan peraturan setempat.<br />- Tuntutan-tuntutan terhadap orang yang dipersamakan hukumnya dengan orang Indonesia, bukan golongan Tionghoa.<br />- Terhadap keputusan Landraad dapat dimintakan banding kepada Raad Van Justitie.<br /><br />4.Landgerecht, mengadili dalam tingkat poertama dan terakhir dengan tidak membedakan bangsa apa yang menjadi terdakwa.<br />5.Residentiegerecht, mengadili perkara-perkara perdata, kecuali yang termasuk kekuasaan Raad Van Justitie.<br />6.Raad Van Justitie, mengadili dalam tingkat pertama :<br />- Segala tuntutan terhadap orang Eropa dan Tionghoa dalam perkara perdata yang bersifat hak seseorang, hak benda dan hak campuran.<br />- Dan segala tuntutan dalam perkara perdata terhadap orang Indonesia sepanjang tuntutan mereka memilih Hukum Perdata Barat .<br /><br />Raad Van Justitie, mengadili dalam tingkat terakhir :<br />- Segala perselisihan tentang kekuasaan mengadili diantara pengadilan-pengadilan rendahan.<br />- Segala keputusan Residentiegerecht, didalam perkara-perkara untuk mana dapat dimintakan Segala tuntutan dalam perkara perdata banding kepada Raad Van Justitie. yang bersifat hak seseorang, hak benda dan hak campuran.<br />7.Hooggerechtshof, merupakan pengadilan tertinggi yang berkedudukan di Jakarta, yang bertugas mengawasi jalannya peradilan di seluruh Indonesia, dan menjaga supaya peradilan itu dijalankan sepatutnya dan tidak mengecewakan<br /><br />Pada Jaman Jepang<br />Pada jaman Bala tentara Jepang, maka dikeluarkanlah undang-undang Bala tentara Jepang tanggal 8 Maret 1942 No. 1, dalam mana ditentukan, bahwa buat sementara segala undang-undang dan peraturan peraturan dari Pemerintah Hindia-Belanda dahulu terus berlaku, asal tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan Balatentara Jepang. Mengenai peradilan sipil, maka dengan undang-undang 1942 No.14 ditetapkan ‘Peraturan Pengadilan Pemerintah Balatentara Dai-Nippon”. Dengan peraturan ini didirikan pengadilan-pengadilan sipil, yang akan mengadili perkara-perkara pidana dan perdata. Disamping pengadilan-pengadilan itu dibentuk juga Kejaksaan.<br />Pengadilan.pengadilan yang didirikan itu pada dasarnya adalah lanjutan dari pengadilan-pengadilan yang sudah ada, kecuali beberapa pengadilan, yang dihapuskan. Kekuasaannya pun tidak berubah.<br />Pengadilan yang dimaksud ialah seperti berikut :<br />1. Gun Hooin (pengadilan kawedanan lanjutan Districtsgerecht dahulu.<br />2. Ken Hooin (pengad ilan kabupaten) lanjutan Regentschapsgerecht dahulu.<br />Kedua pengadilan tersebut tetap diatur seperti d dalam R.O., hanya tidak lagi meliputi daerah-daerah yang dimasukkan ke dalam lingkungan Si atau Kota. ini ada hubungannya dengan perubahan di dalam administrasi pemerintahan, dengan mana kekuasaan dan pekerjaan Pamong-praja di dalam kota diserahkan kepada wali kota.<br />3.Keizai Hooin (pengadilan kepolisian) lanjutan Landgerecht dahulu, dengan kekuasaan yang sama, tapi sekarang meliputi juga wilayah hakim distrik dan hakim kabupaten yang dahulu memasuki wilayah kota juga.<br />4.Tihoo Hooin (pengadilan negeri) lanjutan Landraad dahulu, akan tetapi hanya dengan seorang hakim (tidak lagi merupakan majelis), kecuali di dalam perkara-perkara yang tertentu, apabila Pengadilan Tiuggi menentukan harus diadili dengan 3 orang hakim.<br />Pengadilan ini mengadili segala perkara pidana dan perdata, sepanjang tidak termasuk kekuasaan hakim distrik, hakim kabupaten dan hakim kepolisian. Juga perkara-perkara yang dahulu diadili oIeh raad van Justitie dan residentiegerecht. Berhubung dengan itu segala perkara apel dan revisie dihapuskan.<br />Kemudian maka Undang-undang 1942 No. 14 dicabut dan diganti dengan Undang-undang 1942 No. 34, yang mengatur kembali susunan pengadilan sipil. Selain dan pengadilan-pengadilan yang sudah disebut di dalam undang undang 1942 No 14 dengan penambahan dua buah pengadilan, yaitu :<br />1. Kootoo Hooin (Pengadilan Tinggi), lanjutan dari Raad van Justitie dahulu.<br />2. Saikoo Hooin (Mahkamah Agung). lanjutan dari Hooggerechtshof dahulu.<br />Dengan Osumu Seirei 1943 No. 21 kekuasaan pengadilan yang disebut tadi diatur lebih lanjut. Kootoo Hooin dan Saikoo Hooin tidak lagi mengadili perkara-perkara di dalam tingkatan pertama. Dengan Osumu Seirei 1944 No. 2 Saikoo Hooin kemudiãn dihapuskan lagi, dan segala kekuasaannya diserahkan kepada Kootoo Hooin. Tihoo Hooin atau pengadilan negeri sekarang merupakan pengadilan sehari-hari biasa huat segala penduduk, terkecuali orang-orang Jepang.<br />Dengan peraturan ini, maka Pemerintah Balatentara Jepang menghapuskan dualisme di dalam peradilan, sesuai dengan azas peradilan di Jepang, bahwa hanya ada satu macam peradilan untuk segala golongan penduduk. OIeh karena itu, maka residentiegerecht dahulu dihapuskan dan Kootoo Hooin, yang menggantikan Raad van Justitie dahulu hanya merupakan pengadilan banding. akan tetapi bukan saja atas keputusan-keputusan Tihoo Hooin melainkan atas keputusan dan semua hakim-hakim rendahan.<br />Selain dari itu Kootoo Hooin melakukan pengawasan disipliner terhadap semua pengadilan-pengadilan bawahan, seperti yang dimaksud dalam pasal 157 R.O. Juga berkuasa mengadili perselisih an tentang kekuasaan mengadili (junisdictiegeshillen) tersebut dalam pasal 127, dan sepanjang mengenai Kootoo Hooin di Jakarta, juga jurisdictiegeschillen, yang tersebut di dalam pasal 162 R.O.<br />Kootoo Hooin mengadili perkara dengan seorang hakim, kecuali jika Ketua Pengadilan ini menentukan bahwa di dalam perkara perkara yang tertentu harus diadili dengan tiga orang hakim<br />Hukum acara yang digunakan untuk pengadilan pengadilan distrik, kabupaten dan pengadilan negeri : H.1.R.; untuk hakim kepolisian: Landgerechtreglement.<br />Di dalam pemeriksaan ulangan oleh Kootoo Hooin, diturut aturan yang ditetapkan dalam Osamu Sei Hi No. 1573 tahun 1942. Menurut keterangan di dalam Penjelasan dan Undang-undang R.1. 1947 No. 20, maka dengan Osamu Sei Hi tersebut tadi dimungkinkan pemeriksaan ulangan atas segala keputusan dan semua pengadilan pengadilan bawahan, sehingga dengan demikian hakim kabupaten dan Pengadilan Negeri tidak melakukan peradilan dalam tingkat kedua.<br />Setelah Indonesia merdeka, khususnya pada pemerintahan Orde lama, terjadi diskursus mengenai status jabatan hakim. Diskursus tersebut diwarnai oleh pandangan politik rejim yang berkuasa saat itu yang menempatkan peran presiden sangat sentral. Pada masa orde lama, fungsi kehakiman pada umummya, dan jabatan hakim pada khususnya, ditempatkan pada posisi pinggir pada lingkar kekuasaan negara yang didominasi oleh eksekutif.<br />Pengaruh pertentangan yang terjadi diantara para Hakim, Jaksa dan Polisi, serta mengenai perkembangan lembaga lembaga peradilan dimasa pasca revolusi dan mengenai kondisi-kondisi yang akan rnempengaruhi hasil akhirnya ;<br />Pertentangan dibidang organisasi Kehakiman terdiri dari 2 (dua) permasalahan ;<br />1.Pertentangan antara Hakim dan Jaksa menyangkut prestise, apakah para jaksa harus diberi kedudukan dan gaji yang sama dengan Hakim atau tidak ;<br />2.Pertentangan mengenai prestise dan status serta pembagian kekuasaar substantif antara pihak Kepolisian dan badan Penuntut Umum ;<br />Hal mana karena dalam sistem peradilan Indonesia saat itu, keberadaan Penuntut atau Jaksa atau Officer Van Justitie pribumi, adalah bagian dari Pamongpraja (bawahan asisten Residen)<br />Pada Jaman Kemerdekaan Penuntut Umum mewarisi Organisasi Officer Van Justitie tetapi dengan tanggungjawab Jaksa yang terbatas ;<br />Setelah kemerdekaan, kebanyakan pegawai rnengorganisasi diri untuk mernperbaiki diri posisi mereka, dan Penuntut Umum ada dibarisan depan . Walaupun tidak secara eksplisit, Persatuan Jaksa berupaya menegakkan Prestise, Harga diri, dan arti penting Penuntut Umum yang dimasa Ko lonial tidak mereka punyai .<br />Sebaliknya Hakim merasa tidak perlu mengorganisasi dirinya, sehingga Prestise dan kemantapannya menurun tajam dibanding dengan para Pemimpin Politik, mereka kehilangan tempatnya yang sernula pada resepsi-resepsi resmi, yang menyebabkan mereka rnerasa getir, dan gedung-gedung Pengadilan kurang terawat, sementara mereka tidak memperoleh perurnahan yang pantas dan kekurangan kenderaan untuk memperlancar tugas.<br />Pada tahun 1948, Pemerintah Republik menciptakan aturan gaji pegawai negeri yang susunan peringkat dan perbedaan gajinya sesuai dengan peraturan Hindia Belanda. Ketua Mahkamah Agung dan Jaksa Agung memperoleh pangkat dengan gaji yang sama, tetapi untuk setiap tingkat dibawahnya Para Hakirn rnernperoleh suatu atau lebih peringkat diatas Jaksa;<br />Pada tahun 1951, Para Jaksa tidak sependapat, segera setelah berorganisasi, mereka memberi Informasi kepada Kementerian Kehakirnan dan Badan Kepegawaian Negeri, bahwa mereka tidak hanya menginginkan gaji yang lebih tinggi, tetapi juga kesamaan gaji dan peringkat dengan Hakirn dan peraturan mengenai kepegawaian negeri yang baru yang segera dirancang ;<br /><br />Pada tahun 1952 Para Hakim di Jawa mulai mengorganisasi diri, dan pada bulan Mei tahun 1953 Ikatan Hakim didirikan. Dan Hakim Soerjadi Ketua Pengadilan Semarang, dipilih sebagai Ketua Bedan Pelaksana Ikatan Hakim . Ikatan Hakim memiliki kelemahan politis, yaitu tidak ikutnya para Hakim Agung didalamnya serta tidak melakukan dukungan penuh. Hakim Pengadilan Negeri dan Hakim Pengadilan Tinggi mengambil prakarsa mengorganisasi diri karena merasa kemerosotan prestise dan penurunan taraf hidup setelah adanya Tuntutan para Jaksa tersebut. Namun demikian Ketua Mahkamah Agung Wirjono Prodjodikoro dan sejumlah Hakim yang sudah menjabat sebagai Hakim sejak sebelum perang, menganggap bahwa martabat Jabatan Hakim tidak mengizinkan untuk bertengkar didepan umum .<br />Pada tahun 1953 sampai tahun 1956, Hakim dan Jaksa memberikan alasan mereka didepan Parlemen Menteri Kehakiman, Badan Kepegawaian Negeri dan dalarn batas yang tidak luas didepan khalayak ramai.<br />Perdebatan antara Para Hakim dan Jaksa dibagi dalam 3 (tiga) pokok :<br />1. Beban Kerja.<br />2. Tanggung Jawab Hakim.<br />3. Asas Konstitusional.<br /><br />ad.1. Beban kerja.<br />Para Hakirn rnengemukakan bahwa beban kerja Para Hakim menangani persoalan pidana maupun perdata, sementara para penuntut hanya berhubungan dengan persoalan pidana .<br />Menurut para Hakim persoalan perdata dari sudut teknik jelas jauh lebih sulit, sementara Para Jaksa yang dipimpin oleh Umar Seno Adji (Direktur Penelitian Pidana di Kejakasaan Agung) mengemukakan, bahwa sejak Revolusi sernakin bertambah besar kewajiban para Jaksa dan menyebabkan para Jaksa sama pentingnya dengan para Hakim Karena selain menjalankan fungsi Jaksa dan sekaligus sebagai Officer Van Justitie, termasuk kewajiban parquet Kolonial Belanda dibidang hukum perdata, misalnya yang berkenan dengan aturan perkawinan dan perwalian berdasar hukum Eropah dan juga rnengawasi fungsi Polisi , baik yang bersifat Represif maupun Preventif .<br /><br />Ad.2.Tanggung Jawab Hakim.<br />Persoalan tanggung jawab tergantung pada kekurangan yang mencolok dalam Hukum Acara, kekurangan yang terdapat dalam ketentuan HIR yang menyatakan bahwa : Para Hakim sendiri harus menulis tuduhan formal dari bahan-bahan yang dihimpun oleh Penuntut dalam pemeriksaan penda- huluan<br />Jaksa Agung Suprapto, mendorong agar Penuntut di Pengadilan untuk mencoba menuliskan rancangan tuduhan, untuk membiasakan, tetapi ia yakin bahwa kebanyakan Penuntut tidak mempunyai pendidikan yang cukup dalam penyusunan tuduhan. Dan bila mereka dipaksa un melakukannya, maka akan terlalu banyak penjahat yang akan bebas sebagai akibat kesalahan dalam prosedur acaranya ; (Para Hakim juga sangat keberatan bila para penjahat memetik keuntungan, dan para Hakim cenderung bersikap kerjasama dengan Penuntut)<br /><br />Ad.3.Asas Konstitusional.<br />Dalam dengar pendapat pada Komisi Hukum di Parlemen, Lukman Wiriadinata, anggota komisi dan mantan Menteri Kehakiman memihak kepada Para Hakim, mengemukakan bahwa Konstitusi memberi tempat istimewa bagi Badan Kehakiman dalam Pemerintahan, sehingga bukan siapa yang bekerja paling berat, tetapi karena berdasarkan Konstitusi ;<br /><br />Dalam Undang Undang Dasar 1945 ;<br />- Pasal 24 ayat (1) menyatakan, bahwa Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain lain badan Kehakiman menurut Undang-Undang ;<br />- Pasal 24 ayat (2) menyatakan, bahwa Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan Undang-Undang;<br />- Pasal 25 menyatakan, bahwa syarat-syarat untuk menjadi dan diberhentikan sebagai Hakim ditetapkan dengan undang-undang ;<br /><br />Independensi peradilan saat itu tidak diakui. Tidak mengherankan jika UU No. 19 Tahun 1964 mengenai Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman secara eksplisit menempatkan kedudukan lembaga kekuasaan kehakiman sebagai subordinasi Presiden sebagai pemimpin besar revolusi dan Presiden secara legal dapat mengintervensi kekuasaan Hakim dalam memutus perkara. Puncak pelemahan kedudukan kehakiman pada masa Orde Lama terjadi ketika Presiden Soekarno menepatkan Ketua Mahkamah Agung sebagai Menteri Kabinet dengan 3 (tiga) pangkat yaitu sebagai Menteri Penasihat Hukum Presiden, merangkap sebagai Menteri/Ketua Mahkarnah Agung dan rnerangkap pula sebagai Menteri Kehakiman.<br />Setelah orde lama jatuh dan orde baru berkuasa, dilakukanlah berbagai upaya untuk meninjau kembali UU No. 19/1964. Upaya-upaya tersebut kemudian menghasilkan status kepegawaian Hakim yang baru sebagaimana diatur -secara tidak langsung dalarn UU No.14 tahun 1970 dan khususnya dalam UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Dalam UU No. 8 tahun 1974 ditegaskan bahwa status negara dan status hakim pengadilan di bawah Mahkamah Agung adalah PNS .<br />Meskipun status hakim adalah PNS, sejak awal UU No.14 tahun 1970 menegaskan bahwa hakim adalah jabatan vang berbeda (tidak sepenuhnya sama) dengan PNS lainnya. Ada beberapa pengkususan dalam pembinaan SDM hakim. Pasal 32 UU No.14 tahun 1970 tersebut menyatakan secara tegas bahwa ‘hal-hal vang mengenai pangkat, gaji dan tunjangan Hakim diatur dengan peraturan tersendiri. Walau telah ada beberapa pengkhususan bagi jabatan hakim sebagaimana diatur dalam UU peradilan umum, Tata Usaha Negara, Agama , dan peradilan Militer namun pengkhususan sebagaimana diamanatkan dalam UU No.14 tahun 1970 tersebut baru direalisasikan mulai tahun 1994 ;<br /><br />Undang-Undang No.14 tahun 1970 ;<br /><br />- Pasal 1. menyatakan bahwa Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia ;<br />- Pasal 2. menyatakan bahwa, Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tercantum dalam pasal 1 diserahkan kepada badan-badan Peradilan dan ditetapkan dengan undang-undang, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya ;<br /><br />4 (empat) Undang-undang Kekuasaan Kehakiman ;<br /><br />1. Undang-undang Nomor 19 tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan badan-badan Kehakiman dan Kejaksaan ;<br />2. Undang-undang Nomor 19 tahun 1964 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan Kehakiman ;<br />3. Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan Kehakiman.<br />4. Undang-undang Nomor 35 tahun 1999 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan Kehakiman.<br /><br />Berkenaan dengan uraian diatas, maka kami akan menyampaikan latar belakang makalah sebagai berikut : “ BAGAIMANAKAH KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG MERDEKA DAN BERTANGGUNG JAWAB DAPAT DIWUJUDKAN ? “<br />Sesungguhnya seorang hakim dalam melaksanakan tugasnya sama sekali tidak boleh dibayang-bayangi oleh rasa ketakutan, kekhawatiran maupun kebimbangan lahir maupun batin yang diakibatkan oleh tekanan-tekanan secara psikis rnaupun fisik dari luar maupun dari dalam.<br />Di Indonesia kekuasaan kehakiman yang merdeka dan bertanggung jawab seringkali diidentikkan dengan kebebasan dari pada kekuasaan eksekutif sebagai akibat pembinaan yang dilakukan dua atap antara Departemen Kehakiman dan Mahkamah Agung yang akhimya dualisme ini diakhiri dengan keluarnya Undang-Undang No. 35 tahun 1999 di mana yang terpenting menentukan bahwa sesuai pasal 11 yaitu:<br />Pasal 11<br />1.Badan-badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat 1 secara organisatoris, administratif dan finansial berada dibawah Kekuasaan Mahkamah Agung .<br />2.Keterntuan mengenai organisasi, adminstrasi, dan finansial sebagaimana dimaksud dalarn ayat 1 untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur lebih lanjut dengan lJndang-Undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing.<br />3.Diantara pasal 11 dan pasal 12 disisipkan satu pasal, yakni pasal berbunyi sebagai berikut:<br /><br />Pasal 11.A<br />1.Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial sebagairnana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) dilaksanakan secara bertahap, paling lama 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini rnulai berlaku.<br />2.Pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial bagi peradilan agama waktunya tidak ditentukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) .<br />3.Ketentuan mengenai tata cara pengalihan secara bertahap sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.<br />Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tersebut memang berrnaksud untuk menghilangkan Pengaruh Eksekutif terhadap badan yudikatif, dimana memang terasa sebagai akibat pembinaan/pengaruh badan eksekutif terhadap yudikatif terasa dan terlihat apabila sewaktu-waktu Hakim-Hakim Indonesia dihadapkan kepada penanganan suatu perkara dimana badan eksekutif/jajaran pemerintah mempunyai kepentingan.<br />Sudah banyak terjadi di mana aparatur Pemerintah sebagai suatu pihak yang berkepentingan dalam suatu perkara secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi Hakim Indonesia melalui tangan-tangan dari Departemen Kehakiman.<br />Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara yang memegang kekuasaan negara di bidang kehakiman (yudikatif) yang merdeka dan pengaruh kekuasaan negara yang lain, dengan landasan idiil pertama bertanggungjawab terhadap hati nurani, terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan public accountable. Oleh karena ada prinsip public acccountable disamping bertanggungjawab kepada hati nurani dan Tuhan Yang Esa, maka hakekat kekuasaan kehakiman yang merdeka dan bertanggungjawab artinya juga bertanggungjawab kepada publik yang tentunya tidak dapat terlepas dari semangat reformasi dan supremasi hukum.<br />Dalam penjelasan UUD 1945 dengan tegas menperingatkan bahwa Negara Republik Indonesia bukan negara kekuasaan, tetapi negara hukum. Akan tetapi sebelurn reformasi, yaitu di era masa lalu, dalam paradigma lama kekuasaan sangat menonjol sejak itu mulai bergeser negara hukum menjadi negara kekuasaan, dan hukum ditempatkan semata-mata untuk kepentingan kekuasaan. karena Ekonomi, diterapkannya tanpa diberi dasar politik ekonomi seperti tercantum dalam UUD 1945, akibatnya hanya dapat dinikmati oleh sekelompok kecil orang dan tidak lagi diabdikan dan dipergunakan untuk “sebesar-besar kemakmuran rakyat”<br />Disamping itu perlu merubah sikap mental lama menjadi sikap mental yang baru, yaitu sikap mental Reformasi dengan sikap dasar dan arah yang jelas, seorang Hakim Reformis di jajaran Mahkamah Agung harus memiliki sarana untuk menjunjung tinggi kode etik profesi Hakim. Oleh karena itu IKAHI (Ikatan Hakim Indonesia) sudah menghidupkan kembali Dewan Kehormatan Hakim untuk menjaga Kehormatan Hakim. tetapi bukan saja kode etik Hakim yang harus ditegakkan, namun simultan juga kode etik Advokat, kode etik Jaksa dan kode etik Polisi, serta melakukan sistem peradilan yang terpadu .<br />Hal mana telah diamanatkan oleh MPR RI dalam Ketetapan MPR No. VIII MPR/.2000, untuk menerapkan asas-asas sistem peradilan terpadu (integrated judiciary system). Namun demikian sampai sekarang masih terdapat pengkotak-kotakan wewenang antara aparat penegak hukum dalam proses peradilan, sehingga berakibat proses peradilan cepat, sederhana, dan biaya ringan tidak tercapai, dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam proses peradilan yang mengakibatkan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia dalam proses peradilan.<br />Didasari oleh pemikiran tersebut, maka perlu ada upaya dan langkah-langkah untuk menerapkan asas asas sistem peradilan terpadu guna menghindari egoisme sektoral didalam menjalankan tugas dan wewenang masing-masing penegak hukum (Hakim, Jaksa, Polisi, Advokat dan Lembaga Pemasyarakatan). Sikap egoisme sektoral tersebut harus ditinggalkan atau banting stir, menuju sistem peradilan terpadu. Untuk itu, perlu ada sinkronisasi atau semua peraturan perundang-undangan dibidang: Kekuasaan Kehakiman, Kepolisian Negara, Kejaksaan, dan Advokat, maka Rancangan Undang-undang bidang-bidang tersebut kiranya perlu disinkronisasikan dulu sebelum diajukan ke DPR RI untuk menghindarkan dan tumpang tindihnya pelaksanaan tugas masing-masing.<br /><br />UPAYA-UPAYA MENUJU INDEPENDENSI KEKUASAAN KEHAKIMAN<br />Dari paparan aturan-aturan dasar normatif di atas, benang rnerah yang menonjol adalah semangat yang secara eksplisit ada baik dalam Undang IJndang Dasar 1945, Lampiran TAP Nomor IX/MPR/2000 maupun dalam Garis-garis Besar Haluan Negara bahwa negara berdasarkan atas kekuasaan; bahwa haruslah diwujudkan terciptanya lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun; bahwa haruslah terselenggara peradilan yang cepat, mudah, murah dan terbuka serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan menjunjung tinggi asas keadilan dan kebenaran.<br /><br />Tugas fungsi, wewenang dan tanggungjawab antara lain diatur didalam:<br />a.Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;<br />b.Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;<br />c.Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;<br />d.Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.<br />Sedangkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 Jo Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 menyebutkan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Badan-badan peradilan sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat 1 Undang-undang tersebut yaitu:<br />a.Badan Peradilan Umurn;<br />b.Badan Peradilan Agama;<br />c.Badan Peradilan Militer.<br />d.Badan Peradilan Tata Usaha Negara<br />Meskipun secara normatif telah terdapat beberapa kemajuan di bidang Perundang-undangan dalam rangka menciptakan Kekuasaan Kehakiman yang merdeka dan bertanggung jawab (beberapa amandemen UUD 1945 sehubungan dengan kekuasaan Kehakirnan, perubahan UU Nomor 14/1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman, lahirnya banyak Undang-undang baru, antara lain UU Nomor 31/1999 tentang Pernberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU Nomor 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; UU tentang Hak Asasi Manusia dan lain-lain), namun jalan panjang masihlah harus dilalui untuk mencapai suatu kekuasaan Kehakiman yang benar-benar bersih.<br />Daftar Pusaka :<br />1.Hukum dan Politik di Indonesia oleh Daniel S Lev , penerbit LP3S Jakarta.<br />2.Peradilan di Indonesia oleh Mr.R Tresna , penerbit Pradnya Paramita Jakarta 1977.<br /><br />Dominggus_Silaban_SH_MH.<br />Ketua_Pengadilan_Negeri_Kayu_A<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>gung</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="fbTimelineUFI uiCommentContainer" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: -12px; margin-left: -12px; padding-top: 3px; position: relative; width: 510px;">
<form action="https://www.facebook.com/ajax/ufi/modify.php" class="commentable_item autoexpand_mode" data-ft="{"tn":"]"}" id="u_t_15" method="post" rel="async" style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="fbTimelineFeedbackHeader" id="u_t_1i">
<div class="clearfix fbTimelineFeedbackActions withActorSelector" style="background-color: #fafbfb; border-top-color: rgb(233, 234, 237); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; line-height: 24px; padding: 3px 12px; zoom: 1;">
<div class="clearfix" style="zoom: 1;">
<div class="_4bl7 _4bl8" style="float: right; min-height: 1px; word-wrap: break-word;">
<div id="u_t_1j">
<span class="_6vh" data-reactid=".5z"></span><br />
<span style="font-size: 14px; line-height: 20px;"></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
<div aria-label="Menyukai dan berkomentar sebagai Judge Made Law - Blog" class="_6vi _6a _6b" data-hover="tooltip" data-reactid=".5z.1" style="display: inline-block; vertical-align: middle;" value="674792719217313">
<div class="uiPopover _6a _6b" data-reactid=".5z.1.0" style="display: inline-block; vertical-align: middle;">
</div>
</div>
<span class="_6vh" data-reactid=".5z">
</span>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-88180534348195870712014-11-13T11:22:00.001+07:002014-11-30T19:40:52.472+07:00“Peran Hakim Agung, Metode Berfikir Yuridis dan Konsep Keadilan Dalam Spirit Reformasi“<div role="article" style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px;">
<div class="_1x1" style="margin: 15px 0px; padding: 0px;">
<div class="userContentWrapper">
<div class="_wk" style="font-size: 14px; line-height: 20px;">
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_5464311643a925057424027" style="display: inline;">
“ Peran Hakim Agung, Metode Berfikir Yuridis dan<br />
Konsep Keadilan Dalam Spirit Reformasi “<br />
<br />
A. Latar Belakang.<br />
<br />
Hakim adalah salah satu aparat penegak hukum dalam sistem peradilan dan dituntut bahwa seorang Hakim haruslah professional, menjunjung tinggi kebenaran jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam perilaku keteladanan. Hakim adalah faktor penentu kelancaran penyelesaian perkara, ka<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">rena hakimlah yang memimpin persidangan. Dalam kaitan ini, hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Mengenai masalah SDM (Sumber Daya Manusia) Hakim, sangat ditentukan oleh berlangsungnya etos-etos yang berkembang, baik etos keilmuan, etos kerja, disiplin, dan kebersamaan. Oleh karenanya menurut Pasal 32 UU No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, Hakim yang bertanggung jawab dalam proses peradilan (litigasi) memikul tugas yang berat dengan penuh tanggung jawab, berdedikasi, dan memiliki integritas moral yang tinggi. Berdedikasi dan bertanggungjawab berarti memahami apa yang menjadi kewajibannya, yaitu melakukan kekuasaan kehakiman dan wajib menjaga kemandirian peradilan (Pasal 31 dan 33 UU No.4 Tahun 2004).<br />Indonesia yang merupakan negara hukum (rechtsstaat) sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Amandemen Ketiga, dan sebagai suatu negara hukum haruslah menjunjung tinggi sistem hukum yang menjamin kepastian hukum (rechts zekerheids) dan perlindungan terhadap hak asasi manusia (human rights). Pada dasarnya, suatu negara yang berdasarkan atas hukum harus menjamin persamaan (equality) setiap individu, termasuk kemerdekaan individu untuk menggunakan hak asasinya. Hal ini merupakan conditio sine quanon, mengingat bahwa negara hukum lahir sebagai hasil perjuangan individu untuk melepaskan dirinya dari keterikatan serta tindakan sewenang-wenang penguasa. Atas dasar itulah, penguasa tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap individu dan kekuasaannya pun harus dibatasi. OIeh karena itu, dalam suatu negara hukum selain terdapat persamaan (equality) juga pembatasan (restriction). Batas-batas kekuasaan ini juga berubah-ubah, bergantung kepada keadaan. Namun, sarana yang dipergunakan untuk membatasi kedua kepentingan itu adalah hukum. Baik negara maupun individu adalah subjek hukum yang meniiliki hak dan kewajiban. Oleh karena itu, dalam suatu negara hukum, kedudukan dan hubungan individu dengan negara senantiasa dalam keseimbangan. Kedua-duanya mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum.<br />Secara teoritis konsepsi Negara hukum yang dianut Indonesia tidak dari dimensi formal, melainkan dalam arti materiil atau lazim dipergunakan terminologi Negara Kesejahteraan (Welfare State) atau “Negara Kemakmuran”. Oleh karena itu, selaras konteks di atas, tujuan yang hendak dicapai Negara Indonesia adalah terwujudnya masyarakat adil<br />dan makmur baik spiritual maupun materiil berdasarkan Pancasila, sehingga “disebut juga sebagai negara hukum yang memiliki karakteristik mandiri”. Konkretnya, kemandirian tersebut dikaji dan perspektif penerapan konsep dan pola negara hukum pada umumnya sesuai kondisi bangsa Indonesia dengan tolok ukur berupa Pancasila. Oleh karena itu, Negara Indonesia ialah Negara Hukum (rechtsstaat) berdasarkan Pancasila. Pada dasarnya, konsep negara hukum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari doktrin rule of law yang menurut AN. Dicey bahwa:<br />“Rule of Law” terdiri atas 3 (tiga) unsur yaitu:<br />1. Supremasi hukum atau supremacy of law,<br />2. Persamaan di depan hukum atau equality before the law dan<br />3. Konstitusi yang didasarkan atas hak-hak perseorangan atau the constitution based on individual rights.<br />Konsekuensi logis polarisasi pemikiran sebagai negara hukum, terdapat 4 (empat) unsur sebagai eksistensi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, Sri Soemantri Martosoewignjo menyebutkan keempat unsur tersebut adalah:<br />a. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar atas hukum atau pera turan perundang-undangan;<br />b. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara);<br />c. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara;<br />d.Adanya pengawasan dan badan-badan peradilan (rechtsterlijke controle).<br />Selanjutnya Bagir Manan menegaskan ciri-ciri minimal dari suatu negara berdasarkan atas hukum, pada asasnya secara substansial berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:<br />a. Semua tindakan harus berdasarkan atas hukum;<br />b. Ada ketentuan yang menjamin hak-hak dasar dan hak-hak lainnya;<br />c. Ada kelembagaan yang bebas untuk menilai perbuatan penguasa terhadap masyarakat (badan peradilan yang bebas);<br />d. Ada pembagian kekuasaan;<br />Bahwa Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, menyebutkan:<br />“Kekuasaan kehakiman yang merdeka dalam ketentuan ini mengandung pengertian bahwa kekuasaan kehakiman bebas dari segala campur tangan pihak kekuasaan ekstra yudisial, kecuali dalam hal-hal sebagaimana disebut dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945 .<br />Sesungguhnya Reformasi di bidang kekuasaan Kehakiman harus didasarkan pada azas transparansi, profesionalisme, imparsialitas (tidak memihak), integritas dan kepastian hukum yang kesemuanya berlandaskan pada moral dan etika. Kekuasaan kehakiman yang mandiri harus pula diimbangi dengan fungsi dan mekanisme “Checks and Balances “ sebagai lembaga pengawasannya, yang merupakan faktor penting untuk mendorong proses reformasi bidang hukum dan keadilan kearah tujuan yang benar. Basis kekuasaan kehakiman yang mandiri, adalah terletak pada paham demokrasi dan paham negara yang berlandaskan atas hukum serta negara yang menghormati konstitusinya beserta hukum dalam implementasinya. Secara sederhana Hakim dapat didefinisikan sebagai seseorang yang karena jabatannya, memiliki fungsi utama untuk memeriksa dan memutus perkara.<br />Menurut Michael Lavarch, Hakim dalam menjalankan fungsi utamanya tersebut, Hakim dituntut untuk memiliki integritas, moral dan karakter yang baik, dapat bersikap independen dan tidak memihak, memiliki kemampuan administratif, memiliki kemampuan berbicara dan menulis, memiliki nalar yang baik, visi yang luas dan sebagainya. Pendeknya, selain masalah kepribadian, Hakim dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keahlian. Karena itu dapat dikatakan bahwa fungsi yang diemban Hakim adalah fungsi yang menitikberatkan pada aspek keahlian individu dan keindependenan.<br />Masalah keahlian dan keindependensian Hakim semakin penting mengingat dalam membuat putusan, hakim tidak semata-mata mendasarkan diri pada bunyi pasal peraturan<br />perundang-undangan. Proses membuat putusan merupakan proses pengolahan kemampuan intelektual, penguasaan teknis substantif serta prosedur hukum serta pengetahuan hakim atas nilai-nilai sosial yang ada dan berkembang di masyarakat. Lebih jauh lagi, dalam kondisi-kondisi tertentu, hakim dituntut untuk melakukan penemuan hukum, yakni dalam hal adanya suatu permasalahan yang tidak ditemukan jawabannya pada peraturan perundang-undangan yang ada.<br /><br />Sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No.4 tahun 2004 tentang Kehakiman, menyatakan sebagai berikut :<br />Pasal 28 UU RI No.4 tahun 2004.<br />(1) Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.<br />(2) Dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana, Hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa.<br />Diharapkan pada praktek dimasa yang akan datang, sudah seharusnya bahwa Pengadilan yang ditunjuk sebagai pemegang kekuasaan yudisial, perlu membuka diri dan transparan sekalipun memiliki kekuasaan yudisial bebas dan independen. Karena telah banyak tudingan yang selama ini dikemukakan banyak kalangan dan perlu disikapi secara legawa, bahwa keberadaan lembaga peradilan yang memperlihatkan ketertutupan, sehingga terkesan amat rentan/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>potensial terjadi penyimpangan, sebagaimana tudingan yang mengatakan adanya interaksi antara jaksa-pengacara-panitera-hakim dalam praktek suap di pengadilan. Hal inilah yang memicu dugaan berbagai pihak tentang praktek mafia peradilan yang selama ini bergulir. Seharusnya ada pertanggungjawaban publik jelas yang harus dilakukan oleh Mahkamah Agung.<br />Demikian pula apabila kita memperhatikan Pasal 31 Undang-Undang No.5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, sebagai berikut :<br />(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang.<br />(2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.<br />(3) Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundangundangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diambil baik berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun berdasarkan permohonan langsung pada Mahkamah Agung.<br />(4) Peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.<br />(5) Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak putusan diucapkan.<br />Melihat program di atas, maka peran profesional Hakim harus ditegakkan dan dipertahankan dengan membebaskan diri dari belenggu ekstra yudisial. Secara sederhana Hakim dapat pula didefinisikan sebagai seseorang yang karena jabatannya, memiliki fungsi utama untuk memeriksa dan memutus perkara.<br />Menurut Michael Lavarch, Hakim dalam menjalankan fungsi utamanya tersebut, Hakim dituntut untuk memiliki integritas, moral dan karakter yang baik, dapat bersikap independen dan tidak memihak, memiliki kemampuan administratif, memiliki kemampuan berbicara dan menulis, memiliki nalar yang baik, visi yang luas dan sebagainya. Pendeknya, selain masalah kepribadian, hakim dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keahlian. Karena itu dapat dikatakan bahwa fungsi yang diemban Hakim adalah fungsi yang menitikberatkan pada aspek keahlian individu dan keindependenan.<br />Masalah keahlian dan keindependensian Hakim semakin penting mengingat dalam membuat putusan, hakim tidak semata-mata mendasarkan diri pada bunyi pasal peraturan perundang-undangan. Proses membuat putusan merupakan proses pengolahan kemampuan intelektual, penguasaan teknis substantif serta prosedur hukum serta pengetahuan hakim atas nilai-nilai sosial yang ada dan berkembang di masyarakat. Lebih jauh lagi, dalam kondisi-kondisi tertentu, hakim dituntut untuk melakukan penemuan hukum, yakni dalam hal adanya suatu permasalahan yang tidak ditemukan jawabannya pada peraturan perundang-undangan yang ada.<br />Bahwa unsur yang paling menentukan apakah koordinasi dan kerjasama antara Kepolisian dan Kejaksaan adalah Hakim. Hakimlah yang seharusnya mendapatkan pengetahuan dan kebijaksanaan yang lebih diantara aparat penegak hukum yang lain, karena Hakim secara prinsip merupakan proses terakhir ataupun pintu terakhir yang menentukan apakah suatu perbuatan termasuk dalam perbuatan korupsi atau tidak.<br /><br />Menurut Fuller, ada delapan nilai-nilai yang harus diwujudkan oleh hukum. Kedelapan nilai-nilai tersebut, yang dinamakannya “delapan prinsip legalitas”, adalah :<br />1. Harus ada peraturan-peraturan terlebih dahulu, hal ini berarti bahwa tidak ada tempat bagi keputusan-keputusan secara ad-hoc, atau tindakan-tindakan yang bersifat arbitrer.<br />2. Peraturan-peraturan itu harus diumumkan secara layak.<br />3. Peraturan-peraturan itu tidak boleh berlaku surut.<br />4. Perumusan peraturan-peraturan itu harus jelas dan terperinci ia harus dapat dimengerti oleh rakyat.<br />5. Hukum tidak boleh meminta dijalankannya hal-hal yang tidak mungkin.<br />6. Di antara sesama peraturan tidak boleh terdapat pertentangan satu sama lain.<br />7. Peraturan-peraturan harus tetap, tidak boleh sering diubah-ubah.<br />8.Harus terdapat kesesuaian antara tindakan-tindakan para pejabat hukum dan peraturan-peraturan yang telah dibuat.<br />Kegagalan untuk mewujudkan salah satu dari nilai-nilai tersebut bukan hanya menyebabkan timbulnya sistem hukum yang jelek tetapi lebih daripada itu, hukum yang demikian itu adalah sama sekali tak dapat disebut hukum.<br />Seperti juga Fuller, maka Schuyt berpendapat pula, bahwa hukum itu mengandung dalam dirinya nilai-nilai yang intrinsik sehingga hukum itu dapat disebut sebagai suatu sistern nilai-nilai yang intrinsik. Kehidupan hukum suatu bangsa ditentukan oleh “pandangan Gestalt”-nya (Gestalt visie) mengenai hukum dan ini bertolak dari nilai-nilai yang dipandangnya intrinsik ada pada hukum.<br />Sorokin telah pula menggambarkan pandangan dari Masyarakat Modern tentang Hukum itu dengan cukup tajam, yaitu :<br />“ Hukum buatan manusia, yang sering hanya berupa instrument untuk menundukkan dan mengeksploitasi suatu golongan oleh golongan lain. Tujuannya adalah sepenuhnya utilitarian : keselamatan hidup manusia, keamanan harta benda dan pemilikan, keamanan dan ketertiban, kebahagiaan dan kesejahteraan atau dari masyarakat keseluruhannya, atau dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat, Norma-normanya bersifat relative, bias dirubah dan tergantung pada keadaan. Dalam sistem hukum yang demikian itu tidak ada yang dianggap abadi atau suci. ”<br />Selanjutnya perlu adanya, tekanan diletakkan pada studi analitikal dari perundang-undangan yang ada dan keputusan-keputusan dari Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi serta pengadilan-pengadilan administratip. Sistem ini diyakini akan dapat menghasilkan ahli-ahli hukum yang berkemampuan, yaitu ahli-ahli berkemampuan yang menguasai bidang hukum .<br /><br />B. Pokok Masalah.<br /><br />Di Indonesia yang sistem hukumnya digolongkan ke dalam “civil law system” peranan Hakim sebagai pembentuk hukum memang tidak begitu besar seperti di negara-negara dengan sistem “common law”. Negara-negara yang mengikuti sistem tersebut terakhir lebih mempercayakan pembentukan hukumnya kepada keputusan-keputusan yang diambil oleh para Hakimnya. Oleh karenanya makna pengaruh sosialisasi para Hakim lebih dapat dirasakan daripada rekan-rekannya yang mengikuti sistem hukum tertulis itu.<br />Dalam Cetak Biru (Blueprint) Pembaruan Mahkamah Agung RI, menyebutkan bahwa salah satu hal yang sering mendapat sorotan sehubungan dengan penyelenggaraan pengadilan adalah mengenai kelemahan kinerja, kualitas, dan integritas sosok Hakim. Hal ini menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengadilan. Untuk memulihkan kepercayaan tersebut Mahkamah Agung harus melakukan langkah-langkah untuk peningkatan kualitas dan kinerja untuk memperkokoh integritas hakim. Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan sistem yang menyeluruh, mulai dari rekrutmen Hakim, pembinaan karir, kesejahteraan, fasilitas yang wajar sampai melakukan pengawasan dan penegakan disiplin bagi hakim yang melakukan penyimpangan.<br />Isu sentralnya adalah masalah integritas hakim di tengah-tengah goyahnya dunia peradilan. lntegritas adalah masalah moral yang berkaitan dengan kejujuran dan keteladanan. Stephen L . Carter membuat 3 (tiga) kriteria mengenai integritas, yaitu:<br />1. Sebagai perenungan moral,<br />2. Teguh dan menepati janji, dan<br />3. Tidak malu melakukan hal yang benar .<br /><br />Baharudin Lopa menulis bahwa:<br />“lntegritas moral tidak dapat’dipisahkan dari budaya malu. Seseorang yang bermoral sesuai dengan ajaran agama Islam tidakakan melakukan perbuatan yang tidak terpuji, karena malu adalah sebagian dari iman. Mereka tidak melakukan perbuatan tidak terpuji bukan karena takut ditangkap atau dihukum, tetapi karena malu kepada sesama, terutama malu dan takut kepada Allah. Orang yang berkepribadian seperti inilah yang mampu menjadi teladan. Sedangkan unsur keteladanan ini mutlak dimiliki kalangan atas agar dapat dicontoh dan diikuti oleh seluruh jajarannya .<br />Untuk membangun kembali citra lembaga pengadilan, maka menumbuhkan kembali sikap hakim yang jujur, tegas, dan bertanggung jawab tidak dapat ditawar-tawar lagi, meskipun banyak faktor yang mempengaruhinya.<br />Menurut Bagir Manan ada beberapa faktor yang menggeser perilaku hakim dalam mempertahankan integritas ini, yaitu:<br />1. Kualitas SDM Hakim,<br />2. Adanya tekanan eksternal (pemerintah, publik atau pihak yang berperkara),<br />3. Fasilitas kesejahteraan, dan<br />4. Sistem pengawasan atau kontrol yang lemah dan tidak efektif.<br />Mengenai bidang pengawasan, Pasal 11 ayat (4) UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan bahwa Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan dan sekaligus mengawasi tingkah laku Hakim dalam menjalankan tugasnya disemua lingkungan peradilan .<br />Satu hal yang penting dalam pengawasan tingkah laku hakim, bahwa sampai saat ini belum ada acuan atau pedoman standar semacam “code of conduct” yang komprehensif dan aplikatif untuk pengawasan perilaku hakim. Masalah ini melibatkan pengawasan, penanganan keluhan masyarakat, dan tindakan yang tegas terhadap mereka yang terbukti melanggar kode etik. Kode etik (profesi) merupakan inti yang melekat pada profesi, Ia adalah kode perilaku yang memuat nilai etika dan moral. Pelanggaran atas kode etik tidak terbatas sebagai masalah internal organisasi, tapi merupakan masalah masyarakat.<br />Salah satu program pembangunan mengenai Pembenahan Sistem dan Politik Hukum yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 diatas, tercantum beberapa kegiatan yang berkenaan dengan peningkatan kualitas profesi hukum untuk meningkatkan kemampuan profesional aparat penegak hukum dan praktisi hukum untuk terciptanya aparatur penegak ukum yang profesional, berkualitas serta cepat tanggap dalam mengantisipasi berbagai masalah hukum. Program kegiatan yang dikembangkan antara lain:<br />1. Pengembangan sistem manajemen SDM yang transparan dan profesional,<br />2. Menyelenggarakan diklat di bidang hukum dan HAM, dan<br />3. Pengawasan serta konsistensi pada penerapan kode etik profesi hukum.<br />Melihat program di atas, maka peran profesional hakim harus ditegakkan dan dipertahankan dengan membebaskan diri dari belenggu ekstra yudisial.<br />Maka secara substansial, yang menjadi pokok masalah dalam penulisan yang berjudul “ Peran Hakim Agung, Metode Berfikir Yuridis dan Konsep Keadilan Dalam Spirit Reformasi “ adalah : “Bagaimanakah Agenda Reformasi Hukum dan Konsep Keadilan yang Harus Dilakukan oleh Seorang Hakim Agung sebagai Pembaharuan Peradilan ? “<br /><br />C. Pembahasan Masalah.<br />Sebagaimana gerakan yang mengiringi reformasi hukum adalah peluncuran Rancang Tindak Nasional, yang merupakan sebuah pertemuan puncak pejabat tinggi negara dibidang hukum dan peradilan serta profesi hukum, yaitu dalam Law Summit I yang menyepakati perlunya koordinasi antar penegak hukum dan penyusunan rancang-tindak bersama dibidang hukum dan peradilan yang bersifat operasional dan dapat diukur keberhasilannya, selanjutnya dalam Law Summit II menegaskan perlunya percepatan agenda pembaharuan hukum dan peradilan sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UU No.25 tahun 2002 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas).<br /><br />Dalam bahasan berikut akan lebih difokuskan pada :<br /><br />I. Agenda Reformasi Hukum.<br />Sebagai agenda Reformasi tentunya kemandirian kekuasaan kehakiman, yang merupakan salah satu ciri negara hukum merupakan hal yang sangat urgent. Kekuasaan kehakiman berasal dari istilah dan terjemahan bahasa Belanda “Rechtspreken demacht” yang artinya hak untuk menyelesaikan sengketa oleh pihak ketiga (yang tidak memihak), yaitu hakim yang secara teknis diberi tugas untuk menerapkan hukum dalam suatu sengketa. Kata tersebut mengacu kepada teori Montesqiue mengenai pemisahan kekuasaan atau “separation of power’’ .<br />Dengan demikian, kekuasaan kehakiman dengan kebebasan dan kemandiriannya adalah suatu kekuasaan yang diberi wewenang untuk menentukan bagaimana seharusnya ketentuan hukum diterapkan dalam suatu perkara. Jika pernyataan di atas dihubungkan dengan ajaran Montesque dalam Trias Politika Murni, maka kekuasaan yang diberikan tidak hanya berbeda, tapi juga secara institusional harus terpisah satu sama lain dalam menjalankan fungsinya. Kekuasaan kehakiman harus benar-benar bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya, yang lazim disebut dengan “the independence of judiciary” sesuai dengan amanat dalam Pasal 24 dan 25 UUD 1945. Asumsi dasar yang digunakan dalam reformasi bidang ini adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur melalui jalur hukum. Dengan kekuasaan kehakiman yang bebas mandiri akan mampu melakukan kontrol dan mencegah terjadinya proses instrumentasi yang menempatkan hukum menjadi bagian dari kekuasan. Dalam kerangka ini, maka reformasi yang dilakukan harus diarahkan pada:<br />1. Menjadikan kekuasaan kehakiman sebagai institusi yang independen,<br />2. Mengembalikan fungsi hakiki dan kekuasaan kehakiman untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum,<br />3. Menjalankan fungsi chek and balances dengan institusi negara lainnya,<br />4. Mendorong, memfasilitasi dan menegakkan prinsip-prinsip hukum yang demokratis, dan<br />5. Melindungi martabat manusia .<br />Dengan kebebasan dan kemandirian yang dimilikinya akan mampu menyatakan sah-tidaknya tindakan hukum pemerintah demi perlindungan hak-hak masyarakat, sekaligus melakukan kontrol terhadap jalannya kekuasaan eksekutif dan legislatif. Kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka dengan kewenangannya menafsirkan hukum dapat membuat suatu putusan yang bersifat membatasi kesewenang-wenangan dan kebijakan pemerintah .<br />Makna penting dari kekuasaan kehakiman adalah untuk memutus sengketa hukum yang timbul di antara sesama anggota masyarakat, dan anggota masyarakat dengan penguasa. Sedangkan fungsi dan kekuasaan kehakiman adalah untuk memutus perkara dengan menerapkan hukum secara paksa.<br />Bagi negara Indonesia, sebagai negara yang menganut faham konstitusional (constitutionalism) atau variannya negara hukum (rechtstaat), dalam proses penegakan hukum, peradilan yang mandiri merupakan salah satu prasyarat terwujudnya penerapan hukum yang benar dan adil. Masih ada syarat lain yaitu “impartiality” atau sikap tidak berpihak dalam menerapkan hukum sebagai dasar untuk memutus suatu perkara. Di samping itu, masalah personal yang meliputi etika moralitas, integritas, dan kapabilitas hakim, yang kesemuanya harus independen dan bebas dari pengaruh dan kepentingan kekuasaan.<br />Berdasarkan Ketetapan MPR No.X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok reformasi Pembangunan yang kemudian dijabarkan dalam Keputusan Presiden No.21 Tahun 1999 tentang Pembentukan Tim Kerja Terpadu telah melahirkan UU No. 35 Tahun 1999 merupakan langkah maju untuk terwujudnya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri yang sepenuhnya dilakukan oleh Mahkamah Agung dengan konsep “penyatu-atapan lembaga lembaga peradiIan” Pasal 1 sub 1 UU No.35 Tahun 1999 menyebutkan:<br />“Badan-badan Peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), secara organisatoris, administratif, dan finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”.<br />Dengan demikian, lahirnya undang-undang baru sepanjang berkaitan dengan lembaga peradilan, misalnya UU No. 8 tahun 2004 tentang Peradilan Umum dan UU No.9 Tahun 2004 tentang PeradilanTata Usaha Negara, harus menempatkan UU No.35 Tahun 1999 sebagai salah satu konsiderannya.<br />Untuk mewujudkan kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri yang berpuncak pada Makkamah Agung, paling tidak ada 7 (tujuh) prinsip independensi yang kemudian diterjemahkan ke dalam pasal-pasal UU No. 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Ketujuh prinsip tersebut adalah:<br />1. Independensi dan imparsialitas .<br />Prinsip independensi berarti, peradilan harus bebas dan campur tangan atau intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung dan kekuasaan lembaga lain, sedangkan imparsialitas berarti bahwa dalam memutus perkara, hakim tidak membeda-bedakan atas dasar persamaan hak.<br />2. Kompetensi .<br />Prinsip ini menghendaki bahwa dalam memutus perkara, hakim harus memiliki kemampuan yang memadai.<br />3. Penjaga Konstitusi .<br />Dengan prinsip ini selayaknya Mahkamah Agung diberi wewenang untuk melakukan pengujian terhadap peraturan perundang-undangan yang terindikasi adanya pertentangan dengan konstitusi.<br />4. Akuntabilitas. .<br />Prinsip ini menghendaki bahwa setiap pelaksanaan kekuasaan harus dapat dipertanggungjawabkan.<br />5. Partisipasi Masyarakat .<br />Prinsip ini menghendaki diikutsertakannya masyarakat dalarn hal rekrutmen calon hakim, melakukan pengawasan secara efektif dan memperoleh informasi.<br />6. Transparansi .<br />Prinsip ini menghendaki agar setiap putusan perkara bersifat terbuka untuk umum ataupun memudahkan masyarakat memperoleh informasi putusan pengadilan.<br />7. Mudah Diakses dan Cepat .<br />Prinsip mudah diakses meliputi kemudahan dan aspek finansial dan dari prosedur, sedangkan prinsip cepat adalah proses yang ditempuh tidak memakan waktu yang lama .<br /><br />II. Konsep keadilan yang harus dilakukan oleh seorang Hakim Agung sebagai pembaharuan Peradilan.<br /><br />Sebagai konsep keadilan oleh Hakim Agung dalam upaya pembaharuan peradilan adalah kontrol atau pengawasan eksternal dari masyarakat terhadap jalannya peradilan yang mandiri. Masyarakat dalam hal ini bukan berarti masyarakat umum secara luas, akan tetapi lebih dikhususkan pada masyarakat di luar peradilan yang mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap penegakan hukum. Ini berarti, peradilan yang mandiri bukan hanya sebatas peradilan yang bebas, tapi juga harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (social accountability) yang merupakan perimbangan dari kebebasan dan kemandirian peradilan tersebut. Salah satu bentuk dari social accountability adalah “eksaminasi publik” oleh masyarakat terhadap produk-produk lembaga peradilan melalui kegiatan pemantauan terhadap praktik-praktik yang menyimpang, baik dan sisi formi! maupun materil, yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, akan tetapi memerlukan kajian yang mendalam.<br />Eksaminasi bukan satu-satunya bentuk pengawasan dan pemantauan terhadap lembaga peradilan, karena masih terdapat bentuk pengawasan lain yang dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. lstilah eksaminasi atau ”examination “ yang berarti memperhatikan atau memeriksa sesuatu dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian . Eksaminasi lazim pula disebut dengan “legal annotation” yaitu catatan hukum terhadap suatu putusan pengadilan maupun dakwaan jaksa . Ada beberapa hal yang dapat dikemukakan melihat perlunya eksaminasi ini, antara lain:<br />Pertama, kepadaTuhan dan hati nuraninya.<br />Kedua, perlunya memberdayakan partisipasi publik sebagai kontrol eksternal untuk melihat sejauh mana pertimbangan hukum yang diberikan oleh hakim telah sesuai dengan prinsip-prinsip legal justice, moral justice, dan social justice.<br />Ketiga, sebagai upaya untuk mewujudkan salah satu program reformasi hukum dalam Propenas.<br />Manfaat dan tujuan eksaminasi dapat dilihat dari kebutuhan publik akan perlunya pemantauan terhadap kinerja lembaga peradilan. Mengenai tujuan eksaminasi itu sendiri adalah sebagai berikut:<br />1. Membuka ruang publik yang akan mengawasi jalannya lembaga peradilan dengan cara melakukan analisis terhadap putusan pertimbangan hukum atas putusan hakim atau dakwaan dan hasilnya dapat dijadikan masukan bagi Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, baik dalam melihat produk hukumnya, maupun melakukan koreksi terhadap hakim dan jaksa.<br />2. Meningkatkan profesionalisme Hakim dan Jaksa baik dan segi teknis yuridis dalam menerapkan hukum formil dan materil maupun administrasi perkara.<br />3. Melakukan penelitian dan penilalan terhadap kegiatan Hakim dan jaksa tentang adanya kemungkinan kelemahan yang bersifat teknis yuridis dalam suatu perkara.<br />Bagi masyarakat awam, menjalankan kontrol sosial bukan hal yang mudah, terutama dalam melakukan penilaian apakah terhadap produk-produk lembaga peradilan telah memenuhi standar profesional mereka.Terlebih lagi kajian terhadap produk peradilan jarang dilakukan. Padahal dengan melihat kualitas penyimpangan di lembaga peradilan dan lemahnya kontrol internal, lebih memungkinkan persoalan-persoalan yang muncul dieliminasi oleh kekuatan kritis dalam masyarakat. Dari sudut pandang inilah maka langkah untuk mengembangkan kegiatan penilaian terhadap putusan peradilan, “Eksaminasi” atau “Legal Annotation” menjadi sangat diperlukan. Dalam konteks eksaminasi, istilah publik merujuk pada kelompok masyarakat yang mempunyai komitmen, konsistensi yang kuat, terlibat langsung dan proaktif dalam mencapai kemaslahatan bersama. Untuk itu ada dua indikator dalam menilai aktivitas eksaminasi yang bersifat publik, yaitu:<br />1. Representasi masyarakat yang terlibat dan<br />2. Inisiatif muncul darin dan elemen masyarakat yang sudah teruji.<br /><br />Dengan demikian, eksaminasi (publik) dapat diasumsikan sebagai kegiatan yang<br />berpihak pada rasa keadilan hukum masyarakat, sehingga dalam menentukan kasus-kasus yang mendapat prioritas di eksaminasi harus bertitik tolak dari kepentingan publik.<br />Eksaminasi putusan merupakan suatu pemberian komentar terhadap putusan-putusan hakim mengenai aspek-aspek tertentu yang dilakukan oleh pimpinan pengadilan maupun hakim pengadilan yang lebih tinggi. Pengaturan rnengenai eksaminasi diatur pertama kali dalam Surat Edaran No. 5 Tahun 1966 mengenai Pedoman tentang fungsi-fungsi hierarkis badan-badan Pengadilan/Hakim-hakim dan Tata laksana Administratif Badan-badan Peradilan dalam Lingkungan Peradilan Umum (SEMA No. 5 tahun 1966). Eksaminasi dilaksanakan paling tidak setiap 6 (enam) bulan sekali, namun ketentuan ini terlihat belum berjalan dengan sepenuhnya. Pelaksanaan eksaminasi dilakukan secara bertingkat. Putusan hakim pengadilan Negeri dieksaminasi oleh Ketua Pengadilan Tinggi sedangkan eksaminasi terhadap Ketua Pengadilan Negeri dilakukan oleh Pengadilan Tinggi. Kewenangan eksaminasi tertinggi berada pada MA.<br />Selain itu bagaimana seorang Hakim dapat memberikan suatu putusan yang sungguh-sumgguh memiliki nilai-nilai keadilan yang baik dan benar. Ada pameo yang mengatakan “putusan seorang Hakim adalah mahkota Hakim tersebut’. Pameo tersebut ada benarnya, karena seorang Hakim yang baik tentunya adalah Hakim yang memiliki kemampuan memutus dengan baik. Karena itu, untuk dapat mengukur kinerja Hakim maka putusan Hakim adalah salah satu aspek penting yang harus dinilai. Oleh karena itu dalam menjatuhkan putusannya Hakim harus senantiasa menyadari akan resiko dari sumpah jabatannya yang tidak hanya bertanggung jawab kepada hukum, kepada diri sendiri dan kepada rakyat, tetapi juga bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dalam setiap kepala putusan dirumuskan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sebelum menjatuhkan putusan, Hakim hendaknya lebih berwawancara dengan hati nurani sebab membuat suatu putusan, Hakim tidak hanya sekedar mengandalkan ilmu pengetahuannya melainkan dituntut pula untuk melibatkan dirinya secara total sehingga membuat suatu putusan dapat dianggap sebagai suatu pergulatan kemanusiaan. Tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa mahkota Hakim adalah putusannya dan mahkota putusan adalah pertimbangan hukumnya, sebab dalam pertimbangan hukum itulah terletak kekuatan moralnya suatu putusan Hakim. Karya Hakim adalah karya intelektual dari hati nurani yang memerlukan kearifan, kematangan profesional, keleluasaan pengetahuan serta sikap bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Putusannya harus memenuhi seluruh fakta hukum disertai pertimbangan hukum yang lengkap<br />berisi ethos, pathos, filosofis, sosiologis dan logos. Agar Hakim benar-benar memberi putusan yang semata-mata berdasarkan keadilan, kebenaran dan kejujuran maka kekuasaan kehakiman yang merdeka harus diartikan kekuasaan kehakiman yang bebas dan campur tangan pihak kekuasaan negara lainnya yang datang dari pihak extra judiciil, kecuali dalam hal-hal yang diizinkan oleh undang-undang. Aparat penegak hukum termasuk Hakim harus berani melepaskan diri dari pengaruh penguasa dan hanya memihak kepada keadilan, sehingga diharapkan dapat terwujud lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun. Penguasa wajib tunduk dan menghormati hukum dan tidak menjadikan hukum sebagai sarana untuk mengefektifkan atau memberikan legitimasi pada kekuasaannya.<br />Kemauan politik untuk menghormati hukum harus diwujudkan dalam tindakan nyata.<br /><br />D. Kesimpulan :<br />1. Terwujudnya supremasi hukum telah menjadi komitmen seluruh komponen bangsa. Komitmen ini dituntut secara konsisten dapat diimplementasikan, lebih-lebih di saat bangsa Indonesia berupaya bangkit mengatasi krisis multi dimensional. Di sinilah letak peran hukum mengamankan jalan pembangunan nasional dan hasil-hasilnya. Penegakan hukum harus dilaksanakan secara tegas dan konsisten. Penegakan hukum yang benar adalah penegakan hukum yang adil dan berkeadilan, dan penegakan hukum yang adil adalah penegakan hukum yang memberikan perlindungan dan manfaat yang besar bagi setiap orang dan pencari keadilan itu sendiri.<br />2. Citra hukum suatu masyarakat dapat didekati sebagai sebuah kenyataan (das sein) maupun harapan (das sollen). Sebagai das sein, hukum terlihat dari berbagai perumusan kaidah hukum, penerapan hukum, dan penegakan hukum, sedangkan sebagai das sollen, citra hukum terkandung dalam rumusan tujuan hukum sebagai percerminan cita hukum masyarakat. Idealnya, antara das sein dan das sollen berhimpit dan saling ketergantungan.<br />3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas penegakan hukum, penyempurnaan kedudukan dan peranan badan-badan penegak hukum sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenang masing-masing harus dipercepat peningkatan kemampuannya maupun kewibawaan peradilan disertai upaya untuk membina sikap aparat penegak hukum sebagai pengayom abdi negara dan abdi masyarakat yang memiliki keahlian, jujur, tegas, adil, bersih, dan berwibawa.<br /><br />Daftar Kepustakaan :<br />1.Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan Hukum dalam Kerangka Pembangunan di Indonesia Penerbit UI Press, Jakarta 1983 halaman 65.<br />2.Sri Soemantri Martosoewignjo, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia,Penerbit Alumni,Bandung 1992 halaman 29.<br />3.Bagir Manan, Dasar-Dasar Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Menurut UUD 1945, Makalah Univ. Padjadjaran Bandung 1994, halaman 19.<br />4.Prof. Dr. Satjipto Rahardjo,SH Buku Hukum dan Masyarakat Penerbit Angkasa Bandung halaman 78, dan Buku Hukum Dalam Perspektif Sosial, Penerbit Alumni Bandung halaman 126.<br />5.Prof.Dr. Satjipto Rahardjo,SH, Buku Ilmu Hukum Penerbit Alumni Bandung halaman 170.<br />6.Informasi Peraturan Perundang-undangan tentang Undang-Undang Dasar 1945 lengkap dengan perubahannya, diterbitkan oleh Direktorat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI 2003.<br />7.Undang-undang No.4 tahun 2004 tentang Kehakiman.<br />8.Undang-undang No.5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.<br /><br />Ditulis pada tahun 2009 oleh :<br />Dominggus Silaban, SH.MH.<br />Ketua Pengadilan Negeri Kayu Agung Sumsel</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="fbTimelineUFI uiCommentContainer" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: -12px; margin-left: -12px; padding-top: 3px; position: relative; width: 510px;">
<form action="https://www.facebook.com/ajax/ufi/modify.php" class="commentable_item hidden_add_comment collapsed_comments" data-ft="{"tn":"]"}" id="u_ps_jsonp_6_0_c" method="post" rel="async" style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="fbTimelineFeedbackHeader" id="u_ps_jsonp_6_0_j">
<div class="clearfix fbTimelineFeedbackActions withActorSelector" style="background-color: #fafbfb; border-top-color: rgb(233, 234, 237); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; line-height: 24px; padding: 3px 12px; zoom: 1;">
<div class="clearfix" style="zoom: 1;">
<div class="_4bl9" style="overflow: hidden; word-wrap: break-word;">
<span class="UFIBlingBoxTimeline" style="float: right; padding-right: 8px;"><span data-reactid=".3f"></span></span><span class="UIActionLinks UIActionLinks_bottom" data-ft="{"tn":"=","type":20}" style="color: #999999;"><span data-reactid=".3g"><a aria-live="polite" class="UFILikeLink accessible_elem" data-reactid=".3g.0" href="https://www.facebook.com/#" role="button" style="clip: rect(1px, 1px, 1px, 1px); color: #3b5998; cursor: pointer; height: 1px; overflow: hidden; position: absolute; text-decoration: none; width: 1px;" title="Menyukai ini">Suk</a></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-53432510549252758712014-11-13T11:19:00.002+07:002014-11-30T19:41:04.896+07:00Kewenangan Hakim Peradilan Pidana Untuk Memerintahkan Dilakukannya Penyidikan/Penuntutan Terhadap Saksi atas Ditemukannya Bukti yang Cukup, Dalam suatu Kasus Yang Sedang Diadili di Persidangan Pengadilan.<div role="article" style="color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px;">
<div class="_1x1" style="margin: 15px 0px; padding: 0px;">
<div class="userContentWrapper">
<div class="_wk" style="font-size: 14px; line-height: 20px;">
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_546431164342e4534519385" style="display: inline;">
Kewenangan Hakim Peradilan Pidana Untuk Memerintahkan Dilakukannya Penyidikan/Penuntutan Terhadap Saksi atas Ditemukannya Bukti yang Cukup, Dalam suatu Kasus Yang Sedang Diadili di Persidangan Pengadilan.<br />
=============================<br />
<br />
A. Latar Belakang.<br />
<br />
Menilik pada ketentuan pedoman pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, dapat dijabarkan lebih intens bahwa tujuan Hukum Acara<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Pidana itu, adalah :<br />“mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materil, ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan Hukum Acara Pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan untuk mencari siapakah pelaku yang dapat didakwa melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan “ .<br />Hukum Acara Pidana adalah hukum yang bersifat menjamin, menegakkan dan mempertahankan ketentuan Hukum Pidana materiel serta merupakan bagian Hukum Publik (Public Law) sehingga hendaknya secara imperative tujuan Hukum Acara Pidana haruslah mencari dan mendapatkan kebenaran materiel sebagai kebenaran hakiki.<br />Berdasarkan pandangan doktrin Hukum Pidana, fungsi Hukum Acara Pidana adalah :<br />1. Mencari dan menemukan kebenaran .<br />2. Pemberian keputusan oleh Hakim, dan<br />3. Pelaksanaan keputusan.<br />Dalam mewujudkannya diperlukan kekuasaan Kehakiman yang independen, yang adalah kekuasaan yang tidak memihak dan kompetensinya merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah negara hukum. Prinsip Independensi Peradilan merupakan salah satu prinsip penting dalam negara demokrasi. Prinsip tersebut menghendaki agar lembaga peradilan terbebas dari campur tangan, tekanan atau paksaan, baik langsung maupun tidak langsung dari kekuasaan lembaga lain, sehingga Hakim dalam memutus perkara hanya demi keadilan berdasarkan hukum dan hati nurani.<br />Ada beberapa instrument hukum internasional yang menyebutkan tentang pentingnya independensi peradilan, antara lain :<br />- Universal Declaration of Human Rights.<br />- International Covenant on Civil and Political Rights.<br />- Vienna Declaration and Programme for Action 1993.<br />- International Bar Association Code of Minimum Standards of Judicial Independence, New Delhi 1982.<br />- Universal Declaration on the Independence of Justice, Montreal 1983.<br />Untuk memastikan terwujudnya independensi peradilan tentunya diperlukan adanya jaminan dalam konstitusi atau peraturan perundang-undangan lainnya. Jaminan tersebut tidak cukup hanya sebatas kata-kata bahwa negara menjamin independensi peradilan, namun seluruh pengaturan mengenai bagaimana seorang Hakim diangkat dan diberhentikan, masa jabatan Hakim, pengaturan keuangan pengadilan dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga Hakim benar-benar merasa terjamin kebebasannya untuk menjalankan fungsinya.<br />Namun jaminan independensi bukan berarti bahwa tidak boleh ada pihak selain pihak dari lembaga peradilan yang berwenang untuk mengurusi sesuatu yang berhubungan dengan <a data-hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=139822579524760" href="https://www.facebook.com/HakimHakimPage" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Hakim</a> dan pengadilan. Bukan berarti bahwa yang boleh merekrut Hakim hanya kalangan Hakim saja, yang boleh menentukan anggaran pengadilan hanya kalangan Hakim saja dan seterusnya. Demi terlaksananya check and balances serta akuntabilitas, keterlibatan pihak/ lembaga lain untuk mengurus hal-hal tertentu yang berhubungan dengan pengadilan jelas diperlukan. Namun sekali lagi, hal tersebut tetap harus dalam koridor jaminan independensi peradilan.<br />Sebelum dilakukannya Perubahan Ketiga UUD 1945 tahun 2001, Kekuasaan Kehakiman (lembaga peradilan) diatur dalam dua pasal dalam UUD 1945, yaitu Pasal 24 dan 25, antara lain :<br />a) Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Kekuasaan Kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut Undang-undang ”.<br />b) Ayat 2 pasal tersebut menyatakan bahwa “Susunan dan kekuasaan badan kehakiman itu diatur dengan Undang-undang”.<br />c) Pasal 25 UUD 1945 menyatakan bahwa “Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diberhentikan sebagai Hakim ditetapkan dengan Undang-Undang.”<br />d) Dalam penjelasan Pasal 24 dan 25 UUD 1945, dinyatakan secara tegas bahwa Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan Pemerintah.<br />e) Tahun 2001 dilakukan perubahan atas pasal-pasal yang berhubungan dengan Kekuasaan Kehakiman. Dalam Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 hasil perubahan ketiga, dinyatakan bahwa Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukurn dan keadilan.<br />f) Demikian juga dalam Undang-Undang No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, jaminan independensi ditegaskan dalam pasal 1, yang menyatakan :<br />“Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia “.<br />Sebagaimana dalam judul makalah ini yang juga berkaitan dengan “peradilan” dan ‘pengadilan’. Adapun penggunaan istilah antara peradilan dan pengadilan dimaksudkan bahwa “Peradilan” adalah sebuah sistem penegakan hukum, sedangkan “pengadilan” adalah subsistem dari sistem peradilan. Laiknya sebuah sistem, peradilan meliputi proses kelembagaan, ketenagaan yang bekerja mempertahankan dan menegakkan hukum secara pro justitia, meski demikian, mempertahankan dan menegakkan hukum dapat juga dilakukan secara non justitia.<br /><br />B. Identifikasi Masalah.<br /><br />Dengan permasalahan yang timbul sehubungan dengan hal-hal yang sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka penulis merasa perlu untuk memperhatikan dan sangat penting untuk melakukan kajian tentang hal sebagai berikut :<br />1. Bagaimana idealnya mewujudkan independensi / kewenangan Hakim peradilan pidana dalam pencapaian supremasi hukum .<br />2. Apakah Hukum Acara Pidana yang berlaku yang digunakan Hakim peradilan pidana sebagai landasan kewenangannya dapat mewujudkan independensi / kewenangan Hakim secara maksimal ?<br /><br />C. Pembahasan Masalah.<br /><br />Sebagaimana kita ketahui bahwa hukum acara pidana sebagai landasan hukum daripada sebuah persidangan peradilan pidana yang bertujuan untuk mencari kebenaran yang materil, hal mana bila dibandingkan dengan prinsip dalam hukum acara perdata, memiliki perbedaan yang bertujuan untuk mencari kebenaran formil;<br />Membandingkan pada Hukum Acara Perdata yang bertujuan mencari kebenaran formil, maka sebuah gugatan perdata haruslah memenuhi syarat formil dan syarat materil, identitas pihak berperkara harus diuraikan jelas, demikian juga mengenai duduk permasalahan atau rangkaian peristiwa hukum (posita) serta menguraikan pula tuntutan hukum yang dimohonkan (petitum), sehingga apabila ada pihak yang erat keterkaitannya dengan pokok perkara, namun tidak diikutsertakan dalam berperkara berakibat suatu gugatan menjadi tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard), atau akan menimbulkan adanya perlawanan pihak ketiga (Derden Verzet), Rekes-sipil, Voeging/ikut serta dan tussenkomst/menempatkan diri ditengah-tengah antara kedua belah pihak (campur tangan pihak ketiga didalam suatu perkara), serta adanya vrijwaring (ditarik pihak berperkara untuk masuk dalam perkara).<br />Sementara dalam hukum acara pidana apabila salah satu pihak yang ternyata cukup kuat bukti dalam keterkaitannya dengan perbuatan yang didakwa tidak dijadikan sebagai terdakwa, tidak jelas diatur akibat hukumnya dalam hukum acara pidana atau Undang-Undang No.8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP);<br />Pada persidangan perkara pidana dalam mencari kebenaran materiel (materiele waarheid) tidak jarang ditemukan bahwa sebenarnya saksi tersebut ditenggarai mempunyai indikasi/dugaan juga sebagai pelaku tindak pidana. Berikut ini ilustrasi dengan menggunakan contoh kasus, bahwa A dan B melakukan penganiayaan secara bersama-sama (medeplegen) terhadap C, karena A adalah atasan/pimpinan B, maka untuk melindungi atasan/pimpinannya, B menyerahkan diri kepada Polisi bahwa ia telah menganiaya C sehingga A tidak disidik, akan tetapi hanya dijadikan sebagai saksi dalam kasus B. Akan tetapi dalam persidangan ternyata bahwa diantara saksi yang diajukan dipersidangan ada yang melihat bahwa A juga bersama-sama B telah melakukan penganiayaan terhadap C.<br />Dari deskripsi diatas tampak bahwa saksi tersebut adalah juga pelaku tindak pidana, maka terhadap saksi sedemikian semestinya Hakim dapat mengambil kebijakan sebagai berikut :<br />(1) Majelis Hakim dapat langsung mengeluarkan “Penetapan” dengan titik tolak pasal 108 ayat (3) KUHAP, bahwa pegawai negeri dalam rangka melaksanakan tugasnya yang mengetahui tentang terjadinya tindak pidana wajib melaporkan kepada penyidik, dalam konteks ini Hakim dikategorisasikan sebagai Pegawai Negeri sesuai pasal 13 UU Nomor 8 tahun 2004.<br />(2) Karena locus dan tempus delicti suatu kasus tidak dimuka persidangan, kemudian untuk tidak melanggar asas “Dominus Litis”, Hakim Ketua sidang dapat memerintahkan Panitera Pengganti mencatat kasus tersebut dalam berita acara sidang dan kemudian ditandatangani Hakim serta Panitera Pengganti, selanjutnya secara procedural Jaksa/Penuntut Umum segera menindaklanjuti melaporkan kepada Penyidik adar disidik lebih lanjut sesuai undang-undang.<br />Hal mana dapat pula dilakukan pengamatan terhadap RUU KUHAP 2008, yang juga mengatur hal yang sama, antara lain dalam pasal 12 ayat (3) yang menyatakan :<br />“ Setiap pegawai negeri dalam rangka melaksanakan tugasnya, yang mengetahui tentang terjadinya peristiwa tindak pidana, wajib melaporkan peristiwa tersebut kepada Penyidik dalam waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak mengetahui terjadinya peristiwa tersebut “.<br />Memperhatikan perkembangan pada RUU KUHAP yang akan datang, menurut hemat kami permasalahan seperti diatas akan kecil kemungkinannya dapat terjadi, sebagaimana antisipasi yang dibuat oleh pembuat undang-undang, yang diuraikan dalam Pasal 44 yang menyatakan :<br />- ayat (1), Penuntut Umum dapat mengajukan suatu perkara kepada Hakim Komisaris untuk diputus layak atau tidak layak untuk dilakukan Penuntutan ke Pengadilan ;<br />- ayat (2), Sebelum memberi putusan tentang layak atau tidak layak suatu perkara dilakukan Penuntut ke Pengadilan, Hakim Komisaris dapat memeriksa tersangka dan saksi serta mendengar konklusi Penuntut Umum ;<br />- ayat (3), Putusan Hakim Komisaris tentang layak atau tidak layak suatu perkara dilakukan Penuntutan ke Pengadilan adalah putusan pertama dan terakhir ;<br />Hanya saja dalam RUU KUHAP 2008 inipun ternyata tidak secara terang dan jelas / implisit memberikan wewenang kepada Hakim Komisaris guna menugaskan untuk memberikan perintah kepada Penuntut Umum agar dilakukan penyidikan kepada saksi dan atau orang yang terlibat serta memiliki bukti permulaan yang cukup didalam keterkaitannya atas suatu perkara yang diajukan kepada Hakim Komisaris ;<br />Sehubungan dengan adanya perintah Hakim tersebut, dapatlah dijadikan sebagai acuan sebagaimana tertuang dalam Herziene Indlansch Reglement (HIR), antara lain :<br />- Pasal 51, yang menyatakan “ Surat perintah yang diberikan oleh Hakim dalam perkara itu hendaklah diurus mereka itu supaya dikirimkan, disampaikan atau diberitahukan dengan perantaraan jurusita dan dijalankan “.<br />- Pasal 250 ayat (15) yang menyatakan “Perbuatan yang dapat dihukum dianggap bersangkut paut, bila perbuatan-perbuatan itu dilakukan :<br />1e. oleh lebih dari seorang bersama-sama dan serempak .<br />2e. oleh lebih dari seorang pada waktu atau tempat yang berlainan, tetapi menurut suatu perjanjian yang dibuat mereka itu lebih dahulu.<br />3e. dengan maksud akan mendapat alat untuk melakukan perbuatan yang lain yang dapat dihukum, atau untuk memudahkan melakukannya atau melangsungkannya, atau untuk melindungi dirinya dari hukuman tentang perbuatan lain yang dapat dihukum.<br /><br />Sehingga suatu Pengadilan yang bebas dan tidak dipengaruhi merupakan syarat “ indispensable “ bagi Negara Hukum. Bebas berarti tidak ada campur atau turun tangan dari kekuasaan Eksekutif dan Legislatif dalam menjalankan fungsi judiciar. Ia tidak berarti bahwa ia berhak untuk bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan tugasnya, ia “ sub-ordinat “ terikat pada hukum “ .<br />Makna asas legalitas (principle of legality) yang pengertiannya terdapat dalam pasal 1 ayat 1 KUHPidana sebagai makna yang berasal dari bahasa Latin “ Noellum Delictum Noella Peona Sine Praevia Lege Poenali “ ( tiada delik, tiada pidana tanpa peraturan yang mengancam pidana lebih dahulu) .<br />Dalam perkembangan praktek hukum (Pidana) dapat ditarik suatu artian yang definitife yuridis, dan sesuai prinsip (asas) legalitas yang mengandung makna, bahwa ada 3 (tiga) ciri khusus yang terdapat didalam konsepsi “ Negara Hukum “ Indonesia, dan setelah memperbandingkannya dengan prinsip-prinsip di dalam “ Rule of Law “ adalah sebagai berikut :<br />1. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi, yang mengandung perlakuan yang sama dibidang-bidang politik, hukum sosial sekonomis, budaya dan pendidikan .<br />2. Lagalitas, dalam arti hukum dalam segala bentuknya .<br />3. Peradilan yang bebas, tidak bersifat memihak, bebas dari segala pengaruh kekuasaan lain.<br />Pengakuan adanya asas legalitas akan merupakan sumber primaritas dari setiap negara yang menghendaki hukum sebagai suatu supremasi (Supremacy of Law) adalah untuk melakukan suatu sikap preventif terhadap pembatasan tindakan-tindakan penguasa yang berlebihan dan sewenang-wenang (abuse of power).<br />Maka oleh karena itu, perlu pula diciptakan suatu suasana, dimana para pejabat-pejabat Hukum dapat menjalankan tugasnya, tidak “ geaffectueerd” oleh pengaruh-pengaruh ataupun tekanan dari luar. Suatu Negara Hukum, juga Negara Hukum Indonesia, harus dapat menjamin adanya “ fair trial”, “fair administration of justice”. Ini merupakan suatu kebenaran yang tidak akan disangkal .<br />Permasalahan Pertanggungjawaban Pidana haruslah menjadi bagian atensi yang perlu dipahami para penegak hukum, baik Polisi, Jaksa, Hakim maupun Advokat, khususnya keterkaitan dengan asas pertanggungjawaban dalam Hukum Pidana di Indonesia yang sangat rentan pemahamannya.<br />Sistem Pertanggungjawaban Pidana yang modern pada pokoknya mengikuti ajaran Dualistis, yaitu suatu pemidanaan (Element of Crimes) haruslah memenuhi syarat adanya:<br />1. Actus Reus, suatu perbuatan haruslah dibuktikan adanya suatu Schuld dan atau adanya Wederrechtelijk, jadi perbuatannya itu tidak sekedar memenuhi rumusan delik berdasarkan suatu materiele daad dan meterielle feit saja. Konsep yang hanya melakukan penilaian suatu substansi rumusan delik adalah sama dengan materiele daad dan meterielle feit saja sangat tidak kondusif dan karenanya telah tertinggal berdasarkan konsep keadilan.<br />2. Mens Rea, apabila memang perbuatan pelaku telah memenuhi karakteristik Actus Reus tersebut, barulah dilihat apakah perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan, karena memang perbuatan yang memenuhi rumusan delik tidaklah selalu diartikan sebagai syarat pemidanaan, karena doktrin dan norma positif membenarkan adanya suatu alasan Peniadaan Pemidanaan .<br />Sesungguhnya memang telah ada instrument sebagai prasyarat kepada para aparatur penegak hukum, termasuk pula kepada Hakim peradilan pidana untuk melakukan suatu tindakan dimaksud, namun instrument tersebut dalam praktek selama ini tidak pernah dipergunakan bahkan dapat dikatakan terkesan diabaikan .<br />Menurut pasal 108 (3) KUHAP, bahwa :<br />“ Setiap Pegawai Negeri dalam rangka melaksanakan tugasnya mengetahui tentang terjadinya peristiwa yang merupakan tindak pidana wajib segera melaporkan hal itu kepada penyelidik atau penyidik “.<br />Pegawai Negeri dimaksud sudah barang tentu difokuskan kepada Polisi, Jaksa, Hakim, Pegawai Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat dan sebagainya, yang karena tugasnya sehari-hari mengetahui adanya dugaan tindak pidana Korupsi. Mereka ini seharusnya wajib melaporkannya kepada Penyidik dalam hal ini Kepolisian maupun Kejaksaan. Akan tetapi, didalam praktek instansi-instansi itu tadi tidak melaporkannya kepada Penyidik, akibatnya kejahatan / tindak pidana apalagi tindak pidana Korupsi semakin merajalela .<br /><br />D.Kesimpulan:<br /><br />1. Perlunya pengembangan hukum (perundang-undangan) dengan mengikutsertakan Hakim tetapi dengan tidak membebankan sepenuhnya pada hakim. Karena dari sudut pandang hukum ketatanegaraan, jelas akan terdapat adanya keberatan terhadap pengalihan beban tersebut pada hakim.<br />2. Menuntut pertanggung jawaban dengan semestinya terhadap setiap orang yang mempunyai peranan penting dalam tindak pidana yang dilakukan, dan atau mengetahui bahwa dilakukannya tindak pidana secara factual berkaitan langsung dengan apa yang didakwakan.<br />3. Peran serta dari setiap elemen masyarakat dalam menciptakan prinsip-prinsip supremasi hukum .<br />4. Adanya kebebasan lembaga yudisial, dalam mengambil tindakan-tindakan untuk memperkuat integritas dan untuk mencegah kesempatan-kesempatan untuk (melakukan) setiap bentuk tindak pidana diantara anggota-anggota (lembaga). Tindakan-tindakan itu mencakup aturan-aturan yang berhubungan dengan perilaku anggota-anggota peradilan.<br />5. Menetapkan tindakan-tindakan dan sistem-sistem untuk memudahkan pelaporan oleh pejabat-pejabat publik mengenai perbuatan-perbuatan korupsi, kepada otoritas-otoritas yang tepat, bilamana perbuatan-perbuatan itu terlihat dalam menjalankan fungsi-fungsi mereka.<br /><br />Daftar Kepustakaan :<br />1.Indriyanto Seno Adji , Peradilan Bebas dan Contempt of Court.<br />2.Oemar Seno Adji , Peradilan Bebas Negara Hukum 1980.<br />3.Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.<br />4.Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana Normatif,Teoritis,Praktik dan Permasalahannya 2007.<br />5.Mr.JM Van Bemmelen, Strafvordering, Leerbook van het Nederlandsch Strafprocesrecht, 1950.<br /><br />Ditulis oleh :<br />Dominggus Silaban, SH.MH.<br />Ketua Pengadilan Negeri Agung di Sumsel.</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="fbTimelineUFI uiCommentContainer" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: -12px; margin-left: -12px; padding-top: 3px; position: relative; width: 510px;">
<form action="https://www.facebook.com/ajax/ufi/modify.php" class="commentable_item hidden_add_comment collapsed_comments" data-ft="{"tn":"]"}" id="u_ps_jsonp_6_0_b" method="post" rel="async" style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="fbTimelineFeedbackHeader" id="u_ps_jsonp_6_0_h">
<div class="clearfix fbTimelineFeedbackActions withActorSelector" style="background-color: #fafbfb; border-top-color: rgb(233, 234, 237); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; line-height: 24px; padding: 3px 12px; zoom: 1;">
<div class="clearfix" style="zoom: 1;">
<div class="_4bl7 _4bl8" style="float: right; min-height: 1px; word-wrap: break-word;">
<div id="u_ps_jsonp_6_0_i">
<span class="_6vh" data-reactid=".3k"></span><br />
<div aria-label="Menyukai dan berkomentar sebagai Judge Made Law - Blog" class="_6vi _6a _6b" data-hover="tooltip" data-reactid=".3k.1" style="display: inline-block; vertical-align: middle;" value="674792719217313">
<div class="uiPopover _6a _6b" data-reactid=".3k.1.0" style="display: inline-block; vertical-align: middle;">
</div>
</div>
<span class="_6vh" data-reactid=".3k">
</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-16757655996433448002013-06-02T12:45:00.006+07:002013-06-02T12:50:22.330+07:00Pejabat Tata Usaha Negara Yang Tidak Menghormati Putusan PERATUN<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">Pejabat
Tata Usaha Negara </span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 200%;">Yang
Tidak Menghormati Putusan PERATUN</span></u></b><br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam kurun waktu yang
panjang, keberadaan peradilan TUN sangat diharapkan dalam suatu negara.
khususnya bagi suatu negara berasaskan hukum (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rechtstaat</i>) dan atau bukan negara kekuasaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Machtstaat</i>), sehingga ada istilah “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">The</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rule of Law</i>” . Akan
tetapi tidak jarang Kepala Daerah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang
masih memiliki prinsip otoriter klasik atau berfikiran jaman dulu (jadul)
khususnya penjabat didaerah yang dipilih / terpilih, akan tetapi hanya memiliki
wawasan disiplin ilmu / berlatar pendidikan rendah, dan atau bermodalkan
kemampuan finansiil dan massa, sewaktu Pilkada dilakukan/campaign. Sehingga
didalam kepemimpinannya melaksanakan/mengemban tugas-tugas kekuasaan di daerah,
acapkali kepemimipinan-nya menggunakan kesewenang-wenangan selaku Penguasa (dan
bukan suatu kebijakan), sehingga sering berbenturan dengan tindakan/perbuatan
melawan hukum, apalagi didalam menghadapi para aparat bawahan yang tidak
sehaluan dengan penguasa dimaksud .</span><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><br />
Dalam kondisi ini sudah barang tentu peradilan Tata Usaha Negara menjadi pilihan bagi aparat bawahan yang di-zholimi oleh Penguasa, yang hanya mengandalkan kekuasaan / kesewenang-wenangan tersebut. Pengajuan gugatan ke lembaga peradilan Tata Usaha Negara, yang walaupun cukup melelahkan serta membutuhkan biaya konsultan hukum (Advokat) terpaksa harus ditempuh, karena jabatan aparat bawahan yang semula dimiliki oleh sudah dicopot, dan adapula yang mengalami pemecatan dari Pegawai Negeri Sipil yang sudah dijabatnya selama berpuluh-puluh tahun (seperti yang dimuat Sumber : Kompas, Edisi 1 Desember 2012 Seorang PNS Kalahkan Bupati, dan Media Metro Siantar Edisi berjudul Toluto Bayar Rp.10 Juta Setiap Bulan kepada Erty, terbit Kamis, 29 November, 2012), semata-mata hanya karena tidak sehaluan dengan Penjabat Kepala Daerah yang berkuasa terlepas dari sebab dan atau alasan klassik apapun namanya. <br /><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 200%; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Selanjutnya masalah berproses ke persidangan yang digelar
di peradilan Tata Usaha Negara, hingga berlanjut ke tingkat Kasasi (Mahkamah
Agung RI). Kisah aparat bawahan yang bertindak selaku Penggugat sedangkan Pejabat
yang berkuasa dijadikan sebagai Tergugat, alhasil si Aparat Bawahan dimenangkan
hingga proses hukum Kasasi, dan putusan mana dinyatakan telah memperoleh
Kekuatan Hukum yang Tetap (Inkraacht van Gewijsde), dalam arti si Aparat Bawahan
tersebut harus dikembalikan statusnya ke dalam jabatannya, atau bagi yang
dipecat harus ditugaskan kembali seperti sediakala. Akan tetapi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagi seorang Pejabat yang berkuasa yang
mempunyai pandangan bahwa “Persoalan Hukum Mudah Diselesaikan” dan dengan segala
ke-arogansian yang dimilikinya sehingga ianya tidak melaksanakan isi putusan
Lembaga Hukum Tertinggi di Negeri ini, ternyata dalam kondisi ini tidak
mendapat sanksi apa-apa. Tentunya Pejabat Kepala Daerah ini semakin arogan/berani
terhadap aparatur bawahannya tanpa memperdulikan keberadaan adanya Putusan Pengadilan
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u>Mahkota
seorang Hakim</u></b>”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sang
Aparat Bawahan (yang jabatannya dicopot) ternyata tidak putus asa, karena terdengar
issu dimasyarakat yang menyatakan bahwa sang Pejabat Kepala Daerah beranggapan bahwa
putusan peradilan Tata Usaha Negara adalah putusan yang seolah-olah “ Macan
Ompong”, ianya kembali mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri yang katanya
mempunyai suatu kekuatan Eksekusi / Eksekutorial, dan kembali mendudukkan sang
Pejabat Kepala Daerah sebagai Tergugat disamping menggugat Kementerian Dalam
Negeri secara hierarkis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam pengajuan gugatan ke Pengadilan
Negeri tersebut, Aparat Bawahan harus pula menggunakan jasa Advokat dengan
maksud agar sang Pejabat Kepala Daerah, tidak memandang sebelah mata, walaupun
seorang Aparatur Bawahan sudah terseok-seok mencari biaya Advokat, ditambah
beban fikiran karena jabatannya telah dicopot bahkan terancam dipecat, tetap
memiliki keberanian sebagai warga yang masih percaya, bahwa negeri ini adalah
Negara Hukum bukan Negara Kekuasaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Seiring berjalan waktu, tahap demi tahap
persidangan berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku, Hakim yang memimpin
persidangan secara kebetulan masih memiliki/menghargai prinsip bahwa : “Mahkota
bagi seorang Hakim adalah Putusannya” <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam
menangani kasus dimaksud, maka berdasarkan bukti-bukti serta fakta hukum
dipersidangan termasuk keberadaan putusan peradilan Tata Usaha Negara dari
tingkat Pertama hingga tingkat Kasasi, dan pula sudah berkekuatan Hukum,
sewajarnyalah gugatan sang Aparatur Bawahan tersebut harus dikabulkan dengan” Serta
Merta (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Uitvoorbaar Bij Vooorrad</i>) “. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Adapun dasar yang dijadikan pertimbangan
hukum oleh Hakim dalam putusan dimaksud, antara lain akan diuraikan dibawah
ini:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> dalam mengadili suatu
perkara menurut hukum ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Menemukan hukum, menetapkan manakah yang akan
diterapkan diantara banyak kaidah didalam system hukum, atau jika tidak ada
yang dapat diterapkan, mencapai satu kaidah untuk perkara itu (yang mungkin
atau tidak mungkin dipakai sebagai satu kaidah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>utnuk perkara lain sesungguhnya) berdasarkan bahan yang sudah ada
menurut sesuatu cara yang ditunjukkan oleh system hukum.</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Menafsirkan kaedah yang dipilih atau ditetapkan
secara demikian, yaitu menentukan maknanya sebagaimana etika kaidah itu
dibentuk dan berkenaan dengan kekuasaannya yang dimaksud.</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Menerapkan kepada perkara yang sedang dihadapi
kaidah yang ditemukan dan ditafsirkan demikian;</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Bahwa dalam hal ini
Hakim merasa perlu untuk mengemukakan hal-hal yang sangat prinsipil dalam mempertimbangkan
gugatan Penggugat, yaitu : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa putusan Hakim adalah “Mahkota bagi Hakim”, dan
merupakan suatu hakikat bagi keberadaan suatu peradilan, inti dan tujuan dari
segala kegiatan atau proses peradilan, memuat penjelasan perkara yang sejak
proses bermula telah membebani pihak-pihak, dan putusan Hakim tersebut akan
berfungsi untuk memberikan penyelesaian sengketa bagi pihak-pihak ;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
p</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">utusan
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap adalah putusan publik, yang berarti putusan pengadilan
tersebut berlaku juga bagi pihak-pihak yang berada diluar sengketa (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">erga
omnes</i></b>), selanjutnya putusan Peradilan Tata Usaha Negara sebagai
Yudicial Control dengan mengidentifikasi tindakan administrasi negara,
melakukan upaya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">corrective</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">disiplinery</i>,
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">remedial</i></b> (perbaikan) terhadap
tindakan administrasi yang tidak sesuai hukum;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> pejabat publik yang tidak
melaksanakan hukum/putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, sama
artinya dengan tidak mampu mempersonifikasikan hukum dalam jabatannya, dan sama
pula artinya bahwa pejabat tersebut telah ingkar terhadap perintah jabatan yang
disandangnya saat itu, sehingga sebagai konsekuensinya yang bersangkutan tidak
layak menduduki jabatan publik itu, oleh karenanya segera diberhentikan dari
jabatan publik yang sedang dipangkunya itu;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> perlu ada kewibawaan hukum
yang dapat diartikan kewibawaan aparat penegak hukum guna memfungsikan hukum
dalam masyarakat, untuk menerapkan suatu ketentuan hukum tertentu diketahui,
diakui, dihargai dan ditati atau dipatuhi;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> kesadaran hukum merupakan
poin penting dalam politik hukum Nasional, pelaksanaan hukum (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Law Enforcement</i>) merupakan salah satu
aspek dari politik hukum, karena politik hukum adalah mencakup segi-segi
pengadaan hukum (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">law making</i>),
pelaksanaan hukum termasuk penegakkan hukum dan pembinaan kesadaran hukum dan
pengawasan atas jalannya hukum;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa oleh karena itu setiap orang termasuk pejabat
publik harus sadar, patuh dan taat pada perintah hukum, manakala ada pejabat
yang secara terang-terangan membangkang (tidak melaksanakan) perintah Hakim,
maka sesungguhnya pejabat publik tersebut tidak layak lagi sebagai pengemban
pejabat publik, dan sebagai konsekwensinya harus diberhentikan dari jabatan
publik tersebut;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa berdasarkan Pasal 116 ayat (4) Undang Undang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Nomor 9 tahun 2004 menyatakan :</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Dalam hal Penguasa tidak bersedia melaksanakan putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka terhadap pejabat
yang bersangkutan dikenakan uang paksa berupa pembayaran sejumlah uang paksa
dan/atau sanksi administratif; </span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang
tidak dilaksanakan/dipatuhi oleh pejabat Tata Usaha Negara, dapatlah
menimbulkan ketidakpastian hukum dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan, dan dapat berdampak menurunnya kepercayaan masyarakat kepada
lembaga pemerintah dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lembaga peradilan
pada khususnya serta pejabat Tata Usaha Negara pada umumnya (dalam hal ini
telah melakukan perbuatan “ingkar terhadap perintah jabatannya);</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">B</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">ahwa
tiada seorang pun dapat melaksanakan kewenangan tanpa memikul kewajiban
tanggungjawab atau tanpa ada pelaksanaan pengawasan (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nieman kan bevoegheid uitoefenen
zonder verantwoording schuldig te zijn of zonder dat op die uitoefening
controle bestaan) </i></b>atau “ tiada jabatan tanpa pertanggungjawaban ”;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Bahwa prinsip <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Fautes de Services</i>, menjadi penyebab pejabat atau badan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tata Usaha
Negara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> seperti
tak tersentuh hukum “<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">untouchable</i></b>” karena merasa bahwa
segala tindakannya bukan diri pribadinyalah yang akan menanggungnya, tetapi
Negara sehingga pejabat berani untuk tidak melaksanakan perintah Pengadilan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tata Usaha
Negara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.35pt; line-height: 200%;">Bahwa ada kecendrungan Pejabat Publik di Indonesia </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.3pt; line-height: 200%;">tingkat kesadaran hukumnya rendah, maka sekalipun dengan
pembebanan ganti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.35pt; line-height: 200%;">rugi pada APBN
maupun APBD, tidak cukup memberikan pendidikan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">hukum bagi Pejabat Publik untuk mentaati putusan Pengadilan;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
<span style="letter-spacing: -.65pt; mso-bidi-font-weight: bold;">adalah berbeda
dengan </span><span style="letter-spacing: -.1pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">ketika seorang pejabat publik tidak mematuhi
putusan Hakim (yang </span><span style="letter-spacing: .2pt; mso-bidi-font-weight: bold;">dapat di</span><span style="letter-spacing: .3pt; mso-bidi-font-weight: bold;">samakan tidak mematuhi hukum), maka pada saat itu justru </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">tidak sedang <span style="letter-spacing: .1pt;">menjalankan</span><span style="letter-spacing: .2pt;"> </span><span style="letter-spacing: -.05pt;">peran negara, (karena secara ideal </span><span style="letter-spacing: .15pt;">menjalankan </span><span style="letter-spacing: .05pt;">peran </span><span style="letter-spacing: .3pt;">negara itu adalah
melaksanakan ketentuan </span><span style="letter-spacing: -.55pt;">hukum), oleh
karenanya resiko dari ketidakpatuhan terhadap hukum </span><span style="letter-spacing: .15pt;">tadi tidak dapat dibebankan kepada keuangan
negara, tetapi harus </span><span style="letter-spacing: .25pt;">ditanggung </span><span style="letter-spacing: -.65pt;">secara pribadi </span>dari orang yang sedang
menjabat, karena <span style="letter-spacing: -.65pt;">itu adalah "kesalahan
pribadi". Hal mana adalah sejalan dengan teori </span><span style="letter-spacing: .05pt;">"kesalahan" yang dikembangkan dari </span><i><span style="letter-spacing: .35pt;">Yurisprudensi </span><span style="letter-spacing: -.4pt;">Conseil de 'Etat</span></i><span style="letter-spacing: -.4pt; mso-bidi-font-style: italic;"> </span><span style="letter-spacing: -.65pt;">yang pada pokoknya
membedakan antara "kesalahan </span>dinas"<span style="letter-spacing: .2pt;"> </span><span style="letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-style: italic;">(<b><i>faute
de </i></b></span><b><i><span style="letter-spacing: -.15pt;">serve</span></i></b><span style="letter-spacing: -.15pt; mso-bidi-font-style: italic;">) dan "kesalahan
pribadi" (<b><i>faute personelle</i></b>);</span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa ironisnya setelah putusan gugatan peradilan Tata
Usaha Negara tentang pe-nonjob-an aparat bawahan dikabulkan oleh Pengadilan
(Mahkamah Agung RI), dan belum dilaksanakan eksekusinya, ternyata muncul SK
Bupati tentang penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
dari Penata Tk.I, gol ruang III/d menjadi Penata, gol. ruang III/c;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .05pt; line-height: 200%;">Bahwa setelah Penguasa dikalahkan perkaranya pada perkara
Peradilan Tata Usaha Negara, kemudian memperlihatkan sikap arogansi yang
tinggi, agar putusan Peratun tidak perlu dilaksanakan oleh Penguasa, kemudian Penguasa
kembali menghukum Penggugat untuk dikenakan penurunan pangkat;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.05pt; line-height: 200%;">Bahwa kemudian Penggugat mengajukan kasus ketidakpatuhan Penguasa
(selaku Pejabat Tata Usaha Negara) tersebut ke Peradilan Perdata Pengadilan
Negeri, dengan kwalifikasi perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh penguasa
(<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">onrechtmatige
overheidsdaad</i></b>), dengan diikuti tuntutan ganti rugi, yang tentunya
merupakan suatu perjalanan panjang yang melelahkan bagi Aparat bawahan selaku
pencari keadilan; </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<span style="letter-spacing: -.35pt;"> Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 juga tidak
secara tegas <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menentukan kepada siapa
beban keuangan pembayaran uang </span><span style="letter-spacing: .2pt;">paksa</span>
<span style="letter-spacing: -.05pt;">itu dikenakan, termasuk berapa besarnya
uang paksa yang harus </span><span style="letter-spacing: .45pt;">dibayar oleh </span><span style="letter-spacing: .05pt;">Penguasa</span><span style="letter-spacing: .45pt;">
(Pejabat Tata Usaha Negara) yang tidak </span><span style="letter-spacing: -.2pt;">mentaati
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
d<span style="letter-spacing: .35pt;">alam sistem Peradilan Administrasi di
Belanda adalah </span><span style="letter-spacing: -.3pt;">menjadi beban keuangan
organ/pejabat pemerintahan atau keuangan </span>Negara, sistem atau mekanisme
pembayaran uang paksa <span style="letter-spacing: -.1pt;">yang </span><span style="letter-spacing: -.2pt;">demikian sejalan dengan teori "kesalahan
dinas" </span><i><span style="letter-spacing: .15pt;">(<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">faute de service</b>) </span></i><span style="letter-spacing: .25pt;">juga
adanya konstruksi bahwa ada suatu hubungan yang dikatakan </span><span style="letter-spacing: .1pt;">atasan yang harus bertanggungjawab </span><i><span style="letter-spacing: .3pt;">"<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">vicarious
liability</b>" </span></i><span style="letter-spacing: .3pt;">atau <i>"<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">superior </b></i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i><span style="letter-spacing: .05pt;">respondent</span></i></b><i><span style="letter-spacing: .05pt;"> </span><span style="letter-spacing: .1pt;">";</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<span style="letter-spacing: -.35pt;"> mengacu terhadap mekanisme penerapan uang </span><i><span style="letter-spacing: -.1pt;">paksa (dwangsom) </span></i><span style="letter-spacing: .3pt;">dalam sistem Peradilan Administrasi yang berlaku di
Belanda dan dengan pendekatan teori kesalahan dinas </span><i><span style="letter-spacing: .25pt;">"<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">faute
de service</b> </span><span style="letter-spacing: .2pt;">", </span></i><span style="letter-spacing: .2pt; mso-bidi-font-style: italic;">maka k</span><span style="letter-spacing: .15pt;">onstruksi hukum di atas sebenarnya sudah </span><span style="letter-spacing: -.25pt;">dapat/diakui dalam peraturan perundang-undangan
di negara </span><span style="letter-spacing: -.3pt;">Indonesia;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
menurut<span style="letter-spacing: .35pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> teori
diatas, terhadap </span><span style="letter-spacing: .05pt; mso-bidi-font-weight: bold;">seorang </span><span style="letter-spacing: .2pt; mso-bidi-font-weight: bold;">pejabat yang sedang menjalankan tugasnya </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">maka ia adalah <span style="letter-spacing: .4pt;">sedang </span><span style="letter-spacing: .05pt;">melaksanakan peran negara, oleh karenanya </span><span style="letter-spacing: .55pt;">manakala </span><span style="letter-spacing: .5pt;">di
</span><span style="letter-spacing: .25pt;">dalam </span><span style="letter-spacing: .05pt;">menjalankan</span><span style="letter-spacing: .2pt;"> </span><span style="letter-spacing: -.8pt;">peran/tugasnya tersebut </span><span style="letter-spacing: -.1pt;">mengakibatkan timbulnya kerugian bagi
orang/masyarakat, </span><span style="letter-spacing: -.6pt;">sepanjang
tugas-tugas tersebut dilaksanakan menurut hukum, maka </span><span style="letter-spacing: .25pt;">adalah benar apabila kerugian yang diderita
orang/masyarakat </span><span style="letter-spacing: -.15pt;">tersebut dibebankan
pembayarannya </span><span style="letter-spacing: .4pt;">kepada </span><span style="letter-spacing: -.6pt;">keuangan negara, karena </span><span style="letter-spacing: .25pt;">itu tergolong "kesalahan </span><span style="letter-spacing: .15pt;">dinas";</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> dari uang yang </span><span style="letter-spacing: .85pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">mana
</span><span style="letter-spacing: .2pt; mso-bidi-font-weight: bold;">yang<sub> </sub></span><span style="letter-spacing: .3pt; mso-bidi-font-weight: bold;">bisa dipaksakan kepada </span><span style="letter-spacing: .05pt;">Penguasa</span><span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="letter-spacing: .45pt;">(Pejabat
Tata Usaha Negara) </span><span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-weight: bold;">untuk memenuhi </span><span style="letter-spacing: .45pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">dwangsom ?, k</span><span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-weight: bold;">arena yang dihukum untuk melaksanakan putusan
Peradilan Tata Usaha Negara adalah selalu </span><span style="letter-spacing: .45pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang masih
aktif, tentunya secara rutin ia </span><span style="letter-spacing: .05pt; mso-bidi-font-weight: bold;">mendapatkan gaji </span><span style="letter-spacing: .55pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">setiap </span><span style="letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-weight: bold;">bulannya, oleh karenanya
apabila pejabat </span><span style="letter-spacing: -.55pt; mso-bidi-font-weight: bold;">tersebut tidak melaksanakan amar putusan, maka adalah lebih efektif </span><span style="letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-weight: bold;">dan efisien apabila
pengenaan </span><span style="letter-spacing: .45pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">dwangsom </span><span style="letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-weight: bold;">diambil/dipotong dari </span><span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-weight: bold;">gaji </span><span style="letter-spacing: -.6pt; mso-bidi-font-weight: bold;">bulanan pejabat yang bersangkutan, dan perintah
pemotongan gaji </span><span style="letter-spacing: .35pt; mso-bidi-font-weight: bold;">dalam amar putusan Hakim diperintahkan kepada Pejabat yang </span><span style="letter-spacing: -.55pt; mso-bidi-font-weight: bold;">berwenang melaksanakan
pemotongan gaji, untuk Pejabat </span><span style="letter-spacing: .45pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Tata Usaha Negara</span><span style="letter-spacing: -.55pt; mso-bidi-font-weight: bold;"> yang </span><span style="letter-spacing: .2pt; mso-bidi-font-weight: bold;">penggajiannya </span><span style="letter-spacing: .05pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold;">melalui proses </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">di <span style="letter-spacing: -.55pt;">Kantor
Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) </span></span><span style="letter-spacing: .15pt;">termasuk Bupati dan Walikota, atau pejabat lain </span><span style="letter-spacing: .35pt;">yang berwenang se</span><span style="letter-spacing: .55pt;">macam itu untuk Jabatan </span><span style="letter-spacing: .45pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Tata Usaha Negara</span><span style="letter-spacing: .55pt;"> lainnya, selanjutnya uang dw</span><span style="letter-spacing: -.1pt; mso-bidi-font-style: italic;">angsom </span><span style="letter-spacing: .35pt;">tersebut
diserahkan</span><sub><span style="letter-spacing: .3pt;">.</span></sub><span style="letter-spacing: .3pt;">kepada Penggugat dan pemotongan </span><span style="letter-spacing: .35pt;">ini terus berlanjut sampai dengan dipatuhinya amar
putusan;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
s<span style="letter-spacing: -.1pt;">elanjutnya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jumlah pembebanan uang </span><span style="letter-spacing: .3pt;">p</span><span style="letter-spacing: .4pt;">aksa
ditetapkan oleh Hakim karena jabatannya yang ditaksir berdasarkan kerugian yang
ak</span><span style="letter-spacing: .45pt;">an diakibatkan oleh tidak
dilaksanakannya putusan Pengadilan yan</span>g diperhitungkan sejak putusan
Pengadilan memperoleh kekuatan huk<span style="letter-spacing: .35pt;">um tetap
sesuai dengan rasa keadilan, artinya bahwa terdapat ke</span><span style="letter-spacing: .5pt;">adaan yang mengakibatkan kepentingan Penggugat akan
sangat di</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">rugikan jika </span><span style="letter-spacing: .05pt;">Penguasa</span><span style="letter-spacing: -.05pt;">
(pejabat publik) tidak segera melaksanakan pu</span><span style="letter-spacing: -.1pt;">tusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<span style="letter-spacing: .5pt;"> dalam sengketa kepegawaian p</span><span style="letter-spacing: .6pt;">emberhentian dalam jabatan, dalam amar putusannya Hakim
m</span><span style="letter-spacing: -.1pt;">ewajibkan </span><span style="letter-spacing: .05pt;">Penguasa</span><span style="letter-spacing: -.1pt;">
untuk merehabilitasi Penggugat dalam jabatan atau </span><span style="letter-spacing: -.8pt; mso-bidi-font-weight: bold;">kedudukannya menurut </span><span style="letter-spacing: -1.25pt; mso-bidi-font-weight: bold;">hukum,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dala</span><span style="letter-spacing: 2.9pt;">m</span><span style="letter-spacing: .15pt;">hal ini besarnya kerugian d</span><span style="letter-spacing: .4pt;">itaksir dari </span><span style="letter-spacing: .75pt;">jumlah</span><span style="letter-spacing: .3pt;"> </span><span style="letter-spacing: .45pt;">tunjangan jabatan yang seharusnya diterima Aparat
Bawahan</span><span style="letter-spacing: -.1pt;"> sejak diberhentikan dari
jabatannya;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
a</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">da 2
(dua) teori mengenai pertanggungjawaban Pejabat Publik mengenai kepada siapa
pembayaran uang paksa harus dibebankan, yakni: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">dibebankan
kepada keuangan negara (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">teori fautes personalles</i></b>). </span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">dibebankan pada keuangan pribadi dari Tergugat
atau pejabat yang sedang menjabat pada saat putusan pengadilan tersebut harus
dilaksanakan (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">teori fautes de services</i></b>).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> pembayaran uang paksa harus
dibebankan kepada keuangan pribadi pejabat yang sedang menjabat pada saat
putusan Peradilan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tata Usaha Negara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> harus dilaksanakan. Jadi,
tidak dibebankan kepada keuangan negara karena maksud dasar dari pemberlakuan
uang paksa (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">dwangsom</i></b>) dalam proses eksekusi, baik di peradilan perdata
maupun peradilan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tata Usaha Negara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> adalah sangat jelas, yakni
sebagai alat eksekusi yang berfungsi untuk memberikan tekanan psikis (<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">dwaang
middelen</i></b>) kepada si-terkalah dalam sebuah proses perkara di peradilan,
agar si-terkalah bersedia mematuhi atau melaksanakan putusan peradilan; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;"> berpijak dari maksud dasar
diadakannya lembaga paksa dwangsom tersebut, maka yang “diancam“ secara psikis
agar suatu putusan badan peradilan dilaksanakan harus Tergugat pribadi atau
orang yang sedang menjabat pada saat putusan tersebut harus dilaksanakan. Dan
sesuai dengan karakteristik dwangsom, maka ancaman pembayaran uang paksa
tersebut terus diberlakukan sampai putusan tersebut dilaksanakan atau dipatuhi Tergugat
dalam hal ini Pejabat Tata Usaha Negara; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="letter-spacing: .05pt;"> “ </span></b><u><span style="letter-spacing: .05pt;">uang paksa tersebut </span><span style="letter-spacing: .3pt;">dipotongkan dari gaji </span><span style="letter-spacing: .1pt;">Tergugat</span><span style="letter-spacing: .3pt;"> setiap bulannya, maka pada hari </span><span style="letter-spacing: .2pt;">berikutnya</span> <span style="letter-spacing: .2pt;">sejak</span>
<span style="letter-spacing: .2pt;">berakhirnya</span> <span style="letter-spacing: .2pt;">masa</span> peneguran oleh <span style="letter-spacing: -.05pt;">Ketua </span><span style="letter-spacing: .4pt;">Pengadilan, Ketua Pengadilan harus segera
mengirimkan </span><span style="letter-spacing: .15pt;">Penetapan</span> <span style="letter-spacing: .15pt;">yang</span> <span style="letter-spacing: .15pt;">ditujukan</span>
<span style="letter-spacing: .15pt;">kepada</span> <span style="letter-spacing: .15pt;">Kepala</span> <span style="letter-spacing: .05pt;">KPN atau pejabat yang
mempunyai kewenangan semacam itu, yang ber</span><span style="letter-spacing: .1pt;">isi</span> perintah agar kepala KPN memotong gaji <span style="letter-spacing: .1pt;">Tergugat</span> setiap bulan sebesar yang ditentukan dalam amar <span style="letter-spacing: .1pt;">putusan, sampai dengan Tergugat mematuhi isi
putusan</span> <span style="letter-spacing: .1pt;">hakim</span> <span style="letter-spacing: .1pt;">yang</span> <span style="letter-spacing: .1pt;">berkekuatan</span>
<span style="letter-spacing: -.05pt;">hukum tetap tersebut</span></u><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="letter-spacing: -.05pt;">” </span></b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Symbol;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol;">{</span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">lihat<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">
Dr.H.Supandi, SH.M.Hum., Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (Kepatuhan Hukum
Pejabat Dalam Mentaati Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara) </b>Penerbit
Pustaka Bangsa Press Medan 2011 halaman 236</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 14.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">}</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.05pt; line-height: 200%;">;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa<span style="letter-spacing: .2pt;"> dalam kepustakaan hukum administrasi, istilah uang
paksa </span><span style="letter-spacing: .15pt; mso-bidi-font-style: italic;">(dwangsom)
</span><span style="letter-spacing: .2pt;">merupakan bagian dari jenis sanksi
administrasi yang </span><span style="letter-spacing: -.25pt;">dikenakan sebagai
alternatif untuk paksaan nyata </span><span style="mso-bidi-font-style: italic;">(<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i>bestuursdwang</i></b>). </span><span style="letter-spacing: .15pt;">Paksaan </span><span style="letter-spacing: .25pt;">nyata
</span><span style="letter-spacing: .1pt;">dirumuskan </span><span style="letter-spacing: .25pt;">sebagai </span>tindakan <span style="letter-spacing: .3pt;">nyata </span><span style="letter-spacing: -.65pt;">untuk </span><span style="letter-spacing: .05pt;">memindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi,
memperbaiki </span><span style="letter-spacing: .5pt;">pada keadaan semula apa
yang sedang dilakukan atau telah </span><span style="letter-spacing: .3pt;">dilakukan
yang bertentangan dengan kewajiban-kewajiban yang </span><span style="letter-spacing: -.1pt;">ditentukan oleh peraturan perundang-undangan;</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sejauhmana
arogansi kewenangan/kekuasaan, dapat dijadikan alasan untuk tidak dieksekusinya
putusan Peratun yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bahwa
keengganan untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tetap tidak
melaksanakan isi putusan Peradilan Tata Usaha Negara (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">inkracht van gewijsde</i>), oleh karenanya tindakan Pejabat TUN
dimaksud digolongkan telah melakukan <span style="letter-spacing: -.65pt; mso-bidi-font-weight: bold;">"kesalahan </span><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">dinas"<span style="letter-spacing: .2pt;"> </span><span style="letter-spacing: .1pt; mso-bidi-font-style: italic;">(<b><i>faute de </i></b></span><b><i><span style="letter-spacing: -.15pt;">serve</span></i></b><span style="letter-spacing: -.15pt; mso-bidi-font-style: italic;">), sedangkan Tergugat-II telah melakukan "kesalahan
pribadi" (<b><i>faute personelle</i></b>), sehingga </span></span>haruslah
dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh penguasa (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">onrechtmatige overheidsdaa</i>d/OOD) ;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ternyata
selain putusan Peradilan Tata Usaha Negara dan ditambah putusan Pengadilan Negeri
yang diembel-embeli “Serta Merta/Bij Voorraad” pun juga tidak mendapat respon
dari sang Pejabat Kepala Daerah yang memiliki arogansi tersebut, kemungkinan
Hukum Alam juga tidak cukup, akan tetapi tidak mungkin pula menggunakan Hukum
Rimba dalam suatu negara hukum (Rechtstaats).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dan mengapa hal ini bisa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terjadi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menurut penulis adalah karena :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pejabat Kepala Daerah dimaksud telah didukung oleh
unsur Pimpinan Daerah yang sangat erat didalam bekerjasama ;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Masyarakat setempat pada umumnya selain awam hukum juga
apatis terhadap hukum yang berlaku;</span></li>
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tidak terdapat solidaritas diantara para aparatur
Pegawai Negeri Sipil.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Demikian penulisan ini, yang terlaksana
semata-mata karena adanya adagium yang mengatakan bahwa “ Sekalipun Langit
Runtuh, Hukum Tetap Harus Ditegakkan / Pro Justicia Roet Coelum” .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">salam penulis<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">.</i></b></span></u></div>
Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-82720223734209601402010-05-24T10:20:00.000+07:002010-05-24T10:33:00.847+07:00Dapatkah saksi pelapor tindak pidana korupsi ditangkap/ditahan/diproses pidana dalam kaitan dengan kasus yang dilaporkannya ?Dapatkah saksi pelapor tindak pidana korupsi ditangkap/ditahan/diproses pidana dalam kaitan dengan <br />kasus yang dilaporkannya ?<br /><br />Penulis : DOMINGGUS SILABAN, SH.MH.<br />Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi.<br /><br />A. Pendahuluan.<br /><br /> Adakalanya terhadap suatu kejahatan yang pelakunya sulit diungkap apalagi untuk ditangkap, dan telah diupayakan untuk membongkar kejahatan tersebut tetapi hasilnya tetap nihil, hal ini sering terjadi atas kasus jaringan pengedar narkotika yang juga sulit tertangkap, dan dapat juga terjadi dalam upaya mengungkap tindak pidana Korupsi.<br />Maka tidak jarang sebuah institusi penegak hukum (contoh : Kepolisian) melakukan penyamaran dengan memasukkan satu atau beberapa orang agennya kedalam suatu jaringan/kelompok kejahatan, dengan tujuan agar dapat memberi kemudahan dalam mengungkap, menangkap, menindak pelaku-pelaku kejahatan yang sulit diterobos itu.<br />Sungguh tidak mudah melaksanakannya dalam praktek, sebab untuk membongkar suatu kejahatan (seperti Narkotika), maka agen yang diselundupkan/disamarkan juga harus ikut terjun sebagai pengguna dan bahkan sebagai pengedar narkotika, lantas apakah dengan cara sedemikian agen tersebut harus dijadikan terdakwa atas kasus yang diungkapnya, demikian juga halnya dengan tindak pidana korupsi.<br />Ini adalah suatu ilmu sekaligus seni yang pada akhirnya mempunyai tujuan praktis untuk memungkinkan, pengungkapan suatu kejahatan.<br />Kondisi praktek ini dapat dilakukan dalam hal untuk mengungkap kasus-kasus yang sulit, yang antara lain :<br />- Pengawas pajak.<br /> Yang menerima suap untuk mengurangi apa yang seharusnya dibayarkan oleh pembayar pajak kepada Negara, dan memeras uang dari wajib pajak yang tidak bersalah.<br />- Petugas Bea Cukai.<br /> Yang mengizinkan Import barang gelap dengan imbalan sejumlah uang, sedangkan Import legal dipajaki dibawah tarif resmi.<br />- Pengadaan Barang.<br /> Kontraktor berkolusi dalam melakukan penawaran sehingga harga menjadi sangat tinggi, dengan cara mengubah perkiraan-perkiraan biaya dari yang seharusnya.<br /><br />ROBERT KLITGAARD dalam bukunya telah menuliskan suatu ungkapan yang beredar di Hong Kong atas maraknya tindak pidana korupsi, sebagai berikut:<br />1. “ Masuklah dalam Bus ” artinya : kalau anda mau menerima korupsi bergabunglah bersama kami.<br />2. “ Berlarilah disamping Bus ” artinya : seandainya anda tidak ingin menerima korupsi, tidak mengapa, tetapi jangan mengganggu.<br />3. “ Jangan pernah berdiri didepan Bus “ artinya : kalau anda mencoba melaporkan korupsi, bus itu akan menabrak anda, dan anda akan terluka atau bahkan mati atau usaha anda akan hancur. Kami akan menghajar anda, entah bagaimanapun caranya.<br /><br />Dari kondisi permasalahan diatas, maka yang akan dibahas dalam keterkaitan dengan topik ini penulisan ini adalah : <br />1. Apakah urgensinya keberadaan daripada Pelapor dalam suatu tindak pidana “ ?<br />2. Mengapa “ pelapor “ masih dapat dijadikan tersangka atau terdakwa terhadap perkara yang dilaporkannya ?<br />3. Dapatkah pelapor terhindar dari jeratan status tersangka atau status terdakwa, atas laporan tindak pidana yang dilaporkannya ?<br /><br />Ad.1. Apakah urgensinya keberadaan daripada Pelapor dalam suatu tindak pidana “ ?<br /> Tentunya keberadaan “ Pelapor “sangat diperlukan sekali dalam menindaklanjuti adanya suatu perbuatan tindak pidana, dan peran serta “ Pelapor “ sebaiknya dimulai dari kesadaran diri pribadi, keluarga, lingkungan dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mematuhi aspek hukum dan sekaligus menjauhi perbuatan tindak pidana. Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.<br />Terlebih lagi dalam hal pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, selain peran serta “ Pelapor “ (berupa peran aktif perorangan, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat) adalah merupakan upaya pencegahan/preventif disamping tindakan penindakan/represif, yang meliputi reformasi birokrasi, menata ulang dan mengkaji serta memperbaiki manajemen pengelolaan keuangan negara maupun melakukan optimalisasi lembaga-lembaga pengawasan disetiap lembaga-lembaga pemerintah. <br />Untuk membahas kata “ Pelapor “ maka kita harus lebih dahulu menyesuaikan padanan kata “Pelapor “ dengan kata “Laporan” yang sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 24 Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP, menyatakan :<br />Laporan adalah pemberitahuan yang di¬sampaikan oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terja¬dinya peristiwa pidana.<br />Selanjutnya Pasal 1 angka 26 KUHAP, menyatakan Saksi adalah orang yang dapat memberi¬kan keterangan guna kepentingan penyi¬dikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sen¬diri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri, dan Pasal 1 angka 27 KUHAP menyatakan Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia ¬lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu.<br />Dari pengertian laporan sebagaimana diutarakan diatas bermakna adanya suatu “pemberitahuan” oleh seseorang kepada pejabat yang berwenang tentang sesuatu kejadian peristiwa pidana. Dalam hal ini orang yang berhak untuk menyampaikan laporan adalah :<br />- Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan atau menjadi korban peristiwa pidana kepada penyelidik atau penyidik;<br />- Setiap orang yang mengetahui permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana terhadap ketentraman atau keamanan umum atau terhadap jiwa atau terhadap hak milik wajib seketika itu melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau penyidik;<br />- Pegawai negeri dalam rangka menjalankan tugasnya yang mengetahui terjadinya peristiwa yang merupakan tindak pidana wajib segera itu melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau penyidik;<br /> Selain daripada pengertian “ pelapor” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, ternyata masih dikenal lagi ketentuan hukum yang mengatur tentang keberadaan "pelapor", yang antara lain terdapat pada :<br />1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban;<br />2. Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang;<br />3. Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;<br /> Menurut Pasal 1 UU Perlindungan Saksi dan Korban yaitu yang dimaksud dengan ”Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan/atau ia alami sendiri” dan ”Korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana. Sedangkan yang dimaksud dengan ”Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban adalah suatu lembaga yang bertugas dan berwenang untuk memberikan perlindungan dan hak-hak lain kepada Saksi dan/atau Korban”<br /><br /> Menurut Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang, terdapat 2 (dua) kualifikasi tentang yang dimaksudkan dengan “ pelapor “, yaitu :<br />1. Setiap orang yang karena kewajibannya berdasarkan peraturan perundang-undangan menyampaikan laporan kepada PPATK tentang Transaksi Keuangan Mencurigakan atau Transaksi Keuangan yang Dilakukan Secara Tunai sebagaimana dimaksud dalam UU TPPU; atau<br />2. Setiap orang yang secara sukarela melaporkan kepada penyidik tentang adanya dugaan terjadinya tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam UU TPPU.<br />Sedangkan Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana pencucian uang yang didengar sendiri, dilihat sendiri, dan dialami sendiri.<br />3. Selanjutnya dalam Pasal 2 PP No.57/2003 secara tegas dinyatakan, bahwa setiap Pelapor dan Saksi dalam perkara tindak pidana pencucian uang wajib diberikan perlindungan khusus baik sebelum, selama maupun sesudah proses pemeriksaan perkara. Perlindungan khusus dimaksud dilaksanakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).<br /><br /> Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang pada bagian Penjelasannya Pasal 3 ayat (1), menguraikan pengertian “ Pelapor “ adalah : orang yang memberi suatu informasi kepada penegak hukum atau Komisi mengenai terjadinya suatu tindak pidana korupsi.<br /> Dalam kesempatan ini secara lengkap akan kami uraikan keberadaan Pasal 2 dan Pasal 3 dari Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 sebagai berikut :<br />Pasal 2 Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tersebut, menyatakan:<br />(1) Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat berhak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi serta menyampaikan saran dan pendapat kepada penegak hukum dan atau Komisi mengenai perkara tindak pidana korupsi.<br />(2) Penyampaian informasi, saran, dan pendapat atau permintaan informasi harus dilakukan secara bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.<br />Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, menyatakan :<br />(1) Informasi, saran, atau pendapat dari masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, harus disampaikan secara tertulis dan disertai :<br />a. data mengenai nama dan alamat pelapor, pimpinan Organisasi Masyarakat, atau pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat dengan melampirkan foto kopi kartu tanda penduduk atau identitas diri lain; dan <br />b. keterangan mengenai dugaan pelaku tindak pidana korupsi dilengkapi dengan bukti-bukti permulaan. <br />(2) Setiap informasi, saran, atau pendapat dari masyarakat harus diklarifikasi dengan gelar perkara oleh penegak hukum. <br /><br /> Dari uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguraikan bagaimana jaminan dan perlindungan serta penghargaan yang akan diterima oleh “ Pelapor “ dalam mengungkap suatu tindak pidana/kejahatan korupsi, dalam kaitannya dengan ketentuan hukum Pasal 41 dan Pasal 42 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<br /> Adapun peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, dasar hukumnya diatur dalam ketentuan-ketentuan hukum sebagai berikut : <br />Pasal 41 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<br />(1) Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.<br />(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diwujudkan dalam bentuk :<br />a. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;<br />b. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;<br />c. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;<br />d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;<br />e. hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal:<br />1) melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c;<br />2) diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan dan di sidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undangan yang berlaku;<br />3) Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.<br />4) Hak dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan dengan berpegang teguh pada asas atau ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan menaati norma agama dan norma lainnya.<br />5) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan peran serta masya dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.<br />Pasal 42 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<br />(1) Pemerintah memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang telah berjasa membantu upaya pencegahan, pemberantasan, atau pengungkapan tindak pidana korupsi;<br />(2) Ketentuan mengenai penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah;<br /><br />Perlu sekali lagi disampaikan ada beberapa ketentuan hukum yang membahas tentang keberadaan “pelapor“ yang meliputi perlindungan atas keberadaan pelapor tersebut, sebagaimana diuraikan dibawah ini, antara lain :<br />- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;<br />- Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban;<br />- Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang;<br />- Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;<br /><br />Dari beberapa ketentuan hukum diatas ternyata hanya Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi, yang sangat memperhatikan perlunya pemberian perlindungan baik terhadap pelapor maupun saksi. Dan pemberian jaminan perlindungan tersebut mestinya sudah harus diberikan pada saat adanya pelaporan, selama maupun sesudah proses pemeriksaan perkara. <br />Secara materiil, pengaturan mengenai perlindungan bagi korban dan saksi pada tindak pidana Pencucian Uang menurut UU Tindak Pidana Pencucian Uang, tidak hanya sebatas pada perlindungan fisik tetapi juga perlindungan hukum yang berupa perlindungan kepada pelapor dan saksi dari adanya gugatan atau tuntutan baik secara perdata atau pidana.<br />Hal ini menunjukkan bahwa secara khusus UU Tindak Pidana Pencucian Uang dalam kaitannya dengan perlindungan bagi pelapor dan saksi Tindak Pidana Pencucian Uang, telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang tata cara perlindungan khusus bagi pelapor dan saksi Tindak Pidana Pencucian Uang.<br />Peraturan Pemerintah ini terdiri atas 4 (empat) bab dan 13 (tiga belas) Pasal. Dalam Bab I dimuat beberapa pengertian, antara lain pengertian mengenai Perlindungan Khusus, Pelapor, dan Saksi.<br />Perlindungan khusus didefinisikan sebagai suatu bentuk perlindungan yang diberikan oleh negara untuk memberikan jaminan rasa aman terhadap Pelapor atau Saksi dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya termasuk keluarganya. Berdasarkan definisi tersebut, tampak jelas lingkup pengaturan mengenai perlindungan yang mencakup baik terhadap pelapor maupun saksi.<br />Pengaturan mengenai perlindungan bagi pelapor dan saksi dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang diatur dalam bab tersendiri (Bab VII). <br />Ada 5 (lima) pasal yang mengatur mengenai permasalahan tersebut, yaitu Pasal 39 s/d Pasal 43 UU Tindak Pidana Pencucian Uang. <br />Pasal-pasal tersebut pada pokoknya mengatur hal-hal sebagai berikut:<br />1. Kewajiban untuk merahasiakan indentitas pelopor baik oleh PPATK, penyidik, penuntut umum, maupun hakim. Adapun pelanggaran terhadap ketentuan tersebut menimbulkan hak bagi pelapor atau ahli warisnya untuk menuntut ganti kerugian melalui pengadilan Pasal 39 ayat (1) dan (2);<br />2. Kewajiban untuk memberikan perlindungan khusus oleh negara terhadap setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan TPPU, baik dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya, Pasal 40 ayat (1);<br />3. Pelarangan untuk menyebut nama atau alamat pelapor, atau hal-hal lain yang memungkinkan dapat terungkapnya identitas pelapor di sidang pengadilan. Bahkan sebelum sidang pemeriksaan dimulai, hakim wajib mengingatkan adanya pelarangan tersebut kepada saksi, penuntut umum, dan orang lain yang terkait dengan pemeriksaan perkara tersebut, Pasal 41 ayat (1) dan (2);<br />4. Kewajiban untuk memberikan perlindungan khusus oleh negara terhadap setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan TPPU, baik dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya, termasuk keluarganya, Pasal 42 ayat (1); dan<br />5. Pemberian jaminan kepada pelapor dan/atau saksi sehingga tidak dapat dituntut baik secara perdata atau pidana atas pelaporan dan/atau kesaksian yang diberikan oleh yang bersangkutan, Pasal 43.<br />Menurut Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 ini, ada 5 (lima) bentuk perlindungan khusus yang dapat diberikan, yaitu:<br />1. perlindungan atas keamanan pribadi, dan/atau keluarga Pelapor dan Saksi dari ancaman fisik atau mental;<br />2. perlindungan terhadap harta Pelapor dan Saksi;<br />3. perahasiaan dan penyamaran identitas Pelapor dan Saksi; dan/atau<br />4. pemberian keterangan tanpa bertatap muka dengan tersangka atau terdakwa pada setiap tingkat pemeriksaan perkara.<br /><br />Perlindungan khusus oleh Polri dilaksanakan berdasarkan adanya kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau harta, termasuk keluarga Pelapor dan Saksi sebagai akibat:<br />1. Disampaikannya laporan tentang adanya Transaksi Keuangan Mencurigakan atau Transaksi Keuangan yang Dilakukan Secara Tunai oleh Pelapor atau PPATK karena kewajibannya berdasarkan peraturan perundang-undangan;<br />2. Disampaikannya laporan tentang adanya dugaan terjadinya tindak pidana pencucian uang oleh Pelapor atau PPATK secara sukarela; atau<br />3. Ditetapkannya seseorang sebagai Saksi dalam perkara tindak pidana pencucian uang.<br />Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003, maka dalam jangka waktu paling lambat 1 X 24 (satu kali dua puluh empat) jam sejak laporan diterima atau seseorang ditetapkan sebagai Saksi, Polri akan melakukan klarifikasi atas kebenaran laporan dan identifikasi bentuk perlindungan yang diperlukan.<br />4. Pemberian perlindungan khusus sebagaimana tersebut diatas diberitahukan secara tertulis kepada Pelapor dan/atau Saksi paling lambat dalam jangka waktu 1 X 24 (satu kali dua puluh empat) jam sebelum pelaksanaan perlindungan. Adapun segala biaya yang berkaitan dengan pemberian perlindungan khusus terhadap Pelapor dan Saksi, dibebankan pada anggaran Polri tersendiri.<br /><br />Ad.2. Kalau demikian mengapa “ pelapor “ masih dapat dijadikan tersangka atau terdakwa terhadap perkara yang dilaporkannya ?<br /> Menjawab pertanyaan diatas maka lebih dahulu harus dipahami tentang Prinsip umum dalam tindak pidana umum yang menyatakan, “ bahwa norma hukum pidana, adalah berlaku umum “, oleh karena itulah dipergunakan frase "barang siapa" atau "setiap orang" yang ditempatkan diawal rumusan perbuatan yang dilarang. Pelanggaran hukum pidana dapat dilakukan oleh subjek hukum pidana, yaitu orang dan korporasi. Dengan menggunakan frase tersebut sebagai bentuk pemberlakuan asas umum dalam hukum pidana, yaitu asas perlakuan yang sama di depan hukum (equality before the law).<br />Perlindungan Saksi dan Korban dalam proses peradilan pidana di Indonesia belum diatur secara khusus. Pada Pasal 50 sampai dengan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana hanya mengatur perlindungan terhadap tersangka atau terdakwa untuk mendapat perlindungan dari berbagai kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia.<br /><br />Dalam pembahasan tulisan ini, ternyata mengenai saksi pelapor sebagaimana Pasal 174 KUHAP menyatakan :<br />(1) Apabila keterangan saksi di sidang disang¬ka palsu, hakim ketua sidang memper¬ingatkan dengan sungguh-sungguh kepa¬danya supaya memberikan keterangan yang sebenarnya dan mengemukakan ancaman pidana yang dapat dikenakan kepadanya apabila ia tetap memberikan keterangan palsu.<br />(2) Apabila saksi tetap pada keterangannya itu, hakim ketua sidang karena jabatan¬nya atau atas permintaan penuntut umum atau terdakwa dapat memberi perintah supaya saksi itu ditahan untuk selanjut¬nya dituntut perkara dengan dakwaan sumpah palsu.<br />(3) Dalam hal yang demikian oleh panitera segera dibuat berita acara pemeriksaan si¬dang yang memuat keterangan saksi de¬ngan menyebutkan alasan persangkaan, bahwa keterangan saksi itu adalah palsu dan berita acara tersebut ditandatangani oleh hakim ketua sidang serta panitera dan segera diserahkan kepada penuntut umum untuk diselesaikan menurut keten¬tuan undang-undang ini.<br />(4) Jika perlu hakim ketua sidang menang¬guhkan sidang dalam perkara semula sampai pemeriksaan perkara pidana ter¬hadap saksi itu selesai;<br /><br /> Sementara itu dalam ketentuan Pasal 5 Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, mengatur hal-hal sebagai berikut :<br />(1) Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berhak atas perlindungan hukum baik mengenai status hukum maupun rasa aman.<br />(2) Perlindungan mengenai status hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak diberikan apabila dari hasil penyelidikan atau penyidikan terdapat bukti yang cukup yang memperkuat keterlibatan pelapor dalam tindak pidana korupsi yang dilaporkan.<br />(3) Perlindungan mengenai status hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga tidak diberikan apabila terhadap pelapor dikenakan tuntutan dalam perkara lain. <br /><br />Sehingga secara normatif maka posisi “ pelapor “ masih dapat dijadikan tersangka atau terdakwa terhadap perkara yang dilaporkannya, hal ini disebabkan hukum pidana di-Indonesia didasarkan pada perbuatan dan pembuat tindak pidananya (daad dader-strafrecht) dan atas dasar inilah dibangun asas legalitas dan asas kesalahan. Maka dengan demikian terhadap suatu tindak pidana dan pertanggungjawaban pidana akan memperoleh makna yang jelas. Ketentuan pasal ini dimaksudkan sebagai ukuran untuk menentukan suatu perbuatan disebut sebagai tindak pidana. Perbuatan yang dimaksudkan meliputi baik perbuatan melakukan (aktif) maupun tidak melakukan perbuatan tertentu (pasif) yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana. Dengan perbuatan tidak melakukan (pasif) termasuk perbuatan lalai (nalaten) dalam rangka mencegah terjadinya akibat yang merupakan unsur suatu tindak pidana.<br />a. Penggunaan terminologi hukum "barang siapa" atau "setiap orang" menunjukkan bahwa hukum pidana berlaku untuk semua perbuatan yang dilakukan siapa saja, dalam konteks hukum adalah subjek hukum (memiliki kedudukan yang sama).<br />b. Hukum pidana pidana berlaku terhadap semua perbuatan yang dilakukan oleh subjek hukum hukum pidana, orang dan korporasi.<br />c. Hukum pidana tidak ditujukan kepada orang tertentu atau orang yang menjalankan profesi tertentu.<br /><br />Ad.3. Dapatkah pelapor terhindar dari jeratan status tersangka atau status terdakwa, atas laporan tindak pidana yang dilaporkannya ?<br /><br />Penulis mencoba melakukan pembahasannya melalui Pendekatan kebijakan dan pendekatan nilai dalam penggunaan hukum pidana.<br />Terdapat 2 (dua) masalah sentral dalam kebijakan kriminil dengan menggunakan sarana penal (hukum pidana) ialah :<br />1. perbuatan apa yang seharusnya dijadikan tindak pidana dan<br />2. sanksi apa yang sebaiknva digunakan atau dikenakan kepada si pelanggar.<br /><br />Kebijakan dalam menangani dua masalah sentral di atas dapat dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada kebijakan (policy oriented approach).<br /><br />Selanjutnya Prof. Sudarto berpendapat bahwa dalam menghadapi masalah sentral yang pertama di atas, yang sering disebut masalah kriminalisasi, harus diperhatikan hal-hal yang pada intinya sebagai berikut:<br />a. penggunaan hukum pidana harus memperhatikan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila, sehubungan dengan ini maka (penggunaan) hukum pidana bertujuan untuk menanggulangi kejahatan dan mengadakan pengugeran terhadap tindakan penanggulangan itu sendiri, demi kesejahteraan dan pengayoman masyarakat;<br />b. perbuatan yang diusahakan untuk dicegah atau di¬tanggulangi dengan hukum pidana harus merupakan "perbuatan yang tidak dikehendaki" yaitu perbuatan yang mendatangkan kerugian (materiil dan atau spirituil) atas warga masyarakat;<br />c. penggunaan hukum pidana harus pula memperhitungkan prinsip "biaya dan hasil" (cost-benefit principle).<br />d. penggunaan hukum pidana harus pula memperhatikan kapasitas atau kemampuan daya kerja dari badan-badan penegak hukum, yaitu jangan sampai ada kelampauan beban tugas (overbelasting).<br /><br />Menurut Prof. Mr. Moeljatno, alasan yang dapat menghapuskan pidana adalah :<br />1. Alasan pembenar, yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan pidana ;<br />2. Alasan pemaaf, yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan Terdakwa (menurut Prof. Nico Keijzer adalah menghapuskan tercelanya perbuatan Terdakwa) ;<br />3. Alasan penghapus penuntutan, artinya tidak memikirkan sifat perbuatan dan sifat pelakunya (tercelanya), tetapi pemerintah menganggap atas dasar utilitas atau kemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat, sebaiknya tidak dilakukan penuntutan, yang menjadi pertimbangan adalah kepentingan umum ;<br /><br />Kesimpulan dan Saran.<br />- Agar “pelapor” (yang laporannya dilakukan secara lisan melalui media massa) sedapat mungkin mendapat perlindungan hukum, dengan tujuan agar ianya dapat menerangkan dengan sebenar-benarnya, dan jangan sampai ia mencabut kesaksiannya dalam persidangan, keberadaan saksi atau pelapor dalam proses pidana sangat penting untuk memberi kesaksian;<br />- Bahkan sedapat mungkin dilakukan pelarangan untuk menyebut nama atau alamat pelapor (yang laporannya dilakukan secara tertulis dan tertutup), yang memungkinkan dapat terungkapnya identitas pelapor di sidang pengadilan, dan hakim wajib mengingatkan adanya pelarangan tersebut kepada saksi-saksi, dan penuntut umum.<br />- Pelapor wajib diberikan perlindungan khusus baik sebelum, selama maupun sesudah proses pemeriksaan perkara yang dilaporkan berkekuatan hukum;<br />- Pelapor bukan hanya dilindungi akan tetapi lebih dari itu ia layak memperoleh penghargaan serta pengganti biaya kepada pelapor dalam hal perolehan data-data alat bukti yang mungkin ia dapatkan.<br />- Apabila dari hasil penyelidikan atau penyidikan terdapat bukti yang cukup yang memperkuat keterlibatan pelapor dalam tindak pidana korupsi yang dilaporkan, maka (penggunaan) hukum pidana bertujuan untuk menanggulangi kejahatan dapat dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada kebijakan (policy oriented approach), atas dasar utilitas atau kemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat sebab tidak mudah untuk mengungkap apalagi menjadi “pelapor” dalam suatu tindak pidana yang menyangkut kepentingan umum khususnya yang menyangkut keuangan Negara;<br /><br /><br />Daftar Pustaka :<br /><br />1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana;<br />2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban;<br />3. Peraturan Pemerintah No.57 tahun 2003 tentang Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang;<br />4. Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;<br />5. Robert Klitgaard, dalam bukunya “Membasmi Korupsi”, penerbit Yayasan Obor Indonesia tahun 2001.<br />6. M.Yahya Harahap “Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP” Jilid I, Penerbit Pustaka Kartini.<br />7. Prof DR.Muladi,SH., dan Prof. Dr.Barda Nawawi Arief,SH. dalam bukunya “Teori-teori dan kebijakan pidana”.Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-69137571414964872702010-03-23T14:23:00.000+07:002010-03-23T14:59:54.685+07:00PEMBEKALAN HAKIM KARIR MENYONGSONG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Algerian; panose-1:4 2 7 5 4 10 2 6 7 2; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:decorative; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footnote Text Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Header Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; vertical-align:super;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:.5in; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:.5in; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header;} span.FootnoteTextChar {mso-style-name:"Footnote Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text"; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:581.2pt 921.4pt; margin:85.05pt 56.7pt 85.05pt 85.05pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:48766761; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1532247030 264289882 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l1 {mso-list-id:377513170; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1302366478 1334201544 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l2 {mso-list-id:565602923; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:716477032 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:1030256796; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1999087854 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l4 {mso-list-id:1715496518; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1045905316 1334201544 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:1890876884; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:90988634 67698693 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><u><span style="line-height: 150%;font-family:Algerian;font-size:14;" >PEMBEKALAN <span style=""> </span>HAKIM KARIR <span style=""> </span><o:p></o:p></span></u></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><u><span style="line-height: 150%;font-family:Algerian;font-size:14;" >MENYONGSONG PEMBENTUKAN PENGADILAN <o:p></o:p></span></u></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><u><span style="line-height: 150%;font-family:Algerian;font-size:14;" >TINDAK PIDANA KORUPSI<o:p></o:p></span></u></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:Algerian;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:10;" >Oleh : DOMINGGUS<span style=""> </span>SILABAN, SH.MH.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:10;" >Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi</span></b><span style="line-height: 150%;font-size:10;" >.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pendahuluan</span></b><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Bahwa sehubungan dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006 tanggal 19 Desember 2006, maka keberadaan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang dasar pembentukannya ditentukan dalam pasal 53 Undang-Undang No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi <a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12;" >[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>, yang berbunyi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >“Dengan undang-undang ini dibentuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi<span style=""> </span>yang bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus tindak pidana korupsi yang penuntutannya diajukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi”<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span></span></i><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >telah dinyatakan bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Hal ini sebagaimana termuat pada konsideran, “menimbang pada huruf c” menyatakan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >“bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang dasar pembentukannya ditentukan<span style=""> </span>dalam pasal 53 Undang-Undang No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi dinyatakan bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945, sehingga perlu diatur kembali Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan Undang-Undang yang baru “;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kemudian dibentuklah Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi <a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12;" >[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>, yang diundangkan dan disahkan pada tanggal 29 Oktober 2009, dan sebagaimana pada Pasal 40 UU No.46 tahun 2009 tersebut menyatakan Undang Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Sebagai amanat dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006 tanggal 19 Desember 2006 tersebut, yang pada dasarnya sejalan dengan UU No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang menentukan bahwa pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan peradilan umum yang dibentuk dengan undang undang tersendiri;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Demikian pula halnya diatur dalam Pasal 27 ayat (1) dan (2) UU No.47 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">°<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >ayat (1) Pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan peradilan yang berada dibawah Mahkamah Agung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">°<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >ayat (2) Ketentuan mengenai pembentukan pengadilan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam undang-undang;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah, “ Apa yang menjadi landasan dan tolok<span style=""> </span>ukur/kriteria, yang akan diterapkan oleh Mahkamah Agung RI untuk menetapkan/menunjuk atau memilih para Hakim Karir untuk dapat mengemban tugas sebagai Hakim Tipikor tersebut “<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi</span></b><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Setelah terbentuknya Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, maka kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah merupakan satu-satunya pengadilan yang berwenang memeriksa mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 5;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Dan sejauhmana kewenangannya juga diatur dalam Pasal 6<span style=""> </span>Undang-Undang No.46 tahun 2009, yang menyatakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dimaksud<span style=""> </span>dalam Pasal 5 berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara :<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">a.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></i><!--[endif]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >tindak pidana korupsi;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">b.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></i><!--[endif]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya adalah tindak pidana korupsi; dan/atau<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">c.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></i><!--[endif]--><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >tindak pidana yang secara tegas dalam undang-undang lain ditentukan sebagai tindak pidana korupsi;<span style=""> </span><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Ketentuan dalam Pasal 5 Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah sejalan dengan ketentuan Pasal 14 UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Setiap orang yang melanggar ketentuan undang-undang yang secara tegas menyatakan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang tersebut sebagai tindak pidana korupsi berlaku ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Dalam undang-undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi telah mengatur syarat-syarat keberadaan Hakim Karir yang dapat ditetapkan sebagai Hakim Tindak pidana korupsi (Tipikor), dan juga keberadaan Hakim Ad Hoc yang masih diperlukan karena keahliannya sejalan dengan kompleksitas Tindak Pidana Korupsi, baik yang menyangkut modus operandi, pembuktian, maupun luasnya cakupan tindak pidana korupsi antara lain di bidang keuangan dan perbankan, perpajakan, pasar modal, pengadaan barang dan jasa pemerintah; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pembekalan Para Hakim Karir</span></b><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Sebagaimana kita ketahui bahwa lembaga United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), merupakan lembaga Internasional yang telah sukses mengadakan “Conference of the States Parties to the United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) <b>di</b> Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu dengan mengusulkan kepada negara anggota UNCAC agar berkonsentrasi <b>dalam</b> tiga hal <b>dalam</b> <b>memberantas</b> <b>korupsi, yaitu:</b><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12;" ><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Langkah pertama adalah hal apa yang telah <b>dilakukan</b> oleh negara anggota (state parties) untuk <b>memberantas</b> <b>korupsi</b> <b>dalam</b> melaksanakan UNCAC Convention. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12;" ><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Langkah kedua adalah hal apa yang <b>diperlukan</b> <b>dalam</b> <b>memberantas</b> <b>korupsi</b>, termasuk perlunya bantuan teknis (technical assistance).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Wingdings;font-size:12;" ><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Langkah ketiga adalah pengembangan atas mekanisme penilaian (review mechanism) agar penyebaran <b>korupsi</b> dapat <b>dikontrol</b> dengan meninjau kembali upaya<span style=""> </span>pemberantasan <b>korupsi</b> sehingga tidak menyebar lebih luas dan <b>di</b> luar kontrol. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Sehubungan dengan itu, Mahkamah Agung RI terlihat serius bahkan telah bekerjasama dengan organisasi Internasional yaitu United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) untuk memberdayakan jajarannya sehubungan untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia/SDM para Hakim karir di lingkungan peradilan umum, hal ini guna mempersiapkan diri dalam menyongsong dibentuknya disetiap ibu kota kabupaten/kota, pengadilan Tindak Pidana Korupsi, yang akan dilaksanakan secara bertahap mengingat ketersediaan sarana dan prasarana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Hingga saat ini Mahkamah Agung RI telah melangsungkan pendidikan dan pelatihan serta pembekalan bagi para Hakim karir untuk tingkat pertama dan tingkat Banding, di Pusdiklat Litbang Kumdil Mahkamah Agung RI yang berlokasi di daerah Megamendung Ciawi Bogor, dengan menunjuk para pengajar yang dianggap ahli dibidangnya meliputi Para Hakim Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Ketua Komisi Yudisial, Ketua PPATK, dan lain-lain. Dari pendidikan dan pelatihan Hakim Tipikor yang dilangsungkan oleh Mahkamah Agung RI., tersebut telah menyelesaikan 8 (delapan) angkatan yang jumlah keseluruhannya adalah <u>+</u> 800 (delapan ratus) Hakim Karir, dan kesemuanya telah memiliki sertifikasi khusus sebagai Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), yang diantaranya akan ditetapkan menjadi Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diamanatkan dalam <span style=""> </span>ketentuan Pasal 11 <span style=""> </span>huruf e undang-undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kesemua peserta yang ditunjuk untuk mendapat pendidikan dan pelatihan serta pembekalan tersebut, diharuskan telah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >berpengalaman menjadi Hakim sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) tahun;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >berpengalaman menangani perkara pidana;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >jujur, adil, cakap, dan memiliki integritas moral yang tinggi serta reputasi yang baik selama menjalankan tugas;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dan atau terlibat dalam perkara pidana;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >telah melaporkan harta kekayaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pengadilan Tipikor ini, pada tahap awal direncanakan akan dibentuk pada 7 (tujuh) Ibu kota Propinsi, yang dapat diperkirakan akan menyerap sebanyak <u>+</u><span style=""> </span>100 (seratus) Hakim Karir, dari jumlah <u>+</u> 800 (delapan ratus) orang Hakim Karir yang telah mendapat sertifikasi khusus sebagai Hakim Tipikor;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Hanya saja ukuran/kriteria apa, yang akan diterapkan oleh Mahkamah Agung RI untuk menetapkan/menunjuk atau memilih <u>+</u> 100 (seratus) Hakim Karir untuk dapat mengemban tugas sebagai Hakim Tipikor, dalam mewujudkan konsiderans Undang-Undang RI No.46 tahun 2009 butir b, yang menyatakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >“Bahwa tindak pidana korupsi telah menimbulkan kerusakan dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara sehingga upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan yang menuntut peningkatan kapasitas sumber daya, baik kelembagaan, sumber daya manusia, maupun sumber daya lain serta mengembangkan kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat antikorupsi agar terlembaga dalam system hukum nasional”;<span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Belajar dari pengalaman sejak dibentuk pertama kalinya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, disusun dengan komposisi Majelis Hakim berjumlah 5 orang, terdiri dari 2 (dua) orang Hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan (Hakim Karir) dan 3 (tiga) orang Hakim Ad Hoc (lihat Pasal 58 ayat (2) UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi); <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Pada komposisi Majelis Hakim sebagaimana Pasal 58 ayat (2) UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, keberhasilan putusan Pengadilan Tipikor telah menjadi suatu kebanggaan yang diakui oleh berbagai lapisan masyarakat, berbeda apabila dibandingkan dengan putusan Hakim Pengadilan Negeri yang dirasakan tidak membawa perubahan apa-apa, bahkan sangat menjengkelkan banyak pihak;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Bagi sebagian besar masyarakat <span style=""> </span>memberi<span style=""> </span>anggapan atas keberhasilan Pengadilan Tipikor, adalah karena keberadaan Hakim Ad Hoc bukan karena keberadaan Hakim Karir;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Saat ini susunan majelis hakim tersebut, telah terjadi perubahan sebagaimana tertuang pada Pasal 26 Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>ayat (1).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><i style=""><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>“Dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi dilakukan dengan Majelis Hakim berjumlah ganjil sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Hakim dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang Hakim, terdiri dari Hakim Karir dan hakim Ad Hoc”;</span></i><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>ayat (2).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span><i style="">“Dalam hal Majelis Hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 5 (lima) orang Hakim, maka komposisi Majelis Hakim adalah 3 (tiga) banding 2 (dua), dan dalam hal majelis Hakim berjumlah 3 (tiga) orang hakim, maka komposisi majelis hakim adalah 2 (dua) banding 1 (satu)”;<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Terhadap susunan majelis Hakim Tipikor pada undang-undang yang baru dibentuk diatas, telah mengkhawatirkan banyak pihak didalam masyarakat, seolah-olah sudah tidak ada tempat dihati masyarakat bagi Hakim Karir untuk menangani kasus / tindak pidana korupsi, apakah hal sedemikian tidak memalukan bagi lembaga peradilan di Indonesia maupun di dunia Internasional;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Sehingga atas pandangan/opini sebagian besar masyarakat tersebut, sudahkah Mahkamah Agung RI sebagai puncak tertinggi untuk peradilan di Republik Indonesia telah melakukan analisa untuk membangun kembali rasa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini, atau cukup hanya sekedar bersikap monoton/skeptis, dan tidak menginginkan<span style=""> </span>adanya perubahan/inovasi yang signifikan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Konon Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan menilai, kejahatan tindak pidana korupsi tidak termasuk kejahatan yang luar biasa atau extra ordinary crime, karena itu sebaiknya<span style=""> </span>pengadilan ad hoc tidak perlu dikembangkan. Dan mengatakan, “landasan hukum pemberantasan<span style=""> </span>tindak kejahatan korupsi itu ya itu-itu saja, KUHP dan UU Antikorupsi, tidak ada yang aneh karena sifat dari kejahatan itu sendiri dari dulu sudah terjadi”. Munculnya berbagai pengadilan ad hoc tersebut adalah karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap peranan hukum di Indonesia. Turunnya kepercayaan itu dapat disebabkan berbagai macam, seperti adanya intervensi pihak lain kepada pengadilan, adanya desakan dari kelompok penguasa atau adanya publik opini yang digalang melalui pemberitaan (Republika, 10 April 2007)<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12;" >[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kita wajib merasa prihatin atas keadaan ini, sebagaimana penelitian / riset kami terdahulu (yaitu penjatuhan putusan/pemidanaan kasus korupsi) yang kemudian kami jadikan sebagai dasar penulisan artikel terdahulu (Pemidanaan dan Disparitas), ternyata sangat banyak penjatuhan putusan/pemidanaan atas kasus korupsi yang dijatuhi pidana ringan, bebas, ontslaag, dan atau pidana hukuman percobaan, sekalipun diantaranya itu terdapat kasus-kasus korupsi yang bernilai ratusan juta, bahkan milyaran rupiah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Sehingga masyarakat berpandangan, bahwa hukuman bagi koruptor tidak jauh berbeda dengan hukuman terhadap pelaku pencuri Kakao, Randu dan lain-lain; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style=""> </span>Adalah suatu kesan yang buruk apabila kita sepaham dengan hanya mengatakan bahwa secara philosofis undang-undang Tipikor menginginkan pengembalian kerugian keuangan Negara yang dirampok oleh para koruptor, dan bukan semata-mata hanya untuk memenjarakan para koruptor, pendapat ini sungguh sangat klise, karena pada prakteknya pengembalian hasil korupsi sudah tidak utuh lagi, sebab telah dihambur-hamburkan oleh pelaku koruptor;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Tolok ukur yang harus digunakan untuk menghukum pelaku koruptor adalah kemampuan untuk memenuhi/mengutamakan kepentingan dan keadilan masyarakat guna menciptakan tertib sosial - politik<span style=""> </span>dan bukan sekedar tertib hukum semata;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Bahwa masyarakat saat ini sudah bisa membedakan antara penjahat berkerah putih (White Collar Crime), Kejahatan Luar Biasa (Extra Ordinary Crime) dengan penjahat kampungan/konpensional, disinilah peradilan ini seharusnya dapat bercermin muka untuk dapat bersikap menjadi yang terbaik demi kepentingan bangsa dan negara; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Oleh karena itu kepada Yang Mulia Bapak Ketua Mahkamah Agung RI, diharuskan untuk dapat dengan selektif menunjuk Hakim Tipikor dan atau membekali kembali para Hakim Tipikor yang sudah ada maupun yang akan ditetapkan, agar tidak dengan mudahnya memberikan penjatuhan putusan/pemidanaan atas kasus korupsi dengan suatu pidana ringan, pidana bebas (Vrijspraak), pidana ontslag van Alle Vervolging, dan atau pidana hukuman percobaan, hal ini berakibat amat sangat melukai perasaan<span style=""> </span>hati masyarakat banyak, bahkan pasti berdampak semakin menyengsarakan rakyat, malah dapat menjadikan kehancuran bangsa dimasa mendatang;<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Para Hakim Tipikor harus pula secara tegas berjanji/bersumpah untuk memberantas korupsi, dan tidak hanya terbuai dengan retorika “membangun kekuasaan kehakiman yang merdeka” akan tetapi tidak memiliki sense anti korupsi, sehingga tidak hanya menciptakan putusan berdasarkan akademisi, akan tetapi juga memenuhi persyaratan filosofis dan sosiologis ;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Keberhasilan<span style=""> </span>Hakim Tipikor untuk menghukum para Koruptor dengan hukuman yang seberat-beratnya dan upaya pengembalian uang Negara yang telah diperolehnya akan membawa Efek yang menggetarkan bagi para Koruptor dan calon koruptor, baik koruptor kelas kakap (Grand corruption) dan koruptor kelas teri (petty corruption);<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Strategi<span style=""> </span>pemberantasan Tipikor dan upaya pelaksanaannya dapat digunakan dengan bermacam cara, namun tujuan harus jelas terarah dan terkordinasi, agar kinerja peradilan Tipikor memiliki manfaat dan tidak mubazir/sia-sia;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Untuk itu para Ketua Pengadilan/Humas Pengadilan Tipikor tidak cukup hanya membuat laporan hasil kinerja Para Hakim Tipikor (Hakim Karir dan atau Hakim Ad Hoc) kepada Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung RI, akan tetapi secara khusus disampaikan kepada masyarakat luas, per triwulan atau semester baik melalui media cetak maupun elektronik, sehingga laporan kinerja yang sedemikian maka keberadaan dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan dan mudah untuk segera diawasi;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Laporan dimaksud antara lain memuat perkara-perkara yang diputus Bebas (Vrijspraak), Terbukti melakukan akan tetapi bukan pidana (Ontslaag van Alle Vervolging), putusan yang menyatakan perkara Tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard), penjatuhan hukuman ringan, hukuman berat, hukuman mati dan lain-lain, dengan mengacu pada alasan-alasan hukumnya, demikian juga tentang adanya Disenting Oppinion (pendapat hukum yang berbeda) antara Hakim Karir dan Hakim Ad Hoc sangatlah diperlukan untuk mengetahui tingkat keseriusan dan kepercayaan (trust) serta melihat yang mana yang bersemangat untuk memberantas Tipikor diantara kubu tersebut;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kita seyogianya mesti sedih dan merasa tidak adil dikala kita melihat pencopet yang tertangkap tangan babak belur dihajar massa, namun sebaliknya para koruptor khususnya kelas kakap, dengan mudah mendapat alasan perlindungan/proteksi melalui asas praduga tak bersalah, ataupun karena alasan masih termasuk ranah hukum administrasi/hukum perdata, lalu dibebaskan dan atau dihukum ringan, sementara keuangan negara ini tetap juga mengalami kehilangan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kesimpulan .<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Untuk itu dapatlah dipahami pendapat sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Tidak ada pilihan lain bagi bangsa ini untuk keluar dari kemiskinan atau keluar dari kehancuran, kecuali dengan memerangi korupsi secara All Out; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Tidak perlu ada rasa belas kasihan kepada para koruptor, karena mereka pun tidak mempunyai belas kasihan atas keterpurukan bangsa ini;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Kwik Kian Gie mengatakan : Corruption is the root of the evil, bahwa korupsi adalah akar dari semua masalah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:12;" ><span style="">-<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Hidayat Nur Wahid jua menegaskan : Corruption is the Terrorist, Koruptorlah yang merupakan teroris sejati yang harus dihabisi, Koruptor yang menyebabkan sebagian besar rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan kefakiran;<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12;" >[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><u><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Daftar referensi / Pustaka</span></u></b><span style="line-height: 150%;font-size:12;" > :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Undang-Undang No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >DR.EGGI SUDJANA, SH.M.Si Republik Tanpa KPK Koruptor Harus Mati, halaman 179 penerbit JP Books .<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:12;" >Denny Indrayana “Negara Dalam Darurat Korupsi” tulisan yang dimuat dalam buku Jihad Melawan Korupsi, halaman 95, penerbit Buku Kompas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]-->
<br /> <hr size="1" width="33%" align="left"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:10;" >[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <span style="font-size:9;">Undang-Undang No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></p> </div> <div style="" id="ftn2"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:10;" >[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <span style="font-size:9;">Undang-Undang No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.<o:p></o:p></span></p> </div> <div style="" id="ftn3"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:10;" >[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> DR.EGGI SUDJANA, SH.M.Si Republik Tanpa KPK Koruptor Harus Mati, halaman 179 penerbit JP Books .</p> </div> <div style="" id="ftn4"> <p class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=6913757141496487270#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:10;" >[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Denny Indrayana “Negara Dalam Darurat Korupsi” tulisan yang dimuat dalam buku Jihad Melawan Korupsi, halaman 95, penerbit Buku Kompas.</p> </div> </div> Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-2547460925568136572009-12-14T10:39:00.001+07:002010-02-25T10:55:21.978+07:00PENJATUHAN HUKUMAN DAN ANALISA DATA TERHADAP BEBERAPA PUTUSAN KASUS KORUPSI (TERKAIT DENGAN PASAL 2 dan PASAL 3).
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"><title>ntitled Document</title>
<br /><p align="center"><strong>PENJATUHAN HUKUMAN DAN ANALISA DATA TERHADAP BEBERAPA PUTUSAN KASUS KORUPSI (TERKAIT DENGAN PASAL 2 dan PASAL 3).</strong></p>
<br /><div align="justify"><ol><li><strong>Penjatuhan Hukuman</strong></li></ol></div> Penjatuhan hukuman pidana tidak terlepas daripada asas <em>“<strong>presumption of innocence</strong> </em>“ atau asas praduga tidak bersalah, sebagai suatu pedoman bagi aparat penegak hukum untuk mempergunakan prinsip<em> “akuisatur</em>” dan menjauhkan diri dari cara-cara pemeriksaan yang “<em>inkuisitur</em>” yang menempatkan tersangka/terdakwa sebagai obyek yang dapat diperlakukan secara sewenang-wenang dalam setiap tingkat pemeriksaan, sehingga seorang tersangka atau terdakwa harus dipandang tidak bersalah sampai terdakwa terbukti kesalahannya dipersidangan. Namun demikian, Hakim tidak boleh mempunyai sikap menghambat atau menghalangi pembuktian tersebut apalagi sampai melakukan cara-cara melemahkan dakwaan, atau secara diam-diam berkehendak membebaskan atau melepaskan terdakwa atau mungkin memperingan penjatuhan hukuman bagi terdakwa. Sehingga dalam upaya lebih menggugah atau meningkatkan perhatian Hakim dalam memberantas perbuatan yang menyangkut Korupsi Kolusi dan Nepotisme, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 3 tahun 2001 yang berisi tentang himbauan dan ajakan kepada semua Pengadilan untuk secara sungguh-sungguh memberi perhatian terhadap perkara-perkara korupsi, narkoba, utang piutang negara, kejahatan pencurian di laut, kejahatan pengrusakan hutan, dan perkosaan. Hakim sebagai bagian daripada penegak hukum harus konsisten dalam menjalankan tugasnya dengan memperhatikan adagium<strong><em> presumption of innocence, </em></strong>akan tetapi tidak berarti secara berlebihan, karena dapat berakibat menyesatkan dalam upaya penegakan hukum. Dalam menetapkan status seseorang sebagai tersangka/terdakwa menurut ketentuan hukum haruslah dengan adanya bukti-bukti permulaan yang cukup, maka dapat pula diduga bahwa tersangka/terdakwa telah melakukan kesalahan, dan sejak saat itu berlaku adalah <strong><em>asas presumption of guilty</em></strong>sehingga oleh karena itulah penyidik dan penuntut harus membuktikan kesalahan itu. Apabila yang selalu mendominasi hanyalah asas praduga tidak bersalah, maka dapat berakibat segala tindakan penyidikan/penuntutan yang dilakukan oleh Polisi dan Jaksa meliputi tindakan Hakim dipersidangan hanyalah akan membuktikan tersangka/terdakwa tidak bersalah, dan bukan membuktikan kesalahan yang telah didakwakan. Hal sedemikian haruslah menjadi bahan penting dan berharga bagi Hakim untuk senantiasa memperhatikan asas <strong><em>presumption of innocence </em></strong>disatu pihak dan <strong><em>asas presumption of guilty </em></strong>dilain pihak, sehingga benar-benar putusan yang dijatuhkan memiliki nilai-nilai keadilan.
<br /><p align="justify">
<br />Dalam hukum Acara Pidana, penjatuhan putusan akhir atas suatu perkara tindak pidana, diserahkan kepada Hakim dan Hakim akan menjatuhkan putusannya dengan berdasarkan pada pembuktian secara hukum ditambah dengan keyakinannya. Idealnya, suatu putusan Hakim akan memberikan keadilan untuk semua pihak, bahkan sekaligus memberikan kemanfaatan dan kepastian hukum, walaupun fakta menunjukkan bahwa mengakomodir keadilan antara terdakwa dan masyarakat yang dirugikan sekaligus dalam putusan tidaklah mudah, karena keadilan berkaitan dengan "rasa subjektif" yang tolak ukurnya sangat relatif. Akan tetapi karena sulitnya mencari parameter yang tepat untuk menentukan keadilan yang hakiki, sekalipun didalam menjalankan kewenangannya untuk mengadili, Hakim mempunyai kebebasan/independensi yang dijamin konstitusi dan undang-undang. Namun demikian, diperlukan suatu standard tindakan khusus untuk penanganan tindak pidana korupsi, karena implementasinya di lapangan akan berbeda-beda, dan semuanya tergantung pada independensi Hakim yang bersangkutan dalam menangani perkara korupsi tersebut. Pemahaman yang dapat dijadikan pedoman adalah ketentuan undangundang kekuasaan kehakiman yang mewajibkan hakim untuk menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat dan ketentuan yang menggariskan bahwa putusan Hakim harus mencerminkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn1" name="_ftnref1" title="" id="_ftnref1"> </a> Dimana saat ini keadilan atau persepsi keadilan yang dikehendaki oleh rakyat, di antaranya adalah pencegahan dan pemberantasan korupsi yang secara serius dan konsisten serta dengan berpedoman pada kondisi objektif bangsa saat ini yang mengalami kerugian keuangan negara dan menimbulkan penderitaan luar biasa di segala bidang sebagai akibat korupsi sebagaimana juga telah diuraikan dalam penjelasan sebelumnya, sehingga dengan mengacu pada hal-hal tersebut kita dapat menentukan titik berat antara keadilan bagi terdakwa dan keadilan bagi seluruh rakyat/masyarakat yang telah terampas hak-haknya untuk mencapai putusan yang tepat.
<br />
<br />Karena itu, selain melakukan penilaian fakta-fakta hukum dipersidangan dengan mempertimbangkan berbagai hal menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dan praktik penjatuhan putusan selama ini, seyogianya dampak korupsi berupa kerugian hebat yang diderita masyarakat saat ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai titik tolak bagi pemikiran Hakim dalam setiap pengambilan putusan perkara korupsi. Perlu diketahui, bahwa putusan perkara korupsi yang dilandasi pemikiran untuk menitikberatkan pada keadilan masyarakat jangan sampai terjebak pada keinginan untuk mencari popularitas, dengan selalu memaksakan untuk menjatuhkan putusan pemidanaan dalam setiap perkara korupsi, apapun fakta dan keadaannya hal ini sangat berbahaya karena akan berakhir dan terjerumus pada penyalahgunaan/arogansi kekuasaan. Sebaliknya, apabila dalam putusan perkara korupsi Hakim telah pula mempertimbangkan dengan seksama antara keadilan terdakwa dan keadilan masyarakat dan tetap berkesimpulan bahwa terdakwa harus dibebaskan, atau dipidana dengan pidana sekian lama, sepanjang penjatuhan putusan dilakukan secara adil, tentu saja hal tersebut tidak dianggap sebagai kegagalan Hakim dalam pemberantasan korupsi. Dengan demikian, indikator keberhasilan peranan Hakim dalam pemberantasan korupsi bukan dari banyaknya terdakwa yang dihukum, tetapi lebih karena putusan yang adil setelah diantaranya mempertimbangkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas. Hal ini dirasa perlu karena upaya pemberantasan korupsi selama ini, kondisi neraca hukum berada pada ”kegagalan para penegak hukum” atau sebaliknya merupakan ”keberhasilan para pelaku koruptor”, oleh karenanya perlu dilakukan suatu koreksi. Semestinya pengadilan memihak kepada kepentingan negara/rakyat dengan mencanangkan adanya suatu inovasi bahwa pengadilan Indonesia adalah pengadilan yang memiliki nurani (<em>conscience of the court</em>) dan nurani itu adalah antikorupsi. Seorang hakim yang bersikap determinasi penuh untuk memberantas korupsi dengan mencermati fakta di persidangan secara berbeda daripada Hakim yang memiliki sikap menjaga status quo. Hal itu dapat terjadi apabila sejak semula Hakim bersikap progresif dan memiliki predisposisi psikologis berupa komitmen, determinasi, dan keberanian melawan korupsi yang telah merugikan keuangan negara sehingga dapat memberikan keadilan yang hakiki kepada masyarakat (<em>delivery of justice</em>). Sehingga predisposisi psikologis hakim dapat menentukan kualitas putusan. Putusan yang adil hanya dapat dicapai terutama apabila Hakim senantiasa mengasah hati nuraninya dan berpedoman kuat pada ajaran agama serta keyakinannya, semuanya harus dilakukan dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan. Dampak yang diharapkan dari setiap putusan Hakim yang adil bukanlah sekedar untuk memperoleh citra positif tetapi lebih kepada tumbuh kembalinya kepercayaan masyarakat (<em>public trust</em>) terhadap lembaga peradilan dan instrumen-instrumennya.
<br />
<br /> Menurut <strong>Jeremy Pope</strong>, yang mengatakan bahwa Kekuasaan Kehakiman juga harus didasarkan pada proses pengawasan oleh rakyat secara keseluruhan. Kinerja Hakim secara deskriptif haruslah mencerminkan poin-poin sebagai berikut <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn2" name="_ftnref2" title="" id="_ftnref2"> </a>:
<br /></p><div align="justify"><ol>
<br /><li>Hakim duduk dalam sidang yang terbuka untuk publik.</li>
<br /><li>Hakim dapat digugat, putusannya dapat dibawa ke Pengadilan lebih tinggi (naik banding).</li>
<br /><li>Putusan Hakim dapat ditinjau ulang putusannya diperiksa oleh lembaga yang berwenang menetapkan apakah sesuai dengan hukum atau tidak.</li>
<br /><li>Hakim diharuskan undang-undang memberikan alasan untuk putusan yang diambilnya dan menerbitkan alasan-alasan itu.</li>
<br /><li>Hakim harus mematuhi undang-undang tentang prasangka dan persepsi mengenai prasangka.</li>
<br /><li>Hakim dapat dikritik oleh media.</li>
<br /><li>Hakim dapat diturunkan dari jabatannya oleh legislatif (atau oleh Dewan Kehormatan peradilan).</li>
<br /><li>Hakim bertanggung jawab pada rekan-rekannya.
<br /></li></ol></div>
<br /><span class="fullpost"><p align="justify"> Bagi masyarakat, kepercayaan terhadap lembaga peradilan diperlukan untuk menghindari tindakan anarkisme masyarakat (main hakim sendiri) dan menciptakan tertib hukum, sedangkan bagi lembaga peradilan, kepercayaan masyarakat sangat penting selain sebagai wujud apresiasi atas pertanggungjawaban Hakim juga memberikan suasana nyaman yang kondusif bagi kinerja peradilan dan membangun kewibawaan peradilan sehingga pada akhirnya mendekatkan pada pada keinginan kita bersama untuk mewujudkan peradilan yang bersih, bermartabat dan kredibel. Karena jika Hakim hanya bersikap ”mengeja undang-undang” dan ”menjaga status quo”, maka segala putusan yang dijatuhkannya tidak akan mampu merespons dinamika masyarakat dalam hal ”pemberantasan korupsi”. Hal ini berarti sangat diperlukannya undang-undang anti korupsi yang tidak sekedar memadai untuk menjerat para koruptor dan menjatuhkan tindak pidana tetapi juga diharapkan mampu menjawab rasa keadilan itu sendiri. Hakim dalam menerima, memeriksa dan memutus perkara korupsi pun harus bebas dan terlepas dari pengaruh kekuasaan, tekanan dan campur tangan pihak lain diluar pengadilan bahkan sekalipun oleh kekuatan dan kekuasaan kepentingan politik. Hakim harus benar-benar bersih, berwibawa dalam hukum dan menjunjung tinggi hukum dan keadilan. Hakim diruang pengadilan hendaknya dalam memutus perkara tidak hanya mendasarkan pada ketentuan hukum normatif yang masih jauh dari kesempurnaan, tetapi Hakim hendaknya mampu menciptakan kaidah-kaidah hukum baru yang senyawa dan sejiwa dengan kompleksitas akar dan bobot perkara yang diputus, atau “<em>Judge made Law</em>”. Hakim merupakan pengemban hukum praktis yang dalam menjalankan profesinya dituntun oleh etika profesi. Dalam pelaksanaannya, etika profesi belum berjalan efektif, disebabkan masih ditemukannya korupsi pada peradilan (<em>judicial corruption</em>) itu sendiri, dan untuk itu sangat dibutuhkan penguatan terhadap pengawasan internal dan eksternal terhadap Hakim sekaligus keterbukaan informasi di pengadilan sebagai upaya alternatif mengatasi krisis dalam profesi Hakim .</p> <div align="justify"><ol>
<br /><li><strong>Analisis Data Terhadap Beberapa Putusan Kasus Korupsi</strong></li></ol></div>
<br /><p align="justify"><strong> </strong>Mensikapi hasil Munas IKAHI VIII sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa pada kenyataannya masih terdapat disparitas pemidanaan dan karenanya perlu dibuat patokan pemidanaan, yaitu patokan dasar/menengah (<em>base term</em>), lebih ringan (<em>mitigated term</em>) dan lebih berat (<em>aggravated term</em>).
<br />
<br />Dibawah ini akan dipaparkan beberapa tabel data atas beberapa putusan/vonis pemidanaan, terhadap tindak pidana korupsi selama tahun 2006 dan tahun 2007 di Mahkamah Agung RI, berikut analisis yang dilakukan secara matematis, yaitu :</p> <div align="justify"><ol>
<br />
<br /><li>Tabel data beberapa putusan pemidanaan perkara tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI <strong>pada tahun 2006</strong>, yang dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah <strong>melanggar Pasal 2 ayat (1)</strong> undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001.</li>
<br /></ol></div></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZLIEkyPC6ddmyGatBzl4Hv2HUdI85iSfNCub6H5yLCg57YwDPMQWtrRNrUhoLicslYDc1qcVV33xWB5LZUUstpv39ULzXYaOjE4xg5aYTHQWPHnnkp-NXCbx0j_JZVW9sWhP9WaVcKBU/s1600-h/tabel+1+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 172px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZLIEkyPC6ddmyGatBzl4Hv2HUdI85iSfNCub6H5yLCg57YwDPMQWtrRNrUhoLicslYDc1qcVV33xWB5LZUUstpv39ULzXYaOjE4xg5aYTHQWPHnnkp-NXCbx0j_JZVW9sWhP9WaVcKBU/s320/tabel+1+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442018434621335442" border="0" /></a>
<br /><span class="fullpost">
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li value="2">Tabel data beberapa putusan pemidanaan perkara tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2006</strong>, yang dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan <strong>melanggar Pasal 3</strong> undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001.</li>
<br /></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyWB2ISYgFpjHFB1gj_Qd0iyE7bz0IUUzXIGWg2bvycNbqIese7rfgPFMn7TNL7nb6-Lophri3clDPz76So3i8tIzs-0efR5pe3nYJ3sXWM-VXpiZGW_aUTUbqmIKfkot9rv2CyvJ0pc/s1600-h/tabel+2+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 154px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyWB2ISYgFpjHFB1gj_Qd0iyE7bz0IUUzXIGWg2bvycNbqIese7rfgPFMn7TNL7nb6-Lophri3clDPz76So3i8tIzs-0efR5pe3nYJ3sXWM-VXpiZGW_aUTUbqmIKfkot9rv2CyvJ0pc/s320/tabel+2+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442019118729477842" border="0" /></a></div>
<br />
<br /><ol>
<br />
<br />
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li value="3">Tabel data beberapa putusan pemidanaan perkara tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2007</strong>, yang dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan <strong>melanggar Pasal 2 ayat (1)</strong> undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001.</li></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidyh5INnRQPDXx9_FYrd65bFZmV-23gEAomLWDEl91sgckpdh0o6Nptln3hpWYNZpHwlYnhzyWUmxGuaBrHAh4EnlvYhj8abWbfBjrvmujTxwVAwqCkOASrCndEU_chPVGd8ZmLHG_HQ4/s1600-h/Tabel+3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 298px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidyh5INnRQPDXx9_FYrd65bFZmV-23gEAomLWDEl91sgckpdh0o6Nptln3hpWYNZpHwlYnhzyWUmxGuaBrHAh4EnlvYhj8abWbfBjrvmujTxwVAwqCkOASrCndEU_chPVGd8ZmLHG_HQ4/s320/Tabel+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442019448324802354" border="0" /></a>
<br /></div><div align="justify"><ol><li value="4">Tabel data beberapa putusan pemidanaan perkara tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2007</strong>, yang dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar <strong>Pasal 3</strong> undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001.</li>
<br /></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUhh4ZHgBGAGHNq3YAGRIMQM6Eq1_HCfPjRRmgTkgB5ks7f7HcCDLe4-xPXmiIaMo5CMgBB1M0RkkJTMhH9zFZSDutptDSmralPjUbdffsu7X33FfAqcU0KMkw2HEGZxsiCF9Wt-daF_A/s1600-h/Tabel+4.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 274px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUhh4ZHgBGAGHNq3YAGRIMQM6Eq1_HCfPjRRmgTkgB5ks7f7HcCDLe4-xPXmiIaMo5CMgBB1M0RkkJTMhH9zFZSDutptDSmralPjUbdffsu7X33FfAqcU0KMkw2HEGZxsiCF9Wt-daF_A/s320/Tabel+4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442019811706190370" border="0" /></a></div><div align="justify"><ol>
<br /><ol>
<br /><li><strong>Penjelasan tabel 1 .</strong></li>
<br /></ol>
<br /><li>Jumlah kerugian Negara atas 21 perkara korupsi tersebut adalah Rp. 333.256.114.964.-</li>
<br /><li>Jumlah hukuman yang dijatuhkan atas 21 perkara korupsi tersebut adalah 116 tahun 6 bulan (1.398 bulan).</li>
<br /><li>Rata-rata kerugian Negara untuk setiap perkara adalah <strong>Rp. 333.256.114.964.- : 21 perkara = Rp. 15.869.338.807.-</strong></li>
<br /><li>Rata-rata hukuman yang dijatuhkan untuk setiap perkara adalah 1.398 bulan : 21 perkara = <strong>66, 5</strong> bulan (<strong>5 tahun 5 bulan</strong>). </li>
<br /><li>Rata-rata besaran kerugian Negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun penjara adalah <strong>Rp. 15.869.338.807.- : (66,5 X 12 bulan) = Rp.2.863.640.088</strong>.- atau rata-rata nilai Nominal kerugian Negara untuk hukuman 1 bulan penjara yang dijatuhkan hakim adalah <strong>Rp. 15.869.338.807.- : 66,5 = Rp. 238.636.674.-</strong></li>
<br /><li>Kerugian Negara terendah adalah Rp. 79.950.800.-</li>
<br /><li>Kerugian Negara tertinggi adalah Rp. 66.625.000.000.-</li>
<br /><li>Hukuman yang terendah adalah 2 tahun.</li>
<br /><li>Hukuman yang tertinggi adalah 18 tahun.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Setelah memperhatikan tabel data putusan pidana korupsi pada Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2006</strong> tersebut, tentunya akan menimbulkan pertanyaan sebagai berikut :
<br />
<br /><strong><em>Mengapa terhadap Pasal 2 masih dapat dikenakan hukuman pidana 2 tahun penjara, (terhadap terpidana Akhmad Hasyim Firmansyah, ST. pada putusan perkara pidana Korupsi No. 382 K/Pid/2006), sedangkan ancaman pidana minimum adalah penjara 4 (empat) tahun ?</em></strong></p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><ol>
<br /><li><strong>Penjelasan tabel 2 .</strong></li>
<br /></ol>
<br /><li>Jumlah kerugian Negara atas 27 perkara korupsi tersebut adalah Rp. 103.043.164.009.-</li>
<br /><li>Jumlah hukuman yang dijatuhkan atas 21 perkara korupsi tersebut adalah 68 tahun,37 bulan (853 bln).</li>
<br /><li>Rata-rata kerugian Negara untuk setiap perkara adalah <strong>Rp. 103.043.164.009.- : 27 perkara = Rp. 3.816.413.485.-</strong></li>
<br /><li>Rata-rata hukuman yang dijatuhkan untuk setiap perkara adalah 853 bulan : 27 perkara = 31,6 bulan (<strong>2 tahun 6 bulan</strong>). </li>
<br /><li>Rata-rata besaran kerugian Negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun adalah <strong>Rp. 3.816.413.485.- : (31,6 x 12 bulan) = Rp.1.449.270.936.-,</strong> dan rata-rata Nominal kerugian Negara untuk hukuman 1 bulan penjara yang dijatuhkan hakim adalah <strong>Rp. 3.816.413.485.- : 31,6 = Rp. 120.772.578</strong>.-</li>
<br /><li>Kerugian Negara terendah adalah Rp. 7.000.000.-</li>
<br /><li>Kerugian Negara tertinggi adalah Rp. 51.160.635.125.-</li>
<br /><li>Hukuman yang terendah adalah 6 bulan.</li>
<br /><li>Hukuman yang tertinggi adalah 10 tahun.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Setelah memperhatikan tabel data putusan pidana korupsi pada Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2006</strong> tersebut, tentunya akan menimbulkan pertanyaan sebagai berikut :
<br />
<br /><strong><em>Mengapa terhadap Pasal 3 masih dapat dikenakan hukuman pidana 6 (enam) bulan penjara, (terhadap terpidana Syamhardi Saleh Bin HM. Saleh pada putusan perkara pidana Korupsi No. 2359 K/Pid/2006), sedangkan ancaman pidana minimum adalah penjara 1 (satu) tahun ?</em></strong></p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><ol>
<br /><li><strong>Penjelasan tabel 3 .</strong></li>
<br /></ol>
<br /><li>Jumlah kerugian Negara atas 8 perkara korupsi tersebut adalah Rp. 105.001.267.270.- </li>
<br /><li>Jumlah hukuman yang dijatuhkan atas 8 perkara korupsi tersebut adalah 56 tahun, 8 bulan (680 bln).</li>
<br /><li>Rata-rata kerugian Negara untuk setiap perkara adalah <strong>Rp. 105.001.267.270.- : 8 perkara = Rp. 13.125.158.408.-</strong></li>
<br /><li>Rata-rata hukuman yang dijatuhkan untuk setiap perkara adalah 680 bulan : 8 perkara = 85 bulan (<strong>7 tahun 1 bulan</strong>). </li>
<br /><li>Rata-rata besaran kerugian Negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun adalah <strong>Rp. 13.125.158.408.- : (85 X 12 bulan) = Rp.1.852.963.536.-,</strong> atau rata-rata Nominal kerugian Negara untuk hukuman 1 bulan yang dijatuhkan hakim adalah <strong>Rp. 13.125.158.408.- : 85 = Rp. 154.413.628.-</strong></li>
<br /><li>Kerugian Negara terendah adalah Rp. Rp.979.011.888.-</li>
<br /><li>Kerugian Negara tertinggi adalah Rp. 51.954.361.201.-</li>
<br /><li>Hukuman yang terendah adalah 1 tahun 2 bulan.</li>
<br /><li>Hukuman yang tertinggi adalah 7 tahun.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Setelah memperhatikan tabel data putusan pidana korupsi pada Mahkamah Agung RI <strong>tahun 2007</strong> tersebut, tentunya akan menimbulkan pertanyaan sebagai berikut :
<br />
<br /><strong><em>Mengapa terhadap Pasal 2 masih dapat dikenakan hukuman pidana 1 tahun 2 bulan penjara, (terhadap terpidana Sumantri, dkk pada putusan perkara pidana Korupsi No.671 K/Pid/2007, dan 3 tahun 6 bulan terhadap terpidana Dudung Rusmana,SH Bin Sudinta Dkk pada putusan perkara pidana Korupsi No. 640 K/Pid/2007 sedangkan ancaman pidana minimum adalah penjara 4 (empat) tahun.</em></strong></p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><ol>
<br /><li><strong>Penjelasan tabel 4 .</strong></li>
<br /></ol>
<br /><li>Jumlah kerugian Negara atas 12 perkara korupsi tersebut adalah Rp. 86.613.086.228,5- </li>
<br /><li>Jumlah hukuman yang dijatuhkan atas 12 perkara korupsi tersebut adalah 29 tahun, 6 bulan (354 bln).</li>
<br /><li>Rata-rata kerugian Negara untuk setiap perkara adalah <strong>Rp. 86.613.086.228,5.- : 12 perkara = Rp. 7.217.757.185.-</strong></li>
<br /><li>Rata-rata hukuman yang dijatuhkan untuk setiap perkara adalah <strong>354 bulan : 12 perkara = 29,5 bulan (2 tahun 5 bulan). </strong></li>
<br /><li>Rata-rata besaran kerugian Negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun adalah <strong>Rp. 7.217.757.185.- : (29,5 X 12 bulan) = </strong>Rp.<strong>2.936.036.820</strong>.-, atau rata-rata Nominal kerugian Negara untuk hukuman 1 bulan yang dijatuhkan hakim adalah <strong>Rp. 7.217.757.185.- : 29,5 = Rp. 244.669.735.-</strong></li>
<br /><li>Kerugian Negara terendah adalah Rp. 18.811.441.</li>
<br /><li>Kerugian Negara tertinggi adalah Rp.70.687.012.006.-</li>
<br /><li>Hukuman yang terendah adalah 1 tahun.</li>
<br /><li> Hukuman yang tertinggi adalah 7 tahun.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Dalam praktik persidangan atas tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung (pada tingkat Kasasi dan atau upaya hukum Peninjauan Kembali), selalu memuat “<strong>kualifikasi</strong>” pemidanaan yang berbunyi sama dalam setiap amar putusannya, antara lain :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>kwalifikasi “<strong>Korupsi</strong>”, atau </li>
<br /><li>kualifikasi “<strong>Korupsi yang Dilakukan Secara Berlanjut</strong>”, dan atau</li>
<br /><li>kualifikasi “<strong>Korupsi yang Dilakukan Secara Bersama-sama dan Berlanjut</strong>”) ;</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify">terlepas atas kasus perbuatan korupsi dengan unsur “memperkaya” (vide Pasal 2 ayat 1 UU PTPK) maupun perbuatan korupsi dengan unsur “menguntungkan” (vide Pasal 3 UU PTPK).
<br />
<br /> Kalau mencermati pendapat <strong>Van Hattum</strong>,<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn1" name="_ftnref1" title="" id="_ftnref1"> </a> bahwa maksud pembuat undang-undang dengan mengadakan kualifikasi disamping penentuan unsur-unsur, adalah sekedar menggampangkan penyebutan perbuatan yang dilarang, jadi laksana suatu etiket untuk apa yang terkandung dalam rumusan, akan tetapi dalam praktek peradilan ada tendens atau gelagat untuk memberi arti tersendiri kepada kualifikasi. Dalam hal-hal khusus, pemberian arti tersendiri kepada kualifikasi itu didasarkan atas alasan-alasan yang rasionil (masuk akal) ini dapat memberi manfaat dalam penggunaan hukum pidana, dan mencegah pengenaan suatu delik pada perbuatan-perbuatan yang tidak dimaksudkan. Semestinya pada tindak pidana korupsi, dapat ditentukan kualifikasi pemidanaan yang membedakan antara perbuatan korupsi dengan unsur “memperkaya” maupun perbuatan korupsi dengan unsur “menguntungkan”, yang tidak lain untuk mempermudah bagi setiap khalayak umum untuk memahami kategori perbuatan terpidana/koruptor, serta dapat mengurangi disparitas putusan pada penjatuhan pidana penjara bagi terpidana .
<br />
<br />Selanjutnya berdasarkan uraian tabel-tabel data atas beberapa putusan perkara tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI tahun 2006 dan tahun 2007, yang dinyatakan terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3, atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001, selanjutnya dapat digambarkan tabel data sebagai berikut:</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Tabel data mengenai rata-rata penjatuhan hukuman dan rata-rata kerugian negara pada tindak pidana korupsi di Mahkamah Agung RI untuk tahun 2006/2007 terhadap Pasal 2 ayat (1).</li>
<br /></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSr50mX-NMJDLX2_SfuJolkIPibiL5nd76P20C4m2opULP5_mRMmZihq-gz_sdTmRn8kk4eU8hk8Q8QsOqHp60F4CIb0U-fYj3u6ofRSwRZRRFmTqA_qc33ktZ0tTINURTecWyGQ2kUs/s1600-h/Tabel+5.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSr50mX-NMJDLX2_SfuJolkIPibiL5nd76P20C4m2opULP5_mRMmZihq-gz_sdTmRn8kk4eU8hk8Q8QsOqHp60F4CIb0U-fYj3u6ofRSwRZRRFmTqA_qc33ktZ0tTINURTecWyGQ2kUs/s320/Tabel+5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442020428823260466" border="0" /></a></div>
<br /><div align="justify"><ol>
<br /><li value="2">Tabel data mengenai rata-rata penjatuhan hukuman dan rata-rata kerugian negara pada tahun 2006/2007 terhadap Pasal 3.</li>
<br /></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpqWuNsuOnlL0-gENA0ffgapXCEC7lQs20ri82phBP6HERYC9UYaLB_5ivFns429VjP1PMpfqupA1Vc1q5KxPMa3hQ57gprmcdEJ3On0xJsbrqHZHp7YJuF7CP7TrIqpZuadDmTSR-Ek/s1600-h/Tabel+6.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpqWuNsuOnlL0-gENA0ffgapXCEC7lQs20ri82phBP6HERYC9UYaLB_5ivFns429VjP1PMpfqupA1Vc1q5KxPMa3hQ57gprmcdEJ3On0xJsbrqHZHp7YJuF7CP7TrIqpZuadDmTSR-Ek/s320/Tabel+6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442024488838785010" border="0" /></a></div>
<br />
<br /><p align="justify"> Mencermati keberadaan daripada tabel data putusan korupsi diatas, maka terhadap putusan tindak pidana korupsi mengenai unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan” yang dikemukakan tersebut diatas, setelah dilakukan pengkajian secara matematis, selanjutnya diperoleh pemidanaan sebagai berikut :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Tahun 2006 dan tahun 2007 rata-rata besaran kerugian negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun atas Pasal (3) adalah antara nilai Rp.1.449.270.936.- sampai dengan nilai Rp. 2.936.036.820.- demikian pula untuk </li>
<br /><li>Tahun 2006 dan tahun 2007 rata-rata besaran kerugian negara untuk penjatuhan hukuman 1 tahun atas Pasal 2 ayat (1) adalah antara nilai Rp. 1.852.963.536.- sampai dengan nilai Rp. 2.863.640.088.-</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Dengan memperhatikan rata-rata besaran nominal kerugian negara yang hampir sama tersebut, maka sulit membedakan kriteria nominal unsur memperkaya (vide Pasal 2) dengan unsur menguntungkan (vide Pasal 3), selain itu juga Mahkamah Agung RI dalam menjatuhkan hukuman pidana atas tindak pidana korupsi masih ditemukan putusan berupa penjatuhan hukuman percobaan. Tidak berfungsinya hukuman minimal yang diatur oleh Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, atau batas minimal penjatuhan hukuman yang tidak terkontrol adalah merupakan suatu akibat tidak diaturnya batas minimal nilai nominal dari arti “memperkaya”.
<br />
<br />Sejalan dengan keadaan itu <strong>Barda Nawawi Arief</strong> mengatakan, pencantuman pidana minimal khusus dalam perumusan delik merupakan suatu penyimpangan dari sistem pemidanaan induk dalam KUHP. Penyimpangan ini dapat dibenarkan, namun seharusnya disertai dengan aturan penerapannya secara khusus, karena <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn1" name="_ftnref1" title="" id="_ftnref1"> </a>:</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Suatu ancaman pidana tidak dapat begitu saja diterapkan/dioperasionalkan hanya dengan dicantumkan dalam perumusan delik, pencantuman “ancaman pidana” hanya merupakan subsistem dari keseluruhan sistem pemidanaan.</li>
<br /><li>Untuk dapat diterapkan, harus ada aturan pemidanaan (<em>straftoemetingsregel</em>) nya lebih dahulu, sedangkan aturan penerapan pidana yang ada selama ini diatur dalam “aturan umum” KUHP (sebagai sistem induk).</li>
<br /><li>Aturan (pemidanaan) umum dalam KUHP semuanya berorientasi pada sistem maksimal, tidak pada sistem minimal.</li>
<br /><li>Oleh karena itu, apabila undang-undang diluar KUHP akan menyimpang dari sistem umum KUHP, maka undang-undang diluar KUHP seharusnya membuat aturan (pemidanaan) khusus sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 103 KUHP. </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify">Sementara itu menurut Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan jajaran pengadilan empat lingkungan peradilan seluruh Indonesia tahun 2007 tertanggal 4 September 2007 <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn2" name="_ftnref2" title="" id="_ftnref2"> </a>, menyatakan :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Jika seorang Pejabat Pegawai Negeri didakwa dengan Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo. undang-undang nomor 20 tahun 2001 secara subsidairitas, maka jika terbukti, terdakwa dikenakan Pasal 2 undang-undang tersebut karena “Setiap Orang” dalam pasal tersebut berarti siapapun, baik Pegawai Negeri/Pejabat ataupun Swasta. </li>
<br /><li>Ketentuan Pasal 14 huruf a KUHP hanya dapat diterapkan secara eksepsional terhadap tindak pidana korupsi. </li>
<br /><li>Bilamana didalam undang-undang ada diatur ketentuan batas minimal dan batas maksimal pemidanaan, maka ketentuan tersebut tidak dapat disimpangi. </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Kondisi penjatuhan putusan pemberantasan korupsi sebagaimana diuraikan diatas, yang apabila diperbandingkan dengan nominal kerugian keuangan Negara yang sangat besar (antara Rp.1.449.270.936.- sampai dengan nilai Rp. 2.936.036.820.-(untuk rata-rata pidana penjara 1 tahun), tentunya penjatuhan hukuman sedemikian belum dapat dikatakan bermanfaat secara maksimal. Dengan perkataan lain kondisi sedemikian tidak banyak yang didapat manfaatnya oleh negara, sebaliknya negara akan tetap mengalami kesulitan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya, khususnya dalam tujuannya untuk menuju/mencapai masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan madani apalagi untuk melakukan pengentasan kemiskinan, maka dengan demikian upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dapat dikatakan sangat jauh dari yang diharapkan dan hanya akan merupakan slogan semata.
<br />
<br />Tentunya keadaan sedemikian tidak boleh terlalu berlarut-larut dibiarkan berlangsung bagi bangsa Indonesia, untuk itulah pengambil kebijakan (<em>stake holder</em>) yaitu pemerintah (lembaga eksekutif) dan pembuat undang-undang (lembaga legislatif), serta pelaksana undang-undang (lembaga yudikatif) harus segera bertindak cepat dalam mengambil langkah berupa tindakan antisipatif, dengan melakukan koreksi, inovasi terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan-ketentuan hukum tentang tindak pidana korupsi.
<br />
<br /> Sementara itu bila memperhatikan Rancangan Undang-Undang KUHP, khususnya berkaitan dengan pengaturan tindak pidana korupsi yang diatur dalam Bab XXXI tentang Kejahatan Korupsi Penyalahgunaan Wewenang yang Merugikan Keuangan Negara, (vide Pasal 681 sampai dengan Pasal 690). Pada pasal-pasal tindak pidana korupsi dalam RUU KUHP ini dibagi dalam dua jenis tindak pidana yakni, suap dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan keuangan negara. Secara garis besar, Rancangan Undang-Undang KUHP dalam perumusan pasal-pasalnya telah mendahului pokok-pokok rumusan tindak pidana dalam undang-undang Korupsi (undang-undang nomor 31 tahun 1999 dan undang-undang nomor 20 tahun 2001).
<br />
<br /><strong>Pasal 684</strong>
<br />
<br />Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan <strong>memperkaya</strong> diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Kategori V dan paling banyak Kategori VI.
<br />
<br /><strong>Pasal 685</strong>
<br />
<br />Setiap orang yang dengan tujuan <strong>menguntungkan</strong> diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Kategori V dan paling banyak Kategori VI.
<br />
<br />Penyusun Rancangan Undang-Undang KUHP bermaksud memberikan rumusan-rumusan secara <em>restriktif</em> atas jenis dan berbagai modus operandi dalam tindak pidana korupsi. Walaupun, rumusan pasal-pasal Rancangan KUHP kurang mendetail, khususnya mengenai rumusan-rumusan obyek kaidah yang diatur dalam tindak pidana korupsi.
<br />
<br />Namun jika dibandingkan dengan undang-undang pemberantasan korupsi, bobot pidana denda RUU KUHP memberikan ancaman yang lebih berat hingga Kategori VI (pidana denda 3 (tiga) milyar rupiah). Sementara itu, ancaman denda maksimal dalam undang-undang korupsi maksimal adalah 1 (satu) milyar rupiah. Hanya saja, dalam RUU KUHP tidak didapati adanya ancaman pidana tambahan seperti pada undang-undang korupsi, yang juga memuat ancaman pidana sebagai berikut :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana di mana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu pula dari barang yang mengantikan barang-barang tersebut;</li>
<br /><li>pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi;</li>
<br /><li>penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1(satu) tahun;</li>
<br /><li>pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh pemerintah kepada terpidana.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Pada kondisi sedemikian, rumusan ancaman pidana tambahan tersebut memiliki efek jera yang cukup diperhitungkan oleh pelaku tindak pidana korupsi. Kelemahan lainnya adalah ketidakcermatan untuk merumuskan subyek kaidah. Sebagai contoh adalah pada Pasal 681 Rancangan Undang-Undang KUHP yang menghilangkan subyek kaidah penyelenggara negara dalam rumusan pasalnya. Sementara dalam undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan dua subyek kaidah dalam pelbagai rumusan pasal-pasalnya yakni, pegawai negeri / penyelenggara negara dan atau swasta. Akan tetapi terhadap seorang Pejabat Pegawai Negeri yang didakwa dengan Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo. undang-undang nomor 20 tahun 2001 secara subsidairitas, maka jika terbukti, terdakwa dapat dikenakan Pasal 2 dari undang-undang tersebut, karena unsur “Setiap Orang” berarti berlaku kepada siapapun, baik Pegawai Negeri/Pejabat ataupun swasta (Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI tertanggal 4 September 2007).
<br />
<br />Sebagaimana rumusan/formulasi daripada RUU-KUHP yang sudah berulang-ulang kali draft akademisnya diseminarkan dan juga telah dilakukan studi komparasi pada beberapa KUHP negara lain, dimana secara garis besar, RUU-KUHP telah memuat kriteria kuantitatif /kualifikasi dalam penentuan pidana penjara minimum khusus, kualifikasi dimaksud antara lain: </p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>ketika ancaman pidana maksimumnya antara 4 (empat) tahun hingga 7 (tujuh) tahun (atau, delik-delik dengan kualifikasi "berat"). </li>
<br /><li>ketika ancaman pidana penjara maksimumnya 7 (tujuh) tahun sampai pidana mati (atau, menurut istilah tim perancangnya merupakan delik-delik dengan kualifikasi "sangat serius"), atau dalam kondisi tertentu (eksepsional), </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify">Selanjutnya untuk pidana dendanya adalah nilai "padanan" untuk strafmaat pidana penjara tersebut, yaitu :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>kategori IV dikenakan Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) untuk delik-delik dengan kualifikasi "berat".</li>
<br /><li>denda kategori V dikenakan Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), atau </li>
<br /><li>kategori VI dikenakan Rp 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah) untuk delik-delik dengan kualifikasi "sangat serius", dan vide Pasal 80 Ayat (3) RUU-KUHP. </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Untuk formulasi sistem pemidanaan RUU-KUHP ternyata telah mencantumkan pidana minimum khusus di dalam rumusan deliknya, utamanya yang menyangkut rumusan pidana minimum khusus, walaupun masih terdapat kelemahan sebagai berikut: </p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Tidak ada keseragaman ukuran kuantitatif tentang kapan atau pada maksimum pidana (penjara, kurungan, dan denda) berapa dapat dicantumkan minimum khususnya. </li>
<br /><li>Tidak ada keseragaman rentang-kisaran untuk pidana penjara minimum khususnya. Demikian juga dengan pidana kurungan minimum khusus dan pidana denda minimum khusus. </li>
<br /><li>Tidak ada kesebandingan/kesetaraan rasio antara maksimum khusus dengan minimum khususnya, baik untuk pidana penjara, pidana kurungan maupun pidana denda. </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> Pada kesempatan ini dapatlah dilakukan perbandingan hukum dengan memperhatikan buku Kesatu tentang Ketentuan umum, Bab III tentang Pemidanaan, pidana dan tindakan RUU-KUHP yang telah menetapkan kriteria/kategori denda dan pemidanaan, sebagaimana diatur dalam Pasal 77 ayat (5) dan (6) sebagai berikut :
<br />
<br /><strong> Ayat (5)</strong>
<br />
<br />Pidana denda paling banyak untuk korporasi yang melakukan tindak pidana diancam dengan :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun adalah denda Kategori V.</li>
<br /><li>Pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh tahun) adalah denda Kategori VI.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify"><strong>Ayat (6)</strong>
<br />
<br />Pidana denda paling sedikit untuk korporasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (5) adalah Kategori IV.
<br />
<br />Perbandingan hukum diatas dapat pula dikaitkan dengan maksud daripada Penjelasan umum (alinea ke-8) uu no.20 tahun 2001, yang menyatakan :
<br />
<br /><strong><em> “ </em></strong>Selanjutnya dalam undang-undang ini juga diatur ketentuan baru mengenai maksimum pidana penjara dan pidana denda bagi tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah). Ketentuan ini dimaksudkan untuk menghilangkan rasa kekurangadilan bagi pelaku tindak pidana korupsi, dalam hal nilai yang dikorup relatif kecil”.
<br />
<br />Berkenaan dengan maksud daripada Penjelasan umum" (alinea ke-8) UU No.20 tahun 2001, yang memiliki kesepadanan dengan bunyi Pasal 12 A ayat (2), yang menyatakan :
<br />
<br />Bagi pelaku tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.50.000.000.- (lima puluh juta rupiah).
<br />
<br />Demikian pula dapat dipedomani suatu acuan sebagaimana hasil Rapat Tim Pengkajian RUU KUHP pada bulan April 1989 kesepakatan pola minimum yang berkisar antara 1-7 tahun, dengan penyebaran sebagai berikut <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftn3" name="_ftnref3" title="" id="_ftnref3"> </a>:</p>
<br /></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD_DFDs5CeTFoGvgMcN9qSbtsG_Lv5Zs_H9QcqemXGF2L5IkJvR1Zv8kxmQhptfEN_GWWN4J7ckE1J9QJb_R6BRZ88vr2Anao_iNpn-t9FohjNfQiDTDtu_NO4Ro_kebAjYnqVlMbeTc/s1600-h/Tabel+7.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD_DFDs5CeTFoGvgMcN9qSbtsG_Lv5Zs_H9QcqemXGF2L5IkJvR1Zv8kxmQhptfEN_GWWN4J7ckE1J9QJb_R6BRZ88vr2Anao_iNpn-t9FohjNfQiDTDtu_NO4Ro_kebAjYnqVlMbeTc/s320/Tabel+7.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442021599475939442" border="0" /></a><ol>
<br /><p align="justify">Sesungguhnya atas hal-hal diatas, pengambil kebijakan (<em>stake holder</em>) dapat menilik formulasi pada RUU-KUHP yang telah ada dan sudah berulang-ulang draft akademisnya diseminarkan, serta telah dilakukan studi komparasi pada beberapa KUHP negara lain, apalagi RUU-KUHP tersebut telah memiliki kriteria kuantitatif dalam penentuan pidana penjara minimum khusus, tentunya dapat dengan segera disikapi melalui pendekatan analogi perbandingan hukum, yang menurut penulis cara tersebut tidak begitu sulit lagi untuk dilakukan pembahasan atau riset yang berkepanjangan.
<br />
<br />Maka dapatlah disimpulkan, bahwa penerapan daripada UU No.31 tahun 1999 jo. UU No.20 tahun 2001 yang selama ini berlangsung telah jauh menyimpang dari kehendak yang ingin dicapai oleh pembuat undang-undang (perumus RUU UU No.31 tahun 1999).
<br />
<br />Untuk mengatasi hal sedemikian tentunya harus dicari solusi yaitu dengan melakukan suatu analogi perbandingan hukum, dan mempadukan maksud dari pada pembuat RUU KUHP (pasal 77) serta maksud dari pada pembuat UU No 31 tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001. Untuk itu layaklah apabila diredusir sebagai solusi akhir dalam penyelesaian pembahasan tesis ini, dengan mengacu pada buku kesatu RUU-KUHP mengenai Ketentuan Umum, Bab III tentang Pemidanaan, Pidana dan Tindakan yang telah menetapkan kriteria/kategori terhadap pidana denda, sebagaimana diatur dalam Paragraf 5 pada Pasal 77 diatas. Dalam hubungannya dengan tabel data putusan korupsi tahun 2006/2007, untuk itu dapatlah penulis melakukan perumusan/formulasi dalam mewujudkan kriteria kuantitatif nilai nominal kerugian negara dan penentuan pidana penjara minimum khusus pada unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan”, dengan berdasarkan pada ketentuan RUU-KUHP tersebut, dan juga sebagaimana maksud dari “Penjelasan umum” (alinea ke-8) UU No.20 tahun 2001, mengenai tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah).
<br />
<br /> Memperhatikan tabel data putusan korupsi tersebut diatas, yang telah memperlihatkan rata-rata nilai kerugian negara berkisar 200 jutaan hanya untuk 1 (satu) bulan hukuman penjara atau berkisar Rp.2.000.000.000.-(dua milyar rupiah) untuk 1 (satu) tahun hukuman penjara, tentunya sangat berbanding terbalik dengan maksud daripada pembuat/perumus undang-undang korupsi, sebagaimana telah dimuat dalam Penjelasan umum" (alinea ke-8) UU No.31 tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001, mengenai tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah) diancam hukuman penjara paling lama 3 (tiga) tahun, yang telah diimplementasikan pula pada Pasal 12 A ayat (2) UU No.31 tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001.
<br />
<br />Sehingga formulasi yang dilakukan dalam penulisan tesis ini adalah dengan melakukan analogi perbandingan hukum, sebagai suatu upaya dalam penentuan kriteria terhadap unsur “<strong>menguntungkan</strong>” dan “<strong>memperkaya</strong>” selanjutnya dapat dilakukan penentuan nilai nominal kerugian negara atas unsur “<strong>menguntungkan</strong>” dan “<strong>memperkaya</strong>” tersebut, sebagai berikut :
<br />
<br />1. Penentuan kriteria terhadap unsur “<strong>menguntungkan</strong>” (vide Pasal 3):</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>kategori I (<strong>delik korupsi kualifikasi biasa</strong>) dengan nilai kurang dari Rp.5.000.000.- dengan ancaman maksimal 3 tahun.</li>
<br /><li>kategori II (<strong>delik korupsi kualifikasi berat</strong>) dengan nilai Rp.5.000.000.- s/d kurang dari Rp.100.000.000.-(seratus juta rupiah) dengan ancaman pidana penjara minimal 1 tahun dan paling lama 20 tahun. </li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify">2. Penentuan kriteria terhadap unsur “<strong>memperkaya</strong>” (vide Pasal 2):</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol start="1" type="a">
<br /><li>Kategori III (<strong>delik korupsi kualifikasi sangat berat</strong>) dengan nilai kurang dari Rp.100.000.000.- (seratus juta rupiah) s/d kurang dari Rp.1. Milyar dengan ancaman pidana penjara minimal 4 tahun dan paling lama 20 tahun.</li>
<br /><li>kategori IV (<strong>delik korupsi kualifikasi sangat serius/eksepsional</strong>) dengan nilai Rp.1.000.000.000.- (satu milyar rupiah) atau lebih, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal 6 tahun dan paling lama 20 tahun atau dapat dijatuhi pidana mati.</li>
<br /></ol>
<br /></div></ol><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6kU-uK-9cvYJ2FouoR8ymDamKVT3jymDkCxAwfSTyM9IW74AS8UdsClO7pb2fCAGZpHioTJKL_-D3vPngRD8sLhM3h1Y-Z4qDUxa6uJWEFKVgS0x2wcl98o5Ggf-2Xc-NlMmsU_-ouAo/s1600-h/Tabel+8.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6kU-uK-9cvYJ2FouoR8ymDamKVT3jymDkCxAwfSTyM9IW74AS8UdsClO7pb2fCAGZpHioTJKL_-D3vPngRD8sLhM3h1Y-Z4qDUxa6uJWEFKVgS0x2wcl98o5Ggf-2Xc-NlMmsU_-ouAo/s320/Tabel+8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442021915706651074" border="0" /></a><ol><p align="justify">Kegunaan kategori/kualifikasi pemidanaan terhadap tindak pidana korupsi (khususnya Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo. undang-undang nomor 20 tahun 2001), akan berdampak :</p>
<br />
<br /><div align="justify">
<br /><ol>
<br /><li>Dapat menghapuskan disparitas putusan Hakim dalam penjatuhan hukuman pidana bagi pelaku koruptor .</li>
<br /><li>Dapat memudahkan untuk mengetahui besar/kecilnya nominal kerugian negara yang diakibatkannya.</li>
<br /><li>Dapat membedakan klasifikasi tingkat kesalahannya, dan memudahkan Hakim untuk menjatuhkan putusan/pemidanaan.</li>
<br /><li>Konsekwensi penjatuhan hukuman lebih mudah untuk diterapkan.</li>
<br /></ol>
<br /></div>
<br /><p align="justify">Demikian artikel ini, sampai pada artikel berikutnya.</p>
<br /><div>
<br /><div id="div2">
<br /><div align="justify">
<br />
<br /><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref1" name="_ftn1" title="" id="_ftn1"> </a> .Barda Nawawi Arief, Jurnal Legislasi Indonesia Vol 4 No.1 Edisi Maret 2007 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI halaman 38. </div>
<br /></div>
<br /><div id="div3">
<br /><p align="justify"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref2" name="_ftn2" title="" id="_ftn2"> </a>.Hasil Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan jajaran pengadilan empat lingkungan peradilan seluruh Indonesia tahun 2007, <em>Varia Peradilan </em>Majalah Hukum Tahun ke XXII No.263 Oktober 2007 halaman 133<em>.</em></p>
<br /></div>
<br /><div id="ftn3">
<br /><p align="justify"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref3" name="_ftn3" title="" id="_ftn3"> </a> . Barda Nawawi Arief, <em>Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru</em>, penerbit PT Kencana Prenada Media Group Jakarta 2008, halaman 126.</p>
<br /></div>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> </p>
<br /><div>
<br /><div id="div">
<br /><p align="justify"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref1" name="_ftn1" title="" id="_ftn1"> </a> .Moelijatno, Asas-Asas Hukum Pidana,penerbit Rineka Cipta Jakarta, 1983 halaman 66-67. </p>
<br /></div>
<br /></div>
<br /><p align="justify"> </p>
<br /><div>
<br /><div id="ftn1">
<br /><p align="justify"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref1" name="_ftn1" title="" id="_ftn1"> </a> . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 28.</p>
<br /></div>
<br /><div id="ftn2">
<br /><p align="justify"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8628173010627712839&postID=254746092556813657#_ftnref2" name="_ftn2" title="" id="_ftn2"> </a> . Mansyur Semma, <em>Negara dan Korupsi</em> , penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2008, halaman 63. </p>
<br /></div>
<br />
<br /></div>
<br /><p align="justify"> </p>
<br />
<br />
<br />
<br /></ol></span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-73809983514854519512009-11-11T12:31:00.000+07:002013-08-10T12:36:16.910+07:00POLA PEMIDANAAN TINDAK PIDANA KORUPSIBy Dominggus Silaban,SH.MH<br />
Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi<br />
<br />
A. Pola Pemidanaan.<br />
Perundang-undangan di Indonesia sampai dengan sekarang ini belum memiliki "sistem pemidanaan yang bersifat nasional" yang di dalamnya mencakup "pola pemidanaan" dan "pedoman pemidanaan". "Pola pemidanaan", yaitu acuan/pedoman bagi pembuat undang-undang dalam membuat/menyusun peraturan perundang-undangan yang mengandung sanksi pidana. Istilah pola pemidanaan ini sering juga disebut "pedoman legislatif" atau "pedoman formulatif. Sedangkan "pedoman pemidanaan" adalah pedoman penjatuhan/penerapan pidana untuk hakim ("pedoman yudikatif” / "pedoman aplikatif") Dilihat dari fungsi keberadaannya, maka pola pemidanaan ini seharusnya ada lebih dahulu sebelum perundang-undangan pidana dibuat, bahkan sebelum KUHP nasional dibuat. <br />
Memang sudah ada undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, namun substansi undang-undang ini adalah lebih mengenai asas, proses/prosedur penyiapan, pembahasan, teknis penyusunan dan pemberlakuannya. Undang-undang ini sama sekali tidak menyinggung tentang "pemidanaan", setidaknya hal-hal yang berkaitan tentang jenis pidana (strafsoort), kriteria sedikit-lamanya pidana (strafmaat) serta cara pelaksanaan pidana (strafmodus) .<br />
Berkaitan dengan faktor perundang-undangan pidana ini, mantan Ketua Mahkamah Agung R.I., Bagir Manan, mengatakan, bahwa dua aspek penting dalam keberhasilan penegakan hukum pidana tersebut, adalah isi/hasil penegakan hukum (substantive justice), tata cara penegakan hukum (procedural justice). <br />
Meski Indonesia belum memiliki "pola pemidanaan" yang berkaitan dengan kriteria kualitatif dan kuantitatif penentuan pidana minimum khusus, namun bila menyadari bahwa efektivitas penegakan hukum itu bertitik tolak dari kualitas produk kebijakan legislatif, maka melihat perkembangan doktrin pidana dan/atau melakukan studi komparasi pada beberapa perundang-undangan pidana Negara lain, yang sudah mengatur hal itu adalah salah satu solusinya. <br />
Secara kualitatif, menurut doktrin Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, delikdelik tertentu yang dapat ditentukan pidana minimum khususnya adalah yang berkarakter berikut : <br />
<br />
<span class="fullpost"><br /><br />1. delik-delik yang dipandang sangat merugikan, membahayakan, atau meresahkan masyarakat; <br />2. delik-delik yang dikualifisir atau diperberat oleh akibatnya (erfolgsqualifizierte delikte) . <br />Selanjutnya untuk ukuran kuantitatif, belum ada bahan rujukan yang baku, sehingga salah satu solusinya adalah dengan membandingkannya dengan formulasi pidana "minimum khusus di beberapa KUHP negara lain. <br />Masalah pokoknya di Indonesia adalah bahwa sampai sekarang belum terjawab, sejauhmana kewenangan kebebasan yang dimiliki oleh hakim (judicial discretion) untuk "dapat" turun (sampai batas tertentu) di bawah batas-limit pidana minimum khusus dalam suatu formulasi perundang-undangan, agar implementasi penegakan hukum yang berkeadilan tersebut tetap berada dalam koridor kepastian hukum. Dan itu tidak lain adalah dengan membuatkan suatu formulasi aturan/pedoman pemidanaan (straftoemetings regelistraftoemetingsleidraad, atau statutory guidelines for sentencing) sebagaimana aturan/pedoman pemidanaan dalam pola pidana maksimum khusus yang "dapat" naik (sampai batas tertentu) diatas batas-limit pidana maksimum khususnya, ketika terdapat faktor-faktor yang memperberat pidana, seperti concursus realis terhadap kejahatan terren recidive terhadap kejahatan tertentu yang sejenis. Undang-undang memang mewajibkan hakim menggali dan mengikuti nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Dan perspektif masyarakat, agar dihukumnya para pelaku korupsi sebanyak-banyaknya dengan pidana yang relatif berat, sebab apabila pelaku korupsi dijatuhi pidana yang ringan, apalagi bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, banyak masyarakat menganggap penjatuhan putusan itu tidak adil. <br />Penegakan hukum pidana, secara fungsional akan melibatkan minimal 3 (tiga) faktor yang saling terkait, yaitu :<br />a. faktor perundang-undangan; <br />b. faktor aparat/badan penegak hukum; dan <br />c. faktor kesadaran hukum.<br />Faktor perundang-undangan dalam hal ini perundang-undangan pidana, meliputi Hukum pidana materiel (hukum pidana substantif), hukum pidana formil meliputi acara pidana maupun hukum pelaksanaan pidana. Untuk faktor perundang-undangan inipun terkait dengan tahapantahapan kebijakan formulatif (legislatif), kebijakan aplikatif (yudikatif) dan kebijakan administratif (eksekutif). Dapat dikatakan, bahwa pada tahap kebijakan formulasi adalah merupakan penegakan hukum "in abstracto", yang pada gilirannya akan diwujudkan dalam penegakan hukum "in concreto:' (melalui tahap kebijakan aplikasi dan eksekusi). <br />Pencegahan dan penanggulangan kejahatan dengan sarana “penal” merupakan “penal policy” atau “penal law enforcement” yang fungsionalisasi/ operasionalisasinya melalui beberapa tahap, yaitu :<br />1) tahap formulasi (kebijakan legislatif); <br />2) tahap aplikasi (kebijakan yudikatif/yudisial) dan <br />3) tahap eksekusi (kebijakan eksekutif/administratif). <br />Dengan adanya tahap formulasi, maka upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan bukan hanya tugas aparat penegak/penerap hukum, tetapi juga tugas aparat pembuat hukum (aparat legislatif), bahkan kebijakan legislatif merupakan tahap paling strategis dari “penal policy”. Letak strategisnya adalah karena garis-garis kebijakan sistem pidana dan pemidanaan yang diformulasikan oleh aparat legislatif merupakan landasan legalitas bagi aparat penerap pidana (aparat yudikatif) dan aparat pelaksana pidana (aparat eksekutif/administratif). Hal ini juga berarti, apabila pada tahap kebijakan formulatif ini terdapat kelemahan perumusan pada sistem pemidanaannya, maka eksesnya eksekusi pada tahap-tahap berikutnya (tahap aplikasi dan tahap eksekusi). Dengan perkataan lain, kelemahan penegakan hukum pidana "in abstracto" akan membawa pengaruh pada kelemahan penegakan hukum "in concreto” <br /> Dalam praktik pembuatan perundang-undangan di Indonesia penggunaan pidana sebagai bagian dari politik/kebijakan harus sudah dianggap sebagai hal yang wajar, hingga terkesan tidak perlu lagi dipersoalkan eksistensinya. Akibat yang bisa dilihat adalah hanya dicantumkannya sanksi pidana, baik mengenai strafsoort, atau strafmaat ataupun strafmodus pada setiap kebijakan pembuatan perundang-undangan pidana di Indonesia, dengan tanpa adanya penjelasan resmi tentang pemilihannya atau penentuannya. Dari bermacam produk perundang-undangan pidana di Indonesia akhir-akhir ini, ada yang menentukan pidana maksimum khusus saja, namun ada beberapa lainnya, utamanya pada delik-delik tertentu, sekaligus disebutkan pidana maksimum khusus dan pidana minimum khususnya, baik perumusan alternatif, atau kumulatif, atau juga kumulatif-alternatif. Selanjutnya dalam tataran aplikasi, pada delik-delik tertentu sebagaimana didakwakan Penuntut Umum kepada terdakwa, ternyata ada beberapa hakim (dengan pertimbangan hukum tertentu) yang menjatuhkan pidana di bawah batas/limit ancaman pidana minimum khusus dalam rumusan deliknya, pada hal sesungguhnya pembuat undang-undang menetapkan pidana minimum khusus untuk delik-delik tertentu tersebut adalah bukan tanpa maksud dan tujuan. <br />Dalam penerapannya, suatu putusan pidana yang dijatuhkan oleh Hakim dapat membawa dampak luas, tidak hanya bagi pelaku tindak pidana yang bersangkutan, akan tetapi juga bagi korban dan masyarakat. Hal ini karena dalam proses penjatuhan pidana, di samping bersentuhan dengan aspek yuridis, juga didalamnya terkait dengan aspek sosiologis dan aspek filosofis. Akhirnya banyak timbul wacana diantara para pemerhati hukum, bahwa untuk penjatuhan pidana pada delik-delik tertentu, manakah yang harus lebih diprioritaskan antara kepentingan kepastian hukum di satu pihak ataukah kepentingan keadilan di lain pihak, demikian juga, manakah yang harus diprioritaskan antara kepentingan perlindungan masyarakat di satu pihak, dengan kepentingan pembinaan individu pelaku tindak pidana di lain pihak. Hal ini merupakan aksi dan sikap kritis terhadap "beragamnya" strafmaat yang sudah diputuskan oleh lembaga peradilan terhadap perkara-perkara tindak pidana tertentu tersebut. Tampak luar dari persoalan tersebut adalah munculnya issue disparitas pidana disparity of sentencing diantara delik-delik tertentu tersebut. Secara umum dapat dikatakan, bahwa dilihat dari sumbernya, maka faktor penyebab disparitas pidana selain berasal dari Hakim (yang menjatuhkan putusan pidana), juga utamanya berasal dari kelemahan hukum positif (peraturan perundang-undangan), yang dilatarbelakangi oleh faktor :<br />a) pertama, adanya fakta disparitas pidana yang sangat mencolok untuk delik-delik yang secara hakiki tidak berbeda kualitasnya, dan <br />b) kedua, adanya keinginan untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya standar minimal objektif untuk delikdelik tertentu yang sangat dicela dan merugikan/membahayakan masyarakat/negara, serta <br />c) ketiga, demi untuk lebih mengefektifkan pengaruh prevensi umum (general prevention) terhadap delik-delik tertentu yang dipandang membahayakan dan meresahkan masyarakat, maka lembaga pembuat undang-undang kemudian menentukan, bahwa untuk delik-delik tertentu tersebut, disamping ada pidana maksimum khususnya, juga sekaligus ditentukan pidana minimum khususnya.<br /><br />B. Disparitas Putusan Hakim<br /> Disparitas pidana (disparity of sentencing) maksudnya adalah penerapan pidana yang tidak sama terhadap tindak pidana yang sama (same offence) atau terhadap tindak-tindak pidana yang sifat berbahayanya dapat diperbandingkan (offences of comparable seriousness) tanpa dasar pembenaran yang jelas .<br />Disparitas pidana akan berakibat fatal, bilamana dikaitkan dengan "correction administration". Terpidana yang setelah memperbandingkan pidana kemudian merasa menjadi korban "the judicial caprice", akan menjadi terpidana yang tidak menghargai hukum, padahal penghargaan terhadap hukum tersebut merupakan salah satu target di dalam tujuan pemidanaan. Tentunya akan tampak suatu persoalan yang serius, sebab akan merupakan suatu indikator dan manifestasi daripada kegagalan suatu sistem untuk mencapai persamaan keadilan di dalam negara hukum dan sekaligus akan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem penyelenggaraan hukum pidana.<br />Masalah disparitas pidana adalah salah satu subsistem dalam sistem penyelenggaraan hukum pidana, sehingga disparitas pidana juga menjadi bagian dari masalah pemidanaan, dan dapat dikatakan bahwa disparitas pidana yang bersumber dari hukum positif/peraturan perundang-undangan, antara lain adalah karena belum diaturnya pedoman penjatuhan pidana (statutory guidelines for sentencing atau straftoemetingsheidraad), sedangkan yang bersumber dari Hakim, antara lain karena adanya pemahaman idiologis yang beragam terhadap the philosophy of punishment, setidaknya dalam mengikuti aliran hukum pidana (aliran klasik atau aliran modern) dan selanjutnya dalam hukum pidana positif Indonesia, Hakim mempunyai kebebasan yang sangat luas untuk memilih jenis pidana (stafsoort) yang dikehendaki, sehubungan dengan penggunaan sistem alternatif didalam pengancaman pidana didalam undang-undang . <br />Prof. Sudarto, S.H. menyatakan sebagai berikut: <br />"KUHP tidak memuat pedoman pemberian pidana (straftoemetingsleiddraad), yang umum ialah suatu pedoman yang dibuat oleh pembentuk undang¬-undang yang memuat asas-asas yang perlu diperhatikan oleh Hakim dalam menjatuhkan pidana yang ada hanya aturan pemberian pidana (straftoemetingsregels)" .<br />Holmes, bekas Hakim Agung Amerika Serikat yang terkenal, pernah memberikan perumusan tentang hakekat hukum yang kemudian menjadi terkenal, yaitu: " hukum itu adalah apa yang menurut perkiraan orang diputuskan oleh pengadilan ". Jadi menurut Holmes, hukum itu adalah bukannya yang tercantum di dalam perundang-undangan, melainkan perkiraan orang mengenai apa yang nantinya akan diucapkan oleh Hakim dalam putusannya. Pendapat Holmes ini berharga untuk diperhatikan dalam rangka pembicaraan mengenai efektifitas peraturan hukum ini. Sebab, apa yang dikemukakan oleh Holmes itu mengandung arti, bahwa ada hubungan antara tafsiran orang mengenai apa yang merupakan hukum dengan keputusan-keputusan Hakim. Sekalipun misalnya perbuatan itu diancam dengan pidana 10 (sepuluh) tahun, akan tetapi Hakim " hanya " menjatuhkan pidana 5 (lima) bulan, maka hal ini akan mampu " membuat hukum baru di dalam pemikiran orang-orang ", bahwa perbuatan atau kejahatan itu sebetulnya pidananya adalah 5 bulan. Mereka akan memperhitungkan, bahwa batas ancaman hukuman pidana 120 (seratus dua puluh) bulan itu pada akhirnya hanya dijatuhi hukuman 5 (lima) bulan saja. Dengan menambahkan masalah konsistensi dalam pelaksanaan hukum tersebut dalam hubungan dengan efektivitas peraturan hukum, maka muncul pula peranan Hakim sebagai salah satu mata rantai yang penting dalam turut membina efektifitas tersebut. <br /> Perihal disparitas pidana yang bersumber dari Hakim, juga pernah dikemukan oleh Roem Dhamdusdi, seorang Hakim senior pada Pengadilan Pidana Thailand, yang mangatakan: " Sebaiknya pidana yang dijatuhkan oleh pengadilan atas tindak pidana yang “serupa” haruslah sama, akan tetapi tampaknya dalam praktik hal ini sukar dilaksanakan, disebabkan masing-masing hakim mempunyai “ide” sendiri dalam penjatuhan pidana". <br />Loebby Luqman juga mengatakan, bahwa bagaimana " kualitas " putusan Hakim atas suatu perkara yang di¬tanganinya adalah tidak terlepas dari "pribadi" Hakim dan "lingkungan" yang membentuk pribadi Hakim yang bersangkutan. <br />Lebih jauh Muladi mengatakan, bahwa terhadap delik-delik berkarakter tersebut di atas, utamanya yang berpotensi mengancam sendi-sendi kehidupan negara, maka hukum pidana harus tampil sebagai premium remidium. <br />Selanjutnya menurut H. G. De Biint, hukum pidana berperan sebagai premium remidium, apabila: <br />1. korban sangat besar; <br />2. terdakwa residivis; dan <br />3. kerugian tidak dapat dipulihkan (irreparable). <br /> Menurut Romli Atmasasmita, penggunaan hukum pidana sebagai premium remidium hanya diterapkan pada delik-delik tertentu yang memerlukan cara yang luar biasa untuk mencegah dan mengatasinya. <br />Menurut Loebby Loqman, tujuan penjatuhan pidana in concrete tersebut adalah untuk norm-handhaving, yakni merealisasikan/menerapkan ancaman hukuman (sanksi pidana) yang ada dalam peraturan perundang-undangan. <br />Sebagaimana kaidah hukum, maka suatu putusan pidana, idealnya juga harus memenuhi ketiga¬ macam unsur yaitu, secara yuridis, sosiologis, dan filosofis. Hakim akan menggunakan metode analisis yuridis komprehensif untuk memecahkan hukum dari perkara yang ditanganinya . Aspek yuridis sebagai pendekatan pertama dan utama, yaitu sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pendekatan filosofis, yaitu berintikan pada kebenaran dan rasa keadilan, sedangkan pendekatan sosiologis, yaitu sesuai dengan tata nilai budaya yang berlaku di masyarakat. <br />Perihal pentingnya suatu putusan pidana harus memenuhi tiga unsur, yaitu : yuridis, sosiologis, dan filosofis sebagaimana Soerjono Soekamto mengemukakan alasannya sebagai berikut: <br />1) apabila hanya mementingkan aspek yuridisnya, maka putusannya menjadi tidak hidup, <br />2) apabila hanya mementingkan aspek sosiologisnya, maka putusannya menjadi sarana pemaksa dan apabila hanya mementingkan aspek filosofisnya, maka putusannya menjadi tidak realistik. <br />Menurut Cheang, disparitas pidana (disparity of sentencing) yang dimaksudkan disini adalah penerapan pidana yang tidak sama terhadap tindak pidana yang sama (the same offence) atau terhadap tindak-tindak pidana yang sifat berbahayanya dapat diperbandingkan (offence comparable seriousness) tanpa disertai dasar pertimbangan/penalaran yang sahih (valid reason). Selanjutnya Jackson menambahkan, bahwa disparitas pidana juga dapat terjadi pada pemidanaan yang berbeda terhadap dua orang atau lebih terdakwa yang melakukan suatu tindak pidana secara bersama-sama (co’defendant). <br />Faktor yang menimbulkan variasi / disparitas putusan pidana, antara lain:<br />a) Pertama-tama faktor yang mungkin menonjol, adalah masalah kepribadian Hakim, (termasuk di dalamnya adalah masalah mentalitas). Memang perlu diakui, bahwa banyak faktor lain yang mungkin mempengaruhi kepribadian seorang Hakim. Faktor faktor tersebut mungkin merupakan “raw-input”, “instrumental- input” dan “environmental-input”. Kalau masalahnya dibatasi pada “raw-input” saja, maka persoalannya tidaklah sesederhana yang diduga. Agama, suku bangsa, pendidikan informal dan lain- lain faktor mungkin berpengaruh secara terpisah atau secara simultan.<br />b) Yang kedua adalah masalah lingkungan, yang terutama menyangkut lingkungan sosial. Faktor ini tidak hanya mempengaruhi kepribadian Hakim, akan tetapi juga terhadap penjatuhan hukuman. Dalam arti yang sangat luas, maka lingkungan sosial dapat mencakup ruang lingkup yang sangat luas. Lingkungan sosial mungkin mencakup faktor politik, ekonomi, dan seterusnya. Seorang Hakim sangat sulit untuk secara sempurna menutup diri terhadap pengaruh faktor-faktor tersebut. Kadang kadang, bahkan faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang sangat dominan di dalam penjatuhan hukuman.<br />c) Kecuali dari hal yang dijelaskan diatas, maka faktor ketiga adalah unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan proses peradilan. Masing-masing unsur mempunyai kepribadian tersendiri dan mungkin ada pengaruh yang kuat dari atasan yang sangat menentukan pelaksanaan peranannya dalam proses peradilan tersebut. Kenyataan tersebut sulit untuk disangkal, dan harus dipertimbangkan secara saksama, oleh karena merupakan salah satu penyebab terjadinya variasi dalam penjatuhan hukuman. <br />Dalam tahapan aplikasi sedemikian, permasalahan disparitas pidana ini telah menjadi keprihatinan dikalangan para Hakim, setidaknya hal ini pernah mengemuka dalam: <br />a) Munas VII IKAHI ( Ikatan Hakim Indonesia) di Pandaaan, Jawa Timur tahun 1975; <br />b) Munas VIII IKAHI di Jakarta tahun 1984. <br />c) Rapat Kerja Teknis Gabungan tahun 1985 tentang Patokan Pemidanaan (sentencing standard); <br />d) Simposium terbatas pemidanaan oleh Hakim Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi Jakarta tahun 1992. <br />Pada Munas Ikahi ke VII yang berlangsung pada bulan Juli 1975 di Pandaan, Jawa Timur telah diadakan simposium terbatas yang membicarakan soal "penghukuman”, mencari suatu pemikiran yang tidak teoretis, akan tetapi sasarannya adalah suatu hasil yang bisa diterapkan dalam praktek, sedangkan tujuannya adalah agar dapat dicapai "keseragaman pemidanaan terhadap tindak pidana yang sejenis". Hasil dari Lokakarya ini menurut Pengurus Pusat IKAHI akan diserahkan kepada Mahkamah Agung, dengan maksud agar benar¬-benar dapat digunakan oleh para Hakim di seluruh Indonesia dalam tugasnya mengadili perkara-perkara pidana. Masalah pemidanaan adalah merupakan "masalah yang sangat pribadi bagi seorang Hakim" sehingga ditemukan kesulitan untuk menarik garis yang "seragam" antara Hakim yang satu dengan Hakim yang lainnya mengenai berat-ringannya hukuman, meski hal itu menyangkut suatu perkara yang sejenis. Kendala yang terjadi bukan semata-mata tergantung pada Hakim yang menjatuhkan pidana, akan tetapi juga pada terpidananya yang masing-masing berbeda-beda dalam menerima pidana itu, sehingga dalam menjatuhkan pidana Hakim harus selalu memperhatikan kepribadian, kedudukan sosial, dan lain sebagainya dari terpidana. <br /> Menurut H.Adi Andojo Soetjipto (mantan Hakim Agung), mengatakan dalam hal demikian maka tidak bisa kita berbicara soal "keseragaman" pemidanaan, yang bisa kita pikirkan untuk dibahas dalam Lokakarya ini hanyalah : “bagaimana kita bisa mencarikan jalan bagi para Hakim kita agar dalam menjatuhkan pidana yang bergerak dalam batas minimum dan maksimum ancaman pidana, bisa dicapai suatu "keserasian dalam pertimbangan" (consonant of consideration) yang menghasilkan suatu "kesamaan dalam pemidanaan" (parity in sentence)”. Selanjutnya yang perlu dipahami, bahwa arti kata "sama" adalah berbeda dengan arti kata "seragam". "Keseragaman" pemidanaan cenderung membuat seorang Hakim menjadi tumpul rasa keadilannya dan perannya bisa berubah menjadi seorang "tukang hukum profesional". Sedangkan " kesamaan " pemidanaan masih tetap didasarkan pada pertimbangan yang serasi, dalam arti serasi dengan putusan-putusan terdahulu yang sudah pernah ada, serasi dengan putusan-putusan Hakim lain mengenai tindak pidana yang sama/sejenis, serasi dengan rasa keadilan masyarakat dan serasi pula dengan rasa keadilan si terpidana. Di sini masih ada "kebebasan" yang dimiliki Hakim dalam menjatuhkan pidana. <br /> Untuk menghilangkan adanya perasaan-perasaan tidak puas terhadap putusan Hakim Pidana yang pidananya berbeda sangat menyolok untuk pelanggaran hukum yang sama, maka dirasa perlu untuk mengadakan usaha-usaha agar terdapat penghukuman yang tepat dan serasi (consistency of sentences). Akan tetapi, bukanlah uniformitas mutlak yang dimaksudkan karena dapat bertentangan dengan prinsip kebebasan Hakim, aturan batas maksima dan minima dari hukuman dan bertentangan dengan rasa keadilan maupun " keyakinan Hakim“. Faktor yang diperlukan adalah keserasian pemidanaan dengan rasa keadilan masyarakat dan tidak merugikan pembangunan bangsa dengan mempertimbangkan pula rasa keadilan si-terhukum. Untuk keserasian ini diperlukan suatu pedoman/indikator dalam bentuk yang dinamakan "checking points". yang disusun setelah mengadakan simposium atau seminar, baik yang bersifat regional maupun nasional dengan mengikut sertakan ahli-ahli yang disebut "behaviour scientist". Istilah uniformitas pemidanaan dapat menimbulkan pengertian yang kurang sesuai dan oleh karenanya diusulkan istilah lain yakni "ketepatan dan keserasian pemidanaan". <br /> Harus diakui bahwa diparitas yang menyolok dalam pemidanaan selain menimbulkan rasa ketidak-puasan di kalangan masyarakat, juga menimbulkan, masalah yang serius dalam administrasi pemasyarakatan. Narapidana yang mendapatkan pemidanaan yang relatif lebih lama dari nara¬pidana yang lain yang melakukan tindak pidana yang sejenis, akan merasa telah diperlakukan tidak adil. Akibatnya dia akan bersikap memusuhi pejabat-pejabat penegak hukum, sehingga sangat menyulitkan bagi rencana pembinaannya oleh petugas-petugas Lembaga Pemasyarakatan. <br /> <br />C. Pemikiran Untuk Mengurangi Terjadinya Disparitas Pemidanaan di Indonesia.<br /> <br /> Bertolak dari tujuan pemidanaan yang dimuat dalam Rancangan Undang-Undang KUHP Nasional kita yang akan datang, masih akan mengalami kesulitan usaha untuk mengurangi timbulnya disparitas pemidanaan, di pengadilan. Misalnya mengenai penggunaan standar pemidanaan yang dibagi menjadi "base term", "mitigated term" dan "aggravated term ". <br />Kesulitan di Indonesia yaitu untuk menentukan standar pemidanaan itu, misalnya saja untuk tindak pidana "korupsi" berapa standar pemidana¬an yang dirasa "baik" bagi seorang pelaku korupsi yang telah merugikan keuangan negara. Mengingat bahwa tujuan pemidanaan adalah "bahwa pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan tidak diperkenankan merendahkan martabat manusia". <br />Apakah standar 1 tahun (mitigated term), 4 tahun (base term), dan 7 tahun (aggravated term) dapat dikatakan "baik"? Artinya "baik" ini adalah dalam hubungannya dengan apakah sudah sesuai dengan tujuan pemidanaan, apakah sesuai dengan rasa keadilan masyarakat, apakah sesuai dengan ke¬bebasan Hakim dan apakah sesuai dengan Pancasila, Undang¬undang Dasar 1945, GBHN dan dapat menunjang pembangunan bangsa di segala bidang ? <br /> Untuk mengatasi disparitas yang menyolok ini, H. Eddy Djunaedi Karnasudirdja, dalam bukunya yang berjudul "Beberapa Pedoman Pemidanaan dan Pengamatan Narapidana" menguraikan beberapa tehnik untuk mengurangi disparitas tersebut, yaitu antara lain:<br />1. dengan menggunakan data-data pemidanaan, <br />2. dengan menggunakan "Checking List" atau "tabel pemidanaan", <br />3. dengan menggunakan "prediction table" atau "tabel peramal" ataupun <br />4. dengan menggunakan "patokan pidana". <br />Tujuan ini dapat diwujudkan dalam bentuk hukuman yang setimpal dengan beratnya kejahatan yang dilakukan terdakwa yang harus seragam dengan hukuman yang dijatuhkan terhadap terdakwa lain yang melakukan kejahatan yang sejenis dengan ihwal yang sama. Perundang-undangan selanjutnya juga berpendapat dan menyatakan bahwa untuk menghilangkan disparitas dan memberikan keseragaman dalam penghukuman dapat dicapai dengan cara menetapkannya dalam undang-undang jumlah hukuman yang pasti/fixed, yang harus diterapkan oleh pengadilan sesuai dengan beratnya kejahatan yang ditetapkan dalam undang-undang itu pula. Maka oleh karena itu Ketua Pengadilan dalam menentukan standar pemidanaan itu tidak dapat melakukannya sepihak saja. Pertama-tama dia harus mengumpulkan data-data mengenai hukuman yang pemah dijatuhkan untuk satu jenis tindak pidana itu yang pernah dijatuhkan oleh Hakim-Hakim dalam wilayah hukumnya dalam jangka ("kurun") waktu tertentu. Kemudian data-data yang sudah terkumpul itu diajukan dalam suatu rapat majelis dengan seluruh Hakim-Hakim dalam wilayah hukum pengadilan itu. Dalam rapat majelis itu harus satu persatu Hakim tersebut didengar pendapatnya me¬ngenai segi-segi yang berhubungan dengan tujuan pemidanaan, rasa keadilan, dan sebagainya yang kesemuanya harus di "uji "kan terhadap data-data yang sudah dikumpulkan tadi. Kalau sudah dapat dicapai kata sepakat mengenai standar pemidanaan itu, maka standar pemidanaan yang akan ditetapkan oleh Ketua Peng¬adilan tersebut merupakan keputusan bersama antara seluruh Hakim-Hakim dalam wilayah hukum pengadilan tersebut. Di sini berarti bahwa apa yang dinamakan kebebasan Hakim itu, apabila standard pemidanaan sudah menjadi keputusan, menjadi agak sedikit dibatasi, dalam arti Hakim itu hanya dapat bergerak di antara mitigated term, base term dan aggravated term saja. Kebebasan Hakim yang sebenarnya adalah pada waktu masing-masing Hakim itu mengutarakan pendapat serta rasa keadilannya dalam rapat majelis ketika membicarakan penetapan standar pemidanaan ber¬dasarkan data-data hukuman yang sudah dikumpulkan di atas. <br />Mengingat sangat kompleksnya segi-segi yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan standar pemidanaan ini, H. Eddy Djunaedi Karnasudirdja berpendapat, sebagai langkah pertama kita terpaksa harus mulai per- Pengadilan Negeri dahulu. Apabila standar pe¬midanaan yang ditetapkan di masing-masing pengadilan negeri tersebut sudah berjalan beberapa tahun, baru kita bisa menetap-kan standar pemidanaan untuk satu wilayah pengadilan tinggi. Apabila standar pemidanaan itu sudah mulai dapat ditetapkan per-Pengadilan Tinggi, di sinilah sistem yang dipergunakan di Jepang dapat diikuti dalam rangka menetapkan standar pemidanaan untuk seluruh Indonesia. Yakni melaksanakan mutasi Hakim secara teratur dan secara tepat, sehingga pengalaman-¬pengalaman di tempat-tempat yang lama dapat di terapkan di tempat-tempat yang baru (khusus mengenai penghukuman ini), mengadakan latihan-latihan bagi para Hakim, dan sebagainya. Untuk menetapkan alasan-alasan yang dapat memperingan dan memperberat hukuman, tentunya tidak sesulit pada waktu ia harus menetapkan standar pemidanaan. Oleh karena itu untuk menetapkan alasan-alasan ini tidak perlu ditempuh cara-cara seperti pada waktu akan menetapkan standar pemidanaan tersebut, akan tetapi dapat ditetapkan oleh Mahkamah Agung dan berlaku untuk seluruh Indonesia. <br />Penegakan hukum menurut Hikmahanto Juwana, merupakan faktor penting dalam kehidupan hukum Indonesia, tanpa penegakan hukum yang kuat, hukum tidak akan dipersepsikan sebagai ada oleh masyarakat. Akibatnya hukum tidak dapat bahwa tanpa penegakan hukum yang kuat, maka hukum tidak akan dapat menjalankan fungsi yang diharapkan. Apabila dikaitkan dengan pembangunan ekonomi tanpa penegakan hukum dan institusinya tidak akan dapat menjamin pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. <br /><br />D. Sistem Pidana Minimum Khusus <br /> Ide dasar sistem pidana minimum khusus tersebut kemudian (idealnya) ditindaklanjuti dengan menentukan kriteria kualitatif dan kuantitatif untuk sistem pidana minimum khusus. Ini berarti, pemegang kebijakan legislasi dalam membuat suatu undang-undang pidana, tidak boleh sembarangan dan asal taruh pidana minimum khusus di dalam rumusan deliknya, dengan tanpa memperhatikan kriteria kualitatif dan kuantitatif sistem pidana minimum khusus. <br />Dari formulasi sistem pemidanaan yang diatur dalam undang-undang, utamanya yang menyangkut rumusan pidana minimum khusus, maka tampak hal-hal berikut: <br />1. Tidak ada keseragaman ukuran kuantitatif tentang kapan atau pada maksimum pidana (penjara, kurungan, dan denda) berapa dapat mulai dicantumkan minimum khususnya. Untuk pidana penjara, ada yang menggunakan ukuran tahun (dari 3 tahun hingga 15 tahun) dan ada pula yang menggunakan bulan. Demikian juga untuk pidana kurungan, ada yang menggunakan tahun dan ada pula yang menggunakan ukuran bulan. Untuk pidana denda ada yang menggunakan ukuran jutaan rupiah, dan ada pula yang menggunakan ukuran miliaran rupiah.<br />2. Tidak ada keseragaman rentang-kisaran untuk pidana penjara minimum, pidana kurungan minimum khusus, dan pidana denda minimum. Selanjutnya dari kisaran terendah, baik untuk pidana penjara, pidana kurungan maupun pidana denda, dengan menggunakan ukuran kualitatif, ternyata tidak (semuanya) menunjukkan, bahwa delik-delik tersebut merupakan delik yang sangat membahayakan/ meresahkan masyarakat, dan atau delik-delik yang dikualifisir atau diperberat oleh akibatnya (erfolgsqualijizierte delikte). <br />3. Tidak ada kesebandingan/kesetaraan rasio antara maksimum khusus dengan minimum khususnya, baik untuk pidana penjara, pidana kurungan maupun pidana denda. <br />4. Beragamnya rumusan strafmaat dalam undang-undang yang mencantumkan pidana minimum khusus, adalah bersumber pada belum adanya "pola pemidanaan" yang dapat dipedomani oleh pemegang kebijakan legislasi. Akibat yang sudah dapat dibayangkan adalah adanya inkonsistensi formulasi pidana minimum khusus pada beberapa undang-undang yang menjadi produk kebijakan legislasi tersebut, dan ini pada gilirannya berpotensial mempengaruhi efektivitas penegakan hukumnya di tingkat kebijakan aplikasi. <br />Apabila ketika faktor-faktor yang memperingan pidana demikian dominan, maka kepada Hakim juga dituntut untuk melakukan penegakan hukum yang berkeadilan. Namun demikian yang dapat menimbulkan permasalahan adalah seberapa jauh memberi peluang kebebasan kepada Hakim (judicial discretion) untuk "dapat" turun (sampai batas tertentu) di bawah batas-limit pidana minimum khusus dalam suatu formulasi perundang-undangan, agar implementasi penegakan hukum yang berkeadilan tersebut tetap berada dalam koridor kepastian hukum. Dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan membuatkan suatu formulasi aturan/pedoman pemidanaan (straftoemetingsleidraad, atau statutory guidelines for sentencing-sebagaimana aturan/pedoman pemidanaan dalam pola pidana maksimum khusus yang juga "dapat" naik (sampai batas tertentu) diatas batas-limit pidana maksimum khususnya, ketika terdapat faktor-faktor yang memperberat pidana, seperti concursus realis terhadap kejahatan recidive terhadap kejahatan tertentu yang sejenis.<br /> Sebagaimana menurut rencana dalam KUHP Nasional yang akan datang juga akan ada ketentuan yang mengatur soal "straftoemetingsregel" yang memuat hal-hal yang memperingan dan memperberat pidana. Penetapan mengenai alasan-alasan yang dapat memperingan dan memperberat hukuman ini adalah sangat penting dalam rangka keserasian dalam pertimbangan putus¬an Hakim. Dengan berpedoman pada penetapan ini maka antara Hakim yang satu dengan Hakim yang lain dalam mempertimbangkan berat-ringannya pidana yang dijatuhkan akan terdapat keserasian, sehingga pidana yang akan dijatuhkannya pun akan sama satu sama lain. Demikian artikel ini tunggu artikel berikutnya.</span>Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8628173010627712839.post-70320090412894697032009-11-10T09:11:00.000+07:002013-08-10T12:38:13.627+07:00PEMAHAMAN UNSUR MEMPERKAYA, DAN ATAU MENGUNTUNGKAN PADA TINDAK PIDANA KORUPSI<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPC091%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:"Lucida Sans Unicode"; panose-1:2 11 6 2 3 5 4 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-2147480833 14699 0 0 63 0;} @font-face {font-family:Times; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536881799 -2147483648 8 0 511 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footnote Text Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Header Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} span.MsoFootnoteReference {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; vertical-align:super;} p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char"; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:IN;} p {mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-GB; mso-fareast-language:EN-GB;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} span.FootnoteTextChar {mso-style-name:"Footnote Text Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text"; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.Quotations, li.Quotations, div.Quotations {mso-style-name:Quotations; mso-style-unhide:no; margin-top:0in; margin-right:28.35pt; margin-bottom:14.15pt; margin-left:28.35pt; mso-pagination:none; mso-hyphenate:none; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Lucida Sans Unicode"; mso-bidi-font-family:Tahoma; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US; mso-bidi-language:EN-US;} span.BodyTextIndent2Char {mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:IN;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/PC091/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:1.5in 1.0in 1.5in 1.5in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:71006657; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1620578732 67698705 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l0:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:78186862; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-686899438 67698705 1860863240 1436184874 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:9.0pt; text-indent:-.25in;} @list l1:level3 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:103.5pt; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:275259593; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-304679840 67698713 67698691 1376130416 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l2:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:-22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:-22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l2:level3 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:282881988; mso-list-template-ids:-77033874;} @list l3:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.0in; text-indent:-.25in;} @list l3:level2 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l3:level3 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.5in;} @list l3:level4 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.5in;} @list l3:level5 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.75in;} @list l3:level6 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.75in;} @list l3:level7 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.75in; text-indent:-1.0in;} @list l3:level8 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.75in; text-indent:-1.0in;} @list l3:level9 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:2.0in; text-indent:-1.25in;} @list l4 {mso-list-id:309676842; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1066004044 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l5 {mso-list-id:385615329; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-2108933338 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l6 {mso-list-id:390349872; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:816232824 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l7 {mso-list-id:911157412; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1872350884 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l8 {mso-list-id:1075400739; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:155500652 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l9 {mso-list-id:1114136578; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:345773538 67698713 67698691 1376130416 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l9:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:-22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:-22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l9:level3 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l10 {mso-list-id:1231621048; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1977896210 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l10:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l11 {mso-list-id:1249726841; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1485925922 67698713 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l11:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l12 {mso-list-id:1270164585; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-812855114 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l12:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l13 {mso-list-id:1396047926; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:455234696 67698705 1860863240 1436184874 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l13:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:40.5pt; text-indent:-.25in;} @list l13:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:27.0pt; text-indent:-.25in;} @list l13:level3 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:121.5pt; text-indent:-.25in;} @list l14 {mso-list-id:1431389339; mso-list-template-ids:1278231930;} @list l14:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:22.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l14:level2 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l14:level3 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:40.5pt; text-indent:-.5in;} @list l14:level4 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:40.5pt; text-indent:-.5in;} @list l14:level5 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:58.5pt; text-indent:-.75in;} @list l14:level6 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:58.5pt; text-indent:-.75in;} @list l14:level7 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:76.5pt; text-indent:-1.0in;} @list l14:level8 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:76.5pt; text-indent:-1.0in;} @list l14:level9 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9\."; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:94.5pt; text-indent:-1.25in;} @list l15 {mso-list-id:1471437099; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:353695816 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l15:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l16 {mso-list-id:1478456026; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1051673340 67698711 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l16:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l17 {mso-list-id:1627656681; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1496405842 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l17:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l18 {mso-list-id:1727795756; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1499314052 67698705 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l18:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l18:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New";} @list l18:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l19 {mso-list-id:1976333674; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1240761750 67698703 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l19:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:4.5pt; text-indent:-.25in;} @list l19:level2 {mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in;} @list l19:level3 {mso-level-tab-stop:1.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.25in;} @list l19:level4 {mso-level-tab-stop:1.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.75in; text-indent:-.25in;} @list l19:level5 {mso-level-tab-stop:2.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:2.25in; text-indent:-.25in;} @list l19:level6 {mso-level-tab-stop:2.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:2.75in; text-indent:-.25in;} @list l19:level7 {mso-level-tab-stop:3.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:3.25in; text-indent:-.25in;} @list l19:level8 {mso-level-tab-stop:3.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:3.75in; text-indent:-.25in;} @list l19:level9 {mso-level-tab-stop:4.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.25in; text-indent:-.25in;} @list l20 {mso-list-id:2096437588; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-894503384 67698713 67698713 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l20:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:22.5pt; text-indent:-.25in;} @list l20:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} </style> <br />
--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-size: 10pt;">By Dominggus Silaban,SH.MH<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;">Hakim Pengadilan Negeri Sukabumi<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: center;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<b>A. Latar Belakang. <o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">Korupsi merupakan tindak pidana yang memiliki dimensi amat luas, perbuatan korupsi merupakan salah satu penyebab kehancuran strata sosial masyarakat dan hajat hidup orang banyak serta merupakan pelanggaran hak asasi terhadap jutaan rakyat Indonesia. Korupsi saat ini harus dilihat sebagai tindakan yang luar biasa (<i>extraordinary</i>) dan tidak bertanggung jawab yang bersifat sistemik, endemik dan "<i>flagrant</i>".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<span lang="EN-GB"> </span>Kenyataan pada praktiknya, penjatuhan hukuman yang sangat ringan dibanding dengan ancaman pidananya, menimbulkan anggapan bahwa meningkatnya kejahatan adalah disebabkan karena para Hakim memberikan hukuman ringan atas pelaku koruptor, sementara yang seyogianya tindakan yang diambil pengadilan adalah merupakan “Ultimum remedium” terhadap pelanggar/pelaku kejahatan khususnya korupsi. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
Contoh kasus, sebagai bahan perbandingan putusan pidana dalam kasus korupsi:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Putusan Mahkamah Agung RI <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> dalam perkara pidana korupsi No. 752 K/Pid/2007 tertanggal 16 Mei 2007, atas nama terpidana Drs.Idris Achmad, dkk. dengan jumlah kerugian negara sebesar Rp.953.632.531,50. (sembilan ratus lima puluh tiga juta enam ratus tiga puluh dua ribu enam ratus tiga puluh satu rupiah lima puluh sen) dan dijatuhi hukuman penjara selama 1 (satu) tahun.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Putusan Mahkamah Agung RI dalam perkara pidana korupsi No.95 K/Pid/2006 tertanggal 14 Pebruari 2006, atas nama terpidana Suhardi Spd. Bin Umar Sahari, dengan jumlah kerugian negara sebesar Rp. 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) dan dijatuhi hukuman penjara selama 1 (satu) tahun.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Putusan Mahkamah Agung RI dalam perkara pidana korupsi No.64 K/Pid/2006 tertanggal 22 Maret 2006<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt; line-height: 200%;"> , </span>atas nama terpidana<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt; line-height: 200%;"> </span>H.M.Mawardie Madani, SH Bin H.Abd Muis Madani, dengan jumlah kerugian negara sebesar Rp.218.055.400,-(dua ratus delapan belas juta lima puluh lima ribu empat ratus rupiah) dan dijatuhi hukuman penjara selama 5 (lima) tahun.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
M<span lang="IN">emperhatikan contoh kasus </span>pidana korupsi <span lang="IN">diatas ternyata pada prakteknya masih terdapat hal-hal yang terabaikan, karena pada pertimbangan putusan Hakim </span>yang <span lang="IN">tidak secara jelas dan tegas membedakan nilai nominal kerugian negara yang hilang akibat perbuatan terpidana, dalam arti</span>-<span lang="IN">kata </span>bahwa <span lang="IN">Hakim belum </span>melakukan p<span lang="IN">embedaan </span>atas <span lang="IN">pengertian/definisi daripada unsur memperkaya dan</span> atau <span lang="IN">menguntungkan</span> diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, atas setiap <span lang="IN">kasus </span>pidana <span lang="IN">korupsi yang diputuskannya, sehingga mengakibatkan penjatuhan hukuman menjadi tidak proporsional.</span><span lang="IN"> </span>Selain itu juga Hakim dalam putusannya tidak pula mempertimbangkan keberadaan antara <span style="color: black;">tindak pidana korupsi yang telah merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dengan tindak pidana korupsi yang akan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Perbedaan sedemikian seharusnya dikemukakan oleh Hakim dalam putusannya, sehingga terlihat jelas klasifikasi antara suatu tindak pidana korupsi yang telah merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (kerugian negara secara nyata telah terjadi atau keuangan negara sudah berkurang), dengan tindak pidana korupsi yang akan merugikan Negara (kerugian negara belum terjadi atau keuangan negara masih tetap seperti sedia kala, tidak berkurang).</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<span lang="IN"> </span> U<span lang="IN">ntuk itu</span>lah masalah penjatuhan hukuman tidak hanya penting bagi Hakim dan proses peradilan belaka. Pola penjatuhan hukuman tersebut sangat penting bagi proses hukum secara menyeluruh terutama dalam hal penegakan hukum<span lang="IN">.</span> Salah satu unsur yang harus dipegang agar proses penegakan hukum berjalan lancar, adalah kepercayaan dan penghargaan yang tinggi terhadap hukum. Kemungkinan besar hal itu tidak akan tercapai apabila penjatuhan hukuman terlalu-besar variasinya. Hal ini juga menyangkut masalah keadilan (“kesebandingan”), yang biasanya diharapkan akan datang dari pengadilan sebagai lembaga atau peradilan sebagai suatu proses. Selama lembaga tersebut tidak memperhatikan akibat dan penjatuhan hukuman, maka akan sulit untuk melembagakan kepercayaan warga masyarakat kepada pengadilan. Yang diharapkan oleh bagian terbesar dan warga masyarakat adalah, bahwa hukuman yang dijatuhkan benar-benar menimbulkan perubahan yang signifikan dalam menghadapi persoalan kasus-kasus Korupsi yang telah memporak-porandakan sendi-sendi dalam bermasyarakat dan bernegara .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<b>B. </b>Identifikasi Masalah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
Permasalahan yang timbul sehubungan dengan hal-hal yang sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka penulis merasa perlu untuk memperhatikan dan sangat penting untuk melakukan pemahaman dan kajian tentang hal sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Apakah ketidakjelasan pengertian dan pengaturan mengenai kriteria memperkaya dan atau menguntungkan diri sendiri, atau orang lain atau suatu korporasi dalam tindak pidana korupsi berdasarkan undang-undang nomor 31 tahun 1999 juncto undang-undang nomor 20 tahun 2001, menyebabkan timbulnya disparitas putusan Hakim ? </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Bagaimana pengertian dan pengaturan mengenai kriteria “memperkaya dan atau menguntungkan diri sendiri, atau orang lain atau suatu korporasi“ agar ada kesamaan pedoman bagi Hakim, sehingga tidak terjadi disparitas putusan Hakim yang mencolok ? </div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB">C. Pengertian Unsur Memperkaya Dalam Tindak Pidana Korupsi</span></b><span lang="EN-GB">. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Pembahasan mengenai tindak pidana korupsi selayaknya menguraikan hal-hal mengenai kriteria/pengertian memperkaya dan atau menguntungkan, yang terdapat pada Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo. undang-undang nomor 20 tahun 2001. Perlu ditegaskan bahwa pembahasan yang dilakukan oleh penulis dalam tulisan ini secara khusus adalah terbatas mengenai “unsur memperkaya dan atau menguntungkan diri sendiri, atau orang lain atau suatu korporasi“, dalam arti bahwa terhadap unsur lain yang terdapat/termuat pada Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo. undang-undang nomor 20 tahun 2001 harus telah terlebih dahulu dipertimbangkan dan dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan, sehingga terhadap unsur-unsur korupsi lainnya tersebut, hanya akan dibahas seperlunya;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Pada prinsipnya terdapat 2 (dua) rumusan penting dalam memahami persoalan tindak pidana korupsi tersebut, antara lain:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri, atau orang lain atau korporasi dan dapat merugikan keuangan negara adalah korupsi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Menyalahgunakan kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi dan dapat merugikan keuangan negara adalah korupsi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Berdasarkan </span>hal diatas,<span lang="IN"> maka suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai korupsi apabila memenuhi keseluruhan elemen-elemen sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Perbuatan memperkaya </span>dan atau menguntungkan <span lang="IN">diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang dilakukan secara melawan hukum</span>.</div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Perbuatan tersebut menimbulkan kerugian terhadap keuangan negara atau perekonomian negara</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Untuk rumusan diatas, maka pemahaman batasan melawan hukum dalam tindak pidana korupsi harus diartikan sebagai telah mencakup perbuatan-perbuatan tercela yang menurut perasaan keadilan masyarakat harus dituntut dan dipidana. Sedangkan yang dimaksud dengan merugikan adalah sama artinya dengan menjadi rugi atau menjadi berkurang, sehingga dengan demikian yang dimaksud dengan unsur merugikan keuangan negara adalah sama artinya dengan menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Menurut undang-undang tindak pidana korupsi, pengertian memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi haruslah dikaitkan dengan Pasal 37 ayat (3) dan (4) undang-undang nomor 31 tahun 1999 dan Pasal 37A ayat (1) dan (2) undang-undang nomor 20 tahun 2001 :</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB">Terdakwa wajib memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri atau suami, anak dan harta benda setiap orang atau korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang bersangkutan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB">Dalam hal terdakwa tidak dapat membuktikan tentang kekayaan, yang tidak seimbang dengan penghasilannya atau sumber penambahan kekayaannya, maka keterangan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB">Pasal ini merupakan alat bukti “petunjuk” dalam perkara korupsi, setiap orang yang didakwa melakukan tindak pidana korupsi wajib membuktikan sebaliknya terhadap harta benda miliknya yang belum didakwakan, tapi juga diduga berasal dari tindak pidana korupsi : (Pasal 38B ayat (1) undang-undang nomor 20 tahun 2001)</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Sehingga apabila terdakwa tidak bisa membuktikan bahwa harta benda tersebut diperoleh bukan karena tindak pidana korupsi, maka harta benda tersebut dianggap diperoleh dari tindak pidana korupsi. Ketentuan undang-undang ini merupakan beban pembuktian terbalik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 B ayat (2) undang-undang nomor 20 tahun 2001. Walaupun menurut ketentuan hukum, tidak semua delik korupsi dapat dikenakan uang pengganti, kecuali hanya rumusan delik yang berunsurkan atau bagian intinya ada kerugian negara atau perekonomian negara. Terhadap delik suap tidak ada kerugian negara, sehingga tidak ada penghukuman uang pengganti.<b><i> </i></b>Pidana tambahan berupa uang pengganti khusus hanya berlaku bagi delik yang tersebut pada Pasal 2 dan Pasal 3 undang-undang tindak pidana korupsi. Demikian juga terhadap delik penggelapan oleh pegawai negeri eks Pasal 415 KUHP, yang sekarang tercantum di <span style="color: black;">dalam</span> Pasal 8 undang-undang tindak pidana korupsi dapat diterapkan uang pengganti jika uang yang digelapkan itu adalah uang negara, lain halnya apabila uang yang digelapkan itu uang swasta yang disimpan karena jabatan oleh pegawai negeri itu, misalnya panitera pengadilan yang menggelapkan uang konsinyasi milik swasta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Menurut undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi kriteria suatu perbuatan korupsi adalah: </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->adanya <b>unsur kerugian bagi negara</b>, tetapi pada kenyataannya unsur kerugian bagi negara itu sulit pembuktiannya karena deliknya delik materiel. Namun, didalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 unsur kerugian negara tetap ada, namun kemudian rumusannya diubah menjadi delik formil sehingga tidak perlu dibuktikan adanya kerugian atau tidak bagi keuangan negara. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><b>adanya perbuatan yang menguntungkan dan atau memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan meliputi karena adanya penyalahgunaan wewenang atau kesempatan</b>. Kriteria ini sudah diperluas karena ada istilah karena jabatan, kedudukan, dan seterusnya, termasuk juga suap-menyuap, baik antara bukan pegawai negeri maupun pegawai negeri. Begitu juga dengan pemberian hadiah dan janji pada undang undang yang baru, kriterianya sudah diperluas.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Apa yang dimaksud “perbuatan”, tentunya semua orang memahaminya, yang menjadi persoalan adalah apakah yang dimaksudkan itu adalah perbuatan “<b>aktif</b>” saja atau perbuatan “<b>pasif</b>” (atau tidak berbuat). Memperhatikan rumusan mengenai “<b>memperkaya diri sendiri atau orang lain</b>”, atau “<b>menguntungkan diri sendiri atau orang lain</b>”, yang merupakan kata kerja maka dapat dipastikan bahwa yang dimaksud itu adalah perbuatan aktif”. <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Dengan demikian perbuatan seseorang baru dikategorikan korupsi apabila melakukan perbuatan aktif saja dan tidak termasuk perbuatan pasif. Artinya, jika terjadi kerugian negara yang menguntungkan seorang pejabat negara atau orang lain dan dipastikan bukan karena perbuatan aktif dari pejabat negara tersebut, maka si pejabat negara itu tidak melakukan perbuatan korupsi. “Perbuatan” itu juga harus memperkaya diri sendiri atau orang lain. Karena penggunaan kata “atau” antara diri sendiri dan orang lain maka rumusan ini bersifat alternatif. Dengan demikian memperkaya orang lain saja walaupun tidak memperkaya diri sendiri adalah termasuk dalam pengertian korupsi ini. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Unsur “<b>memperkaya </b>diri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 2 ayat (1) undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo undang-undang nomor 20 tahun 2001) dan unsur “<b>menguntungkan</b><i> </i>diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo undang-undang nomor 20 tahun 2001), merupakan unsur yang <b>bersifat alternatif </b>sehingga tidak perlu pelaku tindak pidana korupsi harus menikmati sendiri uang hasil tindak pidana korupsi karena cukup si pelaku memperkaya<i> </i>orang lain atau menguntungkan orang lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Unsur “<b>memperkaya</b> diri atau orang lain atau suatu korporasi” lebih sulit membuktikannya karena harus dapat dibuktikan tentang bertambahnya kekayaan pelaku korupsi sebelum dan sesudah perbuatan korupsi dilakukan. Namun secara teoritis, unsur “<b>memperkaya diri</b>” sudah dapat dibuktikan dengan dapat dibuktikannya bahwa pelaku tindak pidana korupsi berpola hidup mewah dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan unsur “<b>menguntungkan</b> diri atau orang lain atau suatu korporasi”, artinya adanya fasilitas atau kemudahan sebagai akibat dari perbuatan menyalahgunakan wewenang. Mengenai unsur “merugikan keuangan negara” aparat penegak hukum memang bekerjasama dengan instansi terkait yaitu BPK atau BPKP yang membantu penyidik menghitung kerugian negara. Secara umum, tindak pidana korupsi adalah penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu, maka variabel utama dalam korupsi adalah kekuasaan, dengan kata lain mereka yang memiliki kekuasaan, khususnya terhadap sumber daya publik akan berpeluang besar untuk melakukan perbuatan korupsi, sedangkan dalam konteks otonomi daerah, tindak pidana korupsi terjadi mengikuti kekuasaan yang terdesentralisasi ke tingkat lokal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Mencermati ketentuan undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo.undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut, maka secara khusus dalam Pasal 2 ayat (1) diatur mengenai unsur “memperkaya”, dan pada Pasal 3 mengenai unsur “menguntungkan”. Hanya saja pada bagian penjelasan atas undang-undang korupsi tersebut sama sekali tidak menjelaskan kriteria dari pada unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan”, kecuali hanya menyatakan bahwa dalam rangka mencapai tujuan yang lebih efektif untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi, undang-undang korupsi ini memuat ketentuan pidana yang menentukan ancaman pidana minimum khusus, pidana denda yang lebih tinggi, dan ancaman pidana mati. Hal ini memperlihatkan bahwasanya Hakim memiliki suatu kewenangan untuk melakukan diskresi dalam menentukan hukuman bagi pelaku korupsi atas unsur “memperkaya” antara hukuman minimal 4 (empat) tahun dan maksimal seumur hidup atau hukuman mati. Begitu juga dengan dendanya mengikuti denda maksimal sesuai dengan ketentuan di atas. Dengan demikian penerapan penjatuhan hukuman pidana dengan ancaman minimal dan maksimal, yang sudah semestinya memiliki sifat yang imperatif bila ditinjau dari undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Akan tetapi pada prakteknya memiliki sifat yang limitatif, yang berakibat pencapaian tujuan yang lebih efektif untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi mengalami kesulitan. Apalagi bila mencermati redaksi pasal-pasal seperti unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan” didalam undang-undang dimaksud, yang belum diatur secara jelas tentang kriteria/definisi/pengertiannya, sehingga dapat berdampak multitafsir. Hingga saat ini sangat banyak ditemukan putusan-putusan Hakim pidana tindak pidana korupsi yang tidak memuat pertimbangan hukum secara jelas, khususnya mengenai pembedaan kriteria unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan” .</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Memperhatikan sejarah undang-undang korupsi yang pernah ada, hampir dapat dipastikan kesemuanya </span><span lang="IN">tidak pernah </span><span lang="EN-GB">memuat / menguraikan secara tegas tentang kriteria/pengertian unsur </span><span lang="IN">memperkaya, </span><span lang="EN-GB">selain </span><span lang="IN">hanya dalam penjelasan </span><span lang="EN-GB">P</span><span lang="IN">asal (1) </span><span lang="EN-GB">u</span><span lang="IN">ndang-</span><span lang="EN-GB">u</span><span lang="IN">ndang </span><span lang="EN-GB">n</span><span lang="IN">o</span><span lang="EN-GB">mor </span><span lang="IN">3 tahun 1971 dikatakan bahwa perkataan “memperkaya” dapat dihubungkan dengan </span>P<span lang="IN">asal 18 </span><span lang="EN-GB">u</span><span lang="IN">ndang </span><span lang="EN-GB">u</span><span lang="IN">ndang </span><span lang="EN-GB">n</span><span lang="IN">o</span><span lang="EN-GB">mor </span><span lang="IN">3 tahun 1971, yang memberi kewajiban kepada terdakwa untuk membuktikan keterangan tentang sumber kekayaannya sedemikian rupa, sehingga penambahan kekayaan </span><span lang="EN-GB">yang tidak seimbang dengan penghasilannya</span><span lang="IN"> dapat digunakan untuk memperkuat saksi lain</span><span lang="EN-GB"> bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi. Walaupun</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="EN-GB">pada praktiknya, </span><span lang="IN">Pengadilan Negeri tidak </span><span lang="EN-GB">berkewajiban </span><span lang="IN">p</span><span lang="EN-GB">u</span><span lang="IN">l</span><span lang="EN-GB">a untuk senantiasa</span><span lang="IN"> menghubungkan</span><span lang="EN-GB">nya</span><span lang="IN"> dengan </span><span lang="EN-GB">P</span><span lang="IN">asal 18 tersebut apabila terdakwa telah mengakui sendiri telah mendapat uang negara tersebut</span><span lang="EN-GB">.</span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="FI"> </span><span lang="EN-GB">Memori penjelasan tersebut, bermaksud hendak menghubungkan larangan untuk "memperkaya diri" sehubungan pada undang-undang tindak pidana korupsi dengan kewajiban kepada terdakwa untuk memberikan keterangan tentang sumber kekayaan atas permintaan Hakim. Kewajiban tersebut tidak ada, apabila Hakim tidak memintakannya, sehingga penambahan kekayaannya yang tidak wajar dapat diredusir dari keterangannya dan dipandang sebagai petunjuk dari adanya perbuatan “memperkaya diri” yang harus diperkuat dengan alat bukti lain, seperti alat bukti kesaksian. Pemeriksaan terhadap seorang terdakwa, yang didakwa "memperkaya diri" sendiri (dengan melawan hukum) umumnya tidak menyebut dalam pertimbangannya apakah atas permintaan Hakim itu ia dapat memberikan keterangan sumber kekayaannya. Oleh karenanya dalam mengadili perkara-perkara tindak pidana korupsi tersebut, Hakim mengadakan penafsiran tersendiri tentang perbuatan untuk "memperkaya diri" sendiri, sehingga, ketidakberhasilan untuk memberikan keterangan yang diminta oleh Hakim tidaklah dengan sendirinya, atau tidak secara otomatis telah membuktikan bahwa terdakwa telah "memperkaya diri" dalam perkara korupsi, melainkan harus ada keterangan saksi yang dapat menjelaskan bahwa terdakwa tersebut telah "memperkaya diri". </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Memahami arti kata </span>"memperkaya diri", dalam k<span lang="SV">amus umum bahasa Indonesia mengartikan, bahwa memperkaya<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> berarti menjadikan lebih kaya, orang yang belum kaya menjadi kaya, atau orang yang sudah kaya menjadi bertambah kaya. Secara harfiah ”memperkaya”<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> artinya bertambah kaya, sedangkan kata ”kaya” artinya mempunyai banyak harta, uang dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memperkaya berarti menjadikan orang belum kaya menjadi kaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya. Dan penafsiran istilah ”memperkaya” adalah menunjukkan adanya perubahan kekayaan seseorang atau pertambahan kekayaan yang diukur dari penghasilan yang diperolehnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> </span>M<span lang="IN">emang sulit untuk menegaskan suatu dalil/rumusan sampai dimana dikatakan seseorang itu kaya, karena merupakan hal yang sangat subjektif sekali, </span>namun demi kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum, maka perumusan unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan” harus mendapat pengertian yang sah. <span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span>Oleh karenanya didalam materi ini, akan diinvetarisir pendapat-pendapat para pakar hukum, atau referensi lainnya untuk mengartikan unsur “memperkaya” dan atau unsur “menguntungkan”.</div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
Andi Hamzah<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>, mengatakan bahwa perbuatan yang dipidanakan dengan sarana yang ditempuh yaitu memperkaya diri sendiri (atau orang lain atau suatu badan) dengan melawan hukum adalah demikian luas sifatnya sehingga banyak perbuatan yang dilakukan oleh seorang swasta dapat dimasukkan dalam perumusan yang sangat luas itu. <o:p></o:p></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
Hal ini dapat dilihat dalam perkara korupsi Endang Wijaya, bahwa ia dikeluarkan dari Pasal 1 huruf a undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi, sebagai dasar tuduhan, sedangkan dalam perkara pajak terhadap seorang Presiden Direktur berwarganegara Jepang ia pula dilepaskan dari segala tuntutan hukum (<i>ontslag van rechts vervolging</i>). Tidak diketahui, sebab apakah pelepasan dari segala tuntutan hukum tersebut, apakah ia tidak memenuhi unsur "memperkaya diri sendiri dan seterusnya", ataukah unsur lain "melawan hukum" ataukah ia dipandang tidak dapat bertanggungjawab pidana secara <i>strict</i>, secara pribadi. <o:p></o:p></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
Bahkan dikemukakan suatu pendapat lain mengenai pengertian "memperkaya diri sendiri" dalam Pasal 1 ayat (a) tersebut oleh pihak Kejaksaan (26 orang asisten operasi Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dan 14 senior Jaksa, yang menghadiri pendidikan bidang operasi di Jakarta),<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> yang menyatakan bahwa istilah "<b>memperkaya diri</b>" harus diartikan: <o:p></o:p></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><i>"</i></b><b>Adanya perubahan berupa tambahan kekayaan atau perubahan cara hidup seseorang seperti orang kaya<i>". </i><o:p></o:p></b></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
Perluasan pengertian istilah "memperkaya diri” dari rumus semula dalam penjelasan undang-undang tindak pidana korupsi tersebut, masih merupakan suatu persoalan yuridis apakah dapat dibenarkan, terlepas dari tambahan ketentuan tentang <b><i>"</i>perubahan cara hidup seseorang seperti orang kaya<i>"</i></b> yang tampaknya tidak normatif sifatnya dan dari pertanyaan, apakah cara hidup dapat dimasukkan dalam penambahan kekayaan yang tidak wajar dan tidak seimbang itu. <o:p></o:p></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 200%; margin: 0in -0.35pt 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
Dalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah dirubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001, sebagai Pengganti undang-undang nomor 3 tahun 1971, dikatakan bahwa perbuatan korupsi mengandung lima unsur ; <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
(1) melawan hukum atau pertentangan dengan hukum, </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
(2) <b>memperkaya</b> diri sendiri atau orang lain atau korporasi, </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
(3) dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
(4) menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi, dan </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
(5) menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 menyatakan :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit dua ratus juta rupiah dan paling banyak satu miliar rupiah. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Demikian pula Andi Hamzah<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a> menguraikan: ……. ketika telah nyata terdakwa terbukti telah mengambil uang atau menggelapkan <b>uang dalam jumlah tertentu</b> sehingga merugikan keuangan Negara, tidak perlu dihubungkan dengan Pasal 18 UUPTPK 1971 yaitu tentang apakah kekayaannya seimbang dengan penghasilan atau pendapatannya. Kemudian, dengan uang yang diambil itu apakah dipakai untuk membeli harta kekayaan ataukah tidak, menurut beliau bukan persoalan dalam unsur ini. Dengan demikian, perbuatan korupsi memperkaya diri tidak perlu berarti pembuat harus telah menjadi kaya dalam arti memiliki harta benda yang banyak. Selanjutnya oleh Andi Hamzah, menguraikan pertimbangan Pengadilan Negeri Medan mengenai relatifnya pengertian memperkaya diri, sebagai berikut : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> ” Menimbang, bahwa oleh karena itu menurut Majelis memperkaya juga berarti relatif, artinya suatu perbuatan/kegiatan menjadikan suatu kondisi objektif, tingkat kemampuan materiil tertentu dijadikan lebih meningkat lagi dalam pengertian yang tetap relatif walaupun secara subjektif orang yang bersangkutan mungkin merasa belum kaya/tidak kaya ”; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Selanjutnya diuraikan oleh Andi Hamzah dalam bukunya tersebut pada halaman 184 yang mengutip pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri Purwokerto dalam kasus Roni Hermawan, bahwa kata ”memperkaya” adalah dapat ditafsirkan bahwa orang yang sudah kaya masih menambah kekayaan atau orang lain tidak harus kaya kemudian menjadi kaya karena menambah kekayaannya ”;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Adapun perbuatan yang dilakukan menurut elemen memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi adalah <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a> :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Memperkaya diri sendiri, artinya bahwa dengan perbuatan melawan hukum itu pelaku menikmati bertambahnya kekayaan atau harta benda miliknya sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Memperkaya orang lain, artinya akibat perbuatan melawan hukum dari pelaku, ada orang lain yang menikmati bertambahnya kekayaannya atau bertambahnya harta bendanya. Jadi disini yang diuntungkan bukan pelaku langsung.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Memperkaya korporasi, atau mungkin juga yang mendapat keuntungan dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku adalah suatu korporasi, yaitu kumpulan orang atau kumpulan kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, oleh pembuat undang-undang tidak memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, akan tetapi hal ini dihubungkan dengan Pasal 37 ayat (4) dimana terdakwa/tersangka berkewajiban memberikan keterangan tentang sumber kekayaan sedemikian rupa sehingga kekayaan yang tidak seimbang dengan penghasilan atau penambahan yang digunakan sebagai alat bukti.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Berbeda dengan pendapat Andi Hamzah mengenai unsur “ Memperkaya diri “ tersebut diatas, Oemar Seno Adji <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> telah menulis penafsiran sendiri mengenai pengertian tentang perbuatan “ Memperkaya diri “, yang sering terlihat dalam beberapa perkara dengan melepaskan hubungannya dengan Pasal 18 undang-undang nomor 3 tahun 1971 pada hakikatnya adalah diluar konteks perundang-undangan dan penjelasan resminya. Dari pendapat Oemar Seno Adji tersebut nampak bahwa beliau tidak mempermasalahkan kemungkinan timbulnya kasus Korupsi yang pada saat disidik harta kekayaan yang ratusan juta rupiah telah habis dipakai berjudi atau berfoya-foya oleh tersangka, kalau terjadi hal seperti itu dengan berpegang pada pendapat Oemar Seno Adji, apakah unsur “Memperkaya diri. “ masih dapat dibuktikan ?</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Dalam kaitan antara unsur “memperkaya ”, diri sendiri atau orang lain atau suatu badan dengan Pasal 18 undang-undang nomor 3 tahun 1971, penjelasan dan undang-Undang itu sendiri, menggunakan kata “ dapat dihubungkan “ berarti tidak mesti selalu harus dihubungkan, jadi bila terdapat cukup bukti bahwa tersangka/terdakwa atau orang lain atau suatu Badan “telah memperoleh” harta (uang/ barang) dan hasil perbuatan tersangka/terdakwa yang melawan hukum, maka pembuktian unsur ini sudah cukup;</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Kata-kata “ telah memperoleh diberi tanda kutip, sebab hasil korupsi tersebut oleh Pasal 1 ayat (1) tidak hanya dari hasil “ Mengambil/Menggelapkan” tetapi juga dari sumber lain misalnya “menerima hasil dari suatu pertanggungjawaban fiktif. Demikian juga bahwa walaupun harta kekayaan tersebut tidak ada bekasnya lagi tetapi delik telah selesai, maka unsur ini pun tetap dapat dibuktikan adanya .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="FI"> Sebagai kesimpulan, ternyata tidak satupun ditemukan adanya kesamaan rumusan/formula tentang pengertian </span>"memperkaya diri"<span lang="FI"> baik dalam pengaturan undang-undang maupun menurut pendapat para ahli didalam menentukan suatu </span><b>jumlah </b><b><span lang="FI">nilai tertentu,</span></b><span lang="FI"> atau kriteria/ukuran seseorang atau korporasi dapat dikatakan sebagai suatu hal memperkaya, kecuali hanya menyatakan adanya pertambahan harta bagi pelaku/orang lain/suatu korporasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="FI"> Pengertian memperkaya tidaklah cukup hanya diartikan telah bertambahnya harta sipelaku/orang lain/suatu korporasi, hal ini dirasa perlu untuk lebih berhati-hati dalam mengantisipasi disparitas penjatuhan hukuman/pemidanaan bagi diri terdakwa apalagi bila memperhatikan/mencermati besaran harta yang bertambah oleh sipelaku tindak pidana korupsi yang telah menimbulkan kerugian negara ada yang mencapai ratusan juta rupiah, milyaran rupiah, bahkan triliunan rupiah;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Unsur " memperkaya “<i> </i>diri atau orang lain atau suatu korporasi lebih sulit membuktikannya karena harus dapat dibuktikan tentang bertambahnya kekayaan pelaku korupsi sebelum dan sesudah perbuatan korupsi dilakukan, namun secara teoritis, unsur " memperkaya “<i> </i> diri...” sudah dapat dibuktikan dengan dapat dibuktikannya bahwa pelaku tindak pidana korupsi berpola hidup mewah dalam kehidupan sehari-harinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Undang-undang nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, telah memberi kesempatan bagi Hakim untuk merumuskan hukum baru dalam penanganan kasus yang dihadapinya, dalam hal kasus tersebut tidak jelas aturan hukumnya sepanjang hal tersebut masih relevan dan tidak menyimpang dari maksud pembuat undang-undang serta demi tercapainya rasa keadilan dan kebenaran masyarakat. Hakim harus berusaha semaksimal mungkin menemukan dan merumuskan hukum baru dengan mempedomani Yurisprudensi yang ada untuk menutupi kelemahan dan kekosongan hukum yang masih ada dalam undang-undang yang berlaku demi tercapainya rasa keadilan dan kebenaran dalam kehidupan bernegara maupun bermasyarakat, akan tetapi nyatanya Hakim maupun penegak hukum lainnya yang oleh Negara diberi kepercayaan sebagai yang diharapkan dalam hal penanganan tindak pidana Korupsi masih belum terlihat adanya upaya yang maksimal . </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;">
<span lang="IN"> </span><span lang="FI"> Namun demikian penulis akan mengutip suatu pendapat hukum yang telah dijadikan tolok ukur atas unsur ” memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi” dalam suatu tindak pidana Korupsi <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a> adalah, ” </span><span lang="FI">” <b><u>seberapa besar kerugian negara telah disalahgunakan/ diselewengkan oleh perbuatan terdakwa</u></b><u> <b>tersebut</b></u><b> ”,</b> <b><i>terlepas daripada penggunaan keuangan negara tersebut oleh kepentingan terdakwa sendiri atau kepentingan orang lain maupun untuk tujuan-tujuan yang dikehendaki/tidak dikehendaki oleh terdakwa, sehingga tidak perlu harus memperhatikan bertambahnya kekayaan terdakwa, akan tetapi dampak dari besaran nilai kerugian negara yang sangat berpengaruh kepada terganggunya pembangunan dan perekonomian negara/daerah, dan oleh karena itulah setiap tindak pidana korupsi bukan hanya dikategorikan sebagai White Collar Crime semata, akan tetapi lebih daripada itu disebut pula sebagai perbuatan yang bersifat Extra Ordinary Crime</i></b> ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI">Dalam pertimbangan hukum </span>Putusan pidana kasus Korupsi Pengadilan Negeri Sukabumi No.31/Pid.B/2008/PN.Smi atas nama terpidana DRS. ENDIN SAMSUDIN, MM., tertanggal 03 Juli 2008, halaman 385, yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.334/Pid/2008/PT.Bdg, tertanggal 01 September 2008<span style="font-size: 8pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="FI">Majelis Hakim dalam kesempatan tersebut telah memberikan batasan kerugian negara senilai Rp.100.000.000.-(seratus juta rupiah), untuk dapat memudahkan kategori/ukuran nilai ”memperkaya” sebagai suatu kriteria dalam menentukan batas dan tolok ukur yang membedakan antara kriteria unsur ”memperkaya” dengan kriteria unsur ”menguntungkan”;</span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="FI">Dengan perkataan lain m</span><span lang="SV">emperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi tidak harus berarti terdakwa menjadi kaya atau bertambah kekayaannya atas perolehan keuangan negara tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Selanjutnya, dalam pengertian kaya yang harus diperhatikan bukan saja si pelaku menjadi <b>bertambah kekayaannya </b>di luar apa yang semestinya ia dapatkan secara sah/resmi, akan tetapi juga menyangkut nilai / substansi dari jumlah uang yang ia terima sehingga dapat dikatakan si pelaku tersebut karenanya <b>menjadi kaya</b>. Menurut Hermien Hadiati Koeswadji <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> tentang memperkaya dapatlah dikutip sebagai berikut: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a. Jika tindak pidana Korupsi jenis pertama ini kita teliti maka disitu ada unsur-unsur yang harus dipenuhi, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Melakukan perbuatan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Perbuatan memperkaya ini diartikan berbuat apa saja, seperti mengambil, memindahbukukan, menandatangani kontrak dan sebagainya, sehingga karena perbuatannya tadi sipelaku bertambah kekayaannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Perbuatan itu harus bersifat melawan hukum. Melawan hukum disini diartikan secara formal dan material, dan harus dibuktikan karena dicantumkan secara tegas dalam rumusan delik.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Perbuatan itu secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara dan atau perekonomian negara atau perbuatan itu diketahui atau patut diduga oleh sipembuat bahwa merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara. Perbuatan ini yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan atau perekonomian negara itu harus dibuktikan adanya secara objektif,</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
b. Jenis pidana korupsi yang kedua unsur-unsurnya adalah : </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan/kedudukan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Tujuan menguntungkan diri sendiri orang lain atau suatu badan ; </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Adanya suatu perbuatan yang secara langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara ;</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB">B. Pengertian Unsur Menguntungkan Dalam Tindak Pidana Korupsi</span></b><span lang="EN-GB">. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Setelah pembahasan pengertian unsur "memperkaya“<i> </i>diri atau orang lain atau suatu korporasi (vide Pasal 2 ayat (1) undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo undang-undang nomor 20 tahun 2001), kemudian dilakukan pembahasan pengertian unsur dengan tujuan<i> “</i><b>menguntungkan</b><i> </i>diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo undang-undang nomor 20 tahun 2001), yang adalah merupakan unsur yang <b>bersifat alternatif </b>sehingga tidak perlu apakah sipelaku tindak pidana korupsi harus menikmati sendiri uang hasil tindak pidana korupsi, karena cukuplah si pelaku telah " memperkaya “<i> </i>orang lain atau<b> menguntungkan</b><i> </i>orang lain. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Sehingga unsur “<b>menguntungkan</b> diri atau orang lain atau suatu korporasi”, mengandung arti bahwa padanya terdapat fasilitas atau kemudahan sebagai akibat dari perbuatan menyalahgunakan wewenang. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi ialah suatu kehendak yang ada dalam pikiran atau alam batin si pembuat yang ditujukan untuk memperoleh suatu keuntungan (menguntungkan) bagi dirinya sendiri atau orang lain atau suatu korporasi. Memperoleh suatu keuntungan atau menguntungkan artinya memperoleh atau menambah kekayaan dari yang sudah ada. Kekayaan dalam arti ini tidak semata-mata berupa benda atau uang saja, tetapi segala sesuatu dapat dinilai dengan uang termasuk hak. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Tujuan untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain dan atau suatu badan dalam suatu tindak pidana korupsi adalah merupakan unsur bathin yang menentukan arah dari perbuatan penyalahgunaan kewenangan tersebut. Adanya unsur ini harus pula ditentukan secara objektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir yang menyertai perbuatan tersangka itu (<b><i>ante factum</i></b> dan <b><i>post factum</i></b>). </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Mengutip pendapat R. Wiyono, yang menguraikan bahwa yang dimaksud dengan “<b>menguntungkan” sama artinya dengan mendapatkan untung, yaitu pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran, </b>terlepas dari penggunaan lebih lanjut dari pendapatan yang diperolehnya. Sehingga unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi sama artinya dengan mendapatkan untung untuk diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.” Dengan demikian pengertian ”<b>menguntungkan” </b>adalah ”menguntungkan” dalam arti finansial, bukan dalam arti non finansial.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Oleh karenanya berdasarkan teori-teori diatas, diantara kedua unsur tersebut memiliki pengertian yang multitafsir, sebagai berikut :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Unsur “<b>memperkaya </b>diri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 2 ayat (1)) dan unsur “menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 3), merupakan unsur yang <b>bersifat alternatif </b>sehingga tidak perlu pelaku tindak pidana korupsi harus menikmati sendiri uang hasil tindak pidana korupsi karena cukup si pelaku memperkaya<i> </i>orang lain atau menguntungkan orang lain. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Unsur “<b>memperkaya</b> diri atau orang lain atau suatu korporasi” lebih sulit membuktikannya karena harus dapat dibuktikan tentang bertambahnya kekayaan pelaku korupsi sebelum dan sesudah perbuatan korupsi dilakukan. Namun secara teoritis, unsur “<b>memperkaya diri</b>” sudah dapat dibuktikan dengan dapat dibuktikannya bahwa pelaku tindak pidana korupsi berpola hidup mewah dalam kehidupan sehari-harinya, sedangkan unsur “<b>menguntungkan</b> diri atau orang lain atau suatu korporasi”, artinya padanya ada fasilitas atau kemudahan sebagai akibat dari perbuatan menyalahgunakan wewenang. </div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"> Sehingga jika terjadi perbuatan melawan hukum yang <b>memperkaya</b> diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yang dapat merugikan “keuangan negara” (termasuk keuangan BUMN/BUMD yang tercampur dengan keuangan masyarakat melalui <i>go</i> <i>public</i>) maka termasuk perbuatan korupsi. Sedangkan jika itu termasuk keuangan swasta atau bukan Negara maka dengan sendirinya masuk hukum perdata yang dapat dilakukan gugatan ganti kerugian melalui Pasal 1365 BW atau <i>onrechtmatige</i> <i>daad</i>. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Unsur “menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” (vide Pasal 3) yaitu adanya penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang untuk <b>menguntungkan</b> diri sendiri atau orang lain. Di sini tidak ada perhitungan sebelum menjabat dan sesudah menjabat. Subyeknya dijelaskan ialah pejabat publik bukan orang swasta. </div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"> Perhitungan jumlah kerugian negara juga harus dengan akuntan publik dan berapa besar uang pengganti yang harus dibayar memerlukan perhitungan yang cermat dibuktikan dengan alat bukti yang ada. Jika dilihat penjelasan Pasal 32 ayat (1) maka juga harus dengan perhitungan oleh akuntan publik. Hakim pun harus memakai pertimbangan obyektif dengan hati nuraninya, dengan memperhatikan apa yang telah terbukti di sidang pengadilan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
Sebagaimana dari seluruh uraian dan penjelasan tersebut, ternyata dari rumusan pengertian tersebut, tidak terdapat formulasi khusus mengenai kriteria, seberapa besarkah ukuran/nilai kerugian negara yang telah diakibatkan pelaku dapat diklasifikasikan/dikategorikan telah “memperkaya“ serta untuk menentukan ukuran / nilai “ menguntungkan “. </div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"> <b>Wirjono Prodjodikoro</b>, menegaskan bahwa segala hukum baik yang tertulis yang termuat dalam pelbagai undang-undang, maupun yang tidak tertulis, yaitu berdasar atas adat kebiasaan seperti hukum adat, selalu membuka kemungkinan ditafsirkan secara bermacam-macam. Tergantung dari tafsiran inilah sebetulnya bagaimana isi dan maksud sebenarnya dari suatu peraturan hukum harus dianggap. Kalau diingat, bahwa pada akhirnya penafsiran dari hakimlah yang mengikat kedua belah pihak, maka dapat dikatakan bahwa hakim adalah perumus dari hukum yang berlaku. Dengan demikian pekerjaan hakim mendekati sekali pekerjaan pembuat undang-undang selaku pencipta hukum.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a> </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Interpretasi hukum merupakan hal yang penting dalam kehidupan hukum, sebagai reaksi atas ajaran legisme, yaitu aliran yang berkembang sejak abad pertengahan, yang menyamakan hukum dan undang-undang sebagai pokok pikirannya. Hakim tunduk pada undang-undang dan semua hukum yang terdapat pada undang-undang, hakim tidak menciptakan hukum, hakim itu hanya mulut atau corong badan legislatif, badan pembuat undang-undang. Akan tetapi bilamana ternyata kemudian bahwa undang-undang itu tidak jelas, dan andaikata jelas juga undang-undang itu tidak mungkin dapat dibuat secara lengkap dan tuntas. Sebab tidak mungkin undang-undang secara lengkap dan tuntas dapat mengatur kehidupan manusia, karena kehidupan manusia senantiasa berkembang. Oleh karenanya melalui interpretasi atau penafsiran suatu undang-undang akan diberikan penjelasan yang gamblang mengenai rumusan undang-undang agar ruang lingkup norma dapat diterapkan pada peristiwa tertentu. </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Hanya saja menafsirkan undang-undang tidak dilakukan secara sewenang-wenang, ada rambu-rambu yang harus ditaati. <b>J.H. Logemann</b>, mengatakan bahwa hakim harus tunduk pada kehendak pembuat undang-undang, yaitu kehendak pembuat undang-undang seperti yang dapat diketahui terletak di dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. Dalam kehendak itu tidak dapat dibaca dengan begitu saja dari kata undang-undang, maka hakim harus mencarinya dalam sejarah kata-kata tersebut, dalam sistem undang-undang, atau dalam arti kata-kata itu seperti yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari pada waktu sekarang. Hakim wajib mencari kehendak pembuat undang-undang, karena ia tidak boleh membuat penafsiran yang tidak sesuai dengan kehendak itu. Setiap penafsiran adalah tafsiran yang dibatasi oleh kehendak pembuat undang-undang. Sebab itu hakim tidak boleh menafsirkan undang-undang secara sewenang-wenang yaitu menurut kehendak hakim sendiri.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a> </span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kesimpulan :</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><span style="color: black;">Agar dapat memberantas korupsi secara berdaya guna perlu adanya ketentuan perundangan yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut: </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><span style="color: black;">mempunyai redaksional yang jelas dan mudah </span><span style="color: black;">dimengerti oleh siapapun serta terukur nilai nominal daripada kerugian negara tersebut; </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><span style="color: black;">ancaman pidana harus rasional dan proporsional</span><span style="color: black;">, artinya ancaman pidananya harus disesuaikan dengan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan pidana itu sendiri; </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Penyempurnaan/revisi perundang-undangan tindak pidana Korupsi masih sangat penting dilakukan secara khusus menetapkan tolok ukur terhadap unsur “memperkaya dan atau menguntungkan”;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Revisi perundang-undangan tindak pidana korupsi dimasa mendatang, harus lebih bersifat menakutkan para calon koruptor dalam hal melakukan perbuatan pidana korupsi, antara lain dengan:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->ancaman ancaman pidana mati terhadap pelaku korupsi yang merugikan keuangan Negara minimal Rp.1.000.000.000.-(satu milyar rupiah), dan atau setidak-tidaknya, dapat memberikan suatu<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->ancaman pidana tambahan berupa “<b>ketidakcakapan bertindak dalam hukum</b>” dalam setiap penjatuhan putusan pemidanaan yang dijatuhkan bagi para pelaku korupsi dalam jumlah ketugian Negara minimal Rp.500.000.000.-(lima ratus juta rupiah).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Untuk tahap awal diharapkan agar Lembaga yang berkompeten seperti Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung menerbitkan Surat Edaran sebagai pedoman kepada lembaga jajarannya dalam mengatur hal-hal diatas;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Dibutuhkan “Political Will” bagi setiap elemen masyarakat, secara khusus kepada aparatur Negara yang diberi kepercayaan untuk bertindak mengelola keuangan Negara untuk tidak bersikap “ ceroboh dan rakus” .<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 4.5pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]--> <br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN" style="font-size: 9pt;">http://www.putusan.net/app-mari/putusan/index.php tentang direktori putusan</span><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> .<span style="font-size: 9pt;">Hamdan Zoelva, <i>Fenomena Korupsi di Indonesia dari Sudut Pandang Filsafat Ilmu</i>, dikutip dari Internet tanggal 27 maret 2009.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p> </o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> . <span style="font-size: 9pt;">Purwadarminta, <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i> Edisi Ketiga, Dep.Pendidikan Nasional, penerbit Balai Pustaka Jakarta 2007, halaman 519<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-size: 9pt;">Moch Faisal Salam, <i>Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi</i>, Penerbit Pustaka Bandung 2004 halaman 91.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p> </o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 9pt; text-indent: -9pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <span style="font-size: 9pt;">Oemar Seno Adji dan Padmo Wahyono, <i>Dua Guru Besar berbicara tentang Hukum</i> , Penerbit Alumni Bandung, halaman 49-52.</span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> . <span style="font-size: 9pt;">Ibid. halaman 51.</span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-size: 9pt;">.Andi Hamzah, <i>Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional</i>,Edisi Revisi, Penerbit PT.Raja Grafika Persada, 2006 halaman 185.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 9pt; text-indent: -9pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<span style="font-size: 9pt;">Darwan Prinst, <i>Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi</i>, penerbit PT.Citra Aditya Bakti Bandung 2002, halaman 31.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">Oemar Seno Adji dalam bukunya : <i>KUHAP Sekarang</i> “ penerbit Erlangga Jakarta 1985 hal 195 -196</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p> </o:p></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <span style="font-size: 8pt;">Putusan pidana kasus Korupsi Pengadilan Negeri Sukabumi No.31/Pid.B/2008/PN.Smi atas nama terpidana DRS. ENDIN SAMSUDIN, MM., tertanggal 03 Juli 2008, halaman 385, yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.334/Pid/2008/PT.Bdg, tertanggal 01 September 2008 (penulis sebagai Hakim</span><span style="font-size: 9pt;"> Anggota pada tingkat pertama).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span style="font-size: 8pt;">Hermien Hadiati Koewadji, <i>Korupsi di Indonesia Dari Delik Jabatan ke Tindak Pidana Korupsi</i>, Penerbit PT.Citra Aditya Bakti hal. 63 s/d hal 66.</span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 13.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a> . <span style="font-size: 9pt;">Wirjono Prodjodikoro, <i>Bunga Rampai Hukum – Karangan Tersebar</i>, penerbit Ichtiar Baru, Jakarta, 1974, hal. 28.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8628173010627712839#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a> . Ibid., hal 205-206.</div>
</div>
</div>
Dominggus Silabanhttp://www.blogger.com/profile/06770121561937166809noreply@blogger.com0